Article

Homepage Article Fashion Design RUU Anti Fast Fashion: Strategi…

RUU Anti Fast Fashion: Strategi Baru Prancis Selamatkan Lingkungan

Industri fast fashion memproduksi pakaian dengan cepat dan harga terjangkau untuk mengikuti tren mode terkini. Sayangnya fast fashion memiliki dampak lingkungan yang besar, seperti peningkatan sampah tekstil dan polusi. Beruntung, Prancis telah mengambil langkah tegas dengan merancang RUU yang bertujuan mengatur industri fast fashion dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Kenapa Fast Fashion Jadi Ancaman?

Fast fashion adalah sistem produksi pakaian cepat dan murah yang mengejar tren mode terkini. Fast fashion industry menghasilkan koleksi baru dalam hitungan hari, mendorong konsumen untuk terus membeli. Namun, di balik harga hemat, fast fashion pollution dan fast fashion waste menciptakan kerusakan lingkungan yang serius. Pemerintah Prancis kini melangkah berani dengan RUU untuk mengendalikan dampak buruk ini.

RUU Anti Fast Fashion

Berdasarkan laporan terbaru, industri fesyen menyumbang hingga 10% emisi karbon global, setara dengan polusi dari sektor penerbangan. Di Prancis, setiap orang membeli rata-rata 45 item pakaian baru per tahun, sementara jutaan ton tekstil berakhir di tempat sampah. Inilah alasan Prancis bertindak tegas.

RUU Anti Fast Fashion

Apa Saja Isi RUU Fast Fashion Prancis?

1. Pajak Ekologi untuk Produsen

RUU yang disetujui pada Juni 2025 memperkenalkan pajak lingkungan untuk fast fashion industry. Perusahaan dengan praktik tidak ramah lingkungan akan dikenakan pajak 5 euro per item pada 2025, yang akan naik menjadi 10 euro pada 2030. Pajak ini dibatasi hingga 50% harga produk untuk menjaga keseimbangan pasar. Dana pajak akan dialokasikan untuk mendukung fesyen berkelanjutan.

2. Pembatasan Iklan dan Label Lingkungan

RUU ini juga melarang iklan fast fashion, termasuk promosi melalui influencer, mulai 2025. Pelanggar bisa didenda hingga 100.000 euro. Selain itu, produsen wajib mencantumkan “label dampak lingkungan” pada produk, membantu konsumen memahami fast fashion pollution dari barang yang mereka beli.

3. Melindungi Industri Lokal

Kebijakan ini dirancang untuk mendukung merek lokal seperti La Redoute, sambil menekan platform fast fashion asing seperti Temu dan Shein yang dikenal dengan produksi massal murah. Menteri Transisi Ekologi Prancis, Agnes Pannier-Runacher, menyebut RUU ini sebagai “revolusi hijau” untuk industri fesyen.

 

Bahaya Fast Fashion bagi Lingkungan

Fast fashion adalah industri yang boros sumber daya. Satu kaos katun membutuhkan sekitar 2.500 liter air untuk diproduksi, setara kebutuhan minum seseorang selama 2,5 tahun. Proses pewarnaan tekstil menyumbang 15% polusi air industri di seluruh dunia. Selain itu, bahan sintetis seperti poliester juga dapat melepaskan mikroplastik yang berisiko mencemari laut.

RUU Anti Fast Fashion

Fast fashion waste adalah krisis tersendiri. Setiap tahun, sekitar 90 juta ton limbah tekstil dihasilkan secara global, dengan sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibakar. Di Indonesia, limbah tekstil menyumbang sekitar 2,8% dari total sampah nasional, yang memperburuk polusi tanah dan udara.

RUU Anti Fast Fashion

Alasan Prancis Ambil Langkah Berani

1. Menangani Krisis Lingkungan dan Sosial

Industri fast fashion tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga sering kali melibatkan eksploitasi tenaga kerja. Pekerja di negara berkembang kerap bekerja dalam kondisi buruk dengan gaji minim. Prancis ingin mengatasi masalah ini sekaligus melindungi merek lokal dari persaingan harga rendah.

RUU Anti Fast Fashion

2. Mendorong Fesyen Ramah Lingkungan

Prancis berambisi memimpin perubahan menuju fesyen berkelanjutan. RUU ini mengajak konsumen untuk memilih pakaian yang lebih awet dan berkelanjutan, serta mendukung pilihan yang ramah lingkungan. Perusahaan seperti H&M dan Zara didorong untuk menggunakan bahan daur ulang dan transparan tentang proses produksi mereka.

RUU Anti Fast Fashion

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Langkah Prancis adalah inspirasi untuk mengurangi fast fashion pollution. Di Indonesia, kita bisa berkontribusi dengan cara:

  • Ÿ    Pilih Kualitas, Bukan Kuantitas: Beli pakaian tahan lama yang tidak lekang oleh tren.
  • Ÿ    Perbaiki Pakaian: Gunakan jasa Repair Service untuk memperbaiki pakaian yang rusak.
  • Ÿ    Daur Ulang Tekstil: Donasikan pakaian bekas atau ikuti program daur ulang.
  • Ÿ    Dukung Merek Lokal: Pilih merek lokal yang mengedepankan keberlanjutan.

RUU Anti Fast Fashion

Tantangan yang Menanti

RUU ini menghadapi beberapa rintangan. Ada kekhawatiran bahwa pajak akan menaikkan harga pakaian, memengaruhi konsumen dengan anggaran terbatas. Selain itu, RUU harus selaras dengan regulasi Uni Eropa sebelum diterapkan penuh. Meski begitu, kebijakan ini tetap menjadi langkah besar melawan fast fashion waste.

Penutup: Yuk, Jadi Bagian Perubahan!

Fast fashion merupakan masalah global yang semakin mengkhawatirkan, tetapi kita semua memiliki peran penting dalam mengatasinya. Dengan memilih produk yang lebih ramah lingkungan, mendukung merek yang berkomitmen pada keberlanjutan, dan mengurangi konsumsi pakaian sekali pakai kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Apa pendapatmu tentang langkah Prancis ini? Bagikan juga ide atau pengalamanmu dalam mengurangi limbah fast fashion di kolom komentar ya!

Jelajahi koleksi kain berkualitas tinggi untuk proyek kreatifmu di Katalog Kain kami! Belanja sekarang dan wujudkan desain impianmu dengan bahan terbaik yang kami tawarkan!

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.