Mencari alternatif kegiatan yang bisa anda lakukan untuk mengisi waktu luang?. Dari banyaknya pilihan yang ada, membuat baju tie dye sendiri mungkin bisa menjadi opsi paling tepat yang bisa anda coba di tengah menjamurnya trend outfit yang juga banyak menampilkan motif-motif serupa yakni motif tie dye.
Pengertian Tie Dye
Tie dye sendiri sebenarnya merupakan istilah modern yang diciptakan untuk menyebut teknik pembuatan motif hias pada bahan kain dengan cara pelipatan, pemutaran dan pengikatan. Di sejumlah negara Asia seperti Jepang teknik pewarnaan semacam ini dinamakan shibori dan secara global disebut dengan teknik tie dye.
Khusus di Indonesia sendiri tie dye belakangan semakin banyak digemari karena selain harganya murah dan motifnya menarik, cara pembuatannya pun terbilang simple karena tidak membutuhkan perlengkapan yang ribet. Beberapa kelebihan lain yang ditawarkan tie dye yaitu:
- Tampilan motif yang dibuat dengan teknik tie dye kebanyakan terkesan lebih unik karena pola yang dihasilkan bisa sangat tidak terduga.
- Dengan tampilannya yang tidak menentu, motif yang ada pada baju tie dye justru bersifat lebih eksklusif dan berbeda dari kebanyakan baju lainnya.
Alat dan Bahan Tie Dye
Tertarik untuk membuat baju tie dye sebagai pelengkap gaya penampilan anda tapi masih bingung memikirkan bagaimana cara pembuatannya?. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara pembuatan tie dye, cari tahu dulu yuk apa saja alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam pembuatan baju tie dye itu sendiri.
Sama halnya dengan proses pembuatan batik eco print ataupun kerajinan berbahan dasar kain lainnya, untuk membuat baju tie dye pada prinsipnya juga terdapat sejumlah alat dan bahan yang perlu anda siapkan. Beberapa alat dan bahan yang dimaksud antara lain berupa:
- Baju polos berwarna putih sebagai bahan utamanya (bisa berupa kaos, blouse, piyama, daster atau baju yang lain).
- Usahakan untuk memilih baju yang terbuat dari kain berbahan alami seperti katun, rayon atau sutra.
- Warna tie dye pada bahan spandek dan poliester biasanya tidak akan menempel dengan sempurna serta lebih mudah luntur.
- Karet gelang atau tali rafia untuk mengikat bahan kain.
- Plastik untuk membungkus baju yang sudah diwarnai. Kalau bisa pakailah zip lock yang dapat ditutup supaya baju tidak mudah kotor.
- Pewarna sederhana untuk kain tekstil (sesuaikan warnanya dengan kebutuhan anda).
- Soda abu untuk memastikan ikatan yang efektif antara pewarna dan kain. Tidak semua pewarna kain memerlukan penggunaan soda abu, namun kebanyakan membutuhkannya.
- Jika anda ingin mengaplikasikan pewarna dengan cara disemprot siapkan botol semprot untuk menuangkan pewarna pada baju.
- Jika anda ingin mengaplikasikan pewarna dengan cara pencelupan siapkan panci dan kompor untuk memasak air, pewarna dan kain yang akan diberi motif.
Teknik Pembuatan Tie Dye
Selesai menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat baju tie dye sekarang saatnya bagi anda untuk memulai proses pembuatan baju dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menentukan Motif Tie Dye
Prinsip paling penting yang harus diterapkan dalam proses pembuatan motif baju dengan teknik tie dye adalah anda harus menentukan terlebih dahulu bagian kain yang ingin diberi zat pewarna dan bagian mana yang tidak ingin diberi zat pewarna.
- Buat motif di atas kain polos sesuai dengan desain yang anda inginkan.
- Jika sudah selanjutnya ikat kuat kain dengan karet atau tali rafia kemudian lakukan proses pencelupan.
Beberapa contoh pola sederhana yang dapat anda pilih untuk menghasilkan motif tie dye yang unik dan menarik diantaranya:
- Pola Spiral
Pola spiral merupakan salah satu pola yang bisa anda pilih untuk mendapatkan motif tie dye yang bersifat klasik. Prinsip pembuatannya sendiri dapat dilakukan dengan mengumpulkan semua baju ke dalam sebuah gulungan.
- Bentangkan baju yang ingin anda warnai pada permukaan yang bersih dan rata.
- Cubit bagian tengah baju dengan ibu jari tangan kanan dan dua jari lainnya kemudian gulung hingga membentuk spiral.
- Untuk mendapatkan hasil yang maksimal gulung baju sekencang dan serata mungkin lalu ikat dengan menggunakan tali karet.
- Sambil terus memegang spiral dengan satu tangan, gunakan tangan lain untuk memasukkan karet gelang.
- Karet harus berada di tengah gulungan dan melintang dari satu ujung gulungan ke sisi yang berlawanan.
- Mulailah dengan empat buah karet gelang dan tambah lagi jika perlu.
- Semakin besar dan tebal gulungan baju maka karet gelang yang diperlukan untuk menahan spiral juga lebih banyak.
Sumber : https://shopee.co.id/
- Pola Tak Beraturan
Pola tak beraturan merupakan jenis pola yang dapat dibuat dengan teknik electric bunching. Meski mudah untuk dibentuk namun hasil yang dapat sulit diprediksikan.
- Bentangkan baju pada permukaan yang bersih dan rata kemudian kumpulkan tiap sisinya hingga membentuk semacam gumpalan.
- Gunakan satu tangan untuk memegang kumpulan kain tersebut lalu tarik seluruh bagian baju menjadi berbentuk bola.
- Dengan tangan yang lain ikatlah bola kain dengan beberapa karet gelang agar menyatu.
- Selain menggunakan karet anda bisa juga menggunakan benang kasur atau tali untuk mengencangkan bola kain.
- Jika anda memilih untuk mengencangkan kedua pengikat tersebut sebaiknya jangan mengikat bola kain terlalu kencang.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
- Pola Mawar
Pola mawar merupakan jenis motif tie dye yang dapat dibuat dengan mengumpulkan beberapa titik pada kain dan diikat.
Untuk membuat pola mawar mula-mula gunakan kapur untuk menggambar titik-titik di sepanjang bahan kain tempat dimana tiap pola mawar akan anda buat.
- Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk cubit tiap titip dan tarik secara bersamaan dengan titik di sebelahnya.
- Gunakan satu tangan untuk memegang semua titik sementara tangan satunya mengikat bagian kain yang terkumpul.
- Ikat bagian kain yang terkumpul dengan menggunakan karet, perkirakan jaraknya sekitar 5 cm dari puncak tiap-tiap titik.
- Ikat juga bagian kain yang tersisa di bawah lokasi pola mawar. Pastikan jaraknya sama antara satu dengan yang lainnya.
Sumber : https://www.wikihow.com/
- Pola Garis
Pola garis merupakan jenis pola yang terdiri dari serangkaian garis putih yang memanjang. Pola ini dapat dibuat dengan cara menggulung kain dan mengikatnya di beberapa bagian.
- Untuk menciptakan pola garis yang cantik gulunglah baju menjadi tabung panjang.
- Untuk membuat garis-garis vertikal (atas ke bawah) anda harus menggulung kain dari bawah ke atas.
- Untuk membuat garis-garis horizontal (kiri ke kanan) anda harus menggulung kain dari kiri ke kanan.
- Ikat gulungan baju yang sudah anda gulung menjadi berbentuk tabung dengan menggunakan karet atau tali.
- Untuk menghasilkan garis-garis yang beraturan, pastikan jarak antara ikatan tali yang satu dengan tali yang lainnya sama.
- Jika diperlukan anda bisa lebih dulu mengukur dan menandai bagian kain yang perlu anda ikat terlebih dahulu.
- Bila jarak antara pengikat tidak sama, maka jarak yang dihasilkan antar garis nantinya juga tidak akan sama.
- Garis-garis putih pada baju akan terbentuk di sepanjang lokasi karet gelang.
Sumber : https://www.reitmans.com/
2. Membuat Pengawet Sederhana
Untuk mendapatkan hasil warna yang lebih maksimal, siapkan larutan pengawet sederhana yang terdiri dari campuran 250 ml soda abu dengan 4 liter air hangat ke dalam ember. Larutan ini bisa anda pakai untuk merendam baju yang ingin anda warnai.
- Gunakan pengawet sederhana untuk merendam baju yang masih polos selama 30 menit.
- Pastikan baju selalu dalam keadaan basah agar warna mudah menyerap.
- Selalu gunakan sarung tangan saat melakukan proses pencelupan baju ke dalam larutan pengawet untuk mengantisipasi terjadinya iritasi pada bagian tangan.
3. Membuat Campuran Pewarna
Tuangkan 2 sdt (10 ml) pewarna kain ke dalam wadah yang telah disiapkan sebelumnya. Tambahkan 1 sdm (15 ml) garam dan 1 cangkir (250 ml) air hangat atau panas lalu aduk hingga merata. Ulangi langkah tersebut sesuai jumlah zat warna yang anda inginkan.
- Saat membeli bahan pewarna kain pilihlah tiga warna dasar merah, kuning dan biru.
- Campurkan ketiga warna dasar tadi jika anda ingin mendapatkan warna ungu, oranye dan hijau.
- Gunakanlah air hangat untuk melarutkan bahan pewarna dye yang anda beli.
Butuh bahan pewarna kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat baju tie dye?. Sahabat Fitinline bisa melihat-lihat dulu koleksi bahan Pewarna Kain dari kami Di Sini.
Jika anda ingin menggunakan bahan pewarna kain yang alami anda bisa juga membuat pewarna alami buatan sendiri. Untuk melakukannya anda harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
- Potong halus tanaman atau bahan pewarna menggunakan pisau dapur.
- Masukkan dua bagian air dan satu bagian bahan pewarna ke dalam panci besar dan didihkan dengan api besar.
- Kecilkan apinya dan biarkan mendidih perlahan selama 1 jam.
- Saring bahan tanaman untuk menghasilkan bahan pewarna alami tie dye.
Untuk mengetahui jenis-jenis bahan pewarna alami yang bisa anda pakai dalam pembuatan tie dye simak kembali pembahasan mengenai Memilih Pewarna Batik Alami.
4. Mewarnai Baju
Mulailah untuk mewarnai kain sesuai desain yang anda inginkan. Kalau mau cara cepat anda merendam baju dalam larutan berwarna tunggal, tapi kalau ingin menghasilkan efek warna yang lebih bervariasi peggunaan botol semprot bisa menjadi pilihan yang tepat.
- Teknik Celup
Untuk mewarnai baju dengan teknik celup campurkan pewarna dengan air di tiap ember (satu ember untuk satu warna) kemudian gunakan untuk merencam baju polos yang ingin anda warnai.
- Masukkan baju polos yang sudah diikat ke dalam wadah hingga seluruh bagiannya terendam secara sempurna dalam campuran bahan pewarna.
- Rendam baju dengan waktu yang tepat karena setiap pewarna memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
- Pewarna kimia biasanya memerlukan waktu perendaman kain selama 4-10 menit.
- Pewarna alami akan menghasilkan warna maksimal dan sangat terang ketika dididihkan perlahan.
- Warnailah baju dari warna yang yang paling terang ke warna paling gelap jika anda ingin mewarnai baju dengan beberapa warna.
- Bilaslah baju dengan air dingin setiap kali anda selesai memberi warna untuk menghilangkan pewarna yang berlebih dan mengikat warna pada kain.
- Teknik Semprot
Untuk mewarnai baju dengan teknik semprot tuang zat pewarna pada botol-botol kecil, lalu tambahkan air panas sebanyak yang dibutuhkan. Jika sudah semprotkan bahan pewarna pada bagian yang tidak diikat.
- Tuangkan pewarna pada baju dengan menggunakan botol yang sudah anda siapkan. Untuk menciptakan pola yang menarik, pewarna harus diberikan pada bagian yang tidak diikat.
- Jika menghendaki warna yang lebih kontras dan tajam anda perlu menggunakan warna-warna primer seperti merah, kuning dan biru.
- Kombinasi warna tie dye antara satu hingga empat adalah yang terbaik.
- Untuk memaksimalkan proses pewarnaan simpan baju dalam kantung plastik lalu tempatkan kantong plastik tersebut di tempat yang hangat selama kurang lebih 24 jam.
5. Penyelesaian Akhir
Selesai melakukan proses pewarnaan selanjutnya angkat dan tiriskan baju pada permukaan yang rat. Bilas baju dengan air yang bersih, buka ikatan kain untuk melihat efek warna yang diasilkan lalu keringkan baju dengan cara diangin-anginkan.
- Bilaslah baju yang sudah anda warnai di bawah air dingin yang mengalir.
- Buka atau lepaskan tali pengikat dengan hati-hati agar tidak merusak baju yang anda warnai.
- Cuci ulang baju dengan air dan detergen yang berbahan hangat agar pewarna yang tertinggal tidak akan berpindah ke pakaian lain.
- Peraslah baju secara perlahan untuk membuang kelebihan air yang tertinggal.
- Keringkan baju dengan cara digantung tapi sebaiknya jangan sampai terkena panas matahari langsung.
- Sampai di sini proses pembuatan baju tie dye sudah selesai dilakukan dan baju siap untuk anda gunakan.
Merawat Baju Tie Dye
Sudah berhasil membuat kreasi baju tie dye sesuai desain yang anda inginkan?. Supaya baju tie dye yang anda miliki lebih awet dan tahan lama pastikan anda juga merawat baju tersebut dengan cara yang benar.
- Sebelum melakukan pencucian sebaiknya pisahkan dulu baju tie dye dari pakaian lainnya, untuk menghindari baju rusak akibat warna baju yang luntur.
- Usahakan untuk selalu mencuci baju tie dye menggunakan tangan sehingga anda bisa mengontrol kecepatan dan banyaknya detergen yang dipakai.
- Hindari kebiasaan mengucek dan memeras baju tie dye terlalu kuat. Sebagai gantinya baju tie dye cukup dicelup lalu angkat secara berulang.
- Untuk mengeringkannya, baju tie dye cukup diangin-anginkan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung supaya warna baju tidak pudar.
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai cara mudah membuat baju tie dye lengkap dengan cara perawatannya yang dapat kami bagikan untuk anda.
Hal terpenting yang harus anda ingat adalah, jika anda ingin menambahkan unsur warna lain usahakan untuk melakukan pewarnaan kain saat kondisinya masih agak lembab dan belum terlalu kering agar warna yang dihasilkan lebih bagus dan bisa benar-benar bercampur dengan baik.
Beberapa tips dan trik tambahan yang bisa anda lakukan dalam mewarnai baju dengan teknik tie dye yaitu:
- Pastikan anda mengikat kain dengan kencang agar tidak lepas saat proses pewarnaan.
- Garam dan cuka harus ada sebab dua bahan ini digunakan sebagai penguat agar warna kain tidak mudah luntur.
- Untuk pewaraan baju dengan teknik celup gunakan satu panci untuk satu warna saja.
- Pastikan panci yang anda pakai untuk mencelup kain merupakan panci yang memang khusus dipakai untuk membuat tie dye, dalam arti tidak dipakai secara begantian untuk memasak.
Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat kain tie dye?. Sekarang anda tidak perlu bingung lagi karena Fitinline menyediakan banyak pilihan kain yang anda butuhkan.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.