Sebaik dan sebagus apapun teknik menjahit yang diterapkan pada busana apabila teknik mengepresnya tidak tepat maka tampilan akhir yang dihasilkan bisa jadi tidak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Oleh karena itulah tahap pengepresan menjadi sangat penting dalam menentukan bagus tidaknya kualitas busana.
Pengertian Pengepresan
Pengepresan merupakan salah satu proses penting yang biasa dilakukan dalam pembuatan busana yang memiliki detail cukup rumit seperti lipit, garis lengkung dan lain sebagainya yang tidak dapat dibentuk hanya dengan jahitan sehingga bagian-bagian busana tersebut nantinya akan nampak lebih rapi dan licin.
Sumber : https://www.lakeland.co.uk/
Pengepresan bisa juga diartikan sebagai suatu proses menghaluskan bahan busana, proses melekatkan viselin pada bagian busana yang membutuhkan dan proses penyempurnaan busana pada proses produksi. Jadi dapat dikatakan bahwa pengepresan dilakukan selama pembuatan hingga penyelesaian akhir busana.
Sumber : https://sewmesomethingblog.com/
Tujuan utama dari pengepresan busana tersebut diantaranya berupa:
- Menghilangkan kerutan atau menghaluskan bekas-bekas lipatan yang tidak diinginkan.
- Membuat lipatan-lipatan tertentu sesuai desain yang diinginkan.
- Membentuk atau mencetak busana sesuai dengan lekuk tubuh.
- Menempelkan interlining.
- Mempersiapkan busana sebelum diproses ke tahap yang lebih lanjut.
- Sebagai penyelesaian akhir pada busana setelah proses produksi atau pembuatan busana selesai dilakukan.
Teknik Pengepresan Busana
Berdasarkan proses pembuatannya teknik pengepresan busana sendiri secara umum dapat dibagi kedalam dua tipe, yakni berupa pengepresan antara (under pressing) yang dilakukan selama proses pembuatan busana dan pengepresan akhir (top pressing) sebagai penyelesaian akhir busana.
1. Pengepresan Antara
Pengepresan antara (under pressing) merupakan tahap pengepresan yang dilakukan disela-sela proses menjahit baju. Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses pengepresan antara diantaranya berupa:
- Pengepresan kampuh yaitu kampuh bahu dan kampuh sisi (setelah bahu dan sisi disambungkan).
- Pengepresan lipit seperti lipit pantas dan lipit-lipit pakaian yang lainnya bila ada.
- Pengepresan lapisan (interlining) pada bagian tengah muka, depun, kerah dan sebagainya.
- Pengepresan komponen pakaian seperti tutup saku atau bagian-bagian lainnya sebelum dipasangkan pada pakaian.
Sumber : https://www.madetosew.com/
2. Pengepresan Akhir
Pengepresan akhir (toppressing) merupakan tahap pengepresan yang dilakukan setelah pakaian selesai dibuat. Pengepresan akhir dapat dikerjakan dengan alat setrika press dan untuk garmen yang memproduksi pakaian skala besar bisa menggunakan “streamer”.
Sumber : https://tide.com/
Macam-Macam Alat Pengepresan
Untuk melakukan pengepresan busana setidaknya dikenal beberapa macam alat yang dapat digunakan. Peralatan yang dimaksud diantaranya berupa setrika biasa, setrika uap biasa, setrika uap industri, alat bantu setrika, lap pemampat dan juga lap pencoba.
1. Setrika Biasa
Setrika biasa termasuk kedalam peralatan rumah tangga yang dapat dipakai untuk pengepresan busana saat proses penjahitan berlangsung. Bila anda ingin melakukan pengepresan dengan setrika biasa sebaiknya pilih yang memiliki pengaturan suhu.
Sumber : https://www.sewessential.co.uk/
2. Setrika Uap Biasa
Setrika uap biasa menjadi salah satu alat press yang penggunaannya tidak perlu membutuhkan pelembab, karena terdapat bagian tertentu dari setrika uap yang dapat disi air dan apabila tombol ditekan maka akan mengeluarkan uap.
Sumber : https://www.thespruce.com/
3. Setrika Uap Industri
Setrika uap indusri berbeda dengan setrika uap untuk konsumsi rumah tangga, karena mempunyai tabung gas dan mesin seterika. Dengan seterika ini busana yang dihasilkan bisa lebih rapi dan tidak menimbulkan efek mengkilap pada bahan yang disetrika.
Sumber : https://www.gettyimages.com/
4. Meja Seterika
Meja setrika dibutuhkan sebagai alas saat menyetrika. Alat ini biasanya berbentuk papan datar yang dilapisi kain yang tidak mudah terbakar. Sebelum dipergunakan, meja setrika ini harus disetel tinggi rendahnya agar lebih nyaman digunakan.
Sumber : https://www.anygivensaturday.com/
5. Alat Bantu Setrika
Ketika melakukan pengepresan terutama untuk bagian busana yang sulit dijangkau seperti jahitan pada lengan maupun pipa celana paling tidak anda juga harus mempersiapkan khusus yaitu berupa alat bantu setrika.
Dalam satu set alat bantu setrika sendiri terdapat alat yang namanya seam roll, tailor ham, kombinasi point presser dan wooden clapper, sleeve board, serta pressing mit yang masing-masing memiliki fungsi berbeda satu sama lain.
- Seam roll atau rol kampuh dapat digunakan untuk menyeterika semua jahitan kampuh yang terbuka di atas bagian-bagian pakaian yang panjang dan berbentuk silinder, misal lengan maupun kampuh pada kaki celana.
Sumber : https://www.nancysnotions.com/
- Tailor’s ham atau bantalan tailor berguna untuk menyetrika bagian-bagian kurva pakaian seperti kupnat, kampuh garis princess, lingkaran kerah, serta kepala lengan baju/caps.
Sumber : http://www.thetextilespaceshop.com/
- Point presser berguna untuk membuka kampuh yang berujung lancip, runcing, atau menyiku sebelum dibalik. Kampuh yang dimaksud diantaranya berupa kampuh kerah, manset, lapisan singkap, serta ujung siku saku.
Sumber : https://www.sewessential.co.uk/
- Wooden clapper merupakan alat bantu setrika yang dibuat dari kayu yang sudah dihaluskan. Fungsi utamanya untuk menstabilkan bahan yang sudah dimampat tanpa perlu terlalu lama melakukan proses penyetrikaan.
Sumber : https://www.fatquartershop.com/
- Sleeve board atau papan lengan baju berguna untuk menyetrika bagian sempit pada pakaian yang tidak bisa dilakukan di atas papan setrika seperti keliman lengan baju.
Sumber : https://www.judisstudio.com.au/
- Press mit merupakan alat bantu setrika berbentuk fleksible dengan pelindung tangan yang biasa digunakan untuk memudahkan seseorang saat menyetrika pakaian.
Sumber : https://www.amazon.com/
6. Alat Penyemprot/Pelembab
Alat penyemprot/pelembab merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyemprotkan cairan pelembab yang berfungsi untuk melembabkan pakaian jika setrika yang dipakai bukan merupakan setrika uap.
- Untuk menyetrika dengan setrika biasa bagian-bagian pakaian mula-mula harus dibasahi menggunakan alat penyemprot.
- Bila anda ingin mengepres pakaian yang bahan kainnya berkilau maka bagian atasnya harus dilapisi lap, disemprot baru disetrika.
Sumber : https://www.dreamstime.com/
7. Lap Pemampat
Lap pemampat merupakan alat yang berfungsi untuk melapisi kain yang akan di press. Berdasarkan desain dan kegunaannya lap pemampat ini secara umum tersedia dalam dua jenis bahan yaitu berupa bahan kain yang tebal dari flanel dan yang tipis dari katun.
- Lap pemampat yang tebal biasa digunakan pada bahan yang berkilau.
- Sedangkan lap pemampat yang tipis biasa digunakan untuk bahan yang tahan panas (cheesecloth).
Sumber : https://www.amazon.in/
8. Lap Pencoba
Lap pencoba merupakan salah satu alat yang harus disediakan di dekat setrika, setiap kali akan melakukan pengepresan sebaiknya setrika dicobakan terlebih dahulu pada lap pencoba baru pada bahan pakaian.
- Lap pencoba bisa dibuat dari bahan kain perca atau bahan lainnya.
- Dengan adanya lap pencoba bisa diketahui kekuatan panas seterika sebelum digunakan untuk mengepress bahan kain.
- Lap pencoba juga bisa dipakai untuk mencegah timbulnya noda yang tidak diinginkan, jadi kalau setrika yang dipakai kebetulan kotor tidak langsung berpindah pada bahan pakaian.
Bagian Busana Yang Perlu Dipress
Terkait dengan penerapan teknik pressing pada busana, beberapa bagian busana yang perlu di press atara lain terdiri dari bagian kampuh, kupnat, lipit busana, puncak lengan busana, bagian yang memakai pelapis, bagian saku serta bagian busana lainnya sebelum dipasangkan pada pakaian.
1. Kampuh
Kampuh (seam allowance) dapat didefinisikan sebagai bagian bahan yang tersisa diluar batas garis jahitan. Untuk membuat pakaian yang rapi jangan lupa selalu setrika bagian kampuhnya setelah selesai dijahit supaya hasilnya lebih rapi dan lurus.
Mau tahu lebih banyak lagi tentang jenis-jenis kampuh yang biasa diaplikasikan pada pakaian?. Simak kembali pembahasan mengenai 9 Macam Kampuh Jahitan Busana dan Cara Mudah Untuk Membuatnya.
2. Kupnat
Kupnat (dart) merupakan lipatan pada pakaian yang biasanya dijahit membujur pada pinggang, untuk mengepas pakaian dan bentuk tubuh.
- Untuk menghasilkan busana yang tampak rapi kupnat pinggang hendaknya direbahkan ke sisi busan.
- Pertama seterika busana dari bagian buruk bahan, jangan lupa disemprot dahulu baru kemudian dimampat atau dipres.
- Untuk menyetrika kupnat dari bagian baik busana sebaiknya tambahkan lap pemampat sebagai alas baru diseterika.
3. Kelim
Kelim atau keliman dapat didefinisikan sebagai suatu proses finishing pakaian dan lenan rumah tangga yang berguna untuk merapikan tepi-tepi jahitan (bagian bawah kain). Supaya bentuknya jadi lebih rapi dan menarik bagian ini juga perlu dipress.
- Untuk menentukan kelim yang bagus lurus dan rapi sebelumnya perlu diseterika, lalu disamakan ukurannya.
- Bila pada bagian kelim terdapat jarum pentul, sebaiknya jarum tersebut dilepas terlebih dahulu agar tidak ikut diseterika dan menggores alat seterika.
- Dengan teknik pengepresan yang benar maka hasilnya akan diperoleh kelim yang bagus rapi dan rata.
Mau tahu lebih banyak lagi tentang jenis-jenis kelim yang biasa diaplikasikan pada pakaian?. Simak kembali pembahasan mengenai 10 Jenis Kelim Pada Pakaian Beserta Teknik Menjahitnya.
4. Lipit Busana
Lipit dapat didefinisikan sebagai lipatan yang dibuat secara teratur pada suatu produk pakaian dengan tujuan untuk menambah kelonggaran sekaligus sebagai hiasan busana. Jika lipit dipres maka berarti lipatan akan menjadi pipih dan jauh lebih tajam.
Mau tahu lebih banyak lagi tentang jenis-jenis lipit yang biasa diaplikasikan pada pakaian?. Simak kembali pembahasan mengenai 11 Macam Lipit Pada Busana Lengkap Dengan Gambar dan Cara Membuatnya.
5. Puncak Lengan/Kepala Lengan
Puncak lengan menjadi salah satu bagian penting dari busana yang perlu mendapat perhatian. Supaya bagian ini tampak bagus dan terbentuk, pada bagian puncak kepala lengan harus diseterika dengan memakai bantuan alat tailor’s ham.
6. Bagian Yang Memakai Pelapis
Bagian busana yang memakai pelapis biasanya terdiri dari bagian tengah muka, depun, kerah dan sebagainya. Untuk menyetrika pelapisnya pun caranya tidak bisa sembarangan karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Untuk merekatkan viselin pada bahan kain misalnya anda bisa mencoba langkah-langkah sebagai berikut:
- Siapkan bahan kain yang sudah dipotong sesuai pola di atas papan setrika kemudian letakkan viselin diatasnya.
- Untuk mendapatkan pressing yang bagus bahan kain dan viselin hendaknya tidak digosok tetapi cukup ditekan-tekan saja supaya tidak mulur atau berubah.
- Setelah proses pressing jangan melipat atau menekuk bahan tersebut melainkan diletakkan lurus sampai dingin agar tidak menyebabkan perubahan bentuk.
7. Bagian Saku
Dikenal sebagai salah satu bagian penting dari pakaian, saku umumnya dapat difungsikan untuk menyimpan atau membawa benda berukuran kecil. Sebelum dipasangkan pada bagian tertentu dari busana saku hendaknya dipress terlebih dahulu supaya tampak rapi.
8. Bagian Busana Lainnya
Selain beberapa bagian di atas, sebenarnya masih banyak lagi bagian busana yang perlu dipress tergantung bagaimana desain dan potongan busana tersebut dibuat. Jadi kalau anda ingin mendapatkan busana yang lebih rapi selalu perhatikan teknik pressingnya.
Langkah Kerja Dalam Pengepresan
Mau tahu lebih detail lagi seperti apa langkah-langkah pengepresan busana dalam dunia jahit menjahit?. Untuk mendapatkan gambaran lengkapnya anda bisa menyimak pembahasan berikut.
1. Menyiapkan Tempat Kerja
Untuk melakukan proses pengepredan mula-mula siapkan lebih dulu tempat kerjanya. Pekerjaan persiapan tempat ini termasuk ke dalam jenis pekerjaan yang harus pertama kali dilakukan untuk menjamin kelancaran proses pengepresan.
- Pilih tempat atau ruang pengepresan yang memiliki penerangan cukup baik dan sirkulasi udara cukup nyaman.
- Siapkan meja jahit yang sesuai dengan kebutuhan, dalam artian tidak terlalu tinggi atau pendek supaya lebih nyaman daat digunakan.
- Kontrol aliran listrik sebelum anda melakukan pengepresan. Pastikan sumber arus listriknya dekat dengan meja kerja dan meja pengepresan.
2. Menyiapkan Alat Pengepresan
Selesai menyiapkan tempat kerja sekarang waktunya bagi anda untuk menyiapkan apa saja alat-alat yang diperlukan untuk pengepresan busana.
- Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi setrika untuk memastikan bahwa setrika memang layak digunakan.
- Bila anda ingin menggunakan setrika uap periksa terlebih dahulu air yang ada didalamnya.
- Pastikan penyemprot sudah terisi dengan bahan cairan yang diperlukan.
3. Menyiapkan Bahan Yang Akan Dipress
Untuk mempercepat proses pengepresan busana bentangkan bahan yang hendak di press di atas meja setrika dan juga siapkan viselin yang hendak dipasang pada busana.
- Bahan/kain dalam keadaan dibentangkan pada meja seterika/alas setrika.
- Viselin yang akan direkatkan pada kain dipersiapkan terlebih dahulu.
4. Melakukan Pengepresan
Mulailah melakukan proses pengepresan pada bagian tertentu busana. Karena salah satu tujuan utama dari pengepresan adalah menghasilkan lipitan tampak rapi dan licin maka ketika anda melakukan pengepresan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:
- Untuk mencoba panas yang dihasilkan oleh setrika gunakan sample bahan (lap).
- Sesuaikan pengaturan suhu setrika dengan bahan (kain) yang digunakan.
- Untuk mengepres busana yang sudah jadi mulai proses pengepresan dari bagian yang kecil ke bagian yang besar. Sebagai contoh mulai dari menyeterika kelim, manset, kerah, lengan, bahu, badan depan dan terakhir badan bagian belakang.
- Usahakan untuk selalu menyetrika bahan pakaian yang berwarna hitam atau tua dari bagian dalam atau bagian buruknya untuk menghindari timbulnya noda yang tidak diinginkan.
- Gosok bahan kain menurut arah panjang kain. Hindari menarik atau merenggangkan kain di atas papan setrika.
- Bila ditemukan adanya kerutan, lakukan proses penyeterikaan dari arah luar ke arah pangkal kerutan.
Untuk menjamin keselamatan diri anda perhatikan pula prosedur kesehatan dan keselamatan kerja terkait dengan proses pengepresan busana.
- Pastikan ruang kerja yang anda pakai dalam keadaan terang.
- Periksa aliran listrik terlebih dahulu sebelum menghubungkan setrika ke sumber arus listrik untuk mencegah terjadinya konsleting.
- Gunakan pakaian kerja yang tepat.
- Letakan setrika pada tempatnya.
- Setelah selesai digunakan posisi setrika dalam keadaan off (mati).
- Seterika dalam keadaan panas jangan didiamkan diatas kain.
- Pada waktu melaksanakan pengepresan sebaiknya posisi badan harus tegak.
Butuh alat bantu setrika berkualitas dengan harga murah untuk memudahkan proses pengepresan pakaian?. Anda bisa membelinya Di Sini.
Dalam satu set alat bantu setrika sendiri terdapat 5 macam alat yang disediakan, yakni:
- Tailor ham untuk menyetrika bagian-bagian kurva pakaian.
- Sleeve board untuk menyetrika bagian sempit pada pakaian.
- Seam roll untuk menyeterika semua jahitan kampuh yang terbuka.
- Kombinasi point presser dan wooden clapper untuk membuka kampuh yang berujung lancip, runcing, atau menyiku dan menstabilkan bahan yang sudah dimampat.
- Pressing mit untuk memudahkan seseorang saat menyetrika pakaian.
Motif kain yang ada di gambar hanyalah salah satu contoh produk. Motif kain yang kami kirim bisa saja berbeda, karena tergantung dari ketersediaan barang di stock.
Demikian pembahasan singkat mengenai prosedur pengepresan busana, bagian yang perlu dipress beserta alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi tentang tips dan trik seputar desain fashion simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.