Tidak mudah memang untuk memprediksi perkembangan yang terjadi dalam dunia fashion. Sebab seperti yang sudah terjadi di masa lalu, setiap tahunnya pasti selalu ada saja trend fashion baru yang bermunculan atau trend lama yang berulang meski karakteristik yang ditampilkan bisa saja berbeda atau tetap sama dari musim sebelumnya.
Definisi Fashion
Ditinjau dari asal bahasanya kata fashion sebenarnya diadaptasi dari bahasa Latin “factio” yang memiliki arti "membuat”. Kata ini bisa juga diartikan sebagai sesuatu kegiatan yang dilakukan seseorang tapi kemudian dipersempit menjadi sesuatu yang dikenakan seseorang, khususnya pakaian beserta aksesorinya.
Dari sudut pandang yang berbeda fashion bisa juga didefinisikan sebagai kombinasi atau perpaduan dari style dengan desain yang cenderung dipilih, diterima, digemari dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat sebagai upaya untuk mendapatkan kenyamanan dan membuat penampilan menjadi lebih baik.
Fashion yang dipilih oleh seseorang biasanya lebih menunjukkan bagaimana ia memilih gaya hidup yang dilakukan. Dimana seseorang yang berpenampilan sangat fashionable secara tidak langsung menujukkan bahwa dirinya merupakan seseorang yang dekat dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti trend yang ada.
Pakaian yang semula hanya dianggap sebagai kebutuhan pokok pun lambat laun berkembang menjadi bagian dari gaya hidup yang tidak dipisahkan dari masyarakat pada masa tertentu hingga melahirkan berbagai trend baru. Berawal dari sinilah fashion selanjutnya mulai berkembang menjadi lebih pesat dari yang dibayangkan.
Perkembangan Fashion
Lebih lanjut mengenai perkembangan trend fashion, sejak dahulu benua Eropa dan Amerika memang dikenal sebagai kiblat trend fashion yang sangat populer di dunia. Meski pada awalnya hanya berfokus pada busana pria saja namun berikutnya banyak juga desain busana wanita yang lahir di benua tersebut.
Pada abad XV citra wanita keibuan terasa sangat kental, sehingga model busana yang trend pada masa itu lebih banyak didominasi oleh gaun bertumpuk degan garis bulat melingkari tubuh dan menekankan perhatian utama pada dada dan perut. Untuk warnanya sebagian besar didominasi warna solid dan terang.
Memasuki abad ke XIX model baju dengan kain bertumpuk dan warna terang perlahan-lahan mulai ditinggalkan sebab wanita yang memiliki image rapuh lebih dikenal cantik pada abad tersebut. Karena alasan itulah model baju yang menegaskan kesan rapuh perlahan mulai booming pada masa itu.
Sekitar tahun 1830-an muncullah korset yang berfungsi sebagai pakaian wanita dalam sekaligus pelindung dari perubahan cuaca. Terlebih kala itu wanita dengan bentuk perut dan pinggang yang sangat langsing dengan korset yang menekan perut dan dada dianggap memiliki tubuh yang ideal.
Model korset inipun juga berkembang dari masa ke masa, dimulai dari korset penyangga yang terbuat dari bahan besi hingga kemudian berubah menjadi tulang belulang ikan hiu. Sayangnya semua jenis korset tersebut masih dianggap belum memberikan rasa nyaman pada wanita ketika mengenakannya.
Tahun 1920 (Melindrosa)
Pengenalan trend busana akhirnya dimulai dari tahun 1920. Tahun ini dianggap sebagai awal kebangkitan kaum wanita dalam mencapai kebebasan dan kemerdekaannya sekaligus era baru ketika trend busana dunia terlahir kembali dengan konsep dan pandangan yang berbeda dari masa sebelumnya.
Tahun 1920 Amerika memainkan peran penting sebagai salah satu pusat mode dunia yang mengubah gaya berpakaian mereka menjadi lebih praktis, menggantikan trend fashion terdahulu yang lebih condong pada victorian style. Gaya ini dikenal sebagai gaya Melindrosa (Flapper) yang berarti New Breed muncul.
Bila pada masa victorian bentuk rok yang panjang dan mengembang begitu mendominasi, maka pada tahun 1920-an gaun dan rok yang berkembang justru lebih banyak dibuat pendek hingga sebatas betis atau lutut dengan potongannya yang lurus dan tidak mengikuti lekuk tubuh atau pinggang.
Dress yang ada pada tahun 1920-an sebagian besar juga dibuat low-waisted dimana jahitan yang seharusnya berada dibagian pinggang justru ditempatkan di bagian bawah pinggang atau pinggul. Style penggunaan make-up yang berlebihan dan glamor juga menjadi hal yang mendampingi gaya berbusana kala itu.
Sumber : https://www.slideshare.net/
Tahun 1930 (Calca Comprida)
Ketika Amerika Serikat sedang mengalami masalah sosial dan politik, gaya berbusana yang diterapkan masyarakat setempat pun mulai mengalami perubahan menjadi lebih casual dan tidak seglamor pada masa 1920 atau dekade sebelumnya. Model baju yang longgar, tebal dan tertutup banyak dijadikan pilihan.
Sumber : http://joinbolster.com/
Tahun 1940 (War And Working Class)
Pecahnya Perang Dunia ke-2 pada tahun 1940-an secara tidak langsung mempengaruhi gaya busana di dunia karena pabrik yang semula memproduksi baju digunakan untuk sarana pembuatan senjata. Berawal dari situlah muncul produk sintetis seperti stocking dan pakaian dalam yang terbuat dari nilon.
Model baju fleksible dengan nuansa navy yang mayoritas dikombinasikan dengan trend fashion era 1930-an juga banyak mewarnai trend fashion war and working class. Selain itu ada juga trend penggunaan ikat kepala untuk penutup rambut yang populer di kalangan pekerja wanita pada tahun 1940.
Masih di era yang sama trend berpakaian ala buruh pria dulu juga banyak diadaptasi sebagai gaya buruh wanita yang berprofesi sebagai tenaga kerja. Model baju yang dipakai oleh para wanita pada masa ini tidak jauh beda dengan pakaian kerja ala bengkel tapu tentunya masih memiliki sentuhan yang feminim.
Sumber : https://glamourdaze.com/
Tahun 1950 Awal (New Look)
Berakhirnya Perang Dunia ke-2 menjadi era yang cukup membahagiakan bagi industri tekstil karena di masa ini mulai muncul teknologi yang memproduksi beragam kain sintetis seperti halnya kain nilon. Pasca perang trend fashion yang berkembang pun juga memunculkan citra yang lebih segar namun tidak seglamour tahun 1920.
Hal ini ditandai dengan banyaknya model baju dan fashion remaja yang mulai berkembang untuk bersaing dengan fashion dewasa. Salah satu gaya berbusana yang populer pada tahun 1950 yakni berupa trend penggunaan spandek, kaos ketat panjang dan topi dengan bagian pelingung yang lebar.
Sumber : https://www.chums.co.uk/
Tahun 1950 Akhir (Pin Up)
Selain gaya new look trend fashion 1950 sebenarnya juga dihiasi dengan banyak model baju yang lebih cenderung ringan dan semi terbuka namun tetap terkesan modis. Trend ini konon banyak dipengaruhi oleh lagu-lagu Elvis Presley yang bernuansa Rock and Roll dan juga gaya berbusana Merlyn Monroe.
Tahun 1960 (Futurismo)
Tahun 1960 muncullah trend futurismo yang dianggap pula sebagai “era masa depan” dalam dunia mode. Model busana pada tahun 1960 ini dulu lebih didominasi oleh busana-busana yang minimalis dengan motif garis atau bintik yang mengesankan moderenitas dan arti teknologi tinggi pada zamannya.
Sumber : http://anasuil.com.br/
Tahun 1960 (Camiseta)
Dibarengi dengan munculnya gerakan pemuda yang menentang pemerintah dominasi anak muda secara tidak langsung juga mempengaruhi gaya berbusana masyarakat umum. Pada tahun-tahun ini budaya memakai celana jin dan kaos oblong yang dalam bahasa Spanyol memiliki nama “camiseta” pertama kali populer.
Tahun 1960 (Hippie)
Berkecamuknya perang Vietnam yang berkepanjangan ditambah dengan kondisi politik yang ramai selanjutnya memunculkan gerakan anti pemerintah yang dikenal dengan sebutan Hippie. Kata hippie ini menggambarkan sebuah komunitas remaja yang rebellious dan anti kemapanan.
Kaum hippie identik dengan pakaian longgar yang menunjukkan kedekatan mereka dengan alam. Statement outfit lainnya yang juga menggambarkan gaya hippie antara lain ada t-shirt tie dye, celana jeans, tunik longgar, terusan vintage, vest dengan detail fringe, headband dan aksesori tumpuk berupa gelang serta kalung.
Sumber : https://slideplayer.com/
Tahun 1970 (Disco)
Terkenal dengan budaya music disconya yang sangat melegenda, pada tahun 1970 muncul gaya berbusana yang mencirikan budaya disco. Model baju yang dipakai oleh anak muda pada masa ini kebanyakan didominasi dengan penggunaan celana pendek ketat, hot pants, sepatu beralas rata dan tentunya celana komprang.
Sumber : http://www.libaifoundation.org/
Tahun 1970 (Punk)
Selain trend disco, tahun 1970 akhir muncul pula gaya berbusana yang dikenal dengan nama punk. Trend fashion yang berasal dari Inggris dan sukses menyebar hingga ke berbagai belahan dunia ini identik dengan rambut spaik tajam, baju berwarna hitam dengan pernak pernik berbahan metal tajam dan make-up yang mencolok.
Sumber : https://www.spin.com/
Tahun 1980 (New Wave)
Kepopuleran kaos dan celana jeans dikalangan remaja begitu terasa di era new wave. Terlebih lagi pada masa ini musik menjadi bagian penting dari gaya berbusana urban yang sangat booming di tahun 1980 awal. Masih masih dipengaruhi oleh budaya punk tapi trend fashion new wave jauh lebih bisa diterima masyarakat.
Sumber : https://www.readersdigest.co.uk/
Tahun 1980 (Madonna Dan Aerobic)
Ditandai dengan berkembangnya teknologi portable seperti radio dan tape compo, gaya busana outdor yang bernuansa olahraga terutama aerobic menjadi sangat populer pada tahun 1980. Bersamaan dengan itu trend pemakaian legging sebagai perpaduan outfit celana juga mulai banyak dipopulerkan para wanita.
Sumber : https://www.noticiasaominuto.com/
Tahun 1980 (Yuppie)
Berkembangnya teknologi yang juga menyebabkan perubahan lifestyle ditambah dengan banyaknya wanita yang mulai menapaki dunia karier tanpa disadari juga mempengaruhi lahirnya model baju untuk wanita karir dan independen. Berawal dari sinilah trend busana ala pekerja kantoran yang disebut yuppie.
Yuppie sendiri merupakan singkatan dari “young urban professional” atau “young upwardly-mobile professional”. Gaya berbusana yuppie ini dikenal dengan pakaian-pakaian kantoran yang rapi dengan aksen minimalis. Salah satunya bisa didapat dari perpaduan antara jas dengan rok atau celana panjang dari kain.
Sumber : https://80sactual.blogspot.com/
Tahun 1990 (Grunge)
Tampilan grunge pertama kali muncul di Seattle pada akhir 80-an dan awal 90-an ketika Alice in Chains, Nirvana dan Pearl Jam baru saja mulai membuat gebrakan besar dalam dunia musik. Sayangnya tahun 1990 ini dikenal sebagai tahun terburuk dalam sejarah industri busana bahkan dianggap sebagai “the decade has forgotten”.
Celana jeans yang dibuat dari bahan kain denim, kaos dan perpaduan dengan baju bermotif kotak-kotak lebar menjadi ciri identik gaya grunge selain tentu saja rambut gondrong dan berantakan sebagai pelengkap.
- Grunge didefinisikan dengan tampilan berantakan dan masa bodoh yang menggabungkan gaya punk dengan pakaian kaum pekerja.
- Salah satu kunci dari gaya pakaian grunge yaitu berupa kemeja flanel bermotif kotak-kotak lebar.
- Sementara inti dari gaya grunge yaitu pemakaian pakaian murah yang dipakai sembarangan.
Simak juga pembahasan mengenai 7 Fakta Menarik Seputar Kemeja Flanel Lengkap Dengan Tips Padupadan Untuk Anda Coba.
Sumer : http://kaileequang.blogspot.com/
Tahun 1990 (Mix Up)
Perpaduan celana jeans bercorak dan jaket jeans menjadi salah satu gaya yang cukup populer di era 1990. Selain itu ada juga babby doll dresses, t-shirts kedodoran, pakaian olahraga, model baju ala baseball dan basket, sweatshirt and sweater, dengan perpaduan sepatu sneakers and keds yang mewarnai era mix up.
Gaya busana tahun 1960 dan 1970 juga berkembang lagi di tahun 1990 dengan pakaian floral dan gaya hippie. Meski demikian, pada tahun tahun 1990 celana jeans yang dibuat dari bahan kain denim dan pakaian longgar yang dimasukkan menjadi simbol umum dalam gaya berbusana.
Tahun 2000 (New Millenia)
Disebut juga sebagai era milenium alias new millenia, pada tahun 2000 nuansa serba silver atau abu-abu dianggap sebagai warna yang memberikan banyak perubahan bagi perkembangan fashion. Nuansa futuristik namun tetap glamor menjadi awal dari perkembangan trend fashion tahun 2000-an.
Tahun 2000 (Emo)
Masuk ke pertengahan tahun 2000 gaya busana yang disebut emo mulai merajai dunia fashion terutama di kalangan anak muda. Ciri paling khas yang ditampilkan dari daya emo yakniberupa outfit serba gothic, hitam, eye shadow hitam, serta tatanan rambut lurus kesamping hingga hampir menutupi mata.
Sumber : https://www.rebelsmarket.com/
Tahun 2000 (Indie)
Tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, budaya sub-culture juga memainkan peran. Sepintas trend indie ini memang mirip dengan budaya grunge, punk dan hippie, padahal budaya indie ini sebenarnya lebih menitik beratkan pada simbol pertentangan budaya konservatif yang berkembang.
Trend indie mencerminkan cara seseorang dalam memilih baju yang cenderung mandiri dan tidak terpengaruh dengan model fashion umum. Beberapa item fashion yag identik dengan gaya indie antara lain berupa jeans ketat, kaos berbentuk V-neck, swetter kedodoran, sepatu canvas warna dengan tali sepatu colourful, dll.
Bisa dibilang gaya berbusana indie ini cenderung lebih banyak memadukan segala jenis model baju namun masih terkesan modern. Bila dibandingkan dengan grunge, style indie terkesan jauh lebih dinamis karena memakai padupadan yang sesuai.
Tahun 2010 (Hipster)
Tahun 2010 muncul budaya pop culture bernama hipster yang banyak terinspirasi pada model baju yang dimiliki oleh para Tunawisma di Amerika Serikat. Tidak jauh berbeda dengan budaya sub culture sebelumnya, budaya berpakaian hipster sebenarnya juga banyak menekankan pada kegiatan self-sustaining dan do it yourself.
Pecinta style hipster sangat identik dengan gaya hidup atau perilaku masa bodoh dan lebih mencintai gaya natural sehingga jarang mengunjungi salon atau tempat-tempat perawatan tubuh lainnya. Meski demikian, umumnya mereka memiliki banyak relasi dan memiliki kreativitas yang tinggi.
Ciri khas lainnya dari style hipster yaitu pengunaan skinny jeans yang dibuat dari bahan kain denim atau chino pants dengan warna krem, merah, biru laut dan putih dikalangan pria maupun wanita. Sebagai pelengkap ditambahkan pula penggunaan kacamata plastik yang berbingkai cukup besar serta aksesoris bernuansa vintage.
Beberapa jenis aksesoris yang bisa dipakai untuk menunjang penampilan ala hipster diantaranya ada tas slempang, alas kaki berupa chuka boots, doc mart, dock shoes berbahan leather/suede dengan warna coklat/cream yang dikenakan dengan atau tanpa kaus kaki yang bercorak rame.
Sumber : https://stylecaster.com/
Demikian pembahasan singkat mengenai sejarah perkembangan trend fashion dari masa ke masa yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi tentang tips dan trik seputar fashion yang tidak kalah seru simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.