Di perusahaan besar seperti industri garmen ini sudah tidak asing lagi dengan sistem shipping atau pengiriman ke luar provinsi bahkan ke luar negeri. Banyak perusahaan industri garmen di Indonesia yang melakukan pengiriman produk garmen tersebut ke luar negeri. Dalam mengerjakan pengiriman merupakan salah satu point standar kompetensi keahlian di industri garmen. Terbatasnya referensi dan kaitannya dengan persoalan garmen, seringkali titik permasalahannya hanya difokuskan kepada pengiriman barang dengan jumlah yang sedikit dari penjahit ke konsumen. Padahal dalam mengerjakan pengiriman di industri garmen adalah persoalan pengiriman dengan jumlah yang sangat besar ke konsumen yang bisa jadi berada di daerah, pulau, benua yang lain. Proses pengiriman produk garmen ke luar pulau, luar negeri menggunakan beberapa transportasi. Apa saja transportasi yang biasa digunakan untuk melakukan pengiriman garmen? Kamu bisa simak terus di artikel ini, kita akan bahas lebih detail di pembahasan berikutnya.
Beberapa hal yang akan kita bahas pada artikel ini mengenai Proses Shipping atau Pengiriman Di Industri Garmen, diantaranya sebagai berikut :
- Sekilas Kita Akan Membahas Definisi Tentang Shipping atau Pengiriman Di Industri Garmen
- Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengiriman Di Industri Garmen
- Salah Satu Jenis Pengiriman Produk Garmen Menggunakan Angkutan Laut
Sekilas Kita Akan Membahas Definisi Tentang Shipping atau Pengiriman Di Industri Garmen
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang aspek dan berbagai jenis proses pengiriman atau shipping di industri garmen, tentunya perlu kita pahami terlebih dahulu apa itu proses pengiriman atau shipping. Di industri garmen produk yang telah dikemas dan akan dikirim ke buyer sudah melewati uji mutu produk oleh QC yang disesuaikan dengan standar kualitas produk dari buyer. Untuk pembelian produk garmen ini memiliki jumlah yang sangat banyak bahkan melampaui ratusan ribu produk, sehingga kebutuhan terhadap jenis pengiriman barang ini mendapatkan perhatian dari industri garmen selaku penjual, meningat bahwa pembeli atau buyer kebanyakan berasal dari luar negeri atau luar daerah.
Di industri garmen untuk menangani proses pengiriman barang ada beberapa pihak yang terkait di dalamnya.Semua pihak yang terkait itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mekanisme pengiriman suatu barang dari perusahaan industri garmen kepada pembeli/buyer. Pihak-pihak tersebut dapat berupa pihak eksportir, perusahaan jasa pengiriman barang, jasa pelayaran/pengapalan, pihak bea cukai (kepabeanan), importir (di negeri asal maupun tujuan) serta institusi-institusi lainnya yang berkaitan dengan pengiriman (ekspor-impor) baik di daerah atau negara asal maupun daerah atau negara tujuan.
Sumber : http://www.samiinstansi.com/, https://blog.shipper.id/
Aspek-Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengiriman Di Industri Garmen
Untuk pengiriman prosuk garmen ini difokuskan pada pengiriman barang ke negara lain, mengingat banyak sekali buyer yang berasal dari luar negeri dan pengiriman ini membutuhkan beberapa pengetahuan umum berupa dokumen-dokumen pendukung, materi transportasi dan kargo, aturan internasional terkait pengiriman barang antar negara (batas tanggung jawab, biaya, dan pertanggungjawaban asuransi). Proses pengiriman suatu barang jadi dari daerah atau negara asal menuju daerah atau negara tujuan (luar negeri) bukanlah sesuatu hal yang sederhana, yang hanya sekadar mengirimkan produk tanpa memperhatikan aspek-aspek yang menyangkut tentang kondisi barang ketika produk diterima oleh buyer. Adapun beberapa aspek yang perlu diperhatikan jika melakukan pengiriman barang atau garmen ke luar negeri atau luar daerah, diantaranya sebagai berikut :
1. Aspek Perlindungan Atas Iklim, ini terdiri dari :
- Perlindungan Atas Temperatur, ini dimaksudkan untuk melindungi perubahan-perubahan barang atau produk garmen yang disebabkan oleh temperatur yang tinggi maupun ekstrim. Misalnya pengiriman dengan kapal laut dan sedang terjadi cuaca dingin yang ekstrim ada beberapa produk dengan bahan tertentu akan mengalami penyusutan.
- Perlindungan Atas Cairan Air, untuk melindungi barang atau produk garmen dari cairan atau air yang bisa saja merusak barang atau produk yang dikirim, seperti misalnya kandungan garam air laut. Perlindungan dari cairan air ini dapat dilakukan dengan memberikan desiccant atau gel silika ke dalam kantong khusus yang terpisah dari barang pada kemasan.
- Perlindungan Atas Uap Air, untuk melindungi barang atau produk garmen dari faktor kandungan uap air yang ada di dalam kemasan. Kandungan uap air ini bisa saja muncul pada barang apabila terjadinya perubahan suhu yang ekstrem atau bisa saja disebabkan oleh tujuan pengiriman barang yang berada di negara atau wilayah yang jauh, waktu pengiriman yang lama, serta menggunakan alat transportasi kapal laut.
- Perlindungan Atas Sinar (Solar) Secara Langsung, untuk melindungi barang atau produk garmen dari cahaya terutama sinar matahari yang dapat merubah warna dan kualitas pada produk garmen tersebut.
2. Aspek Pembiayaan, ini terdiri dari :
- Biaya Angkutan atau Transportasi, ini salah satu aspek yang harus diperhatikan. Hal ini dipengaruhi oleh desain kemasan dari barang atau produk garmen, termasuk alat dan bahan pengemasan tambahan yang diperlukan untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan selama pengiraman barang atau produk garmen tersebut. Adapun pertimbangan yang lain seperti alternatif angkutan ke tempat tujuan apa menggunakan kereta api, kapal laut, truk, atau transportasi udara.
- Biaya Penimbunan dan Handling, ini merupakan aspek lain yang perlu diperhatikan yaitu biaya penimbunan barang atas produk yang akan dan belum dikirim.
- Biaya Distribusi, yang dimaksudkan ini biaya transportasi biasanya ditetapkan berdasarkan berat (dimensi volume). Hal yang perlu diperhatikan dalam hal distribusi adalah biaya minumun cost per trip. Untuk biaya transportasi ini ratenya tergantung pada jarak dan nilai dari barang yang akan diangkut. Begitu juga dengan desain kemasan juga akan berpengaruh terhadap biaya distribusi
- Biaya Pengemasan, untuk berat dari kemasan suatu produk garmen merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya freight rate. Sebaiknya bisa melakukan perhitungan terlebih dahulu dengan cara menentukan berat maksimum dari kemasan, termasuk di dalamnya berat maksimum dari setiap paket. Untuk perhitungan biaya juga diperlukan buat menghitung biaya langsung ataupun tidak langsung.
Salah Satu Jenis Pengiriman Produk Garmen Menggunakan Angkutan Laut
Untuk jenis-jenis proses pengiriman atau shipping di industri garmen ini ada berbagai jenis. Jenis pengiriman ini tergantung dengan permintaan buyer. Industri garmen di Indonesia ini sudah banyak yang melakukan pengiriman ke luar negeri dikarenakan rata-rata buyernya dari luar negeri. Ada berbagai jenis alat transportasi dari suatu negara ke negara lain. Namun, diantara yang sering digunakan sebagai alat angkut pengiriman produk atau barang untuk kegiatan ekspor impor adalah angkutan laut atau kapal laut. Angkutan laut atau kapal konvensional memiliki kelebihan dibandingkan dengan sarana transportasi yang lain, yaitu kelebihan dalam memuat lebih banyak barang.
Angkutan laut atau kapal laut yang digunakan pun secara umum memiliki beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut :
- Conventional Liner Vesell, adalah jenis kapal pengangkut yang belum menggunakan kontainer
- Semi Container Vesell, adalah jenis kapal pengangkut barang yang menyediakan sebagian tempat untuk kontainer.
- Full Container Vesell, adalah jenis kapal yang khusus mengangkut barang-barang yang dikemas dalam kontainer dan berlabuh di dermaga atau pelabuhan peti kemas.
Sumber : http://garmenstudionline.blogspot.com/
Demikian pembahasan di artikel Fitinline ini mengenai Proses Shipping atau Pengiriman Di Industri Garmen. Semoga setelah kamu membaca dan memahami artikel ini dapat menambah wawasan dan memberikan manfaat mengenai bagaimana proses shipping atau pengiriman yang biasanya dilakukan oleh perusahaan industri garmen.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.