Tidak seperti kaos atau t-shirt yang begitu populer di Indonesia, sweater lebih banyak digunakan sebagai pakaian sehari-hari di negara beriklim dingin seperti kanada maupun negara subtropis di sebagian besar wilayah Eropa. Bahan kain yang dimanfaatkan untuk pembuatan sweater terdiri atas berbagai macam kain, salah satunya adalah bahan cotton fleece yang dibuat menggunakan mesin rajut besar. Bahan cotton fleece memiliki sifat hidrofobik yang mampu menyerap air 1% dari beratnya serta mampu menguapkan keringat melalui pori pori dengan cepat.
Sumber : http://alfin-corner.blogspot.com/
Bahan cotton fleece terbuat dari serat campuran berupa 80% katun dan kurang dari 20% serat wol sehingga memiliki tekstur yang halus dan lembut dengan ciri khas warna benang yang lebih bercahaya. Berbeda dengan cara menjahit pakaian pada umumnya, dalam pembuatan sweater dibutuhkan keahlian tersendiri. Hal ini dikarenakan bahan cotton fleece yang dikenal lebih tebal jika dibandingkan dengan bahan t-shirt atau bahan kaos memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam teknik menjahitnya.
Sumber : http://sweaterpolos.com/
Ingin belajar menjahit? Klik Disini untuk melihat video tutorial menjahit.
Sweater dari bahan cotton fleece biasanya akan menalami penyusutan saat pertama kali dicuci, oleh karena itu untuk mendapatkan potongan kain yang sesuai dengan ukuran pola yang diinginkan sebaiknya cuci kain tersebut terlebih dahulu sebelum digunakan. Potong kain cotton fleece sesuai pola yang sudah dibuat dengan memberi kelebihan pada potongannya (kampuh).
Sumber : http://rikadaniel.blogspot.com/
Pembuatan sweater dengan pola yang sederhana akan memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan pola yang terlalu banyak lipatan atau tumpukan. Karena hal ini akan membuat sweater menjadi semakin berat sehingga kain akan tertarik dan menjadi longgar. Untuk mengantisipasi hal tersebut gunakan kain kepar sebagai lapisan pada bagian bahu.
Sumber : http://oko-organic-clothing.blogspot.com/
Dalam menjahit bahan cotton fleece gunakan setik jahit overlocking atau setik zig-zag yang rapat untuk menjahit semua lapisan, hal ini bertujuan untuk mencegah agar benang-benang pada bagian tepinya tidak mudah terurai. Kurangi tekanan penjepit kain pada mesin jahit (biasanya terletak pada bagian kiri atas mesin jahit) untuk mengurangi tekanan pada kain ketika berlangsung kegiatan menjahit. Gunakan pedal kaki pada mesin jahit untuk mengurangi kemungkinan kain selip saat menjahit.
Sumber : http://rikadaniel.blogspot.com/
Ingin belajar membuat pola baju? Klik Disini untuk men-download polanya.
Sumber : http://angel-clothing.blogspot.com/
Bahan cotton fleece ini dikenal banyak menimbulkan bulu, jadi untuk membersihkan sisa-sisa atau kotoran yang menempel pada mesin jahit unakan sikat atau penyedot debu. Sweater dari bahan cotton fleece dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bagi pengguna yang sensitif atau alergi terhadap wol. Hanya saja kain cotton fleece yang mudah terbakar sangat rentan rusak saat dicuci ataupun disetlika dengan suhu panas yang cukup tinggi.
Sumber : http://gearpatrol.com/
Semoga bermanfaat.
Tags: jahit baju, jahit baju batik, jahit baju online, buat baju, konveksi baju, butik baju batik, butik online, butik baju online, butik baju wanita, kursus jahit, pola busana, pola pakaian
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.