Dewasa ini trend penggunaan hijab semakin diminati oleh banyak wanita muslim. Selain pilihan model dan warnanya yang cukup beragam, bahan kain yang digunakan untuk membuat jilbab sendiri nyatanya juga semakin bervariasi. Mulai dari kain katun, kain voile, kain satin velvet, kain chiffon, dan masih banyak lagi Jenis Kain Untuk Membuat Jilbab lainnya.
Sumber : http://www.sanayusufzai.com/
Berbeda dengan gaya penggunaan hijab yang berkembang pada beberapa tahun silam, kreasi jilbab yang diciptakan oleh para fashion desainer masa kini sebagian besar lebih banyak menggunakan peniti dan jarum dibandingkan dengan model jilbab klasik.
Sumber : https://twitter.com/oneofakind_sk
Karena peniti dan jarum yang digunakan sebagai alat bantu untuk membuat kreasi jilbab cenderung lebih banyak, maka resiko yang ditimbulkan dari pemakaian jarum itu sendiri juga semakin besar. Salah satunya yaitu jilbab menjadi lebih mudah berlubang atau tersangkut pada peniti.
Sumber : http://www.hautehijab.com/
Lantas bagaimana cara meminimalisir timbulnya lubang-lubang pada jilbab tersebut?. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah memeriksa terlebih dahulu karakteristik bahan kain yang digunakan untuk membuat hijab.
Sumber : http://id.aliexpress.com/
Jika jilbab yang hendak anda gunakan memiliki pori-pori yang cukup besar (biasanya pada bahan rajut viscose) alangkah lebih baik jika sahabat Fitinline menghindari menggunakan peniti. Selain memiliki batang jarum yang lebih tebal, penggunaan peniti juga berpotensi untuk membuat serat-serat benangnya tersangkut dan sulit diurai.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
Sesuaikan ukuran peniti dengan kekuatan bahan jilbab. Jangan menggunakan peniti yang berukuran ekstra besar saat mengenakan jilbab chiffon karena bekas tusukan jarum yang ditinggalkan akan terlihat begitu jelas. Hindari pula penggunaan peniti untuk menyemat lipatan jilbab yang terlalu tebal karena bisa menimbulkan lubang lebih banyak.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Jika anda ingin menggunakan bros, sebaiknya periksa kembali jenis peniti yang terdapat pada bros tersebut. Beberapa bros tertentu menggunakan peniti yang tidak terlalu umum dan berpotensi besar untuk menyulitkan pemakainya saat memasangnya bros pada jilbab. Kesalahan dalam memilih bros bisa membuat jilbab menjadi rusak karena berlubang.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Untuk anda yang sudah terbiasa menggunakan jarum pentul, sebisa mungkin hindari pemakaian jarum pentul yang bengkok atau berkarat. Selain merusak bentuk jahitan efek karat yang kasar juga bisa meninggalkan noda pada jilbab.
Sumber : http://penitibohlam.blogspot.co.id/
Jika tidak terlalu diperlukan, akan lebih baik jika anda hanya menggunakan aksesoris seperlunya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan jilbab dan meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan dari penggunaan jarum pentul, bros, maupun peniti.
Sumber : http://www.hautehijab.com/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.