Tahu banyak tentang trend yang akan berkembang di masa depan memang menjadi suatu hal yang sangat penting di dunia fashion, terutama bagi para desainer dan fashion enthusiast lainnya. Yang menjadi pertanyaan lantas bagaimanakah sebuah trend bisa muncul setiap tahunnya?.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Mungkin banyak diantara anda yang belum tahu kalau sebenarnya trend fashion yang menghiasi musim tertentu sebenarnya lahir dari sebuah kesepakatan bersama yang dibuat untuk memudahkan para desainer dalam menentukan model yang akan digunakan dalam produk mereka.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan sektor industri di tanah air mulai dari desain interior, produk, kriya, dan tentunya dunia fashion, beberapa waktu lalu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga sempat meluncurkan sebuah buku bertajuk Indonesia Trend Forecasting 2017-2018.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Dalam buku tersebut dirumuskan bahwa konsep greyzone diprediksi akan menjadi sebuah trend besar yang menghiasi dunia seni Indonesia pada tahun 2017 maupun tahun 2018 mendatang dengan mengusung empat subtema lainnya yakni berupa archean, vigilant, cryptic, dan digitarian.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Archean (Bentuk Dari Bumi)
Merepresentasikan proses terbentuknya bumi yang berlangsung sejak jutaan tahun lalu hingga menjadi sebuah dunia yang memungkinkan keberadaan manusia, tema archean dipilih untuk mewakili pemikiran manusia mengenai esensi kehidupan.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Dalam desain busana, tema archean sendiri biasanya ditampilkan dalam bentuk yang menggelembung, bervolume, dan seolah mengabaikan bentuk tubuh. Meski potongannya cenderung tidak beraturan dan terkesan primitif namun kesan yang ditampilkan tetap terlihat halus.
Sumber : https://instagurum.com/
Vigilant (Estetika Terhitung)
Menggabungkan tradisi dan teknologi, busana dengan tema vigilant umumnya memiliki ciri khas yang sangat sederhana dan elegan. Nuansa warna yang diusung dalam tema vigilant sebagian besar didominasi warna tanah, terakota dan warna kayu dengan aksen putih dan abu-abu.
Sumber : https://twitter.com/javadvipa/
Cryptic (Rekayasa Hayati)
Diilhami oleh imajinasi liar untuk membangun dunia baru saat bumi berada di ambang kehancuran, tema cryptic banyak menampilkan nuansa warna yang sangat identik dengan kesan dingin dan dramatis seperti halnya tokoh dalam film fiksi ilmiah yang cenderung misterius.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Kesan ekseperimental pada busana cryptic akan sangat terasa dengan adanya bentuk-bentuk modular yang diperoleh melalui teknik olah bahan, sebagai contoh susunan sisik maupun susunan ruas tulang pada tubuh binatang.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Digitarian (Generasi Mayantara)
Terinspirasi oleh sikap kritis generasi Z yang tidak dapat dipisahkan dengan internet, tema digitarian hadir untuk memberikan gambaran tentang keberanian merombak pekem dan tatanan yang dianut oleh generasi terdahulu. Efek ilusi optis dan ilusi digital juga hadir melalui permainan pola geometris yang terkesan modern.
Sumber : http://www.imagala.com/
Bentuk dan detail dalam tema degetarian tidak lagi mengikuti pola aturan yang lama tetapi lebih mengutamakan bentuk siluet dan menonjolkan bidang dan garis. Selain menggunakan warna abu-abu, tema ini juga banyak menggunakan kombinasi warna-warna yang cerah, riang dan berani.
Sumber : http://www.pictaram.org/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.