Patchwork dapat didefinisikan sebagai seni menyusun dan menggabungkan potongan bahan kain (perca) yang dilakukan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana (desain). Berdasarkan catatan sejarah patchwork pertama kali ditemukan di Amerika oleh penduduk Eropa yang berpindah ke Amerika.
Sumber : http://planetmillie.com
Karena suhu di amerika sangatlah dingin dan penduduk Eropa tidak dapat membuat tempat tinggal yang memadai maka mereka menggunakan sisa-sisa bahan kain untuk di tempelkan pada dinding atau dipakai sebagai selimut.
Sumber : http://www.notonthehighstreet.com
Karya patchwork menunjukan perkembangan yang cukup signifikan pada akhir abad ke delapan belas dan berlanjut hingga abad ke sembilan belas. Dimana pada saat itu para wanita mulai menemukan pola kombinasi dan bahan kain yang tepat untuk mengubah pathcwork sebagai hiasan, bukan sekedar sebagai selimut penahan dingin.
Sumber : http://s185.photobucket.com
Sejak saat itulah seni tradisional patchwork kemudian mulai dikembangkan untuk membuat bermacam-macam produk kerajinan seperti hiasan dinding (wall hanging), lukisan, tas, maupun boneka.
Sumber : http://www.stylebubble.co.uk
Urutan proses atau tahap-tahap yang dilakukan dalam proses pembuatan produk kerajinan berbasis teknik patchwork sendiri secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut.
- Membuat template (pola).
- Mencetak template pada bahan kain.
- Memotong bahan kain.
- Menyambung potongan kain (piecing).
Pada saat menyambung potongan bahan kain, sahabat Fitinline bisa melakukannya dengan menggunakan tangan, dengan mesin jahit, atau gabungan keduanya (hybrid).
Sumber : http://www.minuko.co.uk
Setelah potongan-potongan kain tersebut tersambung sesuai dengan pola yang dikehendaki, patchwork dapat disempurnakan dengan teknik quilting untuk menciptakan kesan dan nuansa yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
Sumber : https://dizziebhooked.wordpress.com/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.