Sebagai salah satu jenis busana penutup tubuh bagian atas yang memiliki desain cukup longgar cape memang sangat cocok digunakan dalam berbagai kesempatan. Jika dulu bahan kain yang dipakai untuk membuatnya masih terbatas pada bahan yang berbulu kini cape juga bisa dibuat dari bahan kain yang lainnya lho.
Pengertian Cape
Cape dapat didefinisikan sebagai sepotong pakaian tanpa lengan yang biasa digunakan sebagai outer dan dikenakan dengan cara diikatkan disekitar leher. Lebih mudahnya cape ini sering digambarkan sebagai jaket penghangat tubuh yang akrab dikenakan oleh tokoh detektif terkenal dalam suatu karaya fiksi.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Menengok kembali sejarah pembuatannya, cape yang berkembang di zaman dulu konon memiliki ukuran yang cenderung panjang dari cape yang ada dimasa sekarang lho. Lebih ekstremnya lagi di masa lalu banyak orang yang memakai cape dengan ukuran sangat panjang hingga sebatas pergelangan kaki.
Sumber : https://www.lyst.com/
Sebagai busana penutup tubuh bagian luar cape ternyata juga sempat populer di Eropa pada abad ke sembilan belas. Cape yang didesain dari kain berbahan tebal bahkan kerap digunakan sebagai pakaian militer di berbagai unit dan pasukan polisi di wilayah Perancis selama peperangan abad kedua puluh.
Sumber : https://www.armorvenue.com/
Dari yang awalnya digunakan sebagai pakaian pelindung tubuh dari guyuran hujan dan udara dingin, lambat laun cape mulai mengalami perubahan fungsi menjadi busana penutup tubuh yang banyak digemari masyarakat luas sebagai pelengkap gaya casual, formal maupun semi formal sekalipun.
Sumber : https://ca.dhgate.com/
Desain dan Potongan Cape
Berdasarkan bentuk dasarnya, cape bisa dikatakan sangat identik dengan potongannya yang longgar baik untuk sisi lengan bagian kiri maupun kanan.
- Beberapa jenis cape ada yang dibuat dengan model kancing di depan namun ada juga yang dibiarkan terbuka tanpa kancing.
- Terdapat pula cape ada yang didesain dengan tambahan tudung kepala alias hoodie namun ada juga yang dibiarkan polos saja.
- Selain itu ada juga cape yang digabungkan dengan garis leher menjadi sebuah kerah sehingga namanya menjadi cape collar.
Sumber: https://www.twigandtale.com/
Bahan Untuk Membuat Cape
Untuk membuat sebuah cape jenis kain yang digunakan dulunya memang memiliki ciri yang sangat khas yakni berbulu. Meski awalnya bahan yang digunakan untuk membuat cape merupakan meterial berbulu, namun pada perkembangannya bahan beludru, sutra, satin, brokat dan fleece lebih banyak mendominasi.
1. Kain Beludru
Kain beludru termasuk ke dalam jenis kain yang halus, lembut dan sangat berkilau serta memiliki kesan bold dan mewah. Karena alasan itulah cape yang dibuat dari bahan beludru ini akan membuat penampilan pemakainya terkesan makin glamor.
Sumber : https://www.dhgate.com/
2. Kain Sutra
Bahan kain sutra dikenal sebagai salah satu serat tekstil yang paling berkualitas diantara semua serat tekstil yang ada. Karena memiliki karakteristik yang begitu mewah dan elegan, bahan kain sutra tersebut bahkan sering disebut juga sebagai ratunya tekstil.
Beberapa ciri paling khas dari bahan kain sutra diantaranya:
- Bahan kain sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik.
- Kandungan asam amino yang terdapat pada benang sutra menjadikan tekstur bahannya terasa sangat lembut saat menyentuh kulit.
- Bahan kain sutra memiliki ciri khas yang berkilau seperti mutiara karena memiliki lapisan fibroin (sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra).
- Bahan kain sutra dapat difungsikan sebagai tabir surya yang melindungi bagian kulit manusia dari paparan sinar ultraviolet matahari.
Sumber : https://www.ninecolours.com/
3. Bahan Kain Satin
Kain satin sebenarnya merupakan versi sintesis dari bahan kain sutra yang dibuat dari serat buatan seperti polyester. Bahan kain satin ini sebenarnya punya banyak varian tapi yang paling umum dipakai untuk baju yaitu berupa bahan kain satin sutra hermes, kain satin bridal jepang, kain satin silk serta kain satin velvet.
Beberapa ciri paling khas dari bahan kain satin diantaranya:
- Permukaannya bahan kain satin cenderung licin dan mengkilap di bagian luar.
- Bahan kain satin umumnya ditenun dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga teksturnya menjadi sangat halus.
- Bahan kain satin banyak dipilih untuk membuat baju wanita karena memberikan kesan glamour, feminim dan anggun kepada penggunanya.
Sumber : https://whiterunway.co.za/
4. Kain Brokat
Kain brokat dikenal sebagai bahan kain yang kaya akan dekorasi karena banyak menghadirkan pola yang rumit dan mewah. Khusus di Indonesia sendiri brokat awalnya lebih sering digunakan untuk membuat busana pengantin tapi kini juga mulai banyak digunakan pada pakaian lain seperti halnya cape.
Sumber : https://www.aliexpress.com/
Sebagai bahan pembuatan cape, kain brokat juga memiliki banyak jenis dan varian lho. Buat anda yang mau tahu lebih detail lagi tentang jenis brokat yang dimaksud simak kembali pembahasan mengenai 13 Jenis Kain Brokat Yang Biasa Dipakai Untuk Busana Wanita Lengkap Dengan Cara Menjahitnya.
5. Kain Fleece
Kain fleece merupakan salah satu jenis kain yang memiliki karakteristik berbulu pada bagian permukaannya sehingga menjadi lebih tebal dan lebih hangat. Kain fleece dapat digunakan untuk membuat berbagai macam item fashion yang unik dan eksklusif seperti halnya cape.
Sumber : https://www.medievalcollectibles.com/
Cara Membuat Cape
Tertarik untuk mengenakan cape sebagai pelengkap gaya penampilan anda tapi masih belum menemukan model dan ukuran yang tepat?. Kalau mau cara yang lebih mudah dan hemat tidak ada salahnya kalau sahabat Fitinline mencoba untuk menjahit cape sendiri sesuai desain dan ukuran yang anda inginkan.
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Sebelum mebuat cape siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang sekiranya diperlukan untuk membuat pola cape, menjahit cape dan menyelesaikan bagian cape. Beberapa alat dan bahan yang dimaksud diantaranya:
- Bahan kain sesuai kebutuhan untuk membuat cape (pilih yang warnanya sesuai dengan tone kulit anda).
- Bisban untuk penyelesaian jahitan pakaian (warna bisban ini bisa dipilih sesuai warna bahan utama cape atau diganti sesuai selera).
- Metlin atau pita ukur untuk mengukur bagian tubuh.
- Kertas pola dan alat tulis untuk menggambar pola cape pada kertas.
- Kapur jahit untuk memindahkan tanda pola cape pada kain.
- Gunting yang tajam untuk memotong bahan kain.
- Mesin jahit untuk menjahit cape.
2. Menentukan Ukuran Cape
Buat cape sesuai ukuran badan agar cape yang dihasilkan terasa lebih nyaman saat dikenakan. Dalam hal ini anda perlu melakukan pengukuran bagian leher dan menentukan panjang cape yang ingin anda buat.
- Lingkar leher diukur melingkar di bagian leher dengan sedikit dilonggarkan.
- Untuk menentukan panjang cape lakukan pengukuran mulai dari bagian leher ke bawah sesuai pajang yang anda inginkan.
Untuk menentukan lingkar leher cape anda bisa menggunakan rumus keliling lingkaran sebagai dasar pembuatan polanya.
- Hitung berapa jari-jari lingkar leher anda.
- Bagilah angka ini dengan 3.14 (phi).
- Bagi lagi hasilnya dengan angka dua.
Hasil perhitungan yang diperoleh inilah yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam menggambar jari-jari lingkar leher cape.
- Misal lingkar leher anda 42 cm.
- Rumus keliling lingkaran (K) = 2 x 3.14 x r
- Rumus untuk menghitung r = (K / 3.14) / 2
Ketika angka tersebut dimasukkan kedalam rumus r = (42 / 3.14) / 2 dapat diketahui bila jari-jari lingkarannya adalah 6.6 cm.
3. Membuat Pola Cape
Dari pengukuran yang sudah didapatkan pada langkah sebelumnya buat pola cape terlebih dahulu pada kertas pla yang sudah anda siapkan.
- Mula-mula gambar bagian seperempat lingkaran pada kertas pola dengan jari-jari 6.6 cm.
- Dari garis tepi lingkaran luar ukur panjang cape menggunakan bantuan penggaris sesuai dengan kebutuhan anda.
- Tandai dengan alat tulis kemudian buat garis lengkung.
- Jika sudah potong pola tersebut dengan menggunakan gunting kertas.
Sumber : https://elcosturerodestellablog.com/
4. Meletakkan Pola Pada Bahan
Selesai membuat pola cape selanjutnya pindahkan garis pola cape tersebut pada bahan kain dengan menggunakan bantuan kapur kain.
Mula-mula lipat bahan kain menjadi setengah bagian kemudian lipat setengah bagian lagi menjadi dua. Tempatkan pola cape diatasnya kemudian tandai dengan menggunakan kapur kain.
5. Memotong Bahan Kain
Potong bahan kain sesuai tanda pola yang telah dibuat sebelumnya. Jika sudah selanjutnya buat belahan cape dengan cara memotong bahan kain mengikuti salah satu garis lipatan kainnya.
- Mulailah memotong bahan yang paling dekat dengan tepi terlebih dahulu. Potong bahan kain mengikuti garis kampuh yang telah dibuat sebelumnya.
- Supaya hasil guntingan yang didapatkan terkesan tampak rata dan halus gunakan gunting yang tajam.
- Jika ingin menambahkan hoodie gunakan bahan kain yang sama.
Sumber : https://videohive.net/
6. Menjahit Cape
Setelah melakukan pemotongan bahan kain, selanjutnya anda tinggal menjahit bahan tersebut hingga menjadi sebuah cape yang cantik sesuai rancangan desain yang sudah anda buat sebelumnya. Supaya tampilannya menjadi tampak makin manis dan rapi gunakan bisban untuk penutup pinggiran kainnya.
Untuk membuat bisban sendiri pada prinsipnya terdapat dua cara yang bisa dilakukan. Pertama yakni dengan cara manual dan yang kedua dengan menggunakan alat bantu yang bernama bias tape maker.
- Dalam proses pembuatan bisban secara manual prinsip kerja yang dapat diterapkan yaitu memotong bahan kain, melipat bahan kain dengan tangan, kemudian menyetrika kain agar lipatan yang terbentuk menjadi permanen.
- Ambil bahan kain kemudian tandai dan potong-potong kain tersebut sesuai dengan kebutuhan.
- Jika anda ingin mendapatkan bisban yang panjang sambungkan potongan-potongan bahan kain dengan menggunakan mesin jahit.
- Selesai melakukan pemotongan anda bisa mulai melipat kain dan melakukan pengepresan.
- Lipat kain secara memanjang menjadi dua bagian tanpa perlu dipress.
- Lipat sisi kanan dan sisi kiri kain ke bagian tengah agar berada dalam satu garis yang sama.
- Untuk menahan bentuknya agar tidak berubah anda bisa menyetrika kain tersebut dengan suhu tertentu sesuai bahan kain yang anda gunakan.
- Sedangkan dalam proses pembuatan bisban dengan bias tape maker prinsip kerja yang dapat diterapkan yaitu memotong bahan kain, melipat bahan kain dengan bias tape maker kemudian menyetrika kain agar lipatan yang terbentuk menjadi permanen.
- Ambil bahan kain kemudian tandai dan potong-potong kain tersebut sesuai dengan kebutuhan.
- Jika anda ingin mendapatkan bisban yang panjang sambungkan potongan-potongan bahan kain dengan menggunakan mesin jahit.
- Selesai melakukan pemotongan anda bisa mulai melipat kain dengan bantuan bias tape maker.
- Lipat kain secara memanjang menjadi dua bagian tanpa perlu dipress.
- Lipat sisi kanan dan sisi kiri kain ke bagian tengah agar berada dalam satu garis yang sama.
- Untuk menahan bentuknya agar tidak berubah anda bisa menyetrika kain tersebut dengan suhu tertentu sesuai bahan kain yang anda gunakan.
Selesai membuat bisban sekarang anda bisa langsung memasangkan bisban di sepanjang tepi potongan bahan utama cape kemudian menindasnya dengan mesin jahit.
- Pasangkan bisban di sepanjang tepi bahan cape.
- Untuk menahan posisinya agar tidak berubah sematkan beberapa buah jarum pentul jika sekiranya memang diperlukan.
- Jahit bisban dengan bahan utama cape dengan mesin jahit dengan menggunakan mesin jahit.
- Sebagai penyelesaian akhir anda bisa juga menambahkan pita maupun kancing hias untuk mempercantik tampilan cape.
Sumber : https://www.vaticanum.com/
Jika cape yang anda buat merupakan cape yang memiliki hoodie maka untuk memudahkan proses menjahitnya anda bisa menyambungkan lebih dulu bagian utama cape dengan bagian hoodie. Bila sudah selanjutnya anda tinggal menyelesaikan bagian tepi cape dengan menggunakan bisban.
Sumber : https://www.vintagelogic.com/
Tapi kalau cape yang anda buat kebetulan akan dijadikan sebagai kerah blus, gamis maupun jenis pakaian wanita yang lainnya, maka setelah pemotongan bahan selesai dilakukan anda bisa langsung menyambungkan bagian kerah cape dengan kerah baju.
- Siapkan bagian utama pakaian yang akan diberi tambahan kerah beserta potongan kain capenya.
- Sambungkan garis leher keduanya dengan posisi bagian baik pakaian berhadapan dengan bagian buruk cape kemudian tindas dengan mesin jahit.
- Untuk merapikan bagian bawah cape anda bisa langsung melipat dan menjahit ujung cape atau menambahkan bisban sebagai pemanisnya.
Sumber : https://global.rakuten.com/
Pada cape yang menggunakan kain pelapis atau furing saat melakukan pemotongan bahan anda perlu memberikan kelebihan sekitar 1.5 cm di setiap sisi kain sebagai kampuh jahitnya. Selain itu anda juga perlu menyiapkan kain furing yang dipotong sama dengan bahan cape. Langkah-langkah menjahitnya yaitu:
- Satukan bahan utama cape dengan bahan kain furing dengan posisi bagian baik keduanya saling berhadapan.
- Jika sudah selanjutnya jahit seluruh bagian tepi cape mengikuti garis kampuhnya dengan menggunakan mesin jahit, tapi sisakan sedikit celah untuk membaliknya.
- Selesai dijahit balikkan cape supaya bagian baik bahan utamanya berada di luar setelah itu tutup bagian bukaannya dengan jahitan tangan.
- Terakhir tambahkan pita pada bagian ujung garis lehernya sebagai pemanis.
Sumber : https://www.etsy.com/
Butuh mesin jahit berkualitas dengan harga murah untuk membantu menyelesaikan proyek jahit anda?. Sahabat Fitinline bisa melihat-lihat dulu koleksi mesin jahit dari kami Di Sini.
7. Mengecek Hasil Jahitan
Setelah kegiatan menjahit selesai dilakukan proses selanjutnya adalah inspeksi untuk mengecek ada tidaknya jahitan yang terbuka, teknik jahit yang salah, benang yang tidak cocok dan benang yang kusut karena hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
Beberapa ciri paling khas yang menandai bahwa sebuahcape yang anda buat memiliki kualitas jahitan yang bagus diantaranya:
- Jahitan tampak halus dan rapi, tidak melenceng, tidak loncat dan tidak mengkerut.
- Semakin kecil stik yang digunakan maka semakin halus juga hasil jahitannya.
- Semakin banyak jumlah kerapatannya jahitannya maka semakin bagus kualitasnya.
- Obrasan pada tepi pakaian harus memiliki bentuk yang halus dan rapi serta warna benang yang disesuaikan dengan warna kain yang dijahit.
8. Pengepresan Cape
Jika jahitan cape yang anda buat sudah dirasa cukup baik dan tidak ada masalah bisa dilakukan penyelesaian akhir yakni dengan pengepresan. Untuk memudahkan anda dalam melakukan pengepresancape gunakan alat bantu setrika bila memang sekiranya dibutuhkan.
Demikian pembahasan singkat mengenai pengertian cape, bahan untuk cape, lengkap dengan cara menjahitnya yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi tentang tips dan trik yang dapat dilakukan untuk membuat model pakaian lainnya simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.