Article

Homepage Article Batik 10 Tahap Pembuatan Kain…

10 Tahap Pembuatan Kain Batik Teyeng Yang Praktis Dan Mudah Untuk Diikuti

Tidak selamanya kain batik yang terkena noda kawat atau besi berkarat terlihat begitu buruk. Buktinya ditangan seorang pengrajin batik asal Surabaya noda karat tersebut justru dikembangkan menjadi bagian dari konsep baru dalam pembuatan kain batik modern yang sangat unik dan cenderung eksperimental lho.

Pengertian Batik Teyeng

Batik teyeng merupakan sebuah nama batik yang diproduksi melalui tahap peneyengan yakni tahap pemberian noda bekas kawat atau besi berkarat pada kain mori yang polos. Teknik pembuatan batik teyeng sendiri awalnya ditemukan oleh Firman Asyhari warga Manukan Surabaya dan rekan yang bernama Prima.

Kain Batik Teyeng

Sumber : https://www.instagram.com/

Melalui proses peneyengan tersebut nantinya akan dihasilkan kain batik yang unik dimana hasil dari noda teyeng tersebut sebagian besar akan tampak pada background dari batik teyeng. Meski dari segi tampilan tampak seperti noda tapi karat dari besi atau kawat inilah yang menjadikan batik teyeng sangat khas.

Kain Batik Teyeng

Sumber : https://www.instagram.com/

Selain menarik dari segi tampilannya kain batik teyeng ternyata juga memiliki makna yang cukup mendalam lho. Sebab noda karat yang menempel pada kain batik ini diumpamakan sebagai sesuatu yang dibencioleh manusia dan supaya kembali baik noda tersebut ditransformasikan menjadi karya seni yang indah.

Keistimewaan Batik Teyeng

Tidak jauh berbeda dengan kain tradisional Indonesia yang dibuat dengan teknik tulis, teknik cap, teknik ikat celup maupun teknik coletan, batik teyeng yang diproses melalui tahap peneyengan pada prinsipnya juga memiliki keistimewaan tersendiri.

  1. Karakteristik paling khas dari batik teyeng yaitu terdapat adanya noda teyeng pada setiap kain yang diproduksi.
  2. Noda pada kain batik teyeng bisa bermacam-macam bentuknya, sesuai bentuk besi atau kawat yang digunakan.
  3. Meskipun bentuk besi atau kawat yang digunakan dalam pembuatan kain batik adalah sama tetapi hasilnya bisa berbeda-beda.
  4. Noda yang dihasilkan oleh besi atau kawat tidak bisa diulang untuk mendapatkan hasil yang sama sehingga pola yang dihasilkan jadi tidak menentu.
  5. Dengan tampilannya yang terkesan unik kain baik teyeng justru bersifat lebih eksklusif dan berbeda dari kebanyakan batik lainnya.

Cara Membuat Batik Teyeng

Mau tahu lebih detail lagi tentang tahap-tahap yang harus dilalui dalam membuat kain batik teyeng?. Untuk menjawab rasa penasaran anda berikut kami bagikan gambaran singkat mengenai cara pembuatan batik teyeng yang mudah untuk anda pahami.

1. Menyiapkan Bahan Kain

Sebagai permulaan siapkan bahan kain yang akan dibatik kemudian potong bahan tersebut sesuai kebutuan misal 1,25 x 2,25 m. Ukuran tersebut didasarkan pada ukuran bahan kain batik yang ideal untuk membuat pakaian. Tapi kalau menghendaki bahan yang lebih lebar ukurannya bisa diubah.

Untuk pembuatan batik teyeng sendiri bahan kain yang digunakan sebagai bahan dasarnya bisa berupa kain mori yang memiliki ketebalan, kehalusan dan kerapatan yang sempurna sehingga sangat sesuai jika digunakan untuk membatik. Kain mori untuk batik inipun juga tersedia dalam banyak varian lho.

Kain Batik Teyeng

Sumber : https://www.tokopedia.com/

Beberapa jenis kain mori batik yang dimaksud yakni berupa kain mori primissima, mori prima, mori biru, mori berkolissima, mori voilissima dan mori shantung.

a. Kain Mori Primissima

Kain mori primissima termasuk ke dalam jenis kain mori batik berkualitas tinggi. Kain ini dapat ditemukan dengan merek dagang Kereta Kencana, Crown, Bendera.

b. Kain Mori Prima

Kain mori prima merupakan jenis kain mori kualitas sedang yang banyak dimanfaatkan untuk batik cap. Kain mori batik ini dapat dijumpai dengan merek dagang Bendera, Gong, Kupu, Ayam Mas, Menjangan.

c. Kain Mori Biru

Kain mori biru merupakan jenis kain mori kualitas rendah yang tebal benang dan pegangan kain yang lebih kasar. Kain ini dapat dijumpai dengan merek dagang Cendrawasih, Nanas, Garuda Dunia.

d. Kain Mori Berkolissima

Kain mori berkolissima merupakan salah satu bahan batik yang melalui proses finishing Mercerized-Sanforized. Kain ini umumnya bisa dipakai untuk membuat batik tulis, batik cap maupun jenis batik yang lain. 

e. Kain Mori Voilissima

Kain mori voilissima merupakan jenis bahan batik yang kualitasnya kurang lebih sama bagus dengan mori primissima namun cenderung bertekstur tipis. Seperti halnya kain berkolissima kain ini juga dibuat melalui proses finishing Mercerized-Sanforized.

f. Kain Mori Shantung

Kain mori shantung memiliki karakteristik halus dan dingin. Kain mori shantung ini sering digunakan untuk bahan baku batik cap atau batik printing karena dapat menghasilkan warna yang lebih cerah.

2. Proses Peneyengan

Selesai menyiapkan kain mori batik dan melakukan pemotongan selanjutnya dilakukan proses peneyengan untuk memberikan corak teyeng pada kain polos yang akan dibatik sebagai motif dasar kainnya. Pada proses ini kawat yang digunakan untuk membuat kesan teyeng pada kain bisa bermacam-macam.

  • Untuk menciptakan noda teyeng pada kain batik sendiri besi dan kawat yang digunakan bisa berupa besi bekas teralis, kawat ram kawat bronjong maupun lain yang sejenis.
  • Noda teyeng yang dihasilkan dari teralis akan membentuk garis-garis lurus seperti garis penghubung.
  • Noda teyeng yang didapat dari besi butiran dan kawat ram akan menimbulkan kesan kotor atau kuno pada kain dan meninggalkan noda berbentuk kotak kecil.
  • Noda dari kawat bronjong akan menghasilkan pola berbentuk wajik yang tidak beraturan seperti sisik ular.
  • Bentuk kawat yang digunakan dan cara menyusunnya di atas kainlah yang menjadikan motif teyeng berbeda antara satu sama lain.

Kain Batik Teyeng

Sumber : https://pixabay.com/

Untuk melakukan proses peneyengan tahap-tahap yang harus dilalui diantaranya:

  • Siapkan air di dalam bak (sekitar 20 liter) lalu masukkan garam untuk mempercepat oksidasi (katalisator) sebanyak 250 gram (750 gram) sambil diaduk sampai merata. Resep ini dapat digunakan untuk merendam 7 potong kain.
  • Masukkan kain satu persatu ke dalam bak yang berisikan air dan garam selama 5 menit agar noda teyeng yang dihasilkan menempel lebih lama pada bahan kain.
  • Tahap berikutnya siapkan triplek berukuran 200 x 180 cm yang telah dilapisi spons kemudian taburi bagian atasnya dengan butiran besi bekas. Spons disini diperlukan agar tumpukan kain masih bisa ditembus udara dan kebasahan dapat dipertahankan.
  • Angkat kain yang sudah direndam kemudian bentangkan di atas spons. Setelah itu tindih kain dengan menggunakan besi atau kawat yang sudah berkarat secara merata.
  • Lakukan langkah tersebut secara berulang sampai kain yang ketujuh (lapisan terakhir). Setelah kain ketujuh selesai ditumpuk tahap selanjutnya tindih tumpukan kain dengan besi atau kawat yang berkarat dan ditutup lagi dengan kain sebagai lapisan terakhir.
  • Siram tumpukan kain dengan air garam dan diratakan. Untuk mengetahui apakah air yang telah disiramkan sudah cukup banyak atau belum bagian atasnya dapat ditekan-tekan.
  • Jika sudah dirasa cukup banyak, timpa tumpukan kain dengan besi atau papan yang berat untuk membebani kain dan kawat agar tekanan airnya tetap stabil.  

Untuk memunculkan noda yang lebih merata dan maksimal, proses peneyengan bisa dilakukan hingga 1x24 jam atau lebih tergantung keinginan. Setelah itu pengecekan dapat dilakukan keesokan harinya untuk melihat hasil noda teyeng.

  • Jika menginginkan hasil yang maksimal maka proses peneyengan kain mori batik ini harus menunggu dua sampai tiga hari.
  • Pengecekan tidak hanya dilakukan pada noda teyeng melainkan juga pada kondisi air yang ada pada bahan kain mori batik.
  • Bila air pada spon mengering maka harus dilakukan lagi proses penyiraman sampai terlihat benar-benar melebihi kain jika ditekan.
  • Setelah dua atau tiga hari barulah kain dibuka satu persatu kain untuk mengetahui hasil peneyengan.
  • Tahap terakhir yaitu pencucian kain sampai bersih menggunakan rinso agar kain mejadi lebih bersih dan noda teyeng terlihat sempurna. Setelah peneyengan selesai dilakukan barulah kain diproses seperti batik pada umumnya dengan menggunakan teknik tulis dan teknik cap.

3. Menutup Motif Batik

Buat rancangan motif batik sesuai desain yang anda inginkan. Jika sudah panaskan lilin malam dengan menggunakan wajan dan juga kompor kemudian torehkan lilin malam tersebut dengan menggunakan canting. Sesuaikan jenis dan ukuran canting yang anda pakai dengan kebutuhan.

Kain Batik Teyeng

Sumber : http://julajuli.com/

Kualitas sebuah canting sangat menentukan kualitas dari sebuah produk batik. Misalnya saja batik tulis yang dibuat menggunakan cating tulis tentu akan menghasilkan motif batik yang jauh lebih eksklusif dan menarik jika dibandingkan dengan proses membatik menggunakan canting cap.

4. Pewarnaan Batik

Siapkan meja untuk membatik lalu letakkan kertas koran, busa atau karung goni di atasnya untuk alas agar warna tidak mbleber ke area yang tidak diinginkan. Jika sudah selanjutnya bentangkan kain mori secara melebar di atasnya dengan posisi bagian baik kain menghadap ke bagian atas.

Ambil kuas dan mulailah mewarnai kain mori sesuai desain motif batik yang anda inginkan. Dalam proses pembuatan batik teyeng zat warna yang digunakan biasanya berupa zat pewarna indigosol karena apabila dikombinasikan dengan noda teyeng warnanya bisa terlihat dan tidak luntur.

  • Warna yang ditimbulkan dari zat warna indigosol kebanyakan cenderung menghasilkan warna-warna lembut atau warna pastel.
  • Kelebihan kain batik yang dibuat dengan zat pewarna sintetis indigosol yaitu mempunyai kekuatan warna lebih kuat, lebih stabil, lebih murah dan mudah didapat.
  • Kekurangannya yaitu pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses pewarnaan batik cenderung lebih rumit.

Kain Batik Teyeng

Sumber : https://fitinline.com/

Cara paling praktis yang bisa anda lakukan untuk membuat larutan pewarna indigosol yaitu:

  • Timbanglah zat pewarna batik sesuai dengan resep.
    • Untuk menimbang warna lakukan satu demi satu atau dapat juga sekaligus bila bagian-bagian yang dicolet tidak terlalu banyak.
    • Semua zat warna ditimbang dan kemudian dilarutkan masing-masing dalam tempat tersendiri.
    • Penimbangan sangat penting dilakukan agar warna sesuai dengan yang dinginkan dan tidak terjadi kesalahan dalam pewarnaan.
  • Larutkan indigosol dan nitrit dengan air panas.
    • Larutkan pewarna batik indigosol dengan air panas sampai benar-benar larut.
    • Selanjutnya masukkan natrium nitrit ke dalam campuran bahan sebelumnya.
    • Setelah seluruh bahan tercampur rata tambahkan air dingin secukupnya.
  • Perbandingan takaran indigosol, natrium nitrit dan air dalam proses pembuatan batik coletan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk mempermudah proses pencoletan warnai sisi panjang kain dari ujung kiri sampai ujung kanan melebar separo lebar kain, kemudian dilanjutkan sisi panjang kain lainnya juga selebar setengah kain.

  • Dalam melakukan pencoleten berikan warna yang lebih muda terlebih dahulu.
  • Dengan cara ini jika ada warna yang keluar pada motif batik maka akan lebih mudah untuk memperbaikinya.

Untuk menghindari kesalahan dalam memilih pewarna batik kenali juga arah warna yang akan digunakan dalam mewarnai batik melalui tabel warna. Tabel warna yang dimaksud disini pada dasarnya dapat digunakan sebagai panduan sebelum membeli bahan pewarna napthol dan indigosol.

5. Menjemur Kain

Setelah semua warna dicoletkan pada kain mori selanjutnya kain dikeringkan di bawah sinar matahari. Tujuan utama dari proses ini yaitu untuk mempercepat pembangkitan warna sehingga warna dan motif batik yang ditampilkan pada kain batik akan terlihat cerah dan matang (tidak pucat).

Beberapa warna indigosol seperti pink dan hijau pada prinsipnya tidak memerlukan sinar matahari, namun kalau anda ingin mendapatkan warna yang maksimal sebaiknya tetap dikeringkan dengan sinar matahari.

6. Membangkitkan Warna Batik

Untuk membuat larutan pembangkit warna gunakan nitrit plus asam sulfat. Tetapi kalau ingin lebih ramah lingkungan bisa menggunakan cuka dapur atau cuka apel. Resep membuat pengunci pewarna indigosol ini yaitu:

  • Takar nitrit seberat 25 gram kemudian larutkan kedalam 5 liter air.
  • Tambahkan asam sulfat 25 gram juga kemudian tambahkan air 5 liter lagi.
  • Untuk mempermudah penguncian warna saat proses fiksasi larutan ini bisa juga dibuat dengan volume yang lebih banyak tergantung seberapa panjang kain yang akan dicelup.

7. Fiksasi Kain Batik

Masukkan kain bermotif batik yang sudah kering coletannya ke dalam larutan pembangkit  warna sampai seluruh bagian kain terendam secara sempurna. Apabila sudah tidak terlihat lagi perubahan warna maka kain batik teyeng bisa langsung diangkat, dicuci dan dikeringkan.

8. Pelorodan Lilin Malam

Setelah mendapat warna-warna yang dikehendaki, malam yang menempel pada kain harus dihilangkan. Caranya panaskan air dalam panci atau baskom hingga mendidih kemudian gunakan untuk merebus kain dan menghilangkan malam pada kain supaya motif batik yang sudah dibuat terlihat dengan jelas.

  • Dalam kegiatan membatik proses menghilangkan malam dari kain mori ini biasa disebut dengan pelorodan.
  • Cara menghilangkan malam yang paling efektif yaitu dengan mencelupkan kain pada air yang sudah dipanaskan di atas tungku.

9. Mencuci Ulang Kain Batik

Sebagai penyelesaian akhir sekarang anda dapat mencuci kain batik teyeng dan menjemurnya sampai kering. Setelah kering kain batik bisa anda gunakan.

  • Kain tradisional batik yang sudah direbus bisa dicuci kembali dengan air biasa berulang-ulang sampai air tersebut jernih.
  • Proses pencucian tidak perlu menggunakan sabun cucian, cukup dengan air yang mengalir. Selesai melakukan pencucian bahan kain batik tinggal dikeringkan dengan cara di dijemur.

Kain Batik Teyeng

Sumber : https://www.bukalapak.com/

10. Melipat Kain Batik

Kain batik teyeng yang sudah selesai dicuci dan dikeringkan selanjutnya dilipat sesuai dengan jenis dan ukuran yang dikehendaki. Supaya kain batik yang dihasilkan terlipat makin menarik, kain batik yang sudah menjadi lipatan-lipatan bisa dikemas dalam kantung plastik yang transparan.

Demikian pembahasan singkat mengenai pengenalan batik teyeng lengkap dengan cara mudah untuk membuatnya yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi tentang teknik pembuatan batik yang lainnya anda bisa mendownload Video Tutorial Membatik dari kami Di Sini.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.