Evolusi Modestwear di Indonesia
Modestwear—busana syar’i yang tetap stylish—telah lama menjadi bagian penting dari industri fashion Indonesia. Di tahun 2025, tren ini semakin tumbuh pesat dengan adanya pengaruh kuat dari Jakarta Fashion Week (JFW), acara utama dalam industri mode di Asia. Mulai dari motif bunga yang anggun, teknik layering modern, hingga hijab dengan aksesoris minimalis, gaya modestwear kali ini semakin matang, feminin, dan tampak ‘woke’.
1. Sentuhan Bunga: Elemen Feminin yang Tak Pernah Pudar
Motif bunga kembali menjadi primadona di JFW 2025. Banyak label modestwear seperti SHI by Shireen dan Kienka mengaplikasikan motif floral dalam koleksi mereka, baik di busana maupun hijabnya.
BM Tekstil lewat tema “Radiant Reverie” berkolaborasi dengan Heaven Lights, Artkea, dan Ayu Dyah Andari, menghadirkan taman bunga abadi dalam koleksi mereka. Mereka menggunakan teknik print, bordir, dan aplikasi tekstil berlapis untuk menciptakan tampilan yang manis namun dewasa.
Penerapan motif bunga tak hanya mempercantik hijab dan dress panjang, tetapi juga memberikan kesan feminine, playful, namun tetap sophisticated.
2. Seni Layering: Gaya Berlapis yang Cerdas dan Fungsional
Layering kembali menjadi teknik styling utama di tahun ini, terutama untuk modestwear. Outer seperti blazer, jaket oversize, dan cardigan panjang semakin populer dipadukan bersama tunik panjang, rok pleats, atau one-piece dress.
JFW 2023 menyajikan rok pleats dan teknik layering dari merek seperti Heaven Lights, Callie x IKYK, dan RiaMiranda. Tren ini terus berevolusi—2025 memunculkan layering yang lebih ringan dan breathable, cocok untuk iklim tropis dan mobilitas tinggi.
3. Hijab: Dari Sporty ke Aksesori Kalem
Hijab tak hanya penutup kepala, tapi kini menjadi elemen fashion utama. Ada dua tren mencolok:
- Hijab sporty: hijab berbahan ringan, cepat kering, dan elastis—ideal untuk olahraga seperti yoga, lari, atau nge-gym—yang makin diminati anak muda.
- Hijab dengan aksesori minimalis: bros mutiara, peniti kecil, dan scrunchie satin menjadikan tampilan lebih manis tanpa berlebihan.
Variasi hijab semakin kaya: hijab monokrom, geometris, serta bunga abstrak masuk koleksi 2025.
4. Palet Warna: Soft Pastel dan Earth Tone yang Serasi
Warna pastel—mint, dusty pink, lavender—tetap populer di modestwear 2025, menciptakan aura lembut dan feminin. Tetapi ada pergeseran: beberapa koleksi mulai menambahkan warna berani dan cerah seperti mustard, fuchsia, dan hijau terang untuk aksen segar.
Heaven Lights pada JFW 2025 mengandalkan earth tone alami yang harmonis dengan motif bunga, mencerminkan keanggunan yang tenang dan elegan.
5. Bahan Berkelanjutan: Fokus pada Eco-Friendly
Keberlanjutan jadi faktor penting: banyak label modestwear mengadopsi bahan organik seperti linen, katun organik, dan daur ulang. Bahan ringan ini mendukung layering tanpa bikin panas, ideal untuk masyarakat urban.
BM Tekstil juga menekankan eco-friendly fabrics dalam gelaran JFW—menegaskan komitmen terhadapp keberlanjutan di industri modest fashion.
6. Mix & Match: Blend Motif Bunga, Geometris, dan Struktur
Modestwear 2025 semakin kreatif melalui padupadan motif. Misalnya, mengkombinasikan hijab bunga dengan blazer monokrom, atau tunik print geometris dengan rok pleats bertekstur. Pola-pola ini memberi kesan anggun sekaligus modern.
Dalam satu look, kita bisa mencampur motif floral, plak bordir, dan geometric print—semua tetap terlihat rapi bila dipasangkan dengan teknik layering dan aksesori minimalis.
7. Street Style Modest: Kasual tapi Cool
Gaya modest dalam kehidupan sehari-hari semakin kasual dan modern. Oversized jacket, hoodie, jeans, dan sneakers dicampur dengan hijab dan outer syar’i. Ini membuat modestwear mudah dikenakan di aktivitas harian—kuliah, kantoran, ngobrol di kafe—tetap stylish tapi praktis.
Brand lokal seperti Nueta dan kolaborasi Zaskia Sungkar x NASL menyajikan setelan knit motif bold dengan gaya kasual liburan yang nyaman.
8. Modestwear: Peluang Ekspor & Pengaruh Dian Pelangi
Indonesia kian diakui sebagai pusat mode muslim global. Menurut Global Islamic Economy Report (2018/19), kita berada di peringkat kedua dunia dalam fashion muslim. Pemerintah pun menargetkan ekspor modestwear ke Timur Tengah—sinyal positif bahwa tren ini bukan hanya lokal, tapi global.
Tokoh seperti Dian Pelangi menjadi pelopor, berhasil membawa modestwear Indonesia ke panggung dunia (NYFW), memadukan motif batik tradisional dan gaya modern dengan seksi namun tetap sopan.
Tips Style: Gaya Modestwear 2025 yang Bisa Kamu Coba
- Motif bunga lembut + blazer oversized: tunik floral dipadukan blazer earth tone.
- Layering tunik + cardigan panjang: plus hijab pastel dan aksesoris scrunchie satin.
- Hijab sporty + athleisure: legging + oversized hoodie + sneakers.
- Rok pleats + outer printed: rok lipit feminin, outer bermotif geometris atau bunga.
- Mix prints pintar: hijab bunga, tunik polka, blazer monokrom—paduan bold tapi seimbang.
Kesimpulan: Modestwear 2025 — Keanggunan yang Cerdas
Modestwear 2025 di Indonesia hadir lebih matang: kombinasi motif bunga romantis, teknik layering cerdas, hijab kreatif, warna yang harmonis, dan bahan berkelanjutan. Jakarta Fashion Week menjadi panggung utama untuk menampilkan estetika ini, sekaligus menunjukkan bahwa modestwear bukan hanya soal syar’i, tetapi juga elegan, dinamis, dan relevan di era modern.
Dengan dukungan industri lokal, pemerintah, dan ikon dunia seperti Dian Pelangi, modestwear Indonesia semakin merambah ke pasar global. Ini momentum besar membentuk identitas fashion muslim Indonesia sebagai tren yang stylish, bertanggung jawab, dan inovatif.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.