Swiss finish atau penyempuraan swiss merupakan salah satu teknik penyelesaian khusus yang biasa digunakan pada sejumlah jenis kain, seperti voille dan organdy. Penyempuranaan bahan kain yang ditemukan oleh Heberlein ini secara keseluruhan mampu menghasilkan efek kilau yang lebih tinggi pada permukaan kain, sifat tembus cahaya, serta pegangan yang lebih keras pada tekstur kain.
Sumber : http://www.edenhousefabrics.co.uk/
Proses pengerjaannya kurang lebih hampir sama dengan proses merserisasi hanya saja zat kimia yang digunakan berbeda, yaitu dengan kostik soda 29-300Be pada suhu 0-100C.
Sumber : http://www.stoff4you.de/
Efeknya dapat ditingkatkan dengan penggunaan asam sulfat pada konsentrasi 510Be (65% larutan H2SO4). Kombinasi pengerjaan dengan H2SO4 dapat memperbesar sifat tembus cahaya untuk kain organdy dan voille.
Sumber : http://www.aliexpress.com/
Dengan proses yang sama seperti merserisasi sifat tembus cahaya pada kain dapat diperbesar dengan penggabungan merserisasi dingin dan merserisasi temperatur biasa, baik sesudah maupun sebelum merserisasi.
Sumber : http://www.madaboutfabrics.com/
Adapun hasil akhir yang diperoleh dari proses swiss finish sendiri umumnya memiliki sejumlah sifat dan karakteristik yang cukup eksklusif, diantaranya:
- Memiliki daya kilap yang lebih tinggi.
- Pegangan bahannya lebih keras.
- Hasilnya lebih permanen.
- Bersifat tembus cahaya (transparan).
Sumber : http://www.onlinestoffe.de/
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.