Apron dress atau dalam bahasa Prancis lebih populer dengan nama tablier merupakan sebuah gaun atau rok bawah yang dirancang menyerupai celemek dekoratif pada bagian depannya. Jenis busana wanita ini menjadi mode pada tahun 1860 dan kembali dipopulerkan pada tahun 1870. Apron sendiri merupakan sepotong bahan yang dikerut dan dikenakan pada badan bagian depan dengan cara ditalikan kebelakang. Sebagai pakaian tertua, apron dulunya difungsikan untuk melindungi tubuh pemakainya supaya tidak kotor sewaktu bekerja.
Sumber : http://sanaeishida.com
Pada hakikatnya apron tidak banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan sejak zaman dulu hingga sekarang. Model pakaian yang berkembang sejak kurang lebih lima ratus tahun yang lalu kini muncul kembali sebagai bagian dari mode atau fashion dalam bentuk pakaian yang lebih modis dan modern.
Sumber : http://cami86.deviantart.com
Model apron yang berkembang saat ini pada umumnya dibuat dengan panjang hingga sebatas pertengahan paha atau tepat dibagian lutut. Sebagai pelengkap ditambahkan pula dua buah saku dan beberapa kancing dekoratif pada bagian depan, serta tali yang diikatkan pada bagian pinggang ke belakang.
Sumber : http://www.burdastyle.com
Selama akhir abad ke-19 fancy apron dan cocktail apron mulai dibuat dari bahan sutra dan dihiasi renda-renda maupun bordir. Dan pada tahun 1950 muncul apron model panjang dan pendek dari bahan yang lebih halus dan lembut seperti katun, jersey, linen, atau kain murah lainnya yang mudah dicuci dan dibersihkan sebagai pelengkap pakaian rumah.
Sumber : https://www.facebook.com
Seiring dengan perkembangan mode, kini apron telah menjelma menjadi sebuah gaun yang dapat dengan mudah dikenakan oleh para wanita. Terinspirasi dari model apron yang terkesan klasik, para fashion designer kemudian mulai mengembangkan apron dress kedalam bentuk busana yang lebih modis dengan hiasan berbentuk kancing, renda, atau ruffles, dari kain bermotif bunga atau bahan lain yang dicetak.
Sumber : https://poshmark.com
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.