Article

Homepage Article Kain Pengertian, Karakteristik…

Pengertian, Karakteristik dan Manfaat Bahan Non Woven

Tahu yang namanya bahan non woven?. Buat anda yang baru pertama kali mendengar istilah tersebut dan bertanya-tanya sebenarnya bahan non woven itu seperti apa, gunanya untuk apa dan bedanya dengan kain lain itu apa langsung simak pembahasan berikut yuk.

Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:

Pengertian Bahan Non Woven

Dalam industri manufaktur tekstil  istilah non woven biasa digunakan untuk menunjukkan kain yang tidak ditenun atau dirajut tapi secara teknis dibuat dari serat pendek dan serat panjang yang diikat menjadi satu melalui serangkaian proses mekanis dan kimiawi.

  • Bahan nonwoven (kain non-tenun) dinamakan demikian karena memang tidak dibuat dengan cara dijahit ataupun ditenun seperti kain konvensional.
  • Pembuatannya dilakukan dengan metode termal, pemberian solvent, pemberian bahan kimia, hingga treatment mekanis.
  • Jenis serat yang paling umum digunakan untuk membuat bahan non woven sendiri yakni berupa polimer polyester (PET) atau juga polypropylene (PP).

Berbicara mengenai bahan non woven, jadi bahan yang satu ini biasanya dimulai dengan penyusunan (arrangement) serat ke dalam bentuk lembaran atau web. Serat dapat berupa serat stapel yang dikemas dalam bal atau serat filamen yang diekstrusi dari butiran polimer cair.

Empat metode dasar yang digunakan untuk membentuk lembaran lapisan serat atau web yaitu:

1. Dry Laid

Dry laid atau lembaran kering merupakan proses yang didapat dari teknik carding atau gerai udara (air laying).

2. Wet Laid

Wet laid atau lembaran basah dihasilkan dari larutan air yang sudah dimasukkan kedalamnya serat tektil. Setelah larut kemudian air di peras dengan kuat hingga meninggalkan lembaran cetakan serat.

3. Spun Bonded

Spun bonded web diproses secara langsung dari alat spineret. Metode pembuatannya yaitu dengan memutar atau mengaduk (spun) serat polypropilne atau biji plastik kemudian dilumerkan dan dicetak dengan proses bonding.

4. Spun Laced

Spunlaced webs sama seperti proses sun bonded web, bedanya hanya pada proses menyeprotkan air yang memiliki tekanan pada lembaran serat untuk menghasilkan kain yang lebih elastis dan lebih fleksibel.

Langkah berikutnya lembaran serat atau web tersebut diproses lebih lanjut dengan proses mekanik, proses mencampurkan obat kimia (system pengeleman) agar serat yang terbentuk menempel satu sama lainnya, yang terakhir proses pemanasan dan tekanan untuk memastikan lembaran yang dihasilkan tidak menggumpal.

  • Proses mekanik dapat diterapkan untuk bahan non woven jenis dry laid web.
  • Proses obat kimia atau dengan system pengeleman pada dry atau wet laid no woven.
  • Proses pemanasan dan tekanan pada serat- serat thermoplastik.

Karakteristik Bahan Non Woven

Sedikit berbeda dengan bahan kain pada umumnya yang dibuat dengan cara di tenun, bahan non woven ini umumnya juga mempunyai sejumlah karakteristik yang lebih spesifik dan  mungkin tidak dimiliki bahan lain.

  • Bahan non woven memiliki kestabilan yang tinggi, daya serap yang tinggi, kelenturan, durabilitas, ketahanan terhadap air, ketahanan terhadap api, daya cuci, kemampuan filtrasi, hingga fitur anti bakteri.
  • Berbagai karakteristik tersebut seringkali dipadukan untuk menciptakan kain yang paling tepat untuk jenis pekerjaan tertentu.

Masa pakai kain nonwoven juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari yang sekali pakai hingga yang sangat tahan lama. Sekalipun tidak ditenun atau dirajut uniknya bahan non woven ini tetap dapat meniru tampilan, tekstur dan ketangguhan kain tenun pada umumnya.

Klasifikasi bahan non woven berdasarkan penggunaannya dapat dibedakan dalam tiga kategori yakni durable, semi-durable dan disposable. Sementara jika dibedakan berdasarkan propertinya terdapat bahan non woven yang bersifat flame retardent, water repalent dan water absorbent.

Manfaat Bahan Non Woven

Terkait dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, kain non woven sendiri pada prinsipnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa diantaranya:

  • Pada produk perlengkapan rumah tangga, seperti tisu dapur, tisu wajah, tisu dapur, lap pel, lap meja, taplak meja, keset kamar mandi, selimut.
  • Perlengkapan pribadi, seperti popok bayi, alat kebersihan wanita, pembalut wanita, tampon.
  • Dunia medis dan kesehatan, seperti baju bedah, masker medis, handuk tangan, sarung tangan, plester, perban luka, dan serangkaian perlengkapan operasi.
  • Industri makanan dan obat-obatan, seperti kantong teh dan kopi celup, filter obat-obatan.
  • Industri pabrik, mulai dari APD, tisu, lap debu, kain pembersih sepatu, hingga kain lap industri kelas satu dan dua.
  • Material pelapis, misalnya sampul buku atau pelapis luar untuk produk PVC.
  • Alas karpet.
  • Pakaian sehari-hari, termasuk topi dan tas jinjing.

Mencari bahan kain non woven berkualitas untuk membuat tas toolkit, bahan pelapis pakaian hingga kerajinan tangan?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa memakai beberapa bahan berikut.

1. Kain Spunbond

Kain spunbond / kain furing spunbond merupakan salah satu bahan kain non woven yang banyak digunakan untuk membuat tas sederhana seperti tas toolkit karena bahannya tebal, kuat dan murah.

Beberapa kelebihan yang juga menjadi alasan mengapa anda harus memilih kain spunbond sebagai bahan tas toolkit diantaranya:

  • Kain spunbond lebih ramah lingkungan karena mudah didaur ulang.
  • Kain spunbond kebanyakan terbuat dari biji plastik daur ulang.
  • Kain spunbond memiliki banyak warna.
  • Kain spunbond memliki ketebalan yang beragam tergantung kebutuhan.
  • Kain spunbond kuat dan dapat digunakan berulang kali.

Bahan Non Woven

Sumber : https://www.amazon.com/

Untuk mendapatkan bahan spunbond yang berkualitas anda bisa melihat-lihat dulu koleksi bahan kain yang kami miliki.

2. Interfacing

Interfacing merupakan sejenis bahan pelapis atau kain pendukung yang biasa digunakan untuk memberi efek kaku pada pakaian.

  • Interfacing inipun ada banyak jenisnya yakni interfacing yang mempunyai lem atau perekat dan yang tidak berperekat.
  • Interfacing yang mempunyai lem atau perekat biasanya ditempelkan pada kain yang akan dibuat busana dengan cara diseterika.
  • Sementara untuk interfacing yang tidak mempunyai lem atau perekat dapat dipasang pada kain dengan cara dijahit.

Bahan Non Woven

Sumber : https://www.amazon.com/

3. Kain Felt

Berikutnya ada kain felt (kain flanel) yang dibuat tanpa ditenun tapi melalui proses pemanasan dan penguapan sehingga menghasilkan kain dengan beragam tekstur dan jenis. Kain ini secara umum dapat dibedakan dalam dua tipe yakni polos dan bercorak.

  • Kain felt yang polos hanya memiliki satu warna di seluruh bagiannya.
  • Sementara kain felt yang bercorak memiliki serat-serat dalam warna yang berbeda.

Bahan Non Woven

Sumber : https://www.amazon.in/

Pada industri kerajinan kain felt biasa digunakan secara luas untuk membuat mainan, aksesoris, hiasan pada barang fashion serta hiasan kamar.

  • Dalam bentuk mainan kain felt biasa diaplikasikan pada berbagai jenis boneka.
  • Kain felt dapat juga dimanfaatkan untuk membuat aksesoris luci seperti bando, jepit rambut, bros maupun gantungan kunci.
  • Untuk hiasan pada barang fashion, kain felt ini dapat pakai untuk mempercantik tampilan topi, kaos dan lainnya.
  • Sementara untuk hiasan kamar kain felt bisa dikreasikan dalam bentuk bunga maupun hiasan lain yang dapat digantung di dinding.

Bahan Non Woven

Sumber : https://www.worldmarket.com/

Kesimpulan

Demikian pembahasan singkat mengenai pengertian, karakteristik dan manfaat bahan non woven yang penting untuk anda ketahui.Semoga informasi yang kami bagikan bisa lebih memudahkan anda untuk menemukan bahan kain yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan ya.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.