Dikenal sebagai item pelengkap fashion yang begitu disukai oleh banyak orang karena dianggap lebih kuat dan tahan lama, model celana jeans yang berkembang saat ini umumnya sangat beragam. Buat anda yang gemar memakai celana jeans sebaiknya anda juga tahu kalau dalam dunia jeans sendiri terdapat banyak istilah-istilah penting yang harus anda pahami.
Sejarah Celana Jeans
Berdasarkan sejarahnya celana jeans pertama kali muncul di daerah Genoa Italia. Orang-orang Perancis menyebutnya celana Genoa yang dalam pengucapannya kata Genoa dalam bahasa Perancis dibaca Genes dan oleh orang Inggris disebut Jeans. Sedangkan masyarakat Indonesia menyebutnya Jins.
Celana Jeans Era 60-an
Didesain untuk melindungi kaki para pekerja tambang, celana jeans yang berkembang pada era 60-an sebagain besar dibuat dengan model yang terlalu panjang dan besar.
Sumber : https://global.rakuten.com/
Celana Jeans Era 70-an
Model celana cutbray yang menjadi trend sepanjang tahun 70-an popularitasnya semakin meroket manakala dikenakan oleh legenda musik Elvis Presley.
Sumber : https://www.etsy.com/
Celana Jeans Era 80-an
Ttrend 80-an didominasi oleh celana stone washing, yang diciptakan agar terlihat lebih usang. Warna pada beberapa bagian celana ada yang lebih gelap dan ada pula yang lebih terang.
Sumber : http://www.rustyzipper.com/
Celana Jeans Era 90-an
Carpenter jeans yang memiliki banyak kantong atau saku tercatat sebagai celana yang sempat hits pada era 90-an. Pada saat yang sama lahirlah baggy jeans yang menandai kemunculan musik hip-hop dan RnB.
Sumber : https://www.kickz.com/
Celana Jeans Era 2000-an
Celana jeans model ultra low yang dikenakan oleh Britney Spears berkembang menjadi trend yang populer sepanjang tahun 2000-an. Dengan desainnya yang unik model celana ini mampu memberikan tampilan lebih seksi.
Sumber : https://www.amazon.com/
Meramaikan dunia mode saat ini, desain celana jeans pun semakin dibuat unik dan tak biasa. Buktinya dalam beberapa waktu terakhir ada juga model celana jeans yang dibuat transparan, dibuat dengan model terbalik dan ada juga yang dilengkapi dengan kemampuan khusus untuk menahan kentut.
Sumber : https://www.huffpost.com/
Sumber : http://nakita.grid.id/
Istilah-Istilah Penting Dalam Dunia Jeans
Meski celana jeans yang berkembang dari dahulu sampai saat ini secara umum telah mengalami banyak perubahan yang cukup signifikan, namun sebagian besar fitur penyusunnya tetap sama. Berikut kumpulan istilah-istilah dalam dunia jeans yang penting untuk anda ketahui.
1. Arcuate
Arcuate merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menyebutkan jahitan ikonik berbentuk melengkung (arch) yang biasa ada pada belakang saku celana jeans. Bentuk arcuate sendiri sangat beragam, misalnya saja arcuate merk Levi’s bentuknya seperti sayap kelelawar, arcuate merk Wrangler berbentuk “W” dan arcuate merk Lee disebut “lazy S”.
Sumber : https://www.dawsondenim.com/
2. Bartack
Bartack merupakan teknik jahit yang biasa digunakan untuk memperkuat stress point pada celana jeans. Jahitan bartack ini biasanya banyak diaplikasikan di bagian sekitar resleting, sudut-sudut saku celana dan diantara selangkangan.
- Posisi bartack yang tepat dapat memastikan kepala ritsleting, pengunci bagian bawah dan geligi ritsleting terlindung dari efek pencucian di pabrik.
- Jarak antara pengunci bagian bawah ritsleting dengan bartack bawah harus setara atau kurang dari 0.5 cm.
- Jarak antara bartack bawah dengan bartack pengaman pada bagian J-stitch minimal 2 cm untuk memastikan bartack pengaman selalu berada di posisi atas kepala ritsleting saat ritsleting terbuka.
Untuk membuat jahitan bartack dengan kerapatan tinggi dibutuhkan mesin khusus untuk membuatnya, mesin yang dumaksud yaitu berupa mesin khusus bartack. Sesuai teknologi yang tertanam didalamnya, mesin bartack dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori yakni berupa computer controlled, active tension, dan direct drive.
a. Computer Controlled
Patern dan kecepatan bartack yang diinginkan dapat diatur dengan mudah oleh control panel.
b. Active Tension
Teknologi ini memungkinkan penggunanya mengatur kekencangan jahitan yang berbeda, didalam dua model jahitan yang berbeda, pada bahan yang berbeda yang dilakukan sekaligus.
c. Direct Drive
Motor penggerak dengan kualitas tinggi ditanamkan langsung didalam body mesin.
Sumber : http://lineofselvage.blog/
3. Belt Loops
Belt loops merupakan bagian dari celana jeans yang dapat difungsikan untuk menempatkan sabuk atau ikat pinggang. Lubang sabuk pada celana jeans ini konon pertama kali ditambahkan oleh Levi’s pada tahun 1920. Jumlah awal belt loops yang ada pada celana jeans dulu hanyalah lima buah.
Untuk alasan kenyamanan saat menunggang kuda Wrangler mulai merancang dua sabuk tambahan pada bagian pinggang celana jeans. Selain digunakan untuk menempatkan sabuk atau ikat pinggang, lubang sabuk ini juga dapat difungsikan untuk menggantungkan jeans ketika tidak dipakai.
Sumber : https://www.heddels.com/
4. Branding Patch
Branding patch merupakan bagian dari celana jeans yang memuat informasi tentang merek jeans. Detail ini biasanya terbuat dari kulit atau kulit sintetis dan dipasangkan di bagian pinggang belakang celana. Selain menginformasikan tentang merek jeans, branding patch juga berfungsi untuk memudahkan konsumen untuk mengetahui detail produk.
Sumber : https://www.okayamadenim.com/
5. Chain Stitch
Chain stitch merupakan salah satu teknik jahit yang paling penting pada celana jeans. Untuk membuat jahitan ini setidaknya dibutuhkan 2 buah benang yang akan saling mengunci satu sama lain dan membuat pola seperti rantai. Beberapa merek jeans biasanya menggunakan jahitan rantai untuk meningkatkan kekuatan jeans.
Chain stitch biasanya lebih banyak diaplikasikan di bagian jeans yang merupakan stress point seperti inseam dan pinggang. Selain karena kekuatannya, jenis jahitan ini juga akan memberikan roping effect di bagian hem. Mesin jahit yang sangat terkenal karena kemampuan membuat chain stitch adalah Union Special.
Sumber : https://shopnorthamerican.com/
6. Rivets
Rivets merupakan komponen kecil yang biasanya menempel pada bagian saku maupun bagian persimpangan jahitan celana jeans. Fungsi utamanya adalah sebagai penambah kekuatan supaya jahitan jeans tidak mudah terlepas lepas. Rivets pada celana jeans sebagian besar terbuat dari tembaga meski ada juga yang dibuat dari logam lainnya.
Sumber : https://www.indiamart.com/
7. Distress Jeans, Washed Jeans dan Pre-washed
a. Distress Jeans
Distress jeans merupakan istilah yang biasa dipakai untuk menyebutkan jeans yang tampilannya terlihat usang atau belel. Efek belel ini bisa tercipta karena adanya lubang kecil, robek-robek atau paling minim perubahan warna pada permukaan bahan jeans.
Tertarik untuk Membuat Ripped Jeans sendiri di rumah?. Sahabat Fitinline bisa menyimak kembali pembahasan mengenai 3 Cara Mudah Berkreasi Dengan Ripped Jeans Untuk Mendapatkan Tampilan Yang Tak Biasa pada artikel Fitinline terdahulu.
Sumber : https://www.vogue.com/
b. Washed Jeans
Washed jeans merupakan jenis celana yang sudah diproses dengan teknik washing untuk membuat efek fading yang realistis, semacam efek pudar yang terbentuk karena sering digunakan. Konsep washing jeans ini konon pertama kali diperkenalkan oleh Jack Spencer untuk brand Lee.
Sampai saat ini dikenal enam macam bahan jeans wash, beberapa diantaranya berupa garment wash, bio bleach, stone wash, acid wash, sandblast, dan whiskering.
- Garment wash biasa dilakukan untuk melunturkan kanji pada denim supaya tekstur bahannya menjadi lebih halus dan tidak keras lagi. Warna yang dihasilkan pun sama dengan warna denim asli sebelum di washing.
- Bio bleach biasa dilakukan dengan menggunakan zat pemutih. Tujuan utamanya untuk melunturkan zat indigo (zat pewarna) dan membuat bahan jeans wash menjadi biru muda.
- Stone wash merupakan jenis washing yang biasa dilakukan dengan alat bantu batu apung. Permukaan jeans dan batu apung yang saling bergesekan nantinya akan menghasilkan efek fading yang khas.
- Acid wash termasuk ke dalam jenis washing jeans yang mirip dengan stone wash tapi batu apungnya harus di celupkan terlebih dahulu ke dalam chlorine baru dimasukkan ke dalam mesin cuci.
- Sandblast merupakan jenis washing jeans yang biasa dilakukan dengan menyemprotkan pasir pada permukaan jeans. Bahan jeans wash yang terkena sandblast nantinya akan mempunyai efek yang lebih putih dibandingkan yang tidak.
- Whiskering merupakan jenis washing yang biasa dilakukan untuk membuat efek lipatan-lipatan pada paha dan lutut bagian belakang celana jeans. Efek yang ditimbulkan akan terlihat seperti denim yang sudah pernah digunakan.
Sumber : https://www.burton.co.uk/
c. Pre-Washed Jeans
Prewash jeans dapat dikategorikan ke dalam jenis jeans yang sudah melalui proses pencucian.
- Celana jeans yang dibuat dari bahan pre-wash denim biasanya lebih lentur sehingga langsung nyaman sejak pertama kali dipakai.
- Karena sudah dicuci sebelumnya pre-washed jeans tidak akan mengalami penyusutan.
- Pre-wash jeans kebanyakan dibuat dengan beberapa bagian yang luntur meskipun efeknya tidak senatural dry denim yang sudah sering dipakai.
Sumber : https://poshmark.com/
8. Downsizing Jeans
Downsizing celana jeans rata-rata dilakukan karena perusahaan membuat celana jeans dalam vanity size (bukan true waist). Tidak ada spesifikasi khusus untuk downsizing karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang berbeda. Downsizing sendiri bisa juga dilakukan untuk mendapatkan fit yang lebih slim ato lebih skinny.
Sumber : https://www.ifixit.com/
9. Raw Denim (Dry Denim)
Raw denim merupakan jenis bahan celana jeans yang tidak melalui proses pencucian. Ciri paling khas yang membedakan raw denim dengan jenis denim lainnya diantaranya:
- Karakteristik kain raw denim cenderung lebih keras dan kaku.
- Kain denim jenis ini biasanya masih akan mengalami penyusutan.
- Warna pada dry denim cukup solid, namun setelah beberapa kali digunakan pada akhirnya akan ada beberapa bagian yang luntur sesuai perlakuan pemakainya.
- Supaya lentur dan lebih nyaman digunakan raw denim harus lebih sering digunakan.
Celana jeans yang dibuat dari bahan raw denim umumnya akan membentuk efek pemudaran yang sesuai dengan bentuk tubuh dan aktivitas si pemakai. Untuk menciptakan efek yang bagus raw denim sebaiknya jangan terlalu sering dicuci (pada umumnya setelah 6 bulan pemakaian).
Sumber : https://www.otaa.com/
10. Rope Dyeing
Rope dyeing dapat diartikan sebagai teknik pewarnaan dimana ratusan benang dipilin bersama sehingga membentuk seperti tali (rope), lalu direndam di suatu kolam pewarna, setelah itu diangkat dan dioksidasi. Proses pewarnaan ini umumnya dapat dilakukan beberapa kali sampai warna yang diinginkan tercapai.
Keuntungan dari teknik pewarnaan ini adalah bagian permukaan benang memiliki warna yg lebih gelap dibanding bagian dalamnya, sehingga menimbulkan efek fading seperti vintage denim.
11. Hem
Hem digunakan untuk menyebutkan bagian dimana 2 potongan bahan digabung menjadi satu. Selain hem ada lagi istilah hemmed yang biasanya digunakan ketika seseorang memotong celana jeans sesuai panjang yang diinginkan.
12. Fading Jeans
Fading dapat didefinisikan sebagai perubahan alami warna celana jeans yang terjadi pada titik-titik tertentu baik karena lipatan atau faktor lainnya. Beberapa efek perubahan warna yang cukup populer diantaranya berupa whiskers, honeycombs, dan ropping effect.
a. Whiskers
Whiskers merupakan efek pemudaran yang terjadi pada paha bagian atas dari celana jeans. Perubahan warna yang terjadi biasanya akan membentuk pola tertentu bergantung pada lipatan yang dihasilkan oleh paha si pemakai jeans.
- Semakin longgar ukuran celana jeans maka bentuk whiskers yang dihasilkan akan lebih besar dan banyak.
- Bila ukuran celana jeans semakin ketat dibagian paha keatas, maka whiskers yang dihasilkan akan berbentuk kecil namun tajam.
Sumber : https://www.denimsandjeans.com/
b. Honeycombs
Honeycombs merupakan efek pemudaran pada bagian belakang lutut dari celana jeans. Pola yang dihasilkan umumnya akan berbentuk seperti pattern sarang lebah.
- Honeycombs yang besar dan lebar dapat terbentuk ketika seseorang menggunakan celana jeans yang loose seperti straight atau slim-straight.
- Honeycombs yang kecil dan rapat dapat terbentuk ketika seseorang menggunakan celana jeans yang pas dengan ukuran kaki seperti slim.
Sumber : https://www.heddels.com/
c. Ropping Effect
Ropping effect merupakan efek pemudaran pada celana jeans yang berbentuk seperti tambang atau gelombang pada bagian hem (ujung) sebuah raw denim. Ropping effect dapat dihasilkan ketika bagian lipatan hem pada sebuah raw denim dijahit dengan menggunakan mesin hem khusus.
Sumber : https://supertalk.superfuture.com/
Selain menciptakan efek whiskers, honeycombs dan ropping effect, setiap bahan denim khususnya raw denim sebenarnya juga dapat menciptakan efek-efek lain seperti efek train tracks, tate + ochi dan efek vertical fades.
13. Indigo
Indigo merupakan salah satu jenis bahan pewarna denim yang paling tua di dunia. Bahan pewarna indigo untuk celana jeans ini awalnya diekstrak dari tanaman indigofera, tetapi pada akhir abad 19, Adolf von Baeyer melakukan riset untuk membuat jenis pewarna yang sama melalui proses sintesis kimiawi.
Sumber : https://westwardexhibition.wordpress.com/
14. Soak
Soak merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebut kegiatan merendam celana jeans. Proses soak ini biasanya dilakukan di bathtub atau ember untuk menyusutkan denim ataupun sekedar mencuci denim. Ssemakin panas air yang digunakan untuk merendam jeans penyusutan denimnya akan menjadi lebih banyak.
Sumber : https://www.denimio.com/
15. Shrinking Denim
Shrinking denim dapat diartikan sebagai proses penyusutan kain denim yang biasa dipakai untuk celana jeans. Karena bahan dasar celana jeans pada umumnya terbuat dari bahan katun yang akan menyusut jika direndam dan akan membesar lagi jika direnggangkan maka denim perlu disusutkan.
Melalui proses sanforisation, penyusutan yang terjadi pada celana jeans nantinya dapat diminimalkan sampai dengan kira-kira 1%. Oleh karena itulah celana jeans yang sudah di-sanforized, nantinya sudah tidak membutuhkan lagi proses penyusutan.
Sumber : https://blog.stitchfix.com/
16. Sanforized Denim
Sanforized denim atau denim preshrunk diciptakan untuk mencegah penciutan setelah denim dicuci dan dikeringkan. Denim preshrunk ini konon pertama kali digunakan pada tahun 60-an. Sebelum adanya sanforized semua denim dibuat dari bahan Shrink-to-Fit.
Produk pakaian berbahan denim seperti misalnya celana jeans yang telah melalui proses sanforisation, ketika dicuci umumnya tidak akan mengalami penyusutan yang signifikan. Sebab ketika bahan ini dicuci kemungkinan mengalami penyusutannya kurang dari 1%.
Sumber : https://www.etsy.com/
17. Unsanforized Denim
Berbeda dengan sanforized denim, bahan denim yang belum melalui proses sanforis umumnya akan mengalami penyusutan yang cukup signifikan. Sebelum dipakai, produk denim yang dibuat menggunakan bahan unsanforized denim akan lebih baik jika di rendam (soaking) dan dicuci terlebih dahulu agar penyusutannya maksimal.
Penyusutan yang terjadi pada produk unsanforized denim sendiri sangat bergantung pada karakter bahan, suhu air yang digunakan saat pencucian serta waktu merendam (soaking). Tipe denim unsanforized dapat menyusut sekitar 5% hingga 10% pada saat dicuci atau direndam.
Sumber : https://www.okayamadenim.com/
18. Selvedge Denim
Selvage denim atau selvedge denim pada dasarnya termasuk kedalam bahan celana jeans yang berkualitas unggul. Dimana kain denim yang dibuat dengan teknik penyelesaian semacam ini biasanya memiliki hasil tenunan yang lebih rapat dan lebih berat sehingga jahitan yang dihasilkan menjadi tampak rapi.
Selvedge denim yang diciptakan oleh para produsen denim Amerika pada awalnya dibuat dengan menggunakan mesin tenun kuno yang dikenal dengan nama “shuttle loom”. Mesin shuttle looms ini mampu menghasilkan strip tenunan denim yang rapat dan erat, dengan tepian yang teranyam sempurna sehingga lebih rapi dan kuat.
Karena tenunan kain menjadi lebih rapat dan lebih berat maka kain yang dihasilkan dengan mesin shuttle loom ini juga menjadi lebih sempit. Bahkan untuk membuat sebuah celana jeans diperlukan selvedge denim sepanjang 3 yard. Sampai sekarang teknik ini masih di lestarikan di Jepang terutama di desa Okaya atau Rampuya.
Sumber : https://www.denimio.com/
19. Starch
Starch biasanya digunakan untuk membuat celana jeans menjadi lebih keras dan stiff. Semakin keras dan stiff maka akan semakin mudah untuk membuat crease dan honeycombs yang lebih kontras.
20. Watch Pocket
Watch pocket atau saku kecil yang terdapat pada bagian depan celana jeans awalnya berfungsi sebagai penyimpan barang-barang berukuran kecil seperti jam tangan, koin, maupun tiket. Karena fungsinya itulah saku kecil ini memiliki banyak nama antara lain, watch pocket, coin pocket, serta ticket pocket.
Sumber : https://www.touchofmodern.com/
Demikian pembahasan singkat mengenai sejarah perkembangan celana jeans dan istilah penting dalam dunia jeans yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline ingin mencari bahan kain denim berkualitas untuk membuat celana jeans anda bisa melihat-lihat koleksi kain denim kami Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.