Sumber Gambar : Pinterest.com
Liners pasti familiar ketika mendenar istilah Jeans atau Denim. Celana dengan bahan tebal ini selalu menjadi pakaian sehari-hari bagi sebagian banyak orang di seluruh dunia. Semakin berkembangnya zaman, kini celana Jeans makin bermacam-macam rupanya. Tidak hanya dijadikan sebagai celana, jeans atau denim kini juga digunakan sebagai bahan untuk pembuatan rok bahkan atasan seperti jaket. Kira-kira apa aja ya perbedaan diantara keduanya?
Jeans dan Denim adalah dua istilah yang sering kali dianggap sama oleh banyak orang. Padahal, keduanya adalah dua hal yang berbada loh, Liners! Untuk mengetahui perbedaannya di antara keduanya, yuk simak penjelasan mengenai perbedaan jeans dan denim berikut ini!
Perbedaan Jeans dan Denim
Sumber Gambar : Pinterest.com
Perbedaan yang paling dasar di antara Jeans dan Denim, yaitu jeans adalah produk, sedangkan denim adalah bahan. Jeans adalah produk jadi (celana) yang diproduksi menggunakan bahan denim. Artinya, jeans adalah hasil produk jadi dari bahan denim.
Pada dasarnya, Denim ditemukan lebih awal dari Jeans. Pada awalnya, bahan denim ini ditemukan di Nimes yang adalah sebuah kota di negara Perancis. Nama denim sendiri berasal dari ‘Serge de Nimes’ atau yang memiliki arti ‘bahan dari Nimes’ yang kemudian dipersingkat menjadi ‘de Nimes’ dan kini orang-orang menyebutnya dengan istilah ‘Denim’.
Bahan Denim terbuat dari material kain kuat yang berasal dari bahan cotton twill. Permukaannya mirip seperti karpet, namun dengan bahan yang lebih tipis dan halus. Awalnya, denim hanya memiliki satu warna saja, yaitu warna indigo. Namun semakin berkembangnya zaman, Liners dapat memilih berbagai macam warna denim di pasaran.
Sumber Gambar : Pinterest.com
Bahan Denim yang berasal dari kain katun twill kokoh itu tidak hanya digunakan sebagai bahan pembuatan celana saja, melainkan ada banyak aksesoris yang terbuat dari bahan tersebut, seperti tas, jaket, rok dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jenis kain Denim kuat dan tahan lama karena dibuat dengan konstruksi tenunan kepar, yaitu benang pakan akan melintasi dua atau lebih benang lusi agar dapat menghasilkan suatu pola diagonal. Hal tersebutlah yang membuat permukaan pada kain denim terlihat seperti karpet, namun dengan permukaannya yang lebih tipis dan terasa lembut.
Sebelumnya, Denim adalah bahan yang dihasilkan dari wool dan cotton atau wool dan silk. Namun sejak abad ke-19, denim hanya menggunakan bahan cotton saja. Lalu kemudian, hasil pengeringan dari tanaman indigofera digunakan sebagai bahan pewarna denim, yaitu biru.
Jeans adalah istilah khusus yang digunakan untuk menyebut celana yang dibuat dari bahan denim. Hal itu diciptakan pertama kali oleh Jacob Davis dan Levis Stauss di tahun 1837, dan kini telah menjadi salah satu brand fashion ternama, yaitu Levis. Sebelum populer di tahun 80-an, nyatanya jeans pada awalnya khusus diciptakan untuk para koboi dan pekerja kasar di tahun 1950-an.
Jeans yang terbuat dari denim akan disebut dengan denim jeans. Denim Jeans memiliki karakteristik pakaian yang sama dengan jeans katun, karena pada dasarnya denim adalah produk sampingan dari katun. Denim cenderung memiliki karakter yang lembut ketika digunakan dan ketika dicuci, sehingga mampu menciptakan nuansa jeans yang terlihat kalem.
Jeans Denim dari Masa ke Masa
Sumber Gambar : Pinterest.com
Pada tahun 50-an, Jeans menjadi tren di berbagai kalangan anak muda. Pada masa itu, jeans identik dengan budaya “bad boy” yang populer pada tahun-tahun itu. Pada tahun 1953, Marlon Brando (seorang aktor pada masa itu) mengenakan jeans di “The Wild One” dan memulai tren penggunaan celana jeans oleh para pemberontak pada masa itu. Hal tersebutlah yang kemudian membuat penggunaan jeans denim dilarang di beberapa sekolah umum di Amerika pada masa itu.
Kemudian di tahun 60 hinggan 70-an, popularitas jeans denim semakin meningkat melalui era hippy yang popular pada thaun 60-an. Penampilan yang terkesan santai dan keren tersebut pada akhirnya melanda seluruh negeri pada masa itu. Bahkan siswa kelas menengah pada akhinrnya mulai mengenakan denim sebagai bentuk non-konformis. Sedangkan padatahun 70-an, Flare jeans menjadi lebih ekstrim dengan kombinasi sepatu platform. Kemudian di tahun 1979, celana kulit pada akhirnya memimpin tren pada masa itu bersama era punk rock.
Pada Era 1980-an, jeans denim kemudian diubah menjadi jeans warna pastel dan menjadi sangat populer pada masa itu. Selain itu, penggunaan celana jeans robek di jalanan mulai populer sebagai pakaian sehari-hari di masa-masa tersebut.
Lantas, pada tahun 90-an, perkembangan jeans semakin nampak aktif seiring pertumbuhan genre hip-hop serta mode jeans baggy dan denim kendur yang sangat populer pada masa itu. Dan pada akhirnya di masa kini jeans memiliki variasi yang sangat beragam dan tidak hanya sebagai celana saja, melainkan juga rok, jaket dan yang lainnya.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.