Article

Homepage Article Cara Menjahit 5 Tahap Proses Cutting di…

5 Tahap Proses Cutting di Industri Garmen

Di Industri Garmen untuk memperoleh hasil produksi yang memiliki kualitas yang bagus dan sesuai dengan standar yang diinginkan pemesan/buyer maka harus berproses secara bertahap dan teliti. Salah satu proses di Industri Garmen  yang harus diperhatikan dengan teliti dan sesuai standar sebelum memperoleh sebuah garmen yang memiliki kualitas bagus yaitu pada proses teknik cutting-nya. Kenapa proses teknik cutting ini termasuk proses yang sangat penting untuk dilakukan secara teliti? Nanti akan dijelaskan lebih detail di artikel ini, namun sebagai contoh perlunya kita harus teliti dalam proses teknik cutting yaitu salah satu jika kamu membeli pakaian namun dari motif tampak luarnya tidak matching untuk motif kotak-kotak maka itu akan mempengaruhi nilai performa/penampilan saat dipandang.

Beberapa point yang akan kita bahas di artikel ini mengenai Proses Teknik Cutting Di Industri Garmen :

Definisi Pengertian Proses Teknik Cutting Di Industri Garmen

Semua proses yang dilakukan dalam Industri Garmen ini sangatlah berperan penting yang dapat mempengaruhi dari hasil sebuah garmen, salah satu proses yang sangat penting ini pada proses cutting. Proses ini bisa dikatakan sangat penting karena memberikan pengaruh yang sangat besar pada hasil produksi garmen tersebut. Teknik Cutting adalah proses pemotongan kain mengikuti pola yang terdapat pada kertas marka, atau memotong kain dengan mengikuti pola yang terdapat pada kain sehingga diperoleh potongan sesuai pola ukuran garmen/pakaian yang direncanakan.

Tentu selain berpengaruh pada hasil produk tersebut ini juga berpengaruh ke departemen lain seperti departemen sewing dan berdampak ke finishing. Bagian cuting bertanggung jawab selain memotong bahan juga  memberi umpan ke departemen sewing dengan potongan potongan bahan berbentuk komponen garment yang siap untuk dilakukan proses jahit. Kapasitas departemen cuting direncanakan berdasarkan kebutuhan target harian dari line sewing. Teknik cutting di Industri Garmen ini diatur oleh supervisor dan incharge bagian cutting. Aktivitas proses teknik cutting di Industri Garmen ini juga meliputi beberapa proses. Apa saja proses teknik cutting-nyaa? Kita akan bahas secara detail di pembahasan selanjutnya.

Tahap-Tahap Proses Teknik Cutting Di Industri Garmen

Saat akan dilakukan tahapan-tahapan dalam proses teknik cutting ini juga sebelumnya akan dilakukan pemeriksaan dan pengawasan kualitas komponen  oleh bagian Quality Control (QC) agar meminimalisir terjadinya kesalahan saat proses cutting itu berlangsung. Pada proses teknik cutting ini terdapat beberapa tahapan antara lain :

1. Marking

Tahapan marking ini adalah tahapan proses mengkopi pola setelah proses grading, pola disusun sesuai kebutuhan sehingga dapat ditentukan panjang marker dan lebar markernya sesuai dengan lebar kain tersebut. Tujuan marker adalah untuk memperlancar proses cutting atau pemotongan bahan dan hasilnya sesuai dengan pola sample. Marker ini akan disusun atau ditata menggunakan aplikasi di komputer agar bisa di ketahui berapa size yang masuk dalam marker 1 dan jumlah kain yang diperlukan. Hasil marker yang sudah benar dan aktual akan di print pada kertas marka untuk proses cutting.

Hal yang perlu  diperhatikan dalam  peletakkan setiap komponen pada marker khususnya untuk kain motif/bercorak, adalah:

  • Orientasi dan Arah Pola Pada Kain

Orientasi dan arah pola tergantung pada konstruksi kain, di antaranya ada tiga type orientasi penempatan pola pada kain :

  • Penempatan secara acak, biasanya dilakukan pada kain non woven
  • Penempatan pola yang seharusnya mengikuti arah kain, tetapi polanya harus terbalik mengikuti arah kain, mis  alnya pada kain lapisan atau linning
  • Penempatan pola kain yang harus mengikuti arah kain dan peletakannyapun harus searah, misalnya pada kain salur/corduroy.
  • Kesesuaian Motif Kain

Dalam penempatan pola perlu di perhatikan kesesuaian motif, dan untuk pengaturan penempatan pola di kain yang perlu menjadi pertimbangan adalah:

  • Keseimbangan motif bagian kiri dan kanan baju
  • Kesesuaian jalur supaya bisa serasi, baik ke arah vertical maupun arah horizontal
  • Keserasian motif yang berulang.

2. Spreading atau Penggelaran Bahan

Spreading adalah proses penggelaran kain lembar demi lembar hingga menjadi tumpukan kain yang siap di potong (cutting). Tujuan spreading adalah untuk memperlancar proses cutting dengan komponen- komponen yang telah ditentukan.

Alat-alat yang diperlukan untuk menggelar kain antara lain:

  • Meja dan alat pemotong (gunting listrik), meja potong yang dilengkapi dengan alat pemotong yang dipasang di bagian sisi meja dioperasikan dengan listrik dan dijalankan secara manual. Alat ini berfungsi memotong gelaran kain sesuai kebutuhan.
  • Mesin spreader/meja spreading, adalah meja untuk menggelar kain secara otomatis (digital).
  • Penjepit bahan, pemberat pola, jarum, gunting kain, pita ukur.

Menggelar kain dapat dilakukan manual atau dengan mesin. Menggelar kain secara manual dilakukan selembar demi selembar di atas meja potong, setiap lembar permukaan kain diratakan dengan kayu panjang.

Di industri garmen yang besar, menggelar kain dilakukan dengan mesin spreader. Caranya:

  • Kain diletakkan di salah satu sisi meja potong.
  • Letakkan kain pada tempat gulungan kain, masukan gulungan kain pada penggulung/silinder yang terdapat pada mesin spreading,
  • Letak gulungan kain tersebut harus lebih tinggi dari meja potong agar memudahkan mengambil dan membentangkan kain.
  • Tentukan lebar dan panjang bahannya sesuai marker yang dibuat dengan menekan tombol (kontrol) yang terdapat pada mesin speader.
  • Bahan digelar selembar demi selembar hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan sesuai pesanan.

Proses spreading dikerjakan berdasarkan marker report. Koordinator spreading akan menerima salinan marker report sebagai dasar melaksanakan pekerjaan spreading. Di atas tumpukan kain tersebut marker (yang memuat gambar-gambar pola yang sudah dilengkapi dengan kampuh) dibentangkan. Operator spreading akan mengerjakan dan mencatat data penggelaran pada format instruksi spreading dan perincian pemakaian kain. Setelah spreading selesai selanjutnya operator cutting memotong bagian demi bagian pola yang tertuang dalam masing-masing marker.

Tahap-Tahap Cutting

Sumber : http://weavingandsilk.blogspot.com/

3. Cutting atau Pemotongan Bahan

Cutting adalah proses pemotongan kain mengikuti pola yang terdapat pada kertas marka, atau memotong kain dengan mengikuti pola yang terdapat pada kain sehingga di peroleh potongan sesuai pola ukuran garmen/pakaian yang direncanakan dan sudah dicek kebenarannya oleh bagian marker dan pemeriksaan mutu (QC) potong.

Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk proses cutting.Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:

  • Gunting manual, gunting listrik/mesin potong (setiap jenis gunting/mesin potong memiliki spesifikasi yang berbeda-beda berdasarkan kemampuan jumlah lembaran kain yang bisa dipotong). Mesin potong tersedia dalam beberapa kapasitas ukuran, mesin yang besar biasanya memiliki kapasitas memotong (tumpukan) lebih banyak/besar.
  • Sarung tangan (cutting glove).
  • Masker, pemberat pola, penjepit kain.

Jenis-jenis mesin potong antara lain:

  • Mesin Potong KM, digunakan untuk memotong bentangan kain yang telah diatur/ditata selapis demi selapis. Cara penggunaannya digerakkan maju mengikuti bentuk pola (marker).
  • Mesin Potong Band Knives, digunakan untuk memotong sisa-sisa kain, biasanya digunakan untuk membuat barang-barang yang kecil seperti slayer, topi, sarung tangan, waslap dan sebagainya. Mesin potong ini dilengkapi dengan lubang udara yang berfungsi untuk menjaga kestabilan kain (elastisitas kain tetap terjaga/tidak mulur). Cara penggunaannya yaitu kain diarahkan ke mesin potong kemudian kain tersebut digerakkan sesuai dengan bentuk pola yang dibuat.
  • Mesin Potong TSC MO 169, umumnya digunakan untuk memotong kain yang bentuknya lurus.
  • Mesin Potong Laling dan Rib, untuk memotong kain yang dipergunakan untuk rib. Mesin potong ini dilengkapi dengan pengatur lebar ukuran kain yang akan dipotong, misalnya ukuran 1½ cm, 2¾ cm, 8 cm, 6 cm dan sebagainya. Caranya tekan tombol ukuran yang diinginkan lalu masukan kain tersebut ke dalam mesin potong.

Proses pemotongan kain bisa dilakukan dalam beberapa tahap:

  • Tahap pertama pemotongan komponen-komponen besar dan kecil yang masih berkelompok. Pemotongan dilakukan menggunakan mesin potong vertikal (vertical knife).
  • Pemotongan tahap kedua yakni pemotongan komponen kecil. Dalam tahap ini kain digelar lapis demi lapis di atas meja dengan ketinggian tertentu. Kemudian dengan menggunakan mesin potong kain dipotong menjadi bentuk potongan garmen atau pola yang kemudian dipisahkan.

Kualitas produk akhir (garmen) sangat banyak tergantung pada kualitas potongan yang sempurna. Disamping itu kain adalah bahan baku utama garmen yang mewakili sekitar 70% dari biaya garmen total.

Tahap-Tahap Cutting

Sumber: https://www.fesyendesign.com/

4. Bundling

Bundling adalah proses pemberian keterangan atau data pada komponen-komponen pakaian sesuai dengan bagiannya sesudah dilakukan pemotongan (cutting). Tujuan bundling adalah untuk mempermudah membedakan bagian-bagian potongan komponen pakaian maupun size.

Urutan Proses Bundling adalah sebagai berikut:

  • Pasang marka di atas gelaran kain
  • Pasang bundle dan numbering di atas marka sesuai dengan komponennya.
  • Lakukan pemotongan (cutting)

Setelah selesai pemotongan, Bundel tersebut langsung untuk menyatukan komponen tersebut agar tidak campur dengan yang lainnya.

Lakukan pengelompokan komponen-komponen pola per size.Contoh stiker bundling.

  • Style   : Kemeja
  • Size    : L
  • Tahap  : 1
  • Bendel : 1
  • No seri : 1 – 150
  • Jumlah :150
  • Komponen : Body Belakang
  • Warna : Blue

Sistem bundling dilakukan pada proses garmen, karena proses garmen tidak hanya membuat 1 potong pakaian tetapi membuat lebih banyak sesuai dengan pesanan buyer, tetapi jika hanya membuat 1 potong tidak perlu dilakukan bundling. Jika proses bundling selesai, selanjutnya diakukan pemotongan (cutting)

Tahap-Tahap Cutting

Sumber: https://fashion-incubator.com/

Tahap-Tahap Cutting

Sumber: https://www.jalakapas.com/

5. Numbering

Numbering adalah pemberian nomer secara urut pada komponen-komponen pakaian/ garmen yang telah dipotong.Tujuan numbering adalah untuk mengetahui jumlah komponen pakaian/garmen dan mempermudah saat proses sewing/penjahitan.

Urutan proses numbering adalah sebagai berikut:

  • Ambil Bendeling komponen pakaian/garmen
  • Siapkan nomer
  • Komponen pakaian/garmen lembar demi lembar diberi nomer secara urut sesuai dengan bagiannya.
  • Kalau sudah selesai langsung bendel kembali dan dikelompokan sesuai dengan size/ukurannya.

Sistem numbering perlu dilakukan pada proses garmen, karena pada proses garmen membuat pakaian dengan jumlah banyak dan dengan jangka waktu yang telah ditentukan sehingga proses produksi akan lebih lancar.

Tahap-Tahap Cutting Tahap-Tahap Cutting

Sumber: https://www.jalakapas.com/, https://assignmentpoint.com/

Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya mengenai tentang proses teknik cutting di Industri Garmen. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan juga bisa kamu lakukan dalam kegiatan keseharian kita, misalkan kamu harus lebih teliti dalam memotong khusunya untuk kain bermotif kotak-kotak, kamu bisa potong pada bagian panel depan dahulu untuk menentukan motif bagian depan matching sehingga pakaian tersebut terlihat menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.