Dikenal sebagai salah satu teknik sulam yang sangat popular di Jepang dan sudah berusia lebih dari 1600 tahun berikut beberapa fakta unik dan menarik tentang sulam nihon shishu yang penting untuk kamu ketahui.
Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
Sekilas Tentang Nihon Shishu
Nihon shishu merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang biasa digunakan untuk menyebutkan sebuah teknik sulam tradisional Jepang yang sudah berusia lebih dari 1600 tahun. Adapun motif yang dipilih untuk sulam Jepang ini umumnya memiliki tampilan yang indah namun cukup rumit dan didominasi oleh simbol-simbol tradisional.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Seperti teknik sulam lainnya yang berkembang di Jepang, nihon shishu sendiri pada prinsipnya juga menyimpan banyak fakta unik yang menarik untuk ditelusuri lho.
Fakta Menarik Nihon Shishu
Mau tahu seperti apa sejarah awal terciptanya nihon shishu sampai akhirnya digunakan untuk menghias berbagai produk tekstil?. Untuk menjawab rasa penasaran kamu langsung simak pembahasan berikut yuk.
1. Sejarah Nihon Shishu
Nihon shishu memiliki sejarah yang panjang di Jepang dan telah ada sejak zaman kuno. Beberapa sumber menyebutkan bahwa seni nihon shishu ini konon telah dilestarikan dan berkembang sejak lebih dari ribuan tahun yang lalu.
Sumber : https://id.pinterest.com/
2. Jenisnya Cukup Banyak
Terdapat beberapa jenis nihon shishu yang masing-masing memiliki teknik dan gaya yang unik. Beberapa jenis nihon shishu yang terkenal termasuk “Ko-tesuki Shishu” (sulam tangan kuno) dan “Nuihaku” (sulam dengan menggunakan lem).
3. Punya Banyak Nama Berbeda
Nihon shishu punya berbagai variasi nama yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Beberapa diantaranya:
- Sulaman yang diproduksi di Kyoto disebut Kyoshu (Sulaman Kyoto).
- Sulaman yang diproduksi di Edo (Tokyo sekarang) disebut Edo shishu (Sulaman Edo).
- Sulaman yang diproduksi di Kaga (Kota Kanazawa sekarang) disebut Kaga shishu (Sulaman Kaga).
4. Menjadi Tradisi Yang Berharga
Nihon shishu memiliki nilai budaya yang tinggi di Jepang dan diakui sebagai warisan budaya takbenda Jepang. Seni sulam ini menjadi simbol kehalusan, ketelitian dan keindahan Jepang.
Sumber : https://id.pinterest.com/
5. Motif Tradisional Nihon Shishu
Motif yang digunakan dalam nihon shishu seringkali terinspirasi oleh alam, seperti bunga, pohon, burung dan Binatang lainnya. Motif-motif ini sering disusun dengan cermat untuk menciptakan kesan harmoni dan keindahan.
Sumber : https://id.pinterest.com/
6. Proses Pembuatannya Rumit
Nihon shishu melibatkan proses yang rumit dan membutuhkan keterampilan serta ketelitian yang tinggi. Dalam hal ini pengrajin biasanya akan menggambar pola sulaman secara manual di atas kain sebelum memulai proses menjahit dengan cermat.
- Kerumitan pola nihon shishu sangat tinggi dan coraknya didominasi oleh simbol-simbol tradisional.
- Nihon shishu umumnya dibuat dengan benang perak dan emas diatas kain sutra halus.
- Teknik jahit tangan yang digunakan lebih sulit dibandingkan dengan sashiko yang hanya menggunakan satu teknik, yaitu teknik Jahit jelujur.
Untuk membuat sulam nihon shishu pertama-tama siapkan terlebih dahulu sejumlah alat dan bahan yang terdiri dari benang, jarum jahit dan dudukan kayu.
- Benang Sulam
Benang yang digunakan dalam nihon shishu disebut kamaito (filoselle).
- Dalam pembuatan nihon shishu beberapa kamaito disatukan dan dipelintir tetapi kadang-kadang kamaito digunakan apa adanya.
- Kombinasi beberapa benang berwarna dapat menciptakan corak halus di dalam sulaman.
- Pelintiran dapat memengaruhi kilau alami benang sutra, jadi penyulam harus menyesuaikan pantulan cahaya dengan memvariasikan kekuatan pelintiran untuk menciptakan desain yang halus.
- Jarum Jahit Tangan
Ciri khas jarum yang digunakan dalam nihon shishu memiliki mata yang rata dan ujung yang tajam. Dari yang paling tebal hingga yang paling tipis berikut jenis-jenis jarum yang biasa digunakan untuk sulam nihon shishu.
- Oobuto (sangat tebal).
- Chubuto (tebal).
- Aichu (tengah).
- Aiboso (tipis).
- Tenboso dan kiritsuke (sangat tipis).
- Dudukan Kayu
Dudukan kayu diperlukan untuk merentangkan kain. Dalam hal ini kain direntangkan secara merata di sisi kiri dan kanannya, lalu benang dipasang di bagian atas dan bawahnya untuk mengencangkannya.
Setelahnya kamu bisa mulai membuat rancangan sulaman, memilih benang sulam, mulai membuat sulaman pada bahan kain dan merapikan sisa benang agar tidak berjumbai.
- Buat Rancangan Sulaman
Rancangan sulaman dibuat di atas kertas stensil, lalu desainnya digambar di atas kain sutra.
- Memilih Benang Sulam
Dengan menempatkan benang berwarna pada kain sutra, pilih benang sulam dengan mempertimbangkan rancangan dan desain.
- Proses Menyulam
Setelah warna benang diatur barulah proses menyulam dapat dimulai tergantung pada pola atau desain sulaman. Hanya pengrajin yang memiliki keterampilan hebat yang bisa memilih gaya bordir yang cocok untuk bagian tertentu.
- Penyelesaian Akhir
Setelah semua bagian sudah disulam, potong benang secara terbalik, tempelkan pada tepung terigu, lalu ratakan kain sutera dengan uap untuk mencegah benang berjumbai dan membuat tampilannya jadi lebih mengkilap.
7. Sarat Akan Nilai Religius
Nihon shishu (sulaman Jepang) pertama kali digunakan secara eksklusif untuk untuk menghias barang-barang yang digunakan selama upacara keagamaan. Karenanya bentuk sulaman yang ditampilkan kebanyakan identik dengan nilai-nilai religius yaitu untuk menggambarkan Buddha.
8. Jadi Simbol Status Sosial
Selain digunakan sebagai penghias barang-barang untuk upacara keagamaan, nihon shishu juga kerap digunakan sebagai simbol status sosial karena hanya segelintir orang kelas atas atau sejumlah orang yang sanggup membayar mahal sulaman nihon shisu.
- Nihon shishu kerap diidentikkan dengan simbol kekayaan karena tidak semua orang mampu membayarnya.
- Mahalnya sulam nihon shishu disebabkan karena pengerjaannya relatif rumit dan memakan waktu lama.
Sumber : https://id.pinterest.com/
9. Penerapan Dalam Produk
Dari yang awalnya digunakan untuk ritual keagamaan dan symbol status sosial, sejak abad ke-14 dan seterusnya teknik sulam nihon shishu juga mulai digunakan untuk menghias kostum tari Bugaku.
- Bugaku sendiri merupakan sebuah ritual tari dan musik (bugaku) dari kota Hachimantai, Kazuno, Prefektur Akita, Jepang.
- Tarian ini dipersembahkan setiap tahunnya pada tanggal 2 Januari di Kuil Ōhirumemuchi di kawasan Azukizawa.
Selain itu nihon shishu juga sering diterapkan pada berbagai produk seperti kimono, kain dekoratif, hiasan dinding, perlengkapan rumah tangga, tas, aksesori, serta layar tradisional Jepang seperti “byobu” (layar penutup ruangan).
Sumber : https://id.pinterest.com/
10. Modernisasi Nihon Shishu
Meskipun tetap dihormati sebagai tradisi kuno, beberapa pengrajin juga banyak yang menggabungkan teknik sulam tradisional dengan elemen modern dan gaya kontemporer yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Kesimpulan
Itu dia pembahasan singkat mengenai sejumlah fakta unik dan menarik tentang nihon shishu yang penting untuk kamu ketahui. Semoga informasi yang kami bagikan bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu akan banyaknya Teknik sulam yang bisa dipakai untuk menghias kain ya.
Download juga E-Book Menjahit dari kami kalau kamu mau tahu lebih banyak lagi tentang berbagai tips dan trik yang dapat diterapkan untuk menjahit pakaian dan berbagai produk menarik lainnya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.