Memakai mukena yang tidak hanya bagus dilihat mata tetapi juga bersih dan nyaman tidak dapat dipungkiri memang bisa membuat semangat seseorang untuk beribadah menjadi semakin bertambah. Karena alasan itulah penting bagi anda untuk mempertimbangkan kesesuaian model dan bahan mukena yang paling sesuai dengan aktivitas anda.
Pengertian Mukena
Mukena merupakan busana pelengkap shalat khas Indonesia yang didesain khusus untuk para perempuan muslim. Sesuai syarat wajib mengenai busana yang layak dipakai untuk shalat, mukena ini umumnya selalu dibuat dalam ukuran yang lumayan lebar dan besar dengan tujuan untuk menutup aurat pemakainya.
Sumber : http://tatuisjakarta.com/
Dilihat dari sejarahnya mukena yang dipakai oleh muslimah di Indonesia ini konon diperoleh dari perpaduan antara budaya tradisional Indonesia dengan budaya Islam yang digagas oleh para wali sebagai upaya untuk menyesuaikan cara berpakaian perempuan agar sesuai dengan prinsip agama Islam saat melaksanakan ibadah shalat.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Karena para perempuan di Indonesia zaman dulu pakaiannya identik dengan kemben yang agak terbuka dan memperlihatkan dada bagian atas hingga kepala, maka diciptakanlah mukena dengan model yang sederhana untuk menutupi seluruh anggota badan pemakainya kecuali wajah dan telapak tangan.
Sumber : https://www.pinterest.com/
Selain terkenal di Indonesia, pemakaian mukena sebagai busana pelengkap saat beribadah shalat sebenarnya juga dapat dianggap sebagai sesuatu hal yang unik dalam budaya Islam Melayu. Dimana dalam budaya yang berkembang di Malaysia mukena ini biasanya lebih terkenal dengan nama telekung.
Sumber : https://id.carousell.com/
Kalau di Timur Tengah dan Arab busana bernama mukena ini tidak begitu terkenal karena para perempuan di negara tersebut biasanya selalu mengenakan pakaian yang sudah menutup aurat sebagai outfit sehari-hari meski tidak semuanya. Jadi ketika shalat mereka tidak perlu memakai atau melepaskan mukena.
Sumber : https://shopee.com.my/
Model Mukena
Berdasarkan desain dan tujuan pemakaiannya secara umum terdapat tiga macam model mukena yang biasa dipakai oleh para perempuan muslim di Indonesia untuk beribadah. Model mukena yang dimaksud yaitu berupa mukena one piece (terusan), mukena abaya dan mukena two piece.
1. Mukena One Piece
Mukena one piece merupakan mukena yang memiliki bentuk sangat sederhana karena bisa dikenakan langsung untuk menutup seluruh bagian badan tanpa perlu menambahkan busana penutup tubuh bagian bawah apapun. Modelnya sendiri seperti baju gamis tapi panjangnya menjuntai hingga menutupi kaki dan kedua tangan.
Sumber : https://gudang-mukena.com/
Sebagai busana pelengkap shalat, mukena one piece juga termasuk ke dalam model mukena klasik yang umumnya dibuat dalam bentuk terusan lurus dan lebar dari atas hingga bawah. Karena bentuknya yang lurus itulah mukena one piece biasa juga disebut dengan mukena lajuran atau terusan.
2. Mukena Abaya
Mukena abaya sebenarnya memiliki bentuk yang hampir mirip dengan mukena one piece karena bagian atas dan bagian bawahnya dibuat menyatu. Bedanya, kalau model mukena one piece yang pertama bagian tutup kepalanya dibuat menyatu dengan bagian badan maka untuk mukena abaya desainnya dibuat tanpa penutup kepala.
Ciri paling khas dari mukena abaya yang membedakannya dengan model mukena lain yaitu:
- Mukena abaya memiliki potongan yang cenderung simpel.
- Desainnya tampak lurus dan minim hiasan tetapi tetap elegan ketika dikenakan.
- Sepintas model mukena yang satu ini tampak seperti baju abaya yang dikenakan oleh wanita Timur Tengah.
- Mukena abaya memiliki desan yang terbuka di bagian kepala sehingga tidak akan merusak tatanan hijab.
- Mukena abaya sangat mudah dan praktis untuk dibawa bepergian karena biasanya dilengkapi pula dengan tas jinjing kecil.
Dengan desainnya yang sedemikian eksklusif, mukena abaya sangat cocok jika digunakan sebagai pelengkap busana shalat untuk muslimah yang berhijab tanpa perlu khawatir tatanan hijab yang dikenakannya akan rusak akibat tertekan mukena.
Sumber : https://id.pinterest.com/
3. Mukena Two Piece
Mukena two piece merupakan jenis mukena yang terdiri atas dua potong bahan, yakni bagian atas dan bagian bawah.
- Bagian atas dari mukena two piece bentuknya mirip seperti hijab instan (bergo) tapi ukurannya jauh lebih panjang dan lebar hingga menutupi tangan.
- Bagian bawah dari mukena two piece biasa dibuat seperti layaknya rok elastis berukuran panjang hingga menyentuh lantai.
Dibandingkan jenis mukena yang lainnya, model mukena two piece ini menjadi salah satu jenis mukena yang paling banyak di pakai oleh perempuan Indonesia. Selain lebih mudah untuk dikenakan mukena two piece ini juga memungkinkan pemakainya lebih leluasa untuk bergerak.
Sumber : http://www.serbagrosir.com/
Dari yang awalnya hanya dibuat dalam bentuk yang minimalis kini model mukena yang dapat dipakai untuk shalat pun terus mengalami perubahan. Berkat kemajuan teknologi di bidang tekstil, model mukena, warna mukena dan corak mukena pun sekarang menjadi jauh lebih bervariasi dan tampak lebih modern.
Sumber : http://www.pricenia.com/
Salah satu bukti adanya perkembangan model mukena bisa dilihat dengan kehadiran mukena bordir yang cukup populer dalam beberapa waktu terakhir. Selain mukena bordir ada juga model mukena dengan tema gambar yang tersedia bagi anak-anak sehingga anak-anak akan lebih termorivasi dalam menjalankan shalat.
Sumber : http://www.elevenia.co.id/
Simak juga pembahasan mengenai 6 Tips Merawat Mukena Bordir Supaya Tidak Mudah Rusak kalau anda punya mukena bordir di rumah.
Bahan Untuk Membuat Mukena
Sedikit berbeda dengan baju pria dan wanita yang bisa dibuat dari bahan apapun, untuk membuat mukena sendiri pada dasarnya dibutuhkan sejumlah kain yang memiliki karakteristik tertentu seperti materialnya harus lembut, nyaman di kulit dan tidak terasa berat ketika dikenakan.
Bahan kain yang memenuhi syarat untuk membuat mukena tersebut antara lain berupa kain parasut, kain abutai, kain katun, kain spandex, kain sutra, serta beberapa jenis kain lain yang sejenis seperti kain shantung dan juga kain mori (yang biasa digunakan untuk membuat batik).
Kain Parasut
Kain parasut sebenarnya tersedia dalam banyak varian. Khusus untuk membuat mukena parasut yang dipakai yakni berupa kain parasut kusut yang sangat ringan dan mudah dibersihkan. Selain kain parasut kusut bisa juga menggunakan kain parasut tipis atau kain parasut super yang cenderung lebih murah.
- Kain parasut untuk mukena mudah dilipat sehingga tidak makan tempat saat dibawa bepergian.
- Mukena parasut yang sudah dilipat bisa dimasukkan ke dalam tas kecil yang disertakan saat pembelian mukena.
- Mukena yang dibuat dari bahan parasut umumnya sangat cocok untuk dibawa bepergian tanpa perlu memakan banyak tempat untuk menyimpannya.
- Mukena parasut tersedia dalam banyak warna. Kalau mau lebih aman anda bisa memilih mukena parasut yang berwarna gelap agar tidak transparan karena bahan ini agak tipis dan rawan menerawang.
Sumber : http://syafna.com/
Kain Abutai
Kain abutai merupakan bahan mukena yang terbuat dari polyester. Seperti halnya kain parasut, bahan abutai juga memiliki karakteristik tipis dan ringan namun sedikit lebih mengkilap. Karna kain abutai memiliki daya serap keringat yang kurang baik maka mukena yang dihasilkan akan terasa sedikit panas jika dipakai dalam waktu lama.
Dilihat dari segi perawatannya, mukena yang dibuat dari kain abutai ini sebenarnya sangat mudah untuk dibersihkan. Kalau anda ingin memiliki mukena abutai yang awet usahakan untuk tidak menyetrika mukena abutai tersebut dengan menggunakan setrika yang suhunya terlalu tingi karena dapat membuatnya terbakar.
Sumber : https://shopee.co.id/
Kain Katun
Kain katun banyak dipilih sebagai bahan mukena karena memiliki tekstur yang kuat, halus, mudah menyerap keringat namun dari segi harga juga lumayan terjangkau. Dengan karakteristik bahannya yang standar dalam artian tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu licin kain ini sangat bagus untuk membuat mukena yang dipakai sehari-hari.
Beberapa varian kain katun yang bisa dipakai untuk mukena diantaranya berupa:
- Kain katun jepang yang memiliki karakteristik adem bila digunakan, memiliki daya serap keringatnya cukup baik, sangat halus ketika disentuh dan warnanya tidak mudah luntur meski sudah dicuci berkali-kali.
- Kain katun rayon dari campuran katun dan rayon. Kain katun rayon ini terkenal sangat adem, lembut dan nyaman untuk dipakai shalat sehari-hari.
- Kain katun paris yang mempunyai karakteristik mirip dengan kain katun jepang tapi sedikit lebih tipis, sejuk saat dipakai dan dapat menyerap keringat dengan baik.
- Kain katun silk yang nyaman dipakai, mudah diatur serta adem dan memiliki daya serap keringat yang baik. Kain katun silk ini juga memiliki ketebalan yang sempurna untuk membuat mukena sehingga tidak akan menerawang saat digunakan.
- Kain katun IMA dengan garis serat yang sedikit lebih jelas dan memiliki karakteristik nyaman saat digunakan.
- Kain katun lokal yang harganya relatif murah dan terjangkau. Meski murah kain katun ini juga sangat cocok digunakan untuk membuat mukena yang nyaman dipakai sehari-hari.
Sumber : https://www.galerimukena.com/
Kain Sutra
Sebagai salah satu bahan high quality, kain sutra dikenal sangat mahal dan elastis jika dibandingkan dengan bahan kain lainnya. Karakteristik bahannya yang lembut dan tidak panas menjadikan mukena yang dibuat dari bahan kain sutra terkesan sangat mewah dan elegan.
Kain sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga akan terasa tetap dingin meski digunakan untuk shalat. Selain itu kandungan asam amino yang terdapat pada benang sutra menjadikan tekstur bahannya terasa sangat lembut saat menyentuh kulit. Mukena dari bahan sutra sangat cocok dipakai untuk lebaran.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Kain Spandek
Kain spandek merupakan salah satu jenis bahan kain yang memiliki karakteristik sangat khas yakni elastis (stretch). Belakangan ini kain spandek mulai banyak digunakan untuk membuat mukena meski hasilnya akan terasa sedikit panas jika dipakai agak lama karna tidak bersifat menyerap keringat.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Tips Memilih Mukena
Menemukan sedikit kesulitan saat memilih mukena?. Buat anda yang masih suka bingung saat memilih mukena simak dulu yuk pembahasan mengenai tips memilih mukena beserta referensi model dan bahan yang dapat dipakai untuk membuatnya.
1. Utamakan Kualitasnya
Sebuah mukena bisa dikatakan memiliki kualitas yang baik jika mukena tersebut tidak mudah sobek, tidak mudah luntur dan memiliki jahitan yang kuat. Tidak masalah jika anda membeli mukena yang agak mahal asalkan kualitasnya sepadan.
2. Pilih Model Yang Sesuai
Sesuaikan model mukena dengan kebutuhan, dalam hal ini anda bisa memilih mukena yang dibuat dalam bentuk one piece atau two piece, bisa juga memakai mukena abaya yang dibuat tanpa penutup kepala.
3. Bahan Yang Nyaman
Pastikan mukena yang anda pilih terbuat dari material yang lembut, sejuk di kulit, dan tidak transparan. Beberapa pilihan bahan mukena yang dapat anda pakai yakni berupa kain parasut, kain abutai, kain katun, kain sutra dan kain spandek.
4. Ukuran Yang Tepat
Usahakan untuk memilih mukena yang ukurannya pas dengan tubuh anda dalam artian bisa menutupi seluruh permukaan tubuh kecuali telapak tangan dan wajah. Mukena yang ukurannya pas dengan ukuran badan setidaknya bisa ditandai dengan tiga hal:
- Bagian lubang wajahnya harus sesuai dengan ukuran wajah.
- Panjang mukena harus mampu menutupi tangan dan kaki.
- Tidak menyulitkan anda untuk bergerak.
5. Jahitan Pada Mukena
Selain kesesuaian ukuran mukena dengan ukuran badan, anda juga harus memperhatikan kualitas jahitan yang terdapat pada mukena. Jahitan mukena yang bagus akan terlihat rapi dan rata.
6. Hindari Hiasan Yang Berlebihan
Pilihlah mukena yang indah namun hiasannya tidak terlalu berlebihan. Penggunaan mukena yang dihias dengan bordir atau motif yang terlalu mencolok bisa jadi mengganggu konsentrasi saat beribadah.
Tips Merawat Mukena Supaya Awet
Setelah mendapatkan mukena yang sesuai dengan kebutuhan sekarang anda juga harus tahu bagaimana cara terbaik yang bida dilakukan untuk merawat mukena supaya tetap awet dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Beberapa poin penting yang wajib anda perhatikan untuk merawat mukena yakni:
- Sering-seringlah mencuci mukena paling tidak dua minggu sekali untuk mukena yang dipakai setiap hari dan dua bulan sekali untukmukena yang jarang dipakai.
- Cuci mukena dengan cara yang baik dan benar agar tidak merusak bahan dan warnanya.
- Untuk menjamin kebersihan mukena sebaiknya rendam mukena selama beberapa saat ketika melakukan pencucian.
- Kucek mukena secara perlahan agar kotoran dan noda hilang.
- Fokus pada bagian ujung bawah mukena dan bagian lingkar wajah karena bagian ini biasanya cenderung lebih mudah kotor.
- Selesai melakukan pengucekan bilas mukena dengan menggunakan air yang mengalir.
- Bila diperlukan tambahkan pelembut atau pewangi pakaian agar mukena menjadi harum.
- Jemur mukena di bawah sinar matahari untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab bau apek pada mukena. Proses penjemuran mukena di bawah sinar matahari juga bisa dilakukan untuk meminimalisir pertumbuhan jamur.
- Setelah mukena dirasa cukup kering sebaiknya segera angkat dari jemuran. Jika diperlukan anda bisa menyetrika mukena sesuai petunjuk yang tertera pada lebel mukena.
- Hindari menyimpan mukena di tempat yang lembab dan berdebu. Meski sudah bersih bukan tidak munggkinkan mukena yang anda miliki bisa ditumbuhi jamur.
- Untuk mukena yang biasa dipakai bepergian sebaiknya selalu diangin-anginkan lebih dulu sebelum dilipat dan dimasukkan tas untuk mencegah timbulnya bau dan jamur.
- Sediakan mukena lebih dari satu untuk cadangan.
- Bedakan antara mukena yang dipakai untuk shalat setiap hari, mukena untuk bepergian dan mukena untuk acara khusus seperti hari raya.
- Mukena cadangan akan memudahkan kita saat kita akan mencuci mukena, karena kita tidak perlu takut tidak ada mukena untuk sholat.
- Dengan adanya mukena cadangan, mukena yang anda miliki akan menjadi lebih awet karena bisa dipakai secara bergantian.
Demikian pembahasan singkat mengenai berbagai model mukena, bahan mukena, tips memilih mukena serta cara mudah merawat mukena yang dapat kami bagikan untuk anda.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.