Punya ketertarikan tersendiri dengan dunia jahit menjahit?. Barangkali anda bisa mempelajari teknik pembuatan patchwork yang memiliki banyak manfaat. Selain menghasilkan produk yang unik dan menarik, seni pembuatan patchwork ini pada prinsipnya juga bisa diterapkan untuk mengurangi penumpukan sisa kain perca yang tak berguna lho.
Pengertian Patchwork
Ditinjau dari asal bahasanya patchwork sebenarnya berasal dari kata “pieced” dan “work”, yang memiliki arti sebagai seni menyatukan kain. Selain itu patchwork dapat juga didefinisikan sebagai teknik penggabungan kain perca dalam berbagai motif yang berbeda untuk dijadikan detail dalam model baju tertentu.
Sumber : https://wanelo.co/
Sebagai produk kerajinan yang dibuat dengan cara menyusun dan menggabungkan potongan kain perca, patchwork bisa dibuat dari berbagai macam motif dan warna kain yang dikombinasikan menjadi sebuah bentuk baru yang lebih berguna. Proses penggabungan kain ini biasa dilakukan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana desain.
Sumber : http://fanisakain.blogspot.com/
Catatan sejarah menyebutkan patchwork pertama kali ditemukan oleh penduduk Eropa yang berpindah ke Amerika. Karena suhu di Amerika sangatlah dingin dan penduduk Eropa tidak dapat membuat tempat tinggal yang memadai maka mereka menggunakan sisa-sisa kain perca untuk di tempelkan pada dinding atau dipakai membuat selimut.
Sumber : https://www.kellyraeroberts.com/
Setelah mengalami proses yang cukup panjang, karya patchwork ini lambat laun mulai menunjukan perkembangan yang cukup signifikan pada akhir abad ke-18 dan berlanjut hingga abad ke-19. Selain diaplikasikan pada selimut, patchwork yang dibuat dari berbagai pola kombinasi dan bahan juga bisa dipakai sebagai hiasan.
Sumber : http://118s.pw/
Berawal dari situlah kerajinan tangan yang dibuat secara tradisional dengan teknik serupa patchwork kemudian mulai dikembangkan untuk membuat bermacam-macam produk kerajinan yang tidak kalah unik seperti misalnya hiasan dinding (wall hanging), lukisan, tas, maupun boneka.
Sumber : https://www.sewcanshe.com/
Tidak diketahui secara pasti kapan dan oleh siapa seni patchwork ini masuk dan lantas dikenal secara luas di tanah air. Hanya saja beberapa ahli menduga patchwork ini sebenarnya masuk dari negara asing melalui istri ekspatriat yang tinggal dan bekerja di Indonesia kemudian menyebar secara luas dan berkembang sampai saat ini.
Prinsip Pembuatan Patchwork
Meski terkesan sepele prinsip kerja yang diterapkan dalam proses pembuatan patchwork ini sebenarnya cukup kompleks lho. Beberapa prinsip yang dimaksud diantaranya:
- Pertama-tama buat rancangan desain patchwork dan juga bentuk benda yang akan dibuat. Tentukan sejak awal apakah benda tersebut memiliki fungsi sebagai benda hias, sebagai benda pakai atau justru memiliki fungsi keduanya.
- Pilih bahan kain yang memiliki corak dan warna senada dengan desain yang akan anda buat.
- Dalam hal ini anda bisa memilih kain yang bercorak kemudian digabungkan dengan kain polos.
- Untuk warnanya dapat dipilih warna yang memiliki efek gradasi dari warna tua sampai warna muda.
- Untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan saat memotong-motong kain sertakan pula kain pelapis (viseline). Seterika supaya pola yang dibuat bentuknya rapi.
Bentuk Potongan Kain Perca
Sedikit berbeda dengan seni menyatukan kain perca pada umumnya, bahan kain yang digunakan dalam seni patchwork ini secara keseluruhan harus disusun dengan sangat terencana sehingga membentuk suatu gambar yang “bercerita”. Karena itulah bahan yang digunakan tidak boleh sembarangan.
Sumber : https://www.missouriquiltco.com/
Bergantung pada proyek patchwork yang akan dibuat, anda bisa memilih sendiri jenis potongan kain perca yang akan anda pakai. Kain yang digunakan pun tidak harus selalu baru karena dapat memanfaatkan sisa kain jahitan atau pakaian-pakaian bekas yang kemudian dipotong dan dijahit hingga membentuk desain yang diinginkan.
Sumber : https://bcae.org/
Tertarik untuk membuat kerajinan tangan dengan teknik patchwork tapi masih bingung menentukan ukuran kainnya?. Buat anda yang mau tahu lebih banyak lagi tentang standar ukuran dari potongan-potongan kain patchwork anda bisa menyimak pembahasan berikut.
Penting untuk anda ketahui bahwa satuan metric yang umum digunakan dalam dunia patchwork adalah inches (1 inch = 2,54 cm).
1 Yard = 36 inches (91,4 cm)
Lebar kain : 42-44 inches
Sumber : https://www.thespruce.com/
Khusus untuk bentuk potongan kain yang biasa dipakai untuk patchwork sendiri ada bermacam-macam. Dimana jenis-jenis potongan kain yang umum digunakan dalam dunia patchwork secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Meteran (yardage)
2. Fat Quarter
Yang dimaksud dengan Fat Quarter adalah 1 meter x lebar kain atau 1 yard x lebar kain dipotong menjadi 4 bagian dengan ukuran kurang lebih 50 x 56 cm (18/20 x 22 inches), sedangkan 1/4 meter yang umumnya dikenal adalah kain ukuran 25 cm x 112 cm (9 x 45 inches)
3. Fat Eight : 1/2 Fat Quarter
4. Bundelan kain yang sudah dipotong menurut ukuran tertentu (precut).
- Layer Cakes merupakan bundelan potongan kain yang memiliki ukuran sebesar 25,4 x 25,4 cm (10 x10 inches)/lembar
- Charm Packs merupakan bundelan potongan kain yang memiliki ukuran masing-masing sebesar 12,7 x 12,7 cm (5 x 5 inches)/lembar
- Jelly Roll merupakan bundelan potongan kain yang memiliki ukuran masing-masing sebesar 7 x 112 cm (2,5 x 44 inches)/lembar
- Honey Buns merupakan bundelan potongan kain yang memiliki ukuran masing-masing sebesar 4 x 112 cm (1,5 x 44 inches)/lembar
- Turnover merupakan bundelan potongan kain segitiga yang dipotong dari kain ukuran 16 cm persegi (half square triangle). Potongan kain jenis ini umumnya terdiri atas 2 segitiga dengan print yang berbeda. Jumlah total potongan kain 2 x lipat jumlah print.
Sumber : http://manchesterquilters.com/
Alat dan Bahan Membuat Patchwork
Setelah mengetahui macam-macam bentuk kain perca dan ukuran yang biasa dipakai untuk membuat patchwork, sekarang saatnya bagi anda untuk mencari tahu lebih banyak lagi tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan patchwork. Beberapa alat dan bahan yang dimaksud diantaranya:
- Pensil, penggaris, kertas roti (alat tulis), untuk membuat pola desain motif hias dari patchwork.
- Gunting kertas dan gunting kain.
- Rotary Cutter untuk memotong kain supaya lebih lurus sehingga potongan-potongan kain bisa lebih pas saat dijahit.
- Cutting Mat sebagai landasan saat melakukan pemotongan kain dengan rotary cutter.
- Quilt ruler sebagai penggaris sekaligus alat bantu saat memotong kain.
- Setrika listrik untuk mengepres kain.
- Mesin jahit untuk menyambung potongan kain.
- Bahan kain untuk patchwork. Untuk anda yang baru mempelajari teknik patchwork anda bisa memilih kain perca dari bahan dasar katun yang lebih mudah dibentuk.
- Sebagai bahan tambahan siapkan pula pelapis (viseline).
Langkah-Langkah Membuat Patchwork
Selesai menyiapkan alat dan bahan yang telah disebutkan di atas kini saatnya bagi anda untuk mulai membuat karya patchwork sesuai desain yang anda inginkan dengan menerapkan urutan proses atau tahap-tahap sebagai berikut.
- Membuat template (pola).
- Mencetak template pada bahan kain.
- Memotong bahan kain.
- Menyambung potongan kain (piecing).
Sebagai langkah awal dalam membuat kerajinan tangan patchwork anda bisa membuat dulu template (pola) sesuai desain yang anda inginkan. Setelahnya anda bisa mencetak template pada bahan kain dan memotongnya sesuai kebutuhan dengan memanfaat alat bantu cutting mat, rotary cutter dan juga quilt ruler.
a. Cutting Mat
Cutting mat merupakan alas potong kertas, bahan kain atau alas meja berbahan karet padat yang biasa dipasangkan dengan rotarry cutter. Selain digunakan sebagai alas potong cutting mat juga mempunyai fungsi ekstra yakni untuk mengukur.
Rottary cutter merupakan alat pemotong bahan kain tekstil yang dilengkapi dengan handle dan pisau tajam berbentuk bulat. Bentuknya yang melingkar, sangat mudah digunakan untuk memotong kain dengan hasil yang jauh lebih rapi dan akurat.
c. Quilt Ruler
Quilt ruler merupakan penggaris sekaligus alat bantu saat memotong kain. Untuk quilting dan patchwork ukuran rullernya bisa mencapai 5 x 24 inch, tapi untuk pemula ukuran 6 x 12 inch sepertinya sudah cukup.
Selesai membuat potongan-potongan kain anda bisa menyambung lebih dulu satu baris kain perca, lalu di setrika supaya rapi jahitannya ke satu arah. Ketika anda hendak menyambungkan dua baris kain perca sebaiknya sisa jahitan di press dengan arah yang berlainan.
Desain motif yang dapat digunakan pada teknik patchwork sendiri ada bermacam-macam, yakni motif diamond, motif shells, motif squares dan crazy patchwork.
- Diamonds merupakan bentuk belah ketupat yang disusun sedemikian rupa sehingga terbentu motif permata.
- Shells merupakan susunan bentuk kerang.
- Squares merupakan bentuk kotak-kotak yang satu dengan yang lainnya saling menyambung.
- Crazy patchwork merupakan susunan dari bentuk-bentuk potongan motif kain yang tidak beraturan baik ukuran maupun warna.
Dalam menjahit kain perca yang sudah dipotong sesuai ukuran dan bentuk tertentu pastikan bahwa pinggiran kain yang dijahit juga harus sama sehingga nanti sambungan yang dihasilkan akan tampak lebih rapi dan teratur jika dilihat dari sisi bagian dalam maupun sisi luarnya.
Sumber : http://thecraftyquilter.com/
Pada saat menyambung potongan bahan kain, sahabat Fitinline bisa melakukannya dengan menggunakan tangan, dengan mesin jahit atau gabungan keduanya (hybrid), meski secara teknis pembuatan patchwork secara manual dengan menggunakan tangan memang membutuhkan waktu yang cenderung lama.
Sumber : https://weallsew.com/
Proses penyambungan bahan kain pada kerajinan patchwork sendiri sebenarnya bisa dilakukan dengan mesin jahit sederhana sekalipun, walaupun memang hasilnya akan jauh lebih bagus lagi jika anda mengganti sepatu jahitnya dengan sepatu jahit khusus untuk patchwork dan quilting.
Beberapa fitur penting pada mesin jahit yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembuatan patchwork diantaranya berupa:
- Fitur menjahit lurus ke depan dan menjahit mundur (reversed stitches).
- Permukaan tambahan yang luas untuk menjahit (extended table) terutama untuk pembuatan quilting yang berukuran relatif besar.
- Speed regulator untuk mengatur tinggi rendahnya kecepatan rendah. Fitur ini merupakan salah satu fitur yang paling mendasar yang diperlukan untuk menjahit free motion quilting.
- Fitur lain yang diperlukan yaitu berupa 1/4 Inch Seam Presser Foot (untuk menyambung/piecing), Darning Foot (untuk membuat quilting free motion), dan Walking Foot (untuk menjahit quilting lurus atau menjahit sambungan potongan kain).
- Sepatu lurus jahitan 1/4 inci (1/4 inch seam presser foot) untuk menyambung bagian-bagian patchwork.
Sumber : http://www.freshlypieced.com
- Sepatu quilting (even-feed foot/walking foot) untuk menggabungkan tiga lapisan (top, batting, & backing) serta memberikan efek menggelembung pada jahitan quilting.
Sumber : http://www.brightonsewingcentre.co.uk
- Sepatu bordir/sulaman mesin (darning foot) yang dikhususkan untuk menjahit bordir atau sulaman mesin.
Sumber : http://www.warehousefabricsinc.com
Dengan menggunakan mesin jahit sambungkan satu persatu potongan-potongan kain untuk patchwork hingga membentuk lembaran kain yang lebih besar. Setelah potongan-potongan kain tersebut tersambung patchwork juga dapat disempurnakan dengan teknik quilting supaya lebih rapi dan menarik.
Untuk membuat sarung bantal sofa dengan teknik patchwork misalnya sahabat Fitinline bisa mengikuti instruksi sebagai berikut:
1. Pertama-tama buat pola desain pada kertas polos atau kertas grafik menggunakan penggaris.
Sumber : http://rhinestonebeagle.blogspot.com/
2. Warnai desain sesuai kebutuhan anda lalu gambar kembali pola desain tersebut di karton tebal.
3. Gunting karton sesuai pola kemudian lapisi pola tersebut dengan selotip supaya pola yang didapat lebih awet dan dapat digunakan berulang kali.
4. Jiplak pola yang telah digunting tadi di atas kain menggunakan pensil berujung tajam.
Sumber : http://rhinestonebeagle.blogspot.com/
5. Jika sudah anda tinggal menggunting kain sesuai garis polanya dengan diberi lebih sekitar 0.7 cm untuk kampuh jahitan.
6. Setelahnya anda tinggal menjahitnya sesuai pola dengan hati-hati agar agar rapi.
Sumber : http://rhinestonebeagle.blogspot.com/
7. Sempurnakan bantal sofa anda dengan teknik quilting supaya tampilannya jadi makin rapi dan menarik.
Sumber : http://rhinestonebeagle.blogspot.com/
Pemanfaatan Kerajinan Patchwork
Dibandingkan dengan produk kerajinan tangan lainnya, patchwork memang terbilang unik dan ekslusif. Sebab jarang sekali ditemukan patchwork dengan desain dan motif kain yang sama. Buat anda yang suka dengan patchwork, anda bisa mengaplikasikannya sebagai dekorasi rumah dan ruangan juga lho.
1. Supaya meja ruang makan anda tidak terkesan monoton anda bisa menghiasnya dengan taplak meja dari bahan kain perca yang dijahit dengan teknik patchwork. Untuk ukurannya anda tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan.
Sumber : http://www.allpeoplequilt.com/
2. Buat karpet sederhana dari berbagai gabungan kain perca dalam aneka motif dan warna kemudian jadikan sebagai hiasan untuk lantai rumah anda. Selain lebih hemat pemanfaatan kain perca sebagai bahan karpet ini juga efektif untuk mengurangi penumpukan sampah kain.
Sumber : http://fastleather.pk/
3. Kreasikan kain perca yang diolah dengan teknik patchwork menjadi tatakan gelas yang cantik. Selain berfungsi sebagai hiasan meja makan, tatakan gelas ini juga dapat menyerap tumpahan air supaya tidak mengotori meja.
Sumber : https://dp.crafta.ua/
4. Supaya ruang tamu atau ruang keluarga anda makin terlihat berwarna, anda juga bisa menghiasnya dengan menggunakan hiasan dinding dari kain perca bekas.
Sumber : https://www.lushome.com/
5. Tanpa harus membeli selimut baru anda bisa membuat kreasi selimut berbahan kain perca sebagai pengganti selimut lama yang sudah usang. Bahan yang anda pakai untuk membuat selimut ini bisa berasal dari bahan sisa jahitan atau pakaian bekas yang masih layak pakai.
Sumber : https://www.sears.com/
6. Celana jeans bekas bisa dikreasikan menjadi bean bag yang unik. Caranya potong-potong celana jeans anda kemudian gabungkan potongan kain tersebut dengan teknik patchwork. Setelahnya buat kancung yang cukup besar lalu isikan butiran styrofoam pada bagian dalamnya.
Sumber : https://www.sustainablehomehub.com/
Demikian pembahasan singkat mengenai teknik pembuatan kerajinan tangan patchwork dari bahan kain perca lengkap dengan proses desain dan cara menjahitnya yang dapat kami bagikan untuk anda. Selamat mencobanya di rumah sahabat Fitinline.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.