Article

Homepage Article Cara Menjahit Kenali 12 Variasi Model…

Kenali 12 Variasi Model Resleting Berikut Supaya Anda Tidak Salah Pilih

Sebagai perangkat yang memiliki peran cukup penting dalam dunia jahit menjahit, secara umum resleting dapat dimanfaatkan untuk menutup dan membuka belahan yang terdapat pada pakaian, lenan rumah tangga, tas, bahkan sepatu. Resleting ini terdiri dari dua potong kain yang dilengkapi gigi dan tarikan berbentuk unik atau cantik yang dapat dibuka tutup.

Sejarah Singkat Resleting

Sejarah perkembangan resleting konon bermula ketika Elias Howe seorang penemu mesin jahit, menerima paten pada tahun 1851 untuk sebuah “Automatic, Continuous Clothing Closure” di Amerika Serikat. Namun resleting yang ditemukan Howe kala itu tidak seperti risleting yang populer seperti saat ini karena tidak menggunakan slider.

Resleting

Sumber : http://thezipper.umwblogs.org/

Empat puluh tahun kemudian seorang insinyur mesin dari Chicago bernama Whitcomb L. Judson selanjutnya mulai menciptakan resleting untuk mempermudah dalam penggunaan sepatu. Awal terciptanya resleting ini pun bentuknya juga belum sempurna seperti resleting yang berkembang sekarang.

Dari temuan resleting Whitcomb L yang dipakai pada sepatu, 20 tahun kemudian Whitcomb Judson mulai menciptakan sebuah resleting yang seperti kita lihat sekarang ini. Sayangnya penemuan awal Judson ini juga belum sempurna karena masih sering dijumpai resleting yang macet bahkan terbuka sendiri saat dipakai. 

Resleting

Sumber : http://www.ykk.com/

Untuk menyempurnakan temuannya Judson akhirnya menciptakan alat yang disebut pengait untuk mengunci dan membuka sepatu. Alat ini terdiri dari dua rantai metal tipis yang dapat disatukan dengan menarik sebuah slider ditengah-tengahnya. Resleting buatan Judson pun akhirnya dipatenkan tahun 1893.

Resleting

Sumber : https://ism-sf.com/

Berlanjut ke tahun 1896 Judson kemudian bergabung dengan Kolonel Lewis Walker. Dari Walker-lah timbul ide untuk menggunakan resleting sebagai penutup belahan pada berbagai macam benda selain sepatu yakni untuk celana panjang dan rok wanita. Tahun 1910 Judson merancang alat perekat baru yang disebut C-Curity.

Setelah bertahun-tahun lamanya alat temuan Judson mulai terkenal sampai ada seorang pengusaha mengunjungi Judson di pabriknya. Ketika Judson memperagakan bagaimana cara kerja alat tersebut, tiba-tiba pengusaha itu berteriak “Wow Zipper!!”. Semenjak itulah, alat temuan Judson ini dinamakan Zipper dalam bahasa Inggris.

Pada tahun 1913 model resleting yang memiilki fungsi lebih baik selanjutnya diperkenalkan, oleh seorang insinyur bernama Gideon Sundback yang bekerja di Perusahaan Universal Fasterner. Dengan keterampilan teknis yang baik pada Desember 1913 ia berhasil mendesain resleting modern. 

Resleting

Sumber : https://www.cranksmytractor.com/

Gideon Sundback lalu menyempurnakan desain resletingnya dengan menambah pengait dari empat buah per inch menjadi sepuluh buah per inch. Resleting buatan Sundback ini pun diorder pertama kali dari US Army untuk keperluan pembuatan pakaian dan alat lainnya pada Perang Dunia I.

Bagian-Bagian Resleting

Sekalipun tersedia dalam banyak varian, resleting yang biasa diaplikasikan pada berbagai produk jahit menjahit pada prinsipnya tersusun atas lima komponen penting yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen yang dimaksud diantaranya top stop, slider, elements, tape, dan bottom stop. 

Resleting

Sumber : http://www.ykksz.com/

  1. Top stop merupakan perangkat yang biasa ditempatkan pada ujung atas resleting. Fungsinya untuk mencegah slider keluar dari gigi resleting.
  2. Slider merupakan alat yang dapat digerakkan ke arah atas dan bawah resleting. Fungsi utamanya untuk menyatukan dan memisahkan gigi metal atau plastik yang terdapat pada resleting. Bagian dari slider yang berfungsi untuk memindahkan slider ke atas atau ke bawah
  3. Element merupakan serangkaian komponen yang bentuknya menyerupai deretan gigi. Ketika slider digerakkan rangkaian ini akan menyatu dengan posisi saling mengunci atau interlock. Bagian yang terbentuk ketika gigi yang terdapat pada sisi kanan dan kiri resleting saling menyatu dinamakan chain.
  4. Tape merupakan komponen yang sengaja dibuat khusus untuk menjadi bagian dari resleting. Sebagian besar terbuat dari polyester namun ada juga yang dibuat dari bahan syntetic, fiber tape, vinyl tape maupun cotton tape.
  5. Botton stop merupakan sebuah perangkat yang ditempatkan pada bagian bawah resleting. Fungsi utamanya kurang lebih hampir sama dengan top stop yaitu untuk mencegah slider agar tidak terlepas dari jalur gigi resleting.

Bentuk Resleting Berdasarkan Desain Dan Kegunaannya

Berdasarkan desain dan kegunaannya resleting dapat dibuat dalam berbagai model dan varian, misalnya saja dalam bentuk close end zipper, open end zipper, two way open end, double slider tengah, dan juga double slider ujung.

1. Open End Zipper

Resleting open end zipper merupakan resleting yang bagian bawahnya tidak terkunci sehingga antara tape sebelah kanan dan kiri bisa dipisah atau dilepas. 

Resleting

Sumber : http://www.hlz-zipper.com/

2. Two Way Open End

Resleting two way open end zipper merupakan resleting yang slidernya dapat dibolak-balik dan ujungnya dapat dilepas atau dipisahkan.

Resleting

Sumber : http://www.hlz-zipper.com/

3. Close End Zipper

Resleting close end zipper merupakan resleting yang bagian bawahnya terkunci oleh kawat (bottom stop) sehingga bagian kanan dan bagian kiri tidak dapat dipisah.

Resleting

Sumber : http://scczipper.com/

4. Double Slider Tengah

Resleting double slide tengah merupakan rutsleting jenis close end yang memiliki dua kepala slider dalam satu resleting. Slider ini akan saling bertemu di bagian tengah ketika resleting di tutup.

Resleting

Sumber : https://craftbymood.com/

5. Double Slider Ujung

Resleting double slider ujung merupakan resleting yang memiliki dua kepala slider (pengatur dari ujung masing-masing resleting).

Resleting

Sumber : https://www.haberdasheryandfabric.com/

Macam-Macam Resleting Berdasarkan Bahan Pembuatnya

Selain dibedakan berdasarkan desainnya resleting juga dapat dibagi berdasarkan bahan pembuatnya. Beberapa jenis resleting yang dimaksud yaitu berupa coil zipper, metal zipper, plastic zipper, delrin zipper (vislon zipper), invisible zipper, waterproof zipper, dan fireproof zipper.

1. Metal Zipper

Metal zipper merupakan jenis resleting yang giginya terbuat dari bahan metal, semacam brass (kuningan), aluminium dan nikel. Seperti halnya coil zipper, resleting jenis ini juga biasa diproduksi dalam bentuk close end maupun open end.

Kelebihan resleting bergigi metal diantaranya:

  • Terkesan lebih kokoh dan elegan.
  • Terkesan mahal dan eksklusif.
  • Gigitan resletingnya lebih kuat.

Resleting

Sumber : https://www.indiamart.com/

2. Coil Zipper

Coil zipper merupakan jenis resleting yang memiliki gigi berbentuk gulungan panjang dari bahan polyester atau nylon. Coil zipper umumnya diproduksi dalam bentuk close end maupun open end dengan ukuran panjang yang tidak terbatas dan dijual dalam bentuk gulungan atau meteran. 

Resleting

Sumber : https://www.therainshed.com/

3. Plastic Zipper

Plastic zipper merupakan jenis resleting yang sangat mirip dengan metalic zipper, hanya saja giginya terbuat dari bahan plastik atau resin. Plastic zipper dengan tipe open end biasanya banyak diaplikasikan untuk membuat bukaan jaket maupun tas.

Kelebihan resleting bergigi plastik diantaranya:

  • Tarikan lebih licin dan lancar.
  • Cocok untuk digunakan pada bagian-bagian yang melengkung dan detil.
  • Karakteristik resletingnya lebih elastis.
  • Tidak berkarat.

Resleting

Sumber : http://www.lacouseriecreative.com/

4. Invisible Zipper

Invisible zipper merupakan jenis resleting yang ketika dipasang pada pakaian bagian giginya akan tersembunyi dan tidak kelihatan dari bagian baik bahan kain. Resleting jenis ini pada umumnya hanya tersedia untuk tipe close end dan banyak digunakan untuk rok maupun gaun. 

Resleting

Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail

5. Delrin Zipper (Vislon Zipper)

Deldrin zipper atau vislon zipper merupakan jenis resleting yang memiliki gigi seperti metal zipper tapi bahannya terbuat dari resin polyacetal atau resin jenis lain seperti polyethylene. Delrin zipper bisa dijumpai dalam bentuk close end maupun open end.

Resleting

Sumber : https://www.bamboomn.com/

6. Waterproof Zipper

Waterproof zipper merupakan jenis resleting yang biasa digunakan untuk membuat berbagai macam pakaian yang khusus digunakan didalam air bertekanan tinggi, salah satunya yaitu berupa pakaian selam.

Resleting anti air atau waterproof zipper sebenarnya termasuk ke dalam jenis variasi baru dari resleting yang diperoleh dari pengembangan resleting terdahulu. Sesuai dengan namanya waterproof zipper ini sudah pasti bersifat anti air.

Kelebihan waterproof zipper yang tidak dimiliki jenis resleting lain diantaranya:

  • Waterproof zipper tahan terhadap air.
  • Karakteristik bahannya tidak mudah melar.
  • Desain resleting terlihat kokoh.
  • Bisa di aplikasikan dengan jenis baju dan jaket.

Resleting

Sumber : https://www.amazon.com/

7. Fireproof Zipper

Fireproof zipper dapat dikategorikan ke dalam jenis resleting yang memiliki ketahanan tinggi terhadap panas atau api pada suhu panas tertentu. Fireproof zipper umumnya dapat dijumpai pada baju-baju pemadam kebakaran atau produk lain sebut saja jok mobil. 

Resleting

Sumber : https://www.cpczip.com.tw/

Tips Memilih Resleting Sesuai Kebutuhan

Karena resleting memiliki peran yang sangat penting maka pemilihannya juga harus tepat. Sebelum anda memutuskan untuk membeli resleting simak dulu yuk beberapa hal yang layak dipertimbangkan dalam memilih resleting.

1. Sesuaikan Ukuran Resleting Dengan Kebutuhan

Hal paling utama yang harus diperhatikan ketika membeli resleting adalah pastikan resleting yang akan anda pilih ukurannya sudah pas dengan produk yang ingin anda buat.

Ukuran resleting dapat dibagi menjadi beberapa golongan yakni #3 ,#5, dan #8 baik untuk jenis close end yang bagian bawahnya terkunci oleh kawat (bottom stop) maupun jenis open end yang bagian bawahnya tidak terkunci sehingga antara tape sebelah kanan dan kiri bisa dipisah.

Maksud dari angka yang digunakan untuk menyatakan ukuran resleting tersebut yaitu:

#3 ukuran dari gigi resleting adalah 3 mm.
#5 ukuran dari gigi resleting adalah 5 mm.
#8 ukuran dari gigi resleting adalah 8 mm.

Semakin besar angka yang digunakan untuk menyatakan ukuran resleting maka semakin besar pula gigi resletingnya.

  • Resleting model biasa yang umum dipakai untuk bukaan tas, rok wanita, blouse, celana pria dan pakaian anak-anak biasanya memiliki ukuran #3, #5, #8 baik untuk yang jenis close end maupun open end. Panjang resleting berkisar 17 cm dan 20 cm namun ada juga yang mencapai 35 cm, 45 dan 50 cm.
  • Resleting jepang hanya dibuat dalam satu urutan satu yaitu #3 dan hanya tersedia untuk close end saja, sementara untuk panjangnya sendiri ada bermacam macam, mulai dari 25 cm, 50 cm, dan 60 cm.
  • Resleting jaket atau mantel memiliki gigi yang lebih besar dari resleting biasa maupun resleting jepang. Resleting jaket atau mantel ini juga dapat dijumpai dalam berbagai variasi bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari logam ada juga yang dibuat dari plastik.
  • Resleting jaket atau mantel umumnya tersedia dalam panjang 30 cm, 35 cm, 40 cm, 45 cm, 50 cm, 55 cm, 60 cm, 65 cm, 70 cm, 75 cm, dan 100 cm. Kebanyakan sifatnya open end sehingga tape sebelah kanan dan kirinya bisa dipisah.

2. Pilih Ukuran Slider Resleting Yang Tepat

Tiap resleting umumnya memiliki pasangan kepala atau slider yang berbeda satu sama lain tergantung pada besar kecilnya gigi resleting, ada yang berukuran #3 ,#5, dan #8 baik untuk yang jenis close end maupun open end. Model repala resletingnya pun bervariasi ada yang berbentuk panjang, pendek, bulat dan kotak.

  • Untuk resleting ukuran #3 yang memiliki gigi 3 mm slider yang digunakan juga harus memiliki ukuran yang sama. Kepala resleting no 3 biasanya dipakai untuk dompet, pakaian dan lain-lain sesuai kebutuhan.
  • Untuk resleting ukuran #5 dan #8 maka slidernya juga harus menyesuaikan. Kepala resleting dengan nomor 5 dan 8 biasanya lebih banyak dipakai untuk tas, jaket dan sebagainya.
  • Khusus untuk resleting pada jaket, model yang digunakan biasanya merupakan resleting open-end yang bagian ujungnya dapat dibuka. Resleting jaket ini beberapa ada yang memiliki gigi berbahan metal dengan slider atau kepala resleting bolak-balik.

3. Sesuaikan Warna Resleting Dengan Warna Kain

Untuk menciptakan kesan yang lebih serasi sebaiknya sesuaikan warna resleting dengan warna material kain yang anda gunakan untuk membuat pakaian atau produk kerajinan jahit lainnya. Tapi kalau anda ingin mendapat tampilan yang beda anda bisa memilih warna yang sesuai dengan selera. 

4. Pilih Merek Yang Terpercaya

Cari tahu informasi mengenai produsen resleting yang terbaik. Semakin banyak referensi yang anda miliki, anda bisa lebih leluasa untuk memilih resleting yang lebih bagus. Saat ini zipper sudah diproduksi dalam beragam merek terkenal, seperti resleting YKK, NYK, OPTI, CHIQ, YBS, SBS, dan lain sebagainya.

Resleting YKK konon adalah resleting yang paling bagus dan paling mahal harganya. Tulisan YKK yang ada pada resleting sendiri merupakan singkatan dari Yoshida Kogyo Kabushikikaisha, sebuah merek resleting asal Jepang yang berada di bawah naungan PT. Yoshida Industri.

5. Perhatikan Bahan Yang Dipakai Untuk Gigi Resleting

Untuk mendapatkan resleting dengan kualitas terbaik anda juga harus memperhatikan jenis gigi yang terdapat pada resleting, apakah gigi resleting tersebut terbuat dari bahan  plastik atau bahan logam.

Cara Praktis Merawat Resleting Yang Dapat Anda Coba

Supaya resleting yang ada pada pakaian dapat bekerja dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya pastikan anda selalu memperlakukannya dengan cara yang benar.

  1. Berikan pelumas pada gigi resleting secara berkala untuk memperkecil gesekan dan tekanan pada penarik, pengencang dan gigi-gigi resleting sehingga resleting yang terdapat pada pakaian dapat bekerja dengan lancar..
  2. Hindari menarik paksa bagian slider resleting yang macet. Jika ada kain atau benang yang tersangkut di jalur resleting sebaiknya singkirkan dulu obyek tersebut agar tidak mengganggu.
  3. Segera bilas resleting yang terkena air laut atau air garam dengan menggunakan air tawar, terutama untuk resleting berbahan metal. Tujuan dilakukannya proses ini yaitu untuk mencegah timbulnya karat pada resleting.
  4. Untuk menangani resleting yang sudah terlanjur macet akibat berkarat sahabat Fitinline bisa mengoleskan sedikit cuka pada resleting. Kandungan asam yang terdapat dalam cuka dipercaya berkhasiat melonggarkan partikel penyebab karat pada resleting.
  5. Saat pakaian dicuci pastikan resleting selalu dalam keadaan tertutup sehingga gigi dan penutup resleting tidak patah.
  6. Usahakan untuk selalu melapisi resleting  dengan selembar kain dengan keadaan resleting tertutup saat menyetrika baju. Hal ini penting dulakukan supaya komponen resleting tetap awet, tidak meleleh dan rusak.
  7. Selalu keringkan resleting bila basah akibat proses pencucian atau terkena air hujan. Proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan bantuan panas matahari atau menggunakan pengering rambut.

Demikian pembahasan mengenai sejarah singkat resleting, komponen resleting, jenis-jenis resleting, tips memilih resleting serta cara merawat resleting yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline membutuhkan resleting berkualitas dengan harga murah anda bisa membelinya dari kami Di Sini.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.