Article

Homepage Article Kain Kelebihan dan Kekurangan…

Kelebihan dan Kekurangan Masker Untuk Pencegahan Covid-19

Mengenakan masker penutup wajah ketika bepergian ke luar rumah tidak dapat dipungkiri kini telah menjadi suatu hal yang wajib dilakukan untuk pencegahan Covid-19. Meski bisa didapatkan secara bebas, namun perlu dipahami juga jika masker sendiri terdiri dari beragam jenis dan fungsinya pun berbeda-beda.

Sekilas Tentang Masker

Masker penutup wajah dapat didefinisikan sebagai salah satu alat pelindung diri yang memiliki fungsi sangat penting yakni untuk menyaring udara kotor agar tidak terhirup ke dalam organ pernafasan. Menggunakan masker wajah saat berada di tempat umum juga bisa mencegah penularan penyakit serta virus berbahaya.

Bila ditelusuri lebih lanjut, keberadaan masker penutup wajah sendiri konon sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Hanya saja penyebab penggunaan masker, bahan pembuatan masker serta model masker yang berkembang dari masa ke masa juga terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.

Perkembangan Masker Wajah

Dilihat dari sejarahnya, awal mula penggunaan masker penutup wajah banyak dihubungkan dengan penemuan beberapa gambar orang yang memakai penutup mulut dari bahan kain. Gambar yang ditemukan di pintu makam Persia tersebut lantas dianggap sebagai sejarah awal penggunaan masker  pada abad ke-6 SM.

Bukti bahwa masker penutup wajah sudah digunakan sejak lama juga bisa dilihat dari lukisan karya Michel Serre yang menggambarkan penggunaan masker pada era Renaissance.

  • Lukisan Michel Serre menggambarkan kondisi kota Marseille Prancis yang menjadi pusat wabah pes bubo.
  • Dalam lukisan tersebut tampak para penggali kubur melilitkan kain di wajah mereka.
  • Penggunaan kain tersebut konon bukan mencegah penularan penyakit tapi agar penggunanya tidak menghirup udara kotor yang membawa virus dan bakteri.

Kepercayaan bahwa udara kotor menjadi sebagai sumber wabah penyakit yang lebih dikenal dengan teori miasma, akhirnya juga melahirkan desain masker berbentuk paruh burung pada abad ke-16, dimana kala itu wabah black death menyapu setengah populasi di benua Eropa dan Asia.

  • Masker paruh burung ditemukan oleh Charles de l’Orme, seorang dokter kepala yang bertanggung jawab dalam merawat kesehatan Raja Prancisu Louis XIII.
  • Masker tersebut secara umum memiliki bagian yang menyerupai paruh burung dan dilengkapi dua lubang hidung pada ujung “paruh”.
  • Ruang yang terdapat pada bagian paruh biasanya diisi dengan dupa maupun bunga untuk menyaring bau busuk yang menurut kepercayaan saat itu membawa penyakit.

Menggantikan desainnya terdahulu, masker wajah kemudian mengalami terobosan maju pada abad ke 19. Penemuan tersebut juga mendorong lahirnya berbagai desain masker yang lebih modern dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyaring virus maupun polusi.

  • Dokter Wu Lien-teh, pria kelahiran Penang (Malaysia) dan lulusan University of Cambridge menjadi pelopor lahirnya masker modern.
  • Dokter Wu Lien-teh kala itu membuat masker dari kain kasa dan kapas, serta satu lapisan kain lagi untuk menambah kemampuan masker dalam menyaring udara.

Terinspirasi dari penemuan dokter Wu perusahaan di seluruh dunia selanjutnya juga turut serta meningkatkan produksi masker untuk berbagai macam keperluan. Salah satunya yakni sebagai alat pelindung diri dalam melawan wabah Covid-19, baik itu untuk kalangan tenaga medis maupun masyarakat biasa.

Jenis-Jenis Masker

Terkait dengan jenis-jenis masker yang dapat dipilih untuk alat pelindung diri (APD), sampai saat ini terdapat banyak sekali masker yang beredar dipasaran. Beberapa jenis masker yang dimaksud antara lain berupa: 

1. Masker Kain

Masker kain termasuk ke dalam jenis masker wajah yang dapat digunakan untuk mencegah penularan Covid-19 di tengah kelangkaan masker bedah. Meski dibuat dari bahan kain, efektivitas penyaringan masker ini bisa ditingkatkan sesuai jumlah lapisan dan kerapatan tenun kain yang dipakai.

Beberapa kelebihan dari masker kain yang juga menjadi alasan mengapa anda harus memilihnya sebagai alat pelindung diri diantaranya:

  • Masker kain dapat dipakai untuk mencegah penyebaran droplet saat sedang batuk dan pilek.
  • Masker kain dapat dipakai sebagai alat pelindung diri ketika dekat atau berada di kawasan yang terpapar Covid-19 (pasien dalam pengawasan atau orang dalam pemantauan).
  • Masker kain dapat dicuci dan dipakai berulang kali setelah dicuci bersih dan dikeringkan.
  • Cara perawatan masker kain tergolong mudah jadi tidak menyulitkan pemakainya ketika hendak melakukan pencucian.

Untuk mendukung pencegahan Covid-19, Badan Standardisasi Nasional (BSN) diketahui juga menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914:2020 Tekstil - Masker dari kain. SNI 8914:2020 tersebut merupakan SNI baru yang disusun oleh Komite Teknis 59-01 Tekstil dan Produk Tekstil.

Keputusan Kepala BSN Nomor 408/KEP/BSN/9.2020 terkait standar masker SNI yang dikeluarkan pada 16 September 2020 tersebut sekaligus menjadi menjadi pedoman bagi industri dalam negeri untuk menentukan kualitas hasil produksi masker dan standar produk masker kain import.

Terkait dengan cara pengemasannya masker SNI hendaknya dikemas dengan cara dilipat dan dibungkus dengan plastik (satu plastik untuk satu masker). Selain itu pada kemasan masker SNI sekurang-kurangnya harus dicantumkan pula beberapa hal penting sebagai berikut.

  • Merek masker.
  • Negara pembuat masker.
  • Jenis serat setiap lapisan masker.
  • Antibakteri apabila melalui proses penyempurnaan anti bakteri.
  • Tahan air apabila melalui proses penyempurnaan tahan air.
  • Pencantuman label “cuci sebelum dipakai”.
  • Petunjuk pencucian masker.
  • Tipe masker dari kain.

Dalam SNI 8914:2020 disebutkan pula bahwa masker wajah yang dibuat dari bahan kain secara umum kain diklasifikasikan dalam tiga tipe. Masker SNI tipe A bisa dipakai untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.

  • Masker Kain Tipe A

Masker SNI tipe A merupakan masker kain yang berfungsi untuk penggunaan umum.

  • Masker SNI tipe A minimal harus dibuat sekurang-kurangnya dari dua lapis kain.
  • Daya tembus di udara 15-65 cm3/cm2/detik.
  • Memiliki daya serap sebesar ≤ 60 detik.
  • Memiliki kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/kg.
  • Warna kainnya tidak mudah luntur akibat efek pencucian, keringat asam dan basa, serta saliva.
  • Masker Kain Tipe B

Masker SNI tipe B merupakan masker kain yang berfungsi untuk penyaringan bakteri.

  • Masker SNI tipe B minimal harus dibuat sekurang-kurangnya dari dua lapis kain.
  • Memiliki daya serap sebesar ≤ 60 detik.
  • Memiliki kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/kg.
  • Lulus uji efisiensi filtrasi bakteri (ambang batas ≥ 60 %).
  • Tekanan differensial (ambang batas ≤ 15).
  • Warna kainnya tidak mudah luntur akibat efek pencucian, keringat asam dan basa, serta saliva.
  • Masker Kain Tipe C

Masker SNI tipe C merupakan masker kain yang berfungsi untuk penyaringan partikel yang masuk dari dari udara.

  • Masker SNI tipe C minimal harus dibuat sekurang-kurangnya dari dua lapis kain.
  • Memiliki daya serap sebesar ≤ 60 detik.
  • Memiliki kadar formaldehida bebas hingga 75 mg/kg.
  • Tekanan differensial (ambang batas ≤ 21).
  • Lulus uji efisiensi filtrasi partikel (ambang batas ≥ 60 % .
  • Warna kainnya tidak mudah luntur akibat efek pencucian, keringat asam dan basa, serta saliva.

Pada intinya dalam SNI 8914:2020 disebutkan bahwa masker wajah minimal harus terdiri dari dua lapis kain, sementara untuk kombinasi bahan yang paling efektif  bisa berupa kain katun ditambah dua lapisan kain chiffon yang mengandung polyester-spandex dan mampu menyaring 80-99% partikel.

Masker Wajah

Sumber : https://shopee.co.id/

Berkeinginan untuk membuat masker kain sendiri tapi masih bingung dari mana harus mendapatkan polanya?. Sebagai referensi anda bisa mendownload pola masker siap pakai dari kami.

Pola masker motor terdiri atas 4 ukuran yakni untuk pria dewasa, wanita dewasa, anak (usia 3-6 thn) dan anak (usia 7-12 thn).

Pola Masker

Sumber : https://fitinline.com/

Pola masker kain dibuat dalam ukuran 20x15 cm dengan tali diikat ke balakang. Kain dipotong sesuai pola, sudah termasuk kampuh. Tali dibuat sendiri sesuai contoh gambar.

Pola Masker

Sumber : https://fitinline.com/

2. Masker Bedah

Masker bedah termasuk ke dalam jenis masker yang bisa digunakan untuk menyaring droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin, namun bukan merupakan proteksi pernapasan karena tidak bisa melindungi pemakai dari terhirupnya partikel lebih kecil yang mengambang di udara alias airborne.

Kebanyakan masker bedah yang banyak dijual dipasaran umumnya terdiri dari 3 lapisan bahan yang memiliki fungsi berbeda.

  • Lapisan luar masker bedah bersifat anti air.
  • Lapisan tengah masker bedah berfungsi sebagai filter kuman.
  • Lapisan dalam masker bedah berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Selain itu masker bedah juga memiliki beberapa fitur penting yang mungkin tidak dimiliki jenis masker lainnya.

  • Masker bedah three ply efektif melindungi diri dari debu, bakteri, virus, serbuk sari dan partikel lainnya yang menyebar dari udara.
  • Masker bedah sangat nyaman dipakai karena memiliki bentuk yang pas di wajah.
  • Masker bedah juga mengutamakan kenyamanan sehingga membuat pemakainya lebih mudah untuk bernafas.
  • Bahan yang dipakai untuk membuat masker bedah umumnya bersifat lembut dan bebas dari latex.

Masker bedah sangat direkomendasikan untuk masyarakat yang memiliki gejala-gejala flu serta tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan, karena dinilai cukup efektif dalam mencegah penyebaran penyakit menular seperti halnya Covid-19.

Sekalipun nyaman dipakai penting untuk anda ketahui bahwa masker bedah hanya dapat dipakai sekali kemudian dibuang tidak seperti masker kain yang bisa dipakai dan dicuci berulang kali. Frekuensi penggunaan masker bedah adalah sekali pakai (single use).

Masker Wajah

Sumber : https://www.p3vi.com/

3. Masker N95

Masker N95 termasuk ke dalam kelompok masker Filtering Facepiece Respirator (FFR) yang bisa digunakan untuk melindungi diri dari paparan droplet dan aerosol asalkan seal fitnya terpasang dengan benar.

Beberapa kelebihan dari masker N95 yang juga menjadi alasan mengapa masker ini kerap direkomendasikan untuk tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 diantaranya:

  • Masker N95 memiliki kemampuan yang sangat bagus untuk menyaring 95 persen partikel besar atau kecil yang mengandung virus di udara.
  • Masker N95 dirancang untuk tidak dapat rusak dengan mulut dan memiliki bentuk yang ketat pada wajah ketat (tight fit) saat dikenakan.
  • Masker N95 yang baik umumnya terbuat dari 4-5 lapisan material (lapisan luar polypropilen, lapisan tengah electrete charged polypropylene).
  • Dibandingkan masker bedah, masker N95 bisa dipakai beberapa kali dalam arti dilepas sebentar lalu dipakai kembali.
  • Meski dapat dilepas pasang namun hal tersebut tidak boleh dilakukan lebih dari lima kali.
  • Sebelum memakai dan melepas masker sebaiknya cuci tangan dengan menggunakan sabun terlebih dahulu.

Sekalipun masker N95 terbilang sangat efektif untuk mencegah infeksi virus corona namun harus anda ketahui juga bahwa masker ini kurang nyaman untuk dikenakan sehari-hari dan harganya pun relatif mahal.

  • Menggunakan masker N95 akan memberikan efek sedikit tidak nyaman karena terlalu ketat di bagian wajah.
  • Saat menggunakan masker N95, hidung dan mulut akan tertutup rapat jadi kemungkinan bisa membuat pemakainya kesulitan bernapas dengan baik.

Masker Wajah

Sumber : https://www.tokopedia.com/

4. Reusable Facepiece Respirator

Reusable facepiece respirator merupakan tipe masker yang memiliki keefektifan filter lebih tinggi dibanding N95 (tergantung filter yang digunakan). Karena memiliki kemampuan filtrasi yang jauh lebih tinggi dibanding N95, tipe masker yang satu ini dapat juga digunakan untuk menyaring gas.

  • Reusable facepiece respirator direkomendasikan untuk orang-orang yang beraktifitas di lingkungan kerja dengan risiko terpapar gas-gas berbahaya.
  • Reusable facepiece respirator dapat digunakan berkali-kali selama face seal tidak rusak dan harus rutin dibersihkan dengan disinfektan sebelum digunakan kembali.

Masker Wajah

Sumber : https://www.tokopedia.com/

Kelebihan dan Kekurangan Masker

Untuk mengetahui lebih detail mengenai kelebihan dan kekurangan dari tiap jenis masker yang dapat dipakai untuk pencegahan Covid-19 sahabat Fitinline bisa melihat penjelasan berikut.

Aspek Masker Kain Masker Bedah (3 Lapis) Masker N95 Reusable Facepiece Respirator
Perlindungan pemakai terhadap droplet besar Ya Ya Ya Ya
Perlindungan pemakai terhadap aerosol/partikel airbone Tidak Tidak Ya Ya
Pencegahan keluarnya droplet besar dari batuk/bersin pemakai Ya Ya Ya Ya
Efektifitas filtrasi 3 mikron, 10% sampai dengan 60% 0,1 mikron, 30 % sampai dengan 95% 0,1 mikron ≥95% 0,1 mikron ≥99%
Face seal fit Longgar Longgar Ketat Ketat
Dapat dipakai ulang Ya, setelah dicuci menggunakan sabun/deterjen hingga bersih Tidak Tidak, tapi jika kondisinya menipis dapat dipakai ulang Ya, setelah dibersihkan dengan disinfektan secara benar
Keharusan mengecek face seal fit Tidak Tidak Ya Ya
Tidak ada kebocoran        Tidak Tidak Tidak Tidak ada jika dipakai dengan benar Tidak ada jika dipakai dengan benar

Sumber : Ngopi Barang dan Rasan-Rasan (Ngobras) dengan tema “SNI Masker Kain”

Khusus untuk masker N95, idealnya masker tersebut tidak boleh digunakan kembali. Namun jika ketersediaannya sedikit masker N95 dapat dipakai ulang asal sudah disterilkan terlebih dahulu.

  • Meski bisa dipakai lebih dari sekali namun harus dipahami juga jika semakin sering dipakai ulang, kemampuan filtrasi masker N95 akan menurun.
  • Bila ingin menggunakan metode pemakaian kembali, sebaiknya siapkan beberapa masker. Dengan begitu masker N95 yang sudah dipakai dapat dikeringkan tanpa terkena sinar UV secara langsung selama tiga sampai empat hari.

Kesimpulan

Demikian pembahasan singkat mengenai jenis-jenis masker beserta kelebihan dan kekurangannya untuk penanganan virus Covid-19. Semoga dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan tiap masker anda bisa lebih mudah untuk menemukan masker penutup wajah yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Meski sudah memakai masker jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah ya, sebab resiko penularan virus Covid-19 di tempat umum masih tetap ada. Terlebih lagi belakangan terdapat orang-orang yang tidak menunjukkan gejala namun ternyata telah terinfeksi Covid-19.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.