Nomor benang merupakan suatu ukuran kehalusan atau kekasaran dari suatu benang. Penomoran benang ini sangat berguna di industri kain terutama pada saat membuat kontruksi kain. Karena pengukuran diameter benang terbilang sangat sulit, maka tingkat kehalusan suatu benang biasa dinyatakan dengan perbandingan antara panjang dengan beratnya. Perbandingan itulah yang kemudian dinamakan nomor benang.
Sumber : https://pixabay.com/
Beberapa cabang industri tekstil yang ada di berbagai negara, biasanya mempunyai cara-cara tersendiri untuk menetapkan penomeran pada benang. Meski demikian masih terdapat banyak negara yang menggunakan cara-cara penomoran yang sama.
Sumber : http://www.coats.com/
Adapun sistem penomoran benang sendiri secara keseluruhan dapat dibagi kedalam dua macam kategori, yaitu sistem penomoran langsung dan sistem penomoran tidak langsung.
Sumber : https://thelinencat.wordpress.com/
Sistem Penomoran Langsung
Sistem ini digunakan untuk mengukur berat per satuan panjang benang. Semakin besar nomor benang berarti makin besar diameter benangnya. Ketika nomor benang meningkat maka kehalusan benang akan menurun. Sistem penomoran langsung biasa dipakai untuk Benang Filamen yang mempunyai panjang tidak terbatas.
Sumber : https://sewingstudioazuin.wordpress.com/
Yang termasuk kedalam kategori penomoran benang langsung diantaranya berupa penomoran cara denier (D atau Td), penomoran cara tex (Tex), serta penomoran cara jute (Ts).
Sumber : http://tokocraft2.jejualan.com/
Sistem Penomoran Tidak Langsung
Sistem ini digunakan untuk mengukur panjang per satuan berat benang. Semakin besar nomer benang berarti semakin kecil diameter benangnya. Ketika nomor benang meningkat maka tingkat kehalusan benang secara otomatis juga meningkat. Sistem penomoran tidak langsung biasa dipakai untuk benang-benang spun yarn (benang pintal).
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Yang termasuk kedalam kategori penomoran benang langsung diantaranya berupa penomoran cara kapas (Ne1), penomoran cara worsted (Ne3), penomoran cara wol (Ne2 atau Ne), penomoran cara metris (Nm), penomoran cara perancis (Nf), serta penomoran cara wol garu (Ne4).
Sumber : https://sewingstudioazuin.wordpress.com/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.