Jangan sembarangan memakai kain ulos, sebab dalam adat istiadat Batak kain ini konon harus dikenakan sesuai dengan momen kehidupan lho, mulai dari lahir, hidup, menikah, hingga akhirnya meninggal. Selain memiliki tampilan yang menarik tiap-tiap variasi kain ulos ternyata juga sarat akan makna filosofi yang mendalam.
Asal Usul Ulos Batak
Kain ulos termasuk ke dalam salah satu jenis kain tenun tradisional Indonesia yang secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Warna dominan kain ulos yaitu berupa warna merah, hitam dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Catatan sejarah menyebutkan kain ulos awalnya mulai dikenal oleh suku Batak sejak abad ke-14, seiring masuknya alat tenun tangan dari India. Untuk ukurannya sendiri kain ulos kebanyakan memiliki panjang mencapai 2 meter dengan lebar 70 cm dan dibuat dengan menggunakan alat tenun bukan mesin.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
Proses pembuatan kain ulos sendiri biasanya dimulai dengan menyusun benang terlebih dahulu sebelum akhirnya ditenun. Sesuai tradisi yang berkembang sejak dahulu, dalam membuat kain ulos para pengrajin tidak diperkenankan menggunakan benang emas karena benang tersebut hanya dipakai untuk kain tenun songket.
Sumber : https://41a.net/
Dibandingkan dengan jenis kain yang lain ulos memang terkenal sangat berharga karena tenunannya sangat khas dan indah, sepadan dengan proses pengerjaannya yang sangat sulit dan memerlukan ketekunan serta ketrampilan khusus. Walau tidak bisa dipungkiri sekarang banyak juga ulos hasil mesin yang mutunya rendah.
Sumber : https://www.picbear.org/
Cara memakai kain ulos pun bermacam-macam tergantung pada situasinya, ada yang memaki kain ulos dibahunya seperti memakai selendang, ada yang memakai kain ulos sebagai kain sarung, namun ada juga yang melilitkan kain ulos dikepala dan ada pula yang mengikatnya dipinggang.
Sumber : http://poskotanews.com/
Meski mulanya kain ulos hanya dikenakan dalam bentuk selendang atau sarung saja terutama pada acara resmi atau upacara adat Batak, namun pada perkembangannya banyak pula kain ulos yang dikreasikan menjadi produk sovenir, sarung bantal, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet dan gorden.
Jenis-Jenis Ulos Batak
Berdasarkan teknik pembuatan dan ragam hiasnya kain tenun khas Batak ini secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa varian, beberapa diantaranya:
1. Kain Ulos Pinuncaan (ulos besar yang merupakan induknya ulos)
Kain ulos pinuncaan merupakan salah satu varian ulos Batak yang ini terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah yang kemudian disatukan dengan rapi hingga menjadi bentuk satu ulos.
Kegunaan utama dari ulos pinuncaan antara lain:
- Dipakai oleh Raja-Raja dalam berbagai acara adat.
- Dipakai oleh rakyat biasa pada pesta perkawinan atau upacara adat (tuan rumah).
- Dipakai dengan cara dililitkan sebagai kain oleh keluarga hasuhuton (tuan rumah) pada waktu pesta besar dalam acara marpaniaran.
- Diberikan oleh orang tua pengantin perempuan (hula-hula) kepada ke dua orang tua pengantin dari pihak laki-laki (pangoli) pada acara pernikahan.
Sumber : http://elmodista.com/
2. Kain Ulos Ragidup (Ragi Hidup)
Kain ulos ragidup bisa ditemukan di setiap rumah tangga suku batak di daerah-daerah yang masih kental adat bataknya. Kain ulos jenis ini secara umum terdiri atas tiga bagian yakni dua sisi yang ditenun sekaligus, dan satu bagian tengah yang ditenun tersendiri dengan sangat rumit.
Kain ulos ragidup jika dilihat dengan cermat dan teliti maka akan benar-benar nampak hidup baik itu warna maupun coraknya. Kain ulos ini juga menjadi perlambang betapa perlunya untuk tetap hidup dan mencapai kebahagiaan hidup.
Sumber : https://tourtoba.com/
3. Ragi Hotang (Ragi Yang Kuat-Ulos Kecil)
Kain ulos ragi hotang termasuk ulos yang memiliki derajat tinggi, namun cara pembuatannya tidak sesulit ulos ragidup. Ulos ini biasanya digunakan pada saat upacara pernikahan dan diberikan oleh orangtua mempelai perempuan kepada menantu lelakinya.
Sumber : https://tourtoba.com/
4. Ulos Sibolang (Ulos Berwarna Warni atau Belang)
Kain ulos sibolang juga masih tergolong sebagai kain tenun yang derajatnya cukup tinggi, sekalipun cara pembuatannya lebih sederhana.
- Dalam sebuah upacara pernikahan, ulos sibolang biasanya diberikan orang tua pengantin perempuan kepada pengantin laki-laki
- Ulos ini bisa juga diberikan kepada seorang wanita yang ditinggal mati suaminya sebagai tanda menghormati jasanya selama menjadi istri almarhum.
Sumber : https://tourtoba.com/
5. Sitoluntuho (Ulos Dengan Tiga Garis)
Kain ulos sitoluntuho merupakan kain yang banyak difungsikan atau di pakai sebagai ikat kepala atau selendang.
6. Mangiring (Ulos Kecil Untuk Gendongan Anak Kecil)
Ulos mangiring merupakan jenis ulos Batak yang biasa digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Biasanya ulos ini diberikan oleh orang yang dituakan kepada cucu-cucunya. Beberapa ada juga yang menggunakan kain ulos ini sebagai tali-tali (tutup kepala kaum pria) dan saong (tutup kepala wanita).
Sumber : https://tourtoba.com/
7. Bintang Maratur (Ulos Besar, Bintang Teratur)
Ulos maratur umumnya memiliki motif garis-garis yang menggambarkan jejeran burung atau bintang yang tersusun rapi. Nilai yang terkandung di dalamnya yakni sebagai perlambang sikap patuh, rukun dan kekeluargaan termasuk dalam hal kekayaan dan kekuasaan.
Dalam acara-acara adat Batak Toba kain ulos maratus biasa diberikan kepada anak yang memasuki rumah baru dan selamatan kehamilan yang memasuki bulan ke tujuh. Harapannya agar setelah anak pertama dalam sebuah keluarga lahir akan disusul pila kelahiran anak-anak lainnya.
Sumber : https://shopee.co.id/
Selain itu masih banyak lagi nama-nama ulos yang berkembang di Batak tetapi yang masih ada dan sering digunakan hingga sekarang memang hanyalah yang disebutkan di atas.
Dari besar kecil biaya pembuatannya, ulos dapat dibedakan menjadi dua macam jenis, yakni berupa ulos nametmet dan ulos nabalga.
1. Kain ulos nametmet merupakan jenis kain ulos yang hanya untuk dipakai sehari-hari. Tidak digunakan dalam upacara adat.
Sumber : https://elib.unikom.ac.id/
2. Kain ulos nabalga atau ulos kelas atas merupakan jenis kain ulos yang pada umumnya banyak digunakan dalam upacara adat. Yang termasuk didalam golongan ini yaitu ulos ragidup.
Sumber : https://elib.unikom.ac.id/
Kalau dari segi fungsi pemakaiannya kain ulos yang ada di Batak bisa dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Kain ulos pasupasu (ulos berkat) diserahkan pada saat penyampaian doa berkat).
2. Kain ulos parhehe (ulos membangkitkan semangat) dikenakan di atas bahu.
3. Kain ulos pargomos (sebagai tali di kepala).
4. Kain ulos parhibas (sikap siaga) diikatkan di pinggang.
5. Kain ulos parompa (pengayom) digunakan sebagai alat gendong.
6. Kain ulos pangapul (penghiburan) diberikan kepada orang yang berduka.
7. Kain ulos bulang-bulang (menobatkan pemimpin) diberikan kepada pemimpin atau orang yang berjasa banyak.
8. Kain ulos pansamot diberikan orang tua pengantin wanita kepada orang tua pengantin laki-laki.
9. Kain ulos hela (ulos menantu), diberikan orang tua pengantin wanita kepada kedua mempelai.
Kain ulos saput (pembalut) untuk orang yang meninggal, diserahkan oleh pihak keluarga istri.
11. Kain ulos tujung (penutup kepala) dikenakan oleh suami atau istri yang masih muda, yang ditinggalkan oleh pasangan hidupnya (meninggal).
12. Kain ulos pargomgom (mengayomi) diberikan oleh kakek/nenek kepada cucunya.
13. Kain ulos mulagabe/tondi diserahkan pihak orang tua si istri (hulahula) kepada menantu dan putrinya saat menunggu kelahiran anak.
14. Kain ulos holong (kasih) pemberian dan sarana untuk mendoakan pengantin.
15. Kain ulos abit godang yang memiliki tempat terhormat di mata masyarakat batak. Kain ulos ini memiliki harapan dari orangtua agar anaknya berlimpah sukacita dan kebahagiaan.
16. Kain ulos lobu-lobu digunakan oleh mereka yang dilanda kemalangan. Sejak zaman dulu ulos ini tidak diperdagangkan dan hanya diberikan kepada anak perempuan yang sedang hamil supaya proses melahirkan anak berjalan lancar.
17. Kain ulos rujat biasanya hanya dimiliki oleh mereka yang berstatus tinggi di masyarakat dan hanya digunakan pada acara-acara khusus.
Sumber : https://elib.unikom.ac.id/
18. Kain ulos ragi pakko digunakan sebagai selimut untuk menghangatkan tubuh dari udara dingin. Ulos ini biasanya dimiliki oleh orang yang sudah memiliki cucu anak lelaki dan anak perempuannya.
Sumber : http://elmodista.com/
19. Kain ulos simarinjam sisi di pakai dan difungsikan sebagai kain dan juga di lengkapi dengan ulos pinuncaan yang di sandang dengan perlengkapan adat batak.
Sumber : http://elmodista.com/
20. Kain ulos sitolu tuho difungsikan atau di pakai sebagai ikat kepala atau selendang.
Sumber : https://www.pariwisatasumut.net/
21. Kain ulos tumtuman dipakai sebagai tali-tali yang bermotif dan di pakai oleh anak yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah anak pertama dari hasuhutan (tuan rumah).
Sumber : http://elmodista.com/
22. Kain ulos tutur-tutur dipakai sebagai tali-tali (ikat kepala) dan selendang yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya (keturunannya).
Sumber : http://elmodista.com/
23. Kain ulos si bunga umbasang dan ulos simpar dipakai sebagai selendang bagi para ibu-ibu sewaktu mengikuti pelaksanaan segala jenis acara adat-istiadat.
24. Kain ulos sibunga umbasang fungsinya sama dengan ulos simpar yakni sebagai selendang di upacara adat saat manortor (menari) maupun menghadiri pesta.
25. Kain ulos antak-antak dipakai sebagai selendang orang tua untuk melayat orang yang meninggal, selain itu ulos tersebut juga dipakai sebagai kain yang dililit pada waktu acara manortor (menari).
Sumber : http://elmodista.com/
26. Kain ulos bolean biasanya digunakan dalam acara duka seperti ulos antak-antak.
Sumber : http://elmodista.com/
27. Kain ulos sadum dengan warna warni yang ceria untuk dipakai pada suasana bahagia. Didaerah lain kain ulos sadum ini juga sering dipakai sebagai kenang-kenangan dan bahkan dibuat sebagai hiasan dinding. Ciri khas dari ulos sadum selalu memiliki frame atau bingkai bergaris gelap di setiap kedua sisinya.
Sumber : https://elib.unikom.ac.id/
28. Kain ulos suri-suri dipakai sebagai selendang pada waktu margondang (menari dengan alunanan musik Batak).
Sumber : https://www.imgrumweb.com/
29. Kain ulos padang ursa digunakan sebagai selendang atau pengikat. Biasanya suku Batak menggunakannya sebagai parompa (kain ikatan gendongan).
Sumber : http://elmodista.com/
Di samping ulos yang disebutkan di atas, ada juga ulos na so ra buruk (ulos yang tidak pernah aus atau lapuk) yang diserahkan oleh pihak hula-hula atau orang tua istri kepada putri dan menantunya. Ulos ini sebenarnya tidak berbentuk kain melainkan secara simbolis berbentuk tanah.
Penggunaan ulos Batak untuk kaum pria dan wanita juga bisa dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya lho.
1. Ulos yang dipakai kaum laki-laki antara lain terdiri dari:
- Ande-ande yang merupakan ulos di bagian atas.
- Singkot merupakan ulos yang dipakai di bagian bawah.
- Tali-tali, bulang-bulang, sabe-sabe atau detar merupakan ulos yang dipakai sebagai penutup kepala.
Dalam kesehariannya para pria di Batak biasanya juga menggunakan sarung tenun motif kotak, tali-tali dan baju berbentuk kemeja kurung hitam tanpa dengan alas kaki resmi.
2. Ulos yang dipakai kaum wanita antara lain terdiri dari:
- Haen merupakan ulos yang dipakai di bagian bawah.
- Hoba-hoba merupakan ulos untuk penutup punggung.
- Ampe-ampe merupakan ulos yang dipakai sebagai selendang.
- Saong merupakan ulos yang dipakai sebagai penutup kepala.
- Parompa merupakan ulos yang digunakan untuk menggendong anak.
Dalam kesehariannya wanita di Batak biasanya memakai kain blacu hitam dan baju kurung panjang berwarna hitam dengan saong atau ikat kepala.
Pemakaian dari tiap-tiap kain ulos tersebut biasanya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Siabithononton (dipakai di badan) misalnya ulos ragidup, ulos sibolang, ulos ragi pakko, runjat.
2. Sihadanghononton (dililit di kepala atau bisa juga ditenteng) misalnya ulos sadum, ulos sumbat, ulos bolean, mangiring, suri-suri, pargomos.
3. Sitalitalihononton (dililit di pinggang) misalnya ulos tumtuman, mangiring, padang ursa.
Filosofi Kain Ulos Batak
Dari berbagai macam jenis ulos yang ada, arti dan fungsi kain ulos sejak dulu hingga sekarang tidak mengalami perubahan, kecuali perbedaan variasi ulos yang disesuaikan dengan kondisi sosial budaya. Waktu pemberian, siapa yang memberikan dan siapa yang menerima, jenis upacara, semua menentukan jenis ulos yang digunakan.
Selain berguna sebagai penghangat badan dikala dingin menerjang, ulos sering kali dianggap sebagai jimat yang diyakini mempunyai kekuatan magis sehingga mampu melindungi raga pemakainya dari roh jahat. Warna yang ada pada kain ulos sebenarnya juga mempunyai arti tersendiri lho.
- Warna putih pada ulos Batak melambangkan kesucian dan kejujuran.
- Warna merah melambangkan kepahlawanan dan keberanian.
- Warna kuning melambangkan kekayaan dan kesuburan.
- Warna hitam pada ulos Batak melambangkan duka (kesedihan).
Dari sudut pandang yang berbeda secara garis besar ada empat nilai yang dapat diambil dari kain ulos Batak, yaitu kearifan lokal, keyakinan, tata aturan serta kasih sayang.
1. Penggunaan kapas sebagai bahan baku utama kain ulos sebenarnya bukan suatu kebetulan, tetapi merupakan proses panjang dari sebuah pencarian.
2. Kain ulos selanjutnya berkembang menjadi falsafah hidup orang Batak dan menjadi bagian penting dari upacara-upacara adat yang dilakukan oleh orang Batak.
3. Sebagai sumber tertib sosial, kain ulos mengandung tata aturan hidup bermasyarakat dan bagaimana menjaga keharmonisan dalam masyarakat.
4. Kain ulos merupakan cara orang Batak mengungkapkan kasih sayangnya. Dengan memberikan ulos, maka berarti mereka telah melindungi orang yang dikasihinya.
Ulos yang diberikan sebagai tanda kasih sayang biasanya tidak boleh sembarang ulos. Tidak hanya jenisnya saja yang harus diperhatikan tetapi kualitas bahanny ajuga harus bagus.
Ulos yang dipilih biasanya disebut ulos sinagok artinya ulos yang tenunan, motif dan warnanya sempurna.
Hanya penenun yang sudah berpengalaman saja yang dapat menghasilkan ulos berkualitas sinagok.
Demikian pembahasan singkat mengenai asal usul kain ulos, jenis kain ulos sesuai fungsi dan kegunaannya, serta makna filosofis tiap kain ulos yang dapat kami bagikan untuk anda. Simak terus artikel dari kami ya...
Kalau anda mau tahu lebih banyak tentang Teknik dan Ragam Tenun Ikat anda bisa mendownload E-Book dari kami Di Sini.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.