Suka memakai busana yang dihias dengan detail shirring alias detail berbentuk kerutan kecil pada bagian dada, bagian pinggang dan keliman lengan?. Untuk mengetahui seperti apa cara pembuatannya dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat detail shirring simak pembahasan berikut yuk.
Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
Sekilas Tentang Detail Shirring
Dalam desain fashion istilah shirring biasa digunakan untuk mendefinisikan setikan berukuran kecil pada busana yang dibuat dengan menggunakan benang karet sehingga menghasilkan kerutan-kerutan yang dapat membentuk tubuh.
- Shirring terdiri dari barisan jahitan paralel dan elastis yang menciptakan garis jahitan yang melar dan terkumpul.
- Detail shirring umumnya banyak ditemukan pada bagian dada, bagian pinggang dan keliman lengan.
- Efek kerutan-kerutan ini bisa dicapai dengan mengisi spul dengan benang elastis dan membuat beberapa perubahan kecil pada setelan jahitan dan tegangan.
Sumber : https://en.wikipedia.org/
Untuk aplikasinya ada produk pakaian, detail shirring sangat sangat cocok diaplikasikan pada bahan-bahan lightweight fabric seperti kain voile, kain chiffon, seersucker, kain rayon, serta kain katun yang ringan.
- Yang pasti semakin ringan kainnya, semakin banyak bahan kain yang terkumpul dan dapat di-shirring.
- Sementara jika kainnya terlalu berat, benang elastisnya tidak akan cukup kuat untuk mengumpulkan kain untuk shirring.
Sumber : https://victorypatterns.com/
Tips Membuat Detail Shirring
Mau tahu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan detail shirring?. Untuk kamu yang ingin mencoba membuat detail shirring sendiri pertama-tama siapkan sejumlah perlengkapan menjahit yang terdiri dari:
- Benang jahit yang sesuai dengan warna kain.
- Benang elastis.
- Bahan kain (misal dengan ukuran 30 x 30 cm).
- Penggaris quilting bening.
- Kapur kain.
- Mesin jahit.
Sumber : https://www.peekaboopages.com/
Jika sudah selanjutnya kamu bisa mulai membuat garis-garis bantu pada bahan kain yang akan di shirring dengan cara berikut:
- Letakkan bahan kain yang kamu siapkan untuk membuat detail shirring di atas meja.
- Dengan menggunakan penggaris quilting bening dan kapur kain gambar dua garis sejajar di sepanjang sisi kain dengan jarak 10 inchi (25 cm).
- Jika sudah buat garis-garis bantu yang menghubungkan ke dua garis tersebut, masing-masing berjarak ½ inchi (1.27 cm).
Sumber : https://www.peekaboopages.com/
Berikutnya, gulung benang elastis pada spul dengan menggunakan tangan sampai seluruh bagiannya hampir terisi penuh.
- Jika bahan kain yang ingin kamu jahit termasuk ke dalam jenis bahan-bahan lightweight fabric, maka kamu bisa melilitkan benang elastis dengan erat pada spul.
- Sementara untuk kain yang sedikit lebih berat atau tebal, karet elastisnya bisa dililitkan sedikit lebih longgar pada spul.
Untuk mengisi spul dengan gulungan benang elastis, cara paling mudah yang bisa kamu lakukan yaitu:
- Masukkan ujung benang elastis ke atas melalui lubang kecil di spul.
- Gulung benang elastis pada spul hingga 2/3 bagian penuh.
- Potong sisa ekor benang elastis di atas lubang spul.
Sumber : https://sewguide.com/
Langkah selanjutnya pasang benang atas mesin jahit yang cocok dengan kain dan juga benang elastis. Untuk shirring, setel mesin jakit kamu ke dalam pola jahitan lurus dengan panjang jahitan maksimal di mesin jahit.
- Masukkan spul yang sudah terisi benang elastis pada sekoci mesin jahit, kemudian pasangkan sekoci pada mesin jahit seperti yang biasa kamu lakukan untuk menjahit dengan benang biasa.
- Jika sudah keluarkan benang elastis pada spul dari mesin jahit dengan cara menggerakkan roda imbang mesin jahit menggunakan tangan.
Sumber : https://sewguide.com/
Selanjutnya mulailah membuat beberapa baris jahitan secara berderet pada bahan kain yang sudah kamu beri garis-garis penanda. Kalaupun mesin jahit yang kamu pakai mengeluarkan bunyi tidak teratur saat menjahit menggunakan benang elastis, jangan khawatir karena hal ini normal.
- Untuk membuat jahitan shirring mulailan menjahit di sisi kanan kain pada garis yang telah kamu tandai.
- Jahit dengan posisi bagian baik kain menghadap ke arah atas sementara bagian buruknya menghadap ke bawah.
- Sebagai uji coba kamu bisa menjahit 4-5 garis shirring kemudian periksa hasilnya.
Shirring yang sempurna akan menyusutkan kain sekitar 45-50% atau menyusutkan kain sekitar 5-5½ inchi (12.5-13,75 cm), baik benang atas maupun bawah akan lurus tanpa lilitan dan kain akan dapat meregang tanpa ada benang elastis yang putus.
Tampilan Bagian Baik Kain
Sumber : https://www.peekaboopages.com/
Tampilan Bagian Buruk Kain
Sumber : https://www.peekaboopages.com/
Bila dalam proses pembuatan shirring kamu menemukan sedikit kendala seperti benang jadi mudah putus atau kain tidak menyusut atau mengkerut sama sekali, maka kamu bisa menggunakan acuan berikut sebagai bahan koreksi.
- Jika benang atas putus saat shirring diregangkan sebaiknya kendurkan ketegangan benang atas.
- Jika benang atas longgar sebaiknya kencangkan keketatan benang atas.
- Jika kain belum cukup menyusut tambah panjang jahitan atau lilitkan benang pada spul lebih kencang.
- Jika kain hampir tidak menyusut sama sekali, kain tidak melar atau benang elastis tidak lurus, sebaiknya kencangkan spul dengan memutar sekrup pada spul ke arah kanan.
- Jika kain menyusut terlalu banyak sebaiknya lilitkan benang karet pada spul lebih longgar.
Hal penting lainnya yang perlu kamu perhatikan ketika membuat detail shirring yaitu:
- Untuk menjahit bahan kain yang sama gulung benang elastis pada beberapa buah spul sekaligus biar kamu ga perlu bolak balik menggulung spul tiap kali membutuhkannya.
- Jika kamu kehabisan benang elastis di tengah-tengah kegiatan menjahit, jangan khawatir. Kamu bisa tetap membuat detail shirring yang cantik dan rapi dengan trik berikut.
- Masukkan kembali spul yang sudah terisi benang elastis pada sekoci mesin jahit.
- Pasangkan sekoci pada mesin jahit seperti yang biasa lalu keluarkan benang elastis pada spul dari mesin jahit dengan cara menggerakkan roda imbang mesin jahit menggunakan tangan.
- Mulailah di mana jahitan terakhir berakhir, tarik semua benang elastis ke belakang dan ikat menjadi satu.
- Jangan ragu untuk berkesperimen dengan mengubah jarak antara detail shirring yang satu dengan lainnya, tidak harus selalu ½ inchi (1.27 cm).
- Selesai dijahit setrika detail shirring dengan menggunakan setrika uap untuk memaksimalkan penyusutan. Benang elastis akan mengerut dan mengumpulkan kain lebih banyak dari sebelumnya.
- Kalau tidak ada setrika uap taburkan sedikit air pada kain yang sudah dikerut dengan menggunakan botol semprot, lalu press bagian atas kain dengan lembut menggunakan setrika biasa (bukan di bagian belakang dengan benang elastis).
Kesimpulan
Itu dia pembahasan singkat mengenai cara mudah yang bisa kamu terapkan untuk membuat detail shirring. Dengan menerapkan trik di atas semoga kamu ga lagi kesulitan untuk membuat detail shirring yang rapi pada pakaian maupun produk fashion lainnya ya.
Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat pakaian dan berbagai produk fashion lain yang tidak kalah menarik?. Intip koleksi Bahan Kain yang kami miliki yuk.
Download juga E-Book Menjahit dari kami, kalau kamu mau tahu lebih banyak lagi tentang tips dan trik lainnya yang bisa kamu terapkan dalam kegiatan menjahit.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.