Sumber : Pinterest.com
Liners, sebenarnya teknik kolase itu banyak juga diaplikasikan di design fashion, loh!
Sebelumnya, teknik kolase merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menciptakan karya seni dengan menggunakan kumpulan bahan dasar atau materi yang ditempelkan pada permukaan sebuah gambar. Bahan yang digunakan tersebut dicampurkan dan dapat mewakili pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta karya seni tersebut. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kolase memiliki arti komposisi artistik dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar.
Kolase sendiri berasal dari bahasa Perancis, yaitu ‘Coller’ yang memiliki arti teknik merekatkan dengan lem. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kolase berasal dari kata ‘Collage’ yang memiliki arti merekatkan.
Menurut Budiono (2005:15), kolase merupakan teknik melukis dengan menggunakan komposisi artistik yang dibuat dengan cara menempelkan berbagai bahan pada permukaan gambar.
Kolase sering dianggap sebagai campuran karya seni tingkat tinggi, karena merupakan seni rupa tradisional dan sebagai karya seni tingkat rendah, karena diproduksi secara massal atau memiliki iklan. Kolase merupakan salah satu teknik modern dalam seni rupa yang mulai populer di kalangan pencipta seni.
Pada desain busana, teknik kolase diartikan sebagai teknik mengumpulkan bahan dasar yang bersifat artistik yang ditempelkan pada permukaan sebuah busana. Bahan yang digunakan bisa berupa kertas, logam, kayu, kain perca, atau yang lainnya.
Lantas, bagaimana sih teknik kolase dapat tercipta?
Sejarah Teknik Kolase
Sumber : Pinterest.com
Dilansir dari ThougtCo, kolase sudah ada di tahun 1912 hingga 1914 dengan nama yang berbeda, yaitu Kubisme Sintetis Picasso dan Braque. Kolase dibuat dengan memotong dan menempelkan bahan pada gambar yang telah dibuat.
Pada mulanya, Pablo Picasso menempelkan beberapa kain minyak serta tali di sekeliling tepi kanvas oval, pada permukaan karyanya yang bertajuk Still Life with Chair Caning pada Mei 1912. Selain itu, George Braque juga membuat kolase dengan menempelkan beberapa butiran kayu imitasi pada karyanya yang bertajuk Fruit Dish and Glass pada September 1912.
Lalu pada sekitar tahun 1919 hingga tahun 1920 muncul sebuah karya kolase dengan tajuk Cut with a Kitchen Knife yang dibuat oleh Hannah Hoch dengan menggunakan potongan foto dari majalah pada era tersebut.
Lalu pada tahun 1919, Dadaist Kurt Schwitters membuat karya kolase yang bertajuk Merzbilder dengan menempelkan potongan kertas yang ia temukan di koran, iklan ataupun barang lainnya.
Jenis-Jenis Teknik Kolase
Menurut bahan, corak, fungsi dan dimensi pada kolase terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu:
1. Bahan
Bahan yang dapat digunakan dalam teknik kolase bisa berupa dari benda-benda apapun yang ada di dunia. Agar terlihat menarik, proses pembuatannya harus ditata dengan rapi menyesuaikan gambar yang sebelumnya diciptakan. Bahan yang digunakan dalam teknik kolase terbagi menjadi dua, yaitu bahan buatan (plastik, logam, kertas, dll) dan bahan alami (ranting, biji-bijian, dedaunan, dll).
2. Corak
Jenis teknik kolase menurut coraknya terbagi menjadi dua jenis, yaitu representatif dan nonrepresentatif. Representatif merupakan karya seni yang diciptakan dengan menggambarkan berbagai wujud nyata yang bentuknya masih mudah dikenali, seperti berbentuk benda ataupun makhluk hidup. Sedangkan nonrepresentatif merupakan karya sendi yang diciptakan tanpa menampakan wujud nyata dan umumnya bersifat abstrak yang menampilkan visual yang indah.
3. Fungsi
Menurut fungsinya, teknik kolase terbagi menjadi dua, yaitu seni murni dan seni terapan. Seni murni lebih mementingkan estetika seni, sifatnya bebas dan hanya mengekspresikan keindahan visual. Sedangkan seni terapan lebih mengedepankan dekoratif yang dibuat dengan tujuan praktis dan menampilkan komposisi dan manfaatnya.
4. Dimensi
Jika menurut dimensi, teknik kolase terbagi menjadi dua macam, yaitu dwimarta dan trimarta. Dwimatra merupakan teknik kolase yang menggunakan bidang dua dimensi. Sedangkan Trimatra yaitu teknik kolase yang menggunakan bidang tiga dimensi.
Teknik kolase untuk desain busana biasanya ditemukan pada gambar baju anak yang menampilkan gambar-gambar timbul yang unik dan menarik perhatian anak-anak. Desain kolase pada busana anak-anak biasanya memiliki tujuan untuk melatih cara berpikir anak. Fungsi utamanya adalah untuk melatih kemampuan berbahasa serta melatih kepekaan estetis serta empati pada pada barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.
Sumber : Pinterest.com
Di masa kini, desainer busana mulai memanfaatkan teknik kolase dengan menggunakan barang-barang di sekitarnya untuk diterapkan dalam gambar busana yang didesain olehnya.
Kini mulai ramai para desainer yang memanfaatkan teknik kolase dengan menggunakan bahan makanan, seperti buah-buahan, biji-bijian, sayur-sayuran dan yang lainnya. Hal tersebut lantas menarik perhatian masyarakat luas dan mendadak menjadi tren dalam waktu yang singkat. Lantas dengan keberadaan tren tersebut, mulai banyak masyarakat umum yang mencoba membuat desain busana dengan bahan yang serupa, bahkan ada yang menggunakan bahan-bahan lainnya dengan bentuk yang lebih unik.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.