Article

Di masa kini, Plisket masih menjadi andalan Generasi Z. Bahan dengan tekstur bergelombang tersebut dapat ditemukan dalam berbagai jenis busana. Tidak hanya rok, plisket juga divariasikan ke dalam bentuk gamis dan hijab yang tentunya masih memiliki daya tarik yang tinggi, terutama di kalangan generasi Z.

Biasanya, pakaian jadi dengan bahan kain ini menjadi pilihan pakaian untuk Hari Raya Idul Fitri. Dikutip dari wolipop.detik.com, hijab plisket menjadi salah satu 2 hijab terlaris di Tanah Abang dan Thamrin City menjelang Lebaran di tahun 2022. Hal tersebut tentunya membuktikan popularitas kain plisket di Indonesia, bahkan setelah bertahun-tahun lamanya.

Sejarah Kain Plisket

Liners, kira-kira bagaimana sih sejarah kain plisket bermula?

Artikel terkait

• 8 Fakta Menarik Tentang Detail Plisket
• 14 Jenis Baju Atasan yang Cocok untuk Rok Plisket

Kain plisket yang memiliki ciri khas pada bentuknya yang memiliki aksen lipit tersebut membuatnya unik dan menarik. Konon seni melipat kain telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu, tepatnya pada zaman Mesir Kuno. Diketahui bahwa detail dari kain plisket pertama kali dibuat pada tahun 170-an, yang biasanya diaplikasikan pada kain berbahan katun, sutra, ataupun wol.

Sedangkan pada zaman Kerajaan Yunani, kain plisket dipercaya sebagai simbol kekuatan dan kemewahan, sehingga pada zaman tersebut para bangsawan sering mengenakan tunik berbahan kain plisket sebagai andalan mereka. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang dianggap rumit sehingga kain plisket di zaman tersebut dianggap sebagai bahan kain yang mewah. Aksen yang telah menjadi ciri khas kain plisket pada zaman tersebut banyak digunakan untuk bagian bahu serta pinggang pada tunik yang dikenakan para bangsawan.
Semakin berkembangnya zaman, proses pembuatan kain lipit tersebut semakin terasa mudah sehingga kain plisket dapat digunakan oleh beberapa kalangan masyarakat. Di tahun 1993, rumah mode Issey Miyake dikenal sebagai label yang pertama kali menciptakan beberapa koleksi dari kain plisket modern yang dapat bertahan cukup lama. Desainer asal Jepang tersebut membuat pakaian yang sangat fungsional, praktis, mudah disimpan, dan tidak perlu disetrika.

Di masa kini, teknologi pembuatan plisket menjadi lebih mudah dengan menggunakan mesin otomatis. Selain itu, ada juga yang masih membuat kain tersebut dengan cara manual, yaitu dengan menggunakan bantuan setrika dan cairan kimia khusus yang biasa dikenal sebagai obat plisket.

Alasan Kain Plisket Populer di Kalangan Generasi Z

Lantas, mengapa kain plisket menjadi sangat popular di Generasi Z?
Jika dikutip dari edukasi.kompas.com, generasi z memiliki karakteristik yang menyukai hal-hal yang praktis serta kurang menghargai proses. Hal ini terbukti dari jumlah generasi z yang mendominasi transaksi e-commerce pada tahun 2019. Dikutip dari bisnis.tempo.co, Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri  mengatakan adanya kontribusi sebesar 85% dari Generasi Z dan Millennial pada transaksi e-commerce di tahun tersebut.
Hal tersebut tentunya menjadi alasan utama mengapa kain plisket menjadi sangat popular di generasi Z. Beberapa di antaranya, yaitu:

Sumber : Pinterest.com

1. Tidak perlu disetrika

Hal ini merupakan salah satu kelebihan utama dari kain plisket. Jika disetrika, justru kain plisket akan mengakibatkan lipatan pada kain tersebut menjadi rusak ataupun tidak awet.

Sumber : Pinterest.com

2. Bahan yang nyaman

Pakaian yang berasal dari kain plisket biasanya tidak terlalu tebal sehingga tidak membuat pemakainya merasa gerah. Kain plisket yang bagus atau kain plisket premium biasanya tidak akan membuat gerah pemakainya jika digunakan.

Sumber : Pinterest.com

3. Modelnya mudah dikreasikan

Bahan kain plisket tidak hanya dapat dikreasikan menjadi rok saja, melainkan dapat juga dikreasikan menjadi gamis, hijab, atasan, ataupun yang lainnya.

Sumber : Pinterest.com

4. Tersedia dalam banyak variasi yang menarik

Kini, bahan kain plisket memiliki banyak variasi warna yang memiliki variasi warna yang menarik. Kain plisket juga hadir dalam berbagai warna, termasuk warna yang saat ini tengah digandrungi oleh generasi z, misalnya warna green tea, nude, lilac ataupun yang lainnya. Tidak hanya warnanya yang bervariasi, kain plisket juga dapat dikreasikan menjadi kain plisket motif.

Kepopuleran kain plisket tentunya membuat para pedagang pakaian selalu memiliki stok pakaian yang menggunakan bahan baku dari kain tersebut, terutama rok dan hijab yang masih menjadi pilihan para generasi z. Tentunya hal tersebut lantas membuat buat trend pakaian dengan bahan kain plisket menjadi bahasan yang menarik dan ramai diikuti oleh para generasi z.

Dari sejarah kain plisket tersebut, dapat dikatakan bahwa trend fashion selalu berputar mengikuti arus perkembangan zaman serta selera dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Tren fashion yang telah lama ditinggalkan bahkan dapat kembali menjadi tren fashion yang popular tergantung pada era fashion apa yang tengah terjadi di masa tersebut.