Kain perekat velcro merupakan sebuah rangkaian bahan tekstil yang terdiri dari dua bagian yang dapat menyatu jika dipertemukan. Komponen pertama terdiri dari bagian yang kasar seperti pengait, sementara bagian yang lainnya sekilas seperti rambut halus.
Sumber : https://www.shepherdtactical.com/
Ketika disatukan benang-benang halus yang terdapat pada salah satu sisi velcro akan tersangkut pada pengait dan dua bagian tersebut menempel sementara. Ketika dipisahkan dengan cara ditarik velcro akan menghasilkan suara sobekan yang khas.
Sumber : http://www.livescience.com/
Meski sahabat Fitinline sudah sering menggunakan perangkat sederhana satu ini, mungkin sebagian dari anda masih ada yang belum mengetahui asal usul terciptanya velcro itu sendiri. Sejarah menyebutkan jika penemuan velcro telah dimulai sejak tahun 1941, saat George de Mestral seorang insinyur Swiss pulang bersama anjingnya dari perburuan di gunung Alpen.
Sumber : http://www.kobakant.at/
Saat itu beliau melihat banyak “biji” (seeds) dari buah burdock yang menempel pada pakaiannya dan pada bulu anjingnya. Melihat situasi tersebut beliau kemudian mempelajarinya dibawah mikroskop dan menemukan beratus-ratus kaitan pada biji burdock yang akan “menyangkut” pada setiap serat seperti kain, bulu atau rambut.
Sumber : https://www.mnn.com/
Berangkat dari situlah George de Mestral mulai tertarik untuk mengembangkan sebuah alat yang dapat digunakan untuk menyatukan dua benda. Dibutuhkan waktu setidaknya hampir sepuluh tahun untuk menyempurnakan “temuannya” tersebut sampai akhirnya dipatenkan pada tahun 1955.
Sumber : http://www.kobakant.at/
Namanya velcro sendiri sebenarnya merupakan nama dagang (brand name) yang diberikan oleh George de Mestral. Kata velcro diperoleh dari gabungan dua kata Perancis “velours” dan “crochet“ yang bermakna “kaitan”. Nama resmi velcro dalam bahasa Inggris adalah hook-and-loop fastener.
Sumber : https://www.adafruit.com/
Popularitas velcro mulai mengalami peningkatan setelah NASA memutuskan untuk menggunakan perangkat tersebut pada baju astronot. Setelah itu, para penyelam, marinir, dan peselancar es juga mengikuti langkah NASA menggunakan produk tersebut.
Sumber : https://www.adafruit.com/
Dewasa ini velcro sudah terpasang pada hampir semua peralatan manusia, mulai dari pakaian, sepatu, ikat pinggang, tas, peralatan kedokteran, peralatan militer dan sebagainya. Bahkan untuk peralatan militer sudah dikembangkan jenis velcro yang tidak menimbulkan “suara sobekan”.
Sumber : http://www.drifta.com.au/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.