Berkeinginan untuk membuat busana resmi dengan model jas, blazer, coat, blus, gamis, kebaya dan sejenisnya?. Untuk memberikan kesan yang lebih eksklusif dan meningkatkan kualitasnya anda bisa menambahkan lining atau furing sebagai pelapis dalamnya lho. Biar tidak salah pilih simak dulu pembahasan berikut yuk.
Pengertian Lining atau Furing
Lining atau furing dapat didefinisikan sebagai bahan kain tambahan yang biasa digunakan sebagai pelapis bagian dalam dari sebuah busana. Kain lining atau furing ini biasanya dijahit menjadi satu dengan lapisan luarnya agar tidak bisa lepas sehingga secara otomatis bahan pelapis tersebut akan menjadi bagian dari pakaian.
Sumber : https://sewmesomething.co.uk/
Untuk memaksimalkan fungsinya yaitu sebagai pelapis bagian dalam pakaian, kain yang dipilih sebagai lining atau furing kebanyakan bersifat lembut, licin, tipis, ringan, higrokopis sehingga memberi rasa sejuk dan nyaman. Meski demikian tidak menutup kemungkinan jika kain yang dipakai sedikit lebih tebal.
Sumber : https://www.pearsonandpope.com/
Khusus untuk produk pakaian, kain lining atau furing bisa dengan mudah ditemukan pada kebaya, rok, gamis, blus, jas, blazer, coat serta jaket pria maupun jaket wanita. Sementara untuk produk pelengkap fashion yang lainnya kain lining biasanya banyak terdapat pada tas, topi, pouch hingga koper untuk menutupi jahitan bagian dalamnya.
Sumber : https://fidirstore.com/
Manfaat Penggunaan Lining
Berbicara mengenai lining atau furing lantas untuk tujuan apa saja kain tersebut digunakan pada pakaian dan produk fashion lainnya?. Buat anda yang penasaran berikut kami bagikan beberapa manfaat yang bisa anda dapatkan dari penggunaan lining atau furing.
- Lining berguna untuk menutupi jahitan, lipatan atau tampilan di bawah permukaan kain utama supaya tampak rapi.
- Lining bisa dipakai untuk melapisi busana yang berbahan tipis dan tembus pandang agar tampilannya jadi tidak terlalu menerawang.
- Menyamarkan lekuk tubuh khususnya jika bahan utama yang digunakan untuk membuat busana mudah menempel dikulit.
- Beberapa jenis lining ada juga yang menghasilkan sentuhan lembut dan licin sehingga menjadikan busana lebih mudah untuk dilepas atau dikenakan.
- Lining atau furing membuat anda menjadi lebih nyaman dan tidak mengalami iritasi saat menggunakan bahan tertentu yang kasar maupun kaku.
- Lining juga bisa menambah berat kain jika dipasangkan dengan kain yang tipis. Dengan adanya lining atau furing pakaian tersebut akan menjadi lebih tebal.
- Mengurangi gesekan langsung antara bahan utama pakaian dengan kulit sehingga umur pakaian menjadi lebih panjang dan kulit pun tidak terasa gatal.
- Lining atau furing bisa juga digunakan untuk menambah rasa hangat pada jenis pakaian tertentu seperti jaket pria maupun jaket wanita.
- Sebaliknya kain furing tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan efek adem pada beberapa bahan pakaian yang memiliki karakteristik panas saat dikenakan.
- Selain digunakan pada produk pakaian lining juga bisa dipakai untuk tas, topi, pouch hingga koper.
Jenis-Jenis Lining atau Furing
Mencari bahan kain yang bagus digunakan untuk lining atau furing pakaian?. Untuk memudahkan anda dalam memilih bahan kain yang tepat sebaiknya kenali dulu jenis-jenis kain furing yang biasa dipakai sebagai pelapis produk fashion berkualitas tinggi. Beberapa jenis kain furing yang dimaksud diantaranya:
1. Kain Asahi
Kain asahi merupakan sejenis bahan kain sintetis yang dibuat dengan cara ditenun dengan teknik silang polos sehingga memiliki ciri khas cenderung tipis serta agak mengkilap.
- Sebagai pelapis pakaian kain asahi biasanya banyak digunakan untuk saku celana.
- Untuk lapisan lining baju baik baju laki-laki maupun baju wanita kain ini sebenarnya juga bisa dipakai namun akan terasa sedikit panas karena terbuat dari benang buatan polyester.
- Dibandingkan dengan kain errow atau hero, kain asahi ini biasanya dijual dengan harga yang lebih murah karena mengandung lebih banyak polyester.
- Merk kain asahi yang populer antara lain berupa APL, SPTI, PMTI, bunga lily, dll.
Sumber : https://id.carousell.com/
2. Kain Hero
Kain hero paling banyak digunakan sebagai kain pelapis seragam sekolah maupun jenis pakaian yang lain karena karakter kainnya dikenal sangat lembut, nyaman di kulit, tidak panas dan mudah menyerap keringat.
- Kain hero sedikit lebih mahal jika dibandingkan asahi tapi juga lebih adem karena terbuat dari benang katun atau kapas.
- Bila digunakan sebagai lapisan dalam sebuah baju kain hero ini akan membuat baju menjadi lebih hangat.
- Merk kain hero yang populer antara lain berupa goldenmella, rajawali, tulip, onta, apel, dll.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
3. Kain Abutai
Kain abutai merupakan kain furing yang terbuat dari polyester, sejenis bahan parasit mengkilap yang memiliki karakteristik tipis dan ringan. Jenis kain furing ini biasa digunakan sebagai bahan pelapis bagian dalam tas, jaket pria maupun jaket wanita, serta mukena travelling baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Sumber : https://shopee.co.id/
4. Kain Satin
Kain satin secara umum memiliki ciri mengkilap dan terlihat mewah. Jenis kain furing ini biasanya banyak digunakan untuk lapisan lining baju-baju mahal semacam jas resmi, gaun pesta, kebaya, kemeja batik dan lain sebagainya.
- Beberapa ciri paling khas dari kain satin yang membedakannya dengan jenis kain furing yang lain diantaranya:
- Permukaannya kain satin cenderung licin dan mengkilap di bagian luar.
- Kain satin umumnya ditenun dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga teksturnya menjadi sangat halus.
- Bahan satin banyak dipilih untuk furing karena memberikan kesan glamour.
Sumber : https://www.onlinefabricstore.net/
5. Kain Dormeuil
Kain dormile termasuk kedalam jenis kain furing atau kain pelapis berbahan polyester yang biasa digunakan untuk kantong maupun untuk pelapis jas, jaket pria maupun jaket wanita.
- Dari segi harga kain dormeuil relatif cukup terjangkau bila dibandingkan dengan kain hero.
- Kain ini juga memiliki karakteristik yang lebih panas dari kain hero, tetapi pilihan warnanya lebih beragam.
- Merk kain dormeuil yang populer di pasaran yakni berupa apeltex.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
6. Kain Rayon Viscose
Kain rayon viscose merupakan jenis kain furing yang bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Dengan tingkat kenyamanan yang tinggi dan tidak terlalu tebal, kain ini juga bisa dipakai untuk furing atau bagian dalam baju.
7. Kain Tricot
Kain tricot merupakan salah satu material pelapis pakaian (lining) memiliki karakteristik berserat seperti jaring-jaring rapat dan dapat dipasang dengan mudah pada bahan kain. Karena kain tricot ini dilengkapi dengan lem khusus maka cara memasangnya cukup disetrika.
- Tricot mampu mempertahankan shape atau bentuk sebuah pakaian.
- Bahan tricot yang sering digunakan dan dijual di toko peralatan jahit umumnya tersedia dalam warna putih dan hitam.
- Bahan yang digunakan untuk tricot biasanya terbuat dari serat sintetis, misalnya polyester dan nylon.
- Kain ini juga terasa lembut bila bersentuhan dengan kulit sehingga sangat nyaman di pakai sebagai kain furing atau pelapis.
- Bahan tricot cukup kuat (durable), sehingga tidak akan cepat rusak meskipun sering digunakan dan dicuci beberapa kali tetap menempel dan tidak berbulu.
Sumber : https://belanjakainonline.wordpress.com/
8. Kain Parasut Tipis
Kain parasut tipis dikenal sebagai bahan kain pelapis jaket pria maupun jaket wanita yang sangat tipis. Untuk membuat model jahitan kotak diagonal atau memberikan kesan tebal pada jaket pria maupun jaket wanita, bahan ini biasanya dikombinasikan dengan dakron.
Sumber : https://fitinline.com/
Butuh bahan kain parasut tipis berkualitas dengan harga murah untuk melapisi bagian dalam jaket pria maupun jaket wanita anda?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa melihat-lihat dulu koleksi Kain Parasut Tipis dari kami Di Sini.
Tips Memilih Lining atau Furing
Dengan banyaknya bahan kain yang dapat digunakan untuk pelapis pakaian maka sudah semestinya jika anda ingin memilih lining atau furing sebagi dalaman pakaian tentu terdapat banyak sekali hal-hal penting yang harus dipertimbangkan, karena beda keperluan beda pula jenis kain furing yang harus digunakan.
1. Jenis Bahan Utama
Sesuaikan lining atau furing yang anda pakai dengan jenis bahan utama pakaian.
- Jika bahan utama busana bersifat agak kaku sebaiknya gunakan bahan lining yang bertekstur hampir sama, seperti kain hero dan kain abutai agar dapat mengimbangi bahan luarnya.
- Begitu juga dengan bahan luar yang tipis dan melangsai, lining atau furing yang digunakan hendaklah sebanding dan dapat mempertinggi mutu busana yang dibuat.
- Untuk bahan yang tipis atau tembus pandang seperti tile atau chiffon dapat menggunakan bahan yang mengkilat seperti satin.
- Lining untuk bustier bisa menggunakan kain seperti euro, cotton, asahi, abutai dan bahan furing lainnya yang tipis dan ringan.
- Untuk kemeja pria, blus wanita dan pakaian lain yang membutuhkan pelapis bisa ditambahkan tricot agar terlihat lebih rapi dan tidak mudah kusut.
- Baju yang menggunakan bahan brokat biasanya dilapisi dengan kain furing berbahan satin agar lebih sopan karena bahan brokat sendiri bisa memperlihatkan kulit bila tidak dilapisi.
2. Warna Bahan
Pilih warna lining atau furing yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini warna bahan untuk lining dapat disesuaikan dengan warna bahan utamanya.
- Bahan lining dapat dipilih bahan dengan warna yang sedikit lebih tua atau sedikit lebih muda dari bahan utamanya.
- Untuk menghasilkan efek warna tertentu, terutama pada bahan yang tipis dan tembus pandang dapat digunakan warna yang diinginkan, tentunya yang serasi dengan bahan.
- Pemilihan kain furing bisa juga disesuaikan dengan warna kulit, hal ini bertujuan agar pakaian yang diberi tambahan kain furing tersebut jadi tampak semakin menarik.
3. Sifat Luntur dan Susut Kain
Bahan lining adakalanya luntur dan susut setelah dicuci. Agar lining yang digunakan tidak luntur atau susut setelah dibuat busana, sebaiknya sebelum digunting terlebih dahulu dicuci dan dikeringkan lalu disetrika.
- Untuk bahan lining yang luntur setelah dicuci sebaiknya ditukar dengan bahan yang tidak luntur.
- Bahan yang luntur dapat merusak warna busana yang dibuat.
4. Kesempatan Pemakaian Busana
Pemilihan bah zan untuk lining juga perlu memperhatikan kesempatan pemakaian busana.
- Untuk membuat baju dingin sebaiknya gunakan lining yang dapat menghangatkan tubuh. Lining yang dapat digunakan di antaranya kain abutai atau sejenisnya.
- Untuk pakaian kerja sebaiknya dipilih bahan lining yang dapat menghisap keringat dan dapat memberi kenyamanan, seperti kain hero dan sejenisnya.
- Jika diperlukan lihat juga perbedaan harga kain furing. Bahan kain furing yang dingin dan kuat tentu lebih mahal bila dibandingkan dengan kain furing standar yang bahannya cenderung agak panas.
Selain mempertimbangkan sejumlah hal penting seperti yang sudah disebutkan di atas pastikan pula bahwa kain yang anda pilih tidak menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
- Untuk mengujinya anda bisa menyentuh kain kain lining atau furing terlebih dahulu kemudian melihat reaksinya pada kulit anda.
- Jika tidak merasakan reaksi apa-apa alias baik-baik saja, berarti kain tersebut aman untuk anda kenakan.
Cara Menjahit Lining atau Furing
Sudah mengetahui jenis kain yang biasa dipakai untuk lining atau furing beserta cara mudah untuk memilihnya tapi masih belum memiliki gambaran akan cara pengaplikasiannya pada pakaian?. Jadi seperti yang sudah dijelaskan di awal pemasangan lining pada busana bisa dilakukan dengan cara dijahit dengan kain utama.
Beberapa hal paling penting yang harus diperhatikan sebelum menjahit lining atau furing yaitu:
- Lining biasanya dapat dipotong sesuai ukuran bahan utamanya yang sudah ditambah kampuh.
- Usahakan potongan atau ukuran pola lining tidak lebih besar dari pada ukuran kain utama. Jika ukuran lining lebih besar, maka akan membuat busana yang dijahit terlihat tidak rapi.
- Sebelum dijahit sebaiknya lining dirapikan dulu dengan cara disetrika.
- Pada produk pakaian, standarnya panjang kain lining harus lebih pendek 4 cm dari panjang bajunya agar tidak terlihat dari luar.
Untuk anda yang mau mencoba membuat pakaian formal maupun pakaian casual yang diberi tambahan lining atau furing berbahan asahi, kain hero, kain abutai, kain satin, kain dormeuil, kain rayon viscose serta kain parasut tipis tapi masih bingung bagaimana cara menjahitnya mungkin anda bisa mencoba tips berikut.
- Gunakan pola baju yang benar-benar sudah teruji. Supaya lebih mudah pola pakaian bisa langsung ditambah kampuh agar besarnya furing dan bahan utama nantinya bisa sama.
- Sebelum memotong kain periksa lebih dulu bahan yang anda gunakan. Jika sudah letakkan bahan kain di atas meja lalu atur posisi pola baju yang sudah ditambah kampuh diatas kain baru dilakukan pemotongan kain sesuai pola.
- Untuk menjahit bagian-bagian baju, jelujur dulu antara bahan utama dan kain furingnya. Gunakan benang yang berlainan warna supaya nanti saat mendedelnya jadi lebih mudah.
- Bila anda ingin menjelujur dengan menggunakan mesin, pilih panjang jahitan yang paling besar.
- Kalau anda masih takut untuk membuat jelujur dengan mesin jahit anda bisa menjelujur kedua bahan tersebut dengan menggunakan tangan.
Khusus untuk anda yang ingin mencoba kain tricot sebagai pelapis pakaian sebaiknya gunakan tricot pada kain yang bahannya tipis. Sebaliknya hindari penggunaan tricot pada bahan yang tebal agar hasil jahitan yang didapat terlihat lebih rapi.
- Cara pemasangan tricot yang paling mudah yaitu setrika terlebih dahulu lining pada kain yang akan dijahit.
- Gunakan setrika yang panas (namun jangan sampai merusak kain) dan berat agar tricot menempel sempurna.
- Saat mengaplikasikan tricot ke busana jangan sampai terbalik. Sisi luar tricot merupakan bagian yang permukaannya halus sedangkan yang kasar ada disisi dalam.
Butuh mesin jahit dan mesin obras berkualitas dengan harga murah untuk membantu menyelesaikan proyek jahit menjahit anda?. Mungkin anda bisa melihat-lihat dulu koleksi mesin jahit dan mesin obras kami Di Sini. Buat anda yang ingin menjahit baju sendiri tapi malas membuat polanya, download saja pola baju siap pakai dari kami.
Demikian pembahasan singkat mengenai pengenalan jenis-jenis kain untuk lining, tips memilih lining serta cara mudah untuk menjahitnya yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi tentang tips dan trik seputar desain fashion dan teknik jahit lainnya simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.