Tertarik untuk membuat brand pakaian sendiri tapi masih bingung mencari partner bisnis yang sesuai untuk usaha anda tersebut?. Khusus untuk anda yang ingin lebih fokus dalam pemasaran produk, mungkin anda bisa menerapkan sistem produksi yang dilakukan oleh pihak lain sebagai alternatifnya.
Beberapa point yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
Definisi Makloon Baju
Makloon baju dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengerjaan atau produksi yang dilakukan oleh pihak lain alias pemaklon. Pihak lain yang juga ini disebut pemakloon ini adalah mereka yang memiliki kompetensi usaha di bidang tertentu, misalnya untuk di bisnis fashion, berupa perusahaan konveksi baju atau garmen.
Sumber : https://www.apparelproductionny.com/
Perusahaan tempat makloon sendiri dalam proses produksinya biasa menggunakan metode cut make trim (CMT) yaitu memotong (cutting) sesuai dengan pola baju, proses menjahit (making) dan proses merapikan (trimming), namun pengerjaan tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengorder.
Beberapa ada yang mulai dari pembuatan pola, potong, jahit, finishing dan packing. Ada juga yang memakai jahit saja, atau jahit dan finishing saja, atau jahit, finishing dan packing. Namun tidak jarang juga ada yang menyerahkan seluruh sistem produksi pada pemakloon sehingga pengorder tinggal menjual produk.
Sumber : https://www.goldgarment.vn/
Dalam sistem makloon baju, desain busana biasanya dibuat oleh pengorder bukan pemakloon. Selanjutnya pemakloon perlu membuat dulu 1 buah sampel (proofing) untuk setiap contoh busana yang akan dibuat selanjutnya oleh pemakloon.
Setelah sampel disetujui oleh pengorder, pengerjaan busana secara keseluruhan dilakukan oleh pemaklon. Untuk bahan dan aksesoris (seperti kancing, renda, ritsleting) biasanya disediakan oleh pengorder. Tetapi ada juga makloon yang menawarkan fasilitas penyediaan bahan dan aksesorisnya.
Gambaran singkat mengenai prinsip yang diterapkan dalam sistem makloon yaitu:
- Pemesan menyiapkan desain baju.
- Pemesan menyerahkan desain yang akan di produksi kepada pemilik usaha konveksi baju (pemakloon).
- Pemakloon menentukan harga dan menentukan MOU (kesepakatan kerja).
- Pemesan memberikan bayaran sesuai kesepakatan dengan pemaklon.
- Pemesan bisa membayar semua upah makloon setelah hasil makloon selesai tanpa menunggu hasil QC.
- Pemesan bisa membayar sebagian upah makloon (sampai 50%) setelah hasil makloon selesai sebelum QC & sisanya setelah QC.
- Pemesan bisa membayar semua upah makloon setelah QC dilakukan dan pembayaran hanya diberikan untuk yang lolos QC.
- Bagi yang menerapkan cara kedua dan ketiga, lakukan QC sesegera mungkin agar pembayaran makloon tidak terlalu lama tertunda.
- Buat kontrak tertulis dengan makloon, jadi kalau terjadi hal-hal yang tidak sesuai harapan bisa diatasi dengan baik.
- Setelah kontrak tertulis disetujui dan ditandatangani kedua belah pihak, pengerjaan makloon bisa dimulai.
- Pemaklon membuatkan produk sesuai permintaan pemesan.
- Pengiriman barang ke pemesan.
Pakaian yang dapat dibuat dengan menggunakan jasa makloon sendiri umumnya tidak diukur satu-persatu menurut badan seseorang melainkan dibuat sesuai ukuran standar yang sudah ditentukan.
- Busana yang dipesan kepada pemaklon biasanya dijahit dalam partai besar oleh pabrik atau industri kecil.
- Proses pengerjaan dan penyelesaian jahitannya secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan mesin industri.
- Ongkos jahitnya kebanyakan cenderung lebih murah dan dapat dijangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.
Simak juga pembahasan mengenai 5 Jenis Maklon Dalam Industri Konveksi kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi tentang jasa makloon apa saja yang bisa anda pilih dalam proses produksi pakaian.
Keunggulan Sistem Makloon
Sistem makloon baju ini sangat cocok dipilih untuk anda yang ingin membuat brand pakaian sendiri atau membuka usaha toko online dimana productnya terdiri dari busana muslim, busana wanita, loungewear atau busana anak anak.
Dari segi bisnis pun ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan oleh pemilik brand pakaian ketika mereka memutuskan untuk menyerahkan seluruh proses produksi kepada pihak ketiga alias pihak pemaklon. Beberapa diantaranya:
- Pemilik brand tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk membeli mesin (jahit, obras, bordir, dsb).
- Pemilik brand tidak perlu menyediakan tempat khusus untuk penjahitan.
- Pemilik brand tidak perlu mencari penjahit, pemola dan pemotong untuk dijadikan karyawan tetap sebagai penjahit.
- Pemilik brand tidak perlu menggaji bulanan untuk penjahit, pemola dan pemotong.
- Pemilik brand hanya perlu mencari jasa makloon baju yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi juga kapasitas produksi yang diinginkan.
- Dengan memilih sistem makloon, pemilik brand yaitu mereka bisa lebih fokus untuk pengembangan produk, sedangkan untuk urusan produksi bisa diserahkan ke vendor konveksi baju.
Intinya dengan menggunakan jasa maklon, pemesan bisa memfokuskan diri pada pemasaran sehingga tenaga, waktu, pikiran dan dana tidak akan tersita oleh terlalu banyak masalah produksi.
Kekurangan Sistem Makloon
Kekurangan sistem makloon yaitu pemilik brand tidak bisa mengontrol seluruh kegiatan produksi. Jadi kalau ada keterlambatan waktu produksi hal ini akan berimbas pada ketepatan waktu launching produk. Tetapi jika anda sudah memilih konveksi baju yang berkualitas maka hal seperti ini tidak akan terjadi.
Kekurangan lain yang juga dimiliki sistem produksi pakaian dengan cara makloon diantaranya:
- Untuk memakai jasa makloon baju tidaklah mudah, terlebih saat mencari jasa yang sesuai dengan kebutuhan.
- Maklon memiliki kelemahan dari sisi pengawasan karena proses produksi tidak dalam pengendalian atau pengawasan pemesan.
- Pemesanan dalam jumlah besar sekaligus akan memberikan resiko tersendiri, sebab produk yang dihasilkan dari proses makloon baju bisa jadi tidak sesuai dengan ekpektasi.
- Pemesan tidak bisa menekan pemakloon untuk mempercepat proses produksi suatu produk, karena mereka pun biasanya juga mengerjakan pesanan milik orang lain.
Dengan mengetahui sejumlah kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, jadi sebelum memutuskan untuk memakai jasa maklon ada baiknya jika anda mencari tahu semua informasi terkait jasa makloon yang hendak akan dipilih, misalnya saja testimoni pelanggan dan sejenisnya.
Kalau memungkinkan anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan orang-orang yang sudah lama berkecimpung di bisnis fashion.
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai manfaat, kelebihan dan kekurangan sistem makloon yang biasa diterapkan dalam bisnis fashion. Semoga informasi yang kami bagikan bisa memberi gambaran bagi anda untuk memilih strategi bisnis fashion seperti apa yang tepat sesuai dengan modal yang anda miliki.
Simplenya kalau anda sebagai pemilik brand pakaian lebih memilih sistem produksi makloon dari pada produksi sendiri, maka anda bisa menyerahkan sepenuhnya proses produksi hingga finishing ke konveksi baju. Setelahnya anda akan menerima produk jadi lalu menjualnya di toko anda.
Mau belajar mendesain dan membuat baju sendiri tapi masih bingung harus memulainya dari mana?. Sebagai referensi anda bisa mendownload E-Book dan Video Tutorial yang kami miliki.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.