Article

Homepage Article Kain 10 Tahap Pembuatan Kain…

10 Tahap Pembuatan Kain Rayon Viscose

Dalam industri tekstil kain rayon dikenal dengan nama rayon viscose atau istilah rayon viscosa. Kain ini dibuat dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Serat yang digunakan dalam pembuatan kain rayon viscose berasal dari polimer organik yang memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen, sehingga disebut serat semi sintetis karena tidak dapat dikategorikan kedalam serat alami atau serat sintetis. Kain rayon viscose memiliki karakteristik yang halus dan licin menyerupai sutra serta memiliki daya serap keringat yang baik seperti kain katun. Kain ini biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. 

Kain Rayon Viscose

Sumber : http://dqtex.en.alibaba.com/

Kain Rayon Viscose

Sumber : http://dqtex.en.alibaba.com/

Mencari kain tekstil murah dan berkualitas? Klik Disini untuk melihat katalog kain.

Hal yang melatarbelakangi pembuatan kain rayon viscose adalah untuk memenuhi kebutuhan serat kapas yang diproduksi secara terbatas. Sayangnya kain ini memiliki daya serap terhadap air yang cukup besar sehingga mengakibatkan dimensi seratnya tidak stabil dan kekuatannya lebih rendah jika dibandingkan serat kapas. Kain rayon viscose termasuk kedalam golongan  serat tekstil buatan yang diproduksi dengan cara dipintal (pemintalan basah). Secara sederhana proses proses pembuatan kain rayon viscose dapat dijabarkan sebagai berikut. 

Product Rayon Viscose

Sumber : http://www.toray.co.id/

Product Rayon Viscose

Sumber : http://www.toray.co.id/

Product Rayon Viscose

Sumber : http://www.toray.co.id/

Pembuatan Alkali Selulosa (Alkalisasi)

Proses pembentukan alkali selulosa dilakukan dengan mereaksikan selulosa yang berbentuk pulp dengan NaOH 18% didalam pulper. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan hasil berupa slurry alkali selulosa, penggembungan selulosa, menghilangkan kotoran, dan melarutkan hemiselolusa dengan NaOH.

Proses Pemeraman

Selanjutnya dilakukan proses pemeraman dalam alat aging drum dengan waktu pemeraman 5-6 jam dan kecepatan putar 0,3-0,6 rpm untuk menurunkan derajat polimerisasi dari selulosa agar lebih mudah dilarutkan dalam proses selanjutnya. Setelah itu alkali selulosa dikirim ke hoppper untuk menghilangkan logam-logam alkali, dengan melewati blower bertekanan udara.

Proses Xantasi

Pada proses ini alkali selulosa belum dapat dilarutkan, sehingga alkali selulosa perlu dirubah ke bentuk selulosa xantat dengan direaksikan dengan karbon disulfida dalam alat yang dinamakan xantator. Sebelum ditambahkan karbon disulfida, alkali selulosa harus diperam selama 7 menit terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar reaksi antara udara dengan karbon disulfida tidak menimbulkan ledakan.

Proses Pelarutan dan Pencampuran

Pelarutan dilakukan dengan mereaksikan alkali selulosa xantat dengan NaOH 20 g/L pada alat disolver dan fine homogenizer untuk menghasilkan larutan kental yang disebut larutan viskosa. Untuk menghindari dekomposisi xantat dan produk samping, maka larutan ini diproses pada mesin bersuhu rendah, kemudian dialirkan ke blender untuk menghasilkan larutan yang lebih halus dan rata.

Proses Pematangan

Proses pematangan bertujuan untuk menyempurnakan reaksi pembentukan viskosa dalam alat ripening tank. Dalam proses ini berbagai macam penghambat seperti pengotor dari debu, karat, serta serat-serat halus yang dapat menyebabkan penyumbatan pada spineret serta gelembung udara yang berpotensi memutus filamen serat saat dipintal harus dihilangkan sebelum larutan viskosa dipintal. Pembersihan ini dilakukan dengan cara melewatkan larutan pada first filter dan disedot dengan deaerator.

Spinning (Pemintalan)

Setelah proses pematangan rayon viskosa selanjutnya dipintal dengan pemintalan basah. Prosesnya larutan viskosa dimasukan ke dalam spinning tank sebagai penampung, lalu dipompakan ke candle filter atau alat perantara sebelum masuk spineret. Setelah itu larutan viskosa dipintal lewat lubang spineret dengan diendapkan lewat larutan koagulan membentuk filament rayon atau disebut tow. Sebelum pemotongan tow diregangkan terlebih dahulu dengan dilewatkan pada idle roller dan feed roller.

Pemotongan Tow

Proses pemotongan dilakukan dengan memasukan tow pada mesin pemotong dengan posisi vertikal dengan bantuan semprotan air bersuhu 120OC tekanan 1,2 bar sehingga dihasilkan serat staple atau potongan-potongan flilament dengan panjang 32, 38, 44, 51, dan 60 mm.
Pengambilan Kembali Karbon disulfida
Serat rayon yang telah dipotong, kemudian dilewatkan pada pipa-pipa kecil yang berlubang dengan injeksi uap, hal ini bertujuan dengan tujuan mengambil CS2 dengan air.

Proses Pengerjaan Lanjutan

Sisa-sisa larutan koagulan dan sulfida yang masih menempel pada serat rayon viskosa selanjutnya dibersihkan dengan melewatkan serat rayon yang berbentuk hamparan pada mesin after treatment secara kontinyu dengan kecepatan conveyor 3-5 m/menit. Urutan proses pengerjaan lanjutan diantaranya:
• Acid Free Wash (pencucian bebas asam)
• First Washing (pencucian pertama/lanjutan)
• Desulfurizing (penghilangan belerang)
• Second Washing (pencucian kedua)
• Bleaching (pengelantangan)
• Third Washing (pencucian ketiga)
• Final Washing (pencucian akhir)
• Soft Finish (proses pelembutan)

Proses Pengeringan dan Pengepakan

Serat kemudian dipress melewati squeeze roller dan dikirim ke mesin wet opener untuk dicabik-cabik sehingga menghasilkan serat yang lebih kecil dan lebih mudah dikeringkan. Pengeringan pertama pada suhu 100-130OC menyisakan kadar air sekitar 35%. Sedangkan pengeringan kedua pada suhu 100-140OC menyisakan kadar air 11-13%. Setelah itu serat akan dicabik-cabik lagi menjadi staple yang siap dipintal untuk benang di mesin feeder, diteruskan ke mesin opener (mesin pembuka serat). Akhir proses serat dipak menjadi bale serat dengan berat sekita 250 kg.

Proses Pembuatan Kain

Sumber : http://www.toray.co.id/

Proses Pembuatan Kain

Sumber : http://www.toray.co.id/

Proses Pembuatan Kain

Sumber : http://www.toray.co.id/

Secara luas kain rayon viscose dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakaian dan perlengkapan busana, kain alas dan pelengkap perabot rumah tangga, alat kebutuhan industri, serta barang kesehatan pribadi seperti pembalut wanita dan popok. Di Indonesia sendiri, kain rayon banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk industri kain dan baju batik.

Semoga Bermanfaat.

Mencari Kain Rayon berkualitas dengan harga murah? Sahabat Fitinline bisa melihat koleksinya Di Sini.

Kain Rayon

Tags: busana wanita, busana wanita dan pria, busana batik, busana batik modern, busana wanita terbaru, baju batik, baju batik kerja, baju batik kantor, baju batik wanita, baju batik pria, kemeja batik, dress batik, dress batik modern

Comments 1

Leave a Comment
1

YukumoBlood

2 years ago
Permisi, pak /ibu. Boleh saya tahu lebih lengkap source artikel ini? sekian terimakasih

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.