Dikenal sebagai pakaian sakral bagi anak kuliah apalagi bagi mereka yang baru masuk perguruan tinggi, jas almamater memang memiliki kesan yang sangat formal. Untuk memastikan bahwa jas almamater tersebut dapat difungsikan dengan baik ternyata proses pembuatannya tidak bisa asal alias sembarangan lho.
Definisi Jas Almamater
Jas almamater dapat didefinisikan sebagai salah satu pakaian seragam yang menunjukkan ciri khas dari sebuah perguruan tinggi. Sama halnya seperti seragam sekolah, jas almamater sendiri sebenarnya merupakan pakaian yang sangat penting bagi mahasiswa bedanya jas almamater ini tidak wajib digunakan oleh ketika perkuliahan.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Selain difungsikan sebagai identitas institusi pendidikan tinggi, jas almamater sebenarnya juga memiliki fungsi penting sebagai pakaian pelengkap saat menghadiri kegiatan kampus lho. Sebut saja untuk KKN, pengabdian kepada masyarakat, kegiatan malam keakraban mahasiswa, seminar dan bakti sosial.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Pemilihan warna untuk jas almamater juga bisa menjadi kode bagi sebuah perguruan tinggi. Misal perguruan tinggi A menggunakan warna biru tua sebagai warna almamater, maka ketika orang melihat jas tersebut mereka dapat mengetahui bahwa pemakainya merupakan mahasiswa dari kampus A.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Detail Jas Almamater
Untuk mendukung fungsi jas almamater dalam kehidupan mahasiswa kualitas bahan dan detail jahitan jas yang dibuat harus benar-benar diperhatikan. Berdasarkan desain dan kegunaannya jas almamater sendiri pada prinsipnya memiliki banyak detail khusus yang membedakannya dengan pakaian lain, beberapa diantaranya:
1. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah pakaian yaitu bentuk bagian terpisah untuk menyelesaikan garis leher. Jenis kerah yang umum digunakan pada jas almamater yaitu notch lapel, walaupun ada juga yang menggunakan jenis krah shanghai atau mandarin.
Sumber : https://blacklapel.com/
2. Saku
Saku merupakan lubang pada pakaian yang memiliki kantong agar orang bisa meletakkan barang di dalamnya. Saku yang digunakan pada jas almamater bisa berupa saku vest yang terletak dibagian atas dan saku klep yang terletak di bagian bawah.
Sumber : http://www.najifajas.com/
3. Kancing
Kancing merupakan alat kecil berbentuk pipih yang biasa dipasangkan dengan lubang kancing untuk menyatukan dua helai kain. Kancing jas almamater terdiri dari kancing dua baris dan tiga baris, tergantung dari desain yang ditetapkan.
Sumber : https://kancingjaketalmamater.com/
4. Belahan Belakang
Desain belahan belakang pada jas almamater biasanya lebih banyak menggunakan single vest, tetapi ada pula yang tidak menggunakan belahan. Fungsi dari belahan ini sendiri untuk memudahkan pemakai dalam bergerak.
Sumber : http://www.najifajas.com/
5. Lengan
Lengan merupakan bagian dari busana yang berfungsi untuk melindungi tangan. Pada jas almamater desian yang biasa dipakai yaitu berupa lengan licin. Pemilihan lengan licin ini terkesan lebih formal, rapi dan lebih tegas.
6. Belahan Lengan
Belahan lengan jas merupakan bagian dari jas yang biasanya dihiasi dengan kancing berwarna emas. Meski bagian ini termasuk penting, tetapi ada juga desain jas yang tidak menggunakan belahan lengan.
7. Logo Kampus
Untuk membedakan antara jas almamater kampus satu dengan kampus lainnya disertakan pula sebuah logo yang dibordir pada jas almamater tersebut. Biasanya terdapat pada dada sebelah kiri.
Sumber : http://www.megacorporatewear.com/
Langkah-Langkah Membuat Jas Almamater
Seperti halnya proses pembuatan kemeja, celana atau pakaian siap pakai lainnya, untuk membuat sebuah jas almamater sendiri prosesnya bisa dikatakan cukup panjang dan tidak bisa instan. Lebih lanjut mengenai proses pembuatan jas almamater anda bisa menyimak pembahasan berikut.
1. Desain / Sketch
Dalam pembuatan jas almamater, langkah pertama yang harus dilakukan yakni membuat sejumlah sketsa atau desain jas almamater. Dari beberapa desain yang sudah ada, selanjutnya dilakukan analisa dan pemilihan desain yang terbaik kemudian diproses lebih lanjut untuk dibuatkan pola.
Sumber : https://store.closetcasepatterns.com/
2. Pola Desain
Dari desain yang sudah ada, seseorang yang bertugas untuk membuat pola desain akan mengembangkan pola pertama untuk didesain berdasarkan ukuran standar. Proses ini dibuat dengan metode pola drafting untuk menciptakan sampel jas almamater yang kemudian akan di tes uji.
Untuk jas almamater pola yang dibuat umumnya terdiri dari lima bagian, yakni:
- Pola badan depan (front body).
- Pola badan belakang (back body).
- Pola lengan (sleeve length).
- Pola krah (collar).
- Pola saku (pocket).
Sumber : https://fitinline.com/
3. Pembuatan Sampel
Setelah pola desain selesai dibuat, pola tersebut selanjutnya dijahit pada kain blacu atau kain muslin untuk dianalisa antara kesesuaian pola dan desainnya. Bila tidak ada perubahan maka itu berarti sampel jas almamater memang sudah siap untuk diproses lebih lanjut ke tahap produksi pola desain.
Sumber : https://www.burdastyle.com/
4. Produksi Pola Desain
Pada tahap produksi pola desain, contoh pola diambil untuk dibuatkan pola produksi. Pola produksi sendiri merupakan pola yang akan digunakan untuk produksi jas almamater yang lebih banyak. Yang bertugas untuk membuat pola produksi adalah pattern maker.
Pola jas almamater sendiri umumnya dapat dibuat dengan dua cara, yakni secara manual dan digital.
- Pembuatan pola jas almamater secara manual biasa dilakukan di atas kertas pola.
- Pembuatan pola jas almamater secara digital biasa dilakukan dengan program komputer seperti CAD/CAM untuk membantu kelancaran proses produksi pakaian secara keseluruhan.
Sekarang ini banyak konveksi jas almamater yang mengembangkan metode CAD/CAM karena kemudahannya dalam merancang pola dibandingkan dengan cara manual. Salah satunya yaitu pola produksi yang dibuat dengan metode CAD/CAM dapat disimpan dan dimodifikasi dengan mudah setiap dibutuhkan.
Kalau anda mau tahu lebih banyak tentang bagimana proses pembuatan pola jas almamater yang biasa diterapkan di sejumlah penyedia jasa konveksi jas almamater, simak juga pembahasan mengenai cara Membuat Pola Jas Almamater.
5. Grading
Setelah pola produksi selesai dibuat selanjutnya dilakukan proses grading untuk menciptakan pola jas almamater dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang dan kecil atau ukuran standar lainnya. Grading pola ini umumnya hanya diterapkan pada pola standar.
Sumber : https://www.etsy.com/
Satuan ukuran standar pakaian sendiri biasanya menggunakan dua jenis satuan yaitu inchi untuk skala internasional dan cm (centimeter) untuk ukuran Indonesia.
- Inci atau inchi atau inch (disingkat “in”) adalah satuan panjang dalam sistem kekaisaran dan Amerika Serikat.
- Sedangkan cm adalah singkatan dari centimeter (ejaan Amerika) atau centimetre (ejaan dari SI, International System of Units).
Khusus untuk jas almamater ukuran standarnya biasa dinyatakan dengan ukuran S, M, L dan XL. Ukuran standar tersebut pada prinsipnya sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan jas almamater pada skala besar karena akan lebih mempercepat dan memudahkan produksi.
Keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan ukuran standar yakni:
- Lebih praktis, karena tinggal menggunakan dan tidak perlu mengambil ukuran secara terperinci.
- Memudahkan bagi orang yang baru belajar mengukur.
- Ukuran yang dibutuhkan telah tersedia.
- Dapat membuat pakaian dalam jumlah banyak pada usaha konveksi jas almamater.
- Dibalik sejumlah keuntungan yang ditawarkan pola standar juga memiliki kekurangan yakni:
- Ukuran dan bentuk jas yang sudah jadi terkadang tidak sesuai dengan bentuk badan.
- Karena hasil jadi jas almamater tidak selamanya pas di badan maka terkadang harus mengubah kembali ukuran sesuai dengan bentuk badan.
Sebagai acuan dalam pembuatan pakaianjas almamater supaya tidak terjadi kesalahan dalam memotong bahan kain, pada pola jas almamater itu sendiri terdapat berbagai macam tanda yang harus diperhatikan. Fungsi dari tanda pola tersebut yaitu:
- Mempermudah penggunaan pola pakaian atau memberi petunjuk kepada seseorang yang akan memanfaatkan pola tersebut.
- Untuk memberi petunjuk/arahan kepada seseorang yang sedang membaca pecah pola.
- Mempermudah proses pemotongan bahn kain.
Ingin membuat jas almamater tapi masih bingung bagaimana cara membuat polanya?. Download saja Pola Jas Almamater Pria dan Pola Jas Almamater Wanita dari kami Di Sini. Pola jas almamater tersebut merupakan pola jas sederhana yang biasanya digunakan dalam pembuatan jas almamater.
Yang dimaksud dengan jas sederhana adalah jas yang pengerjaannya tanpa menggunakan teknik tailoring dan meminimalisasi penggunaan interlining sehingga pengerjaannya lebih mudah dan lebih cepat.
Standar ukuran untuk jas almamater pria di Fitinline adalah sebagai berikut:
Standar ukuran untuk jas almamater wanita di Fitinline adalah sebagai berikut:
6. Marker Making
Dari pola standar yang sudah dibuat sebelumnya, marker making selanjutnya menentukan seberapa panjang dan lebar (dalam yard) kain yang dibutuhkan untuk setiap desain.
- Software komputer dapat membantu menentukan tata letak kain yang pas sehingga kain dapat digunakan secara efisien.
- Pengukuran dibuat sesuai dengan pola-pola yang melekat pada kain.
- Pola pada kain dapat dilekatkan dengan bantuan staples.
Seletah proses ini maka tim pengukur akan mengetahui seberapa banyak kain yang akan dipesan.
Dalam membuat jas almamater kain yang dipesan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan meski biasanya dipilih jenis kain yang tidak mahal namun tetap berkualitas seperti halnya kain twist drill, american drill dan japan drill.
- Twist Drill
Twist drill merupakan bahan jas yang tidak terlalu tebal dan kandungan serat katunnya sangat sedikit. Apabila menggunakan jas yang terbuat dari bahan ini terlalu lama akan membuat anda mudah kepanasan serta berkeringat karena tidak meresap dengan baik.
- American Drill
American drill merupakan jenis bahan jas yang terbuat dari campuran katun dan polyester. Dibanding twist drill karakteristik bahan ini lebih kaku dan agak mengkilap. Jenis american drill diantaranya adalah gloria, victoria, espero, verlando, ventura.
- Japan Drill
Japan drill merupakan kain yang memiliki karakteristik lebih kuat dan tebal dibandingkan american drill. Kain ini banyak terbuat dari katun sehingga lebih nyaman dipakai. Jenis japan drill antara lain nagata drill, verlando japan dan taipan japan.
Selain dibuat dari bahan seperti drill yang memang sudah umum untuk membuat jas, ternyata ada juga lho bahan kain bermerek luster yang bagus untuk membuat jas. Ciri paling khas dari bahan luster yaitu memiliki efek bergaris timbul petak dan bahannya cenderung lembut (tidak keras).
7. Cutting
Berlanjut ke proses selanjutnya yakni proses cutting. Pada tahap cutting ini bahan kain yang telah dipesan kemudian dipotong sesuai pola dan jenis kainnya dengan bantuan mesin potong (cutting machine).
Sumber : https://textilelearner.blogspot.com/
Untuk membuat sebuah produk pakaian yang berkualitas sesuai dengan standar order, dalam proses pemotongan bahan kain sendiri dikenal berbagai macam peralatan khusus yang didesain untuk industri skala besar. Beberapa diantaranya yaitu:
- Straight cutter yang mempunyai mata pisau berbentuk lembaran plat baja lurus dengan ukuran antara 5 hingga 14 inci.
- Rotary cutter yang mempunyai mata pisau berbentuk piringan dengan diameter antara 2,5 hingga 10 inci.
- Band knife yang dilengkapi dengan mata pisau berbentuk pipih dan saling menyambung pada kedua ujungnya.
- Die cutting press yang mempunyai mata pisau berbentuk pola komponen yang akan dipotong dan digerakkan secara hidrolik.
- Laser knife yang memiliki sistem cukup canggih karena dapat menghasilkan potongan kain yang akurat sesuai bentuk dan ukuran pola baju.
8. Sorting/ Bundling
Pada tahap sorting/bundling potongan kain selanjutnya disortir dan ditumpuk sesuai dengan ukuran dan desainnya, tumpukan kain tersebut kemudian dibuat bundle. Bila kain yang dikumpulkan dalam bundle ukuran dan desainnya tidak sama, maka akan menghambat proses produksi jas almamater.
9. Sewing/Assembling
Masuk ke proses selanjutnya yakni penjahitan. Pabrik jas almamater yang sudah besar biasanya lebih memilih untuk memiliki unit penjahitnya sendiri dari pada memberikan proyek penjahitan ini kepada pemborong karena proses penjahitan bisa langsung dikontrol oleh pabrik itu sendiri.
Pada proses sewing atau penjahitan di konveksi akan ada begitu banyak operator yang mengendalikan mesin jahit.
- Sebagai contoh operator A akan menjahit khusus bagian lengan jas almamater.
- Kemudian operator B akan menjahit khusus bagian kerah jas almamater saja dan sebagainya.
Pada akhirnya bagian-bagian jas almamater tersebut dijahit hingga terbentuklah sebuah jas almamater lengkap.
Sumber : https://grainlinestudio.com/
10. Inspeksi
Setelah proses penjahitan selesai dilakukan, jahitan selanjutnya akan diseleksi oleh bagian quality control. Hanya jas almamater yang dijahit dengan rapi yang akan lolos inspeksi. Jahitan yang terbuka, teknik jahit yang salah dan benang yang tidak cocok dapat mempengaruhi kualitas produk.
Sumber : https://fjb.kaskus.co.id/
11. Pressing/Finishing
Pada proses pressing dan finishing beberapa operator akan menggerakan mesin setrika. Tujuan dilakukannya proses pressing ini tidak lain adalah untuk merapihkan bagian kain yang mengkerut sehingga jas almamater yang dihasilkan akan terlihat lebih rapi dan menarik.
12. Inspeksi Akhir
Setelah melewati proses pressing dan finishing jas almamater akan diseleksi untuk yang terakhir kalinya sebelum dimasukkan kedalam karton box dan didistribusikan. Tujuannya utamanya yaitu untuk memastikan agar tidak ada kesalahan jumlah dengan packing list.
13. Packing
Proses terakhir semua produk di-packing ke dalam karton box sesuai dengan ukuran, desain dan warnanya.
Demikian pembahasan singkat mengenai detail dan cara pembuatan jas almamater ala konveksi yang dapat kami bagikan kepada anda. Untuk mendapatkan jas almamater yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pastikan anda memilih vendor jas almamater yang tepat ya.
- Agar anda terhindar dari penipuan sebisa mungkin mintalah rekomendasi kepada orang yang bisa dipercaya. Misalnya saja kepada orang tua, saudara atau pun sahabat dekat.
- Usahakan untuk memilih konveksi yang dapat menyelesaikan pesanan dalam skala yang besar dengan harga standar namun mampu memberikan hasil yang terbaik.
- Lebih bagus lagi bila anda memilih jasa pembuatan jas almamater yang memperkerjakan tenaga ahli, dengan demikian jas yang dihasilkan terjamin kualitasnya.
- Jalin komunikasi yang baik dengan vendor selama proses pengerjaan jas tersebut dilakukan agar anda juga tahu sampai sejauh mana proses pembuatan jas dikerjakan.
- Perhitungkan mengenai biaya pengiriman untuk jas almamater bila kebetulan anda memesannya di tempat yang jauh dengan domisili anda.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.