Proses follow up atau tindak lanjut sangat diperlukan untuk membangun sistem kerja kita sehingga dapat mengetahui seberapa berhasilnya pekerjaan yang kita kerjakan dan mengelola tanggung jawab penugasan. Proses follow up ini tidak hanya dalam dunia kerja industri garmen saja namun bisa dicontohkan salah satunya jika kalian mempunyai usaha jual beli online ini sudah menjadi kewajiban sehari-hari bagi yang bekerja dalam bisnis online, dengan semakin kita rajin melakukan follow up ke konsumen maka akan meningkat sistem penjualan pada bisnis itu. Untuk artikel ini kita akan membahas lebih detail mengenai pentingnya proses follow up pada bagian merchandiser di industri garmen. Buat kalian wajib simak terus artikel ini agar kamu bisa lebih mengethaui secara detail mengenai pentingnya proses follow up.
Beberapa yang akan kita bahas dalam artikel ini terkait Pentingya Proses Follow Up Pada bagian Merchandiser Di Industri Garmen, sebagai berikut:
- Sekilas Definisi Mengenai Proses Follow Up Pada Bagian Merchandiser
- Beberapa Aspek Yang Menghambat Proses Follow Up Untuk Merchandiser Di Industri Garmen
- Tujuan Utama Dari Proses Follow Up Seorang Merchandiser Di Industri Garmen
- Beberapa Contoh Yang Harus Dilakukan Saat Melakukan Proses Follow Up Yang Efektif Untuk Merchandiser Di Industri Garmen
Sekilas Definisi Mengenai Proses Follow Up Pada Bagian Merchandiser
Untuk proses follow up ini umumnya sudah diketahui oleh semua orang dan pada setiap bisnis untuk karyawan diharuskan melakukan proses follow up baik ke buyer ataupun customer. Salah satunya pada industri garmen divisi merchandiser ini. Proses follow up yang efektif adalah senjata utama seorang merchandiser untuk mengelola tanggung jawab penugasannya. Dalam kegiatan divisi merchandiser di industri garmen sebagian besar melakukan semua tugas mereka melalui proses follow up yang tepat. Follow up ini merupakan monitor yang kuat, niat, kontrol dan perhatian yang tinggi untuk menemukan masalah dan bekerja secara bersamaan untuk mendapatkan solusi yang lebih baik. Follow up yang berkelanjutan adalah tugas umum bagi merchandiser untuk berkoordinasi di antara unit produksi. Follow up dan pelaporan yang kuat jelas membantu seseorang untuk mencapai yang sudah ditargetkan dengan tepat waktu yang akan memastikan pertumbuhan bisnis pabrik garmen. Merchandiser harus sadar bahwa beberapa jenis kendala yang mungkin timbul selama proses kerja dan penugasan dan mengatasinya dengan hati-hati karena hal itu dibutuhkan juga bagaimana proses follow up yang efektif untuk divisi merchandiser. Kita akan jelaskan proses follow up tyang efektif pada pembahasan point terakhir di artikel ini.
Sumber : https://garmentsmerchandising.com/
Beberapa Aspek Yang Menghambat Proses Follow Up Untuk Merchandiser Di Industri Garmen
Seberapa pentingnya sih proses follow up bagi divisi merchandiser? Ya sangat penting sekali untuk seorang merchandiser melakukan proses follow up di industri garmen. Dengan adanya proses follow up ini seorang merchandiser akan memantau kuat, melakukan kontrol kepada setiap divisi yang terkait dengan produksi agar tidak menghambat proses pekerjaan selanjutnya. Namun tidak dipungkiri ada beberapa aspek yang mungkin muncul selama proses kerja yang dapat memperlambat target Merchandiser dan menghambat pertumbuhan bisnis. Seorang merchandiser harus memperhatikan penanganan aspek kendala melalui proses follow up. Dengan cara ini, aspek lain dapat diambil tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan. Berikut beberapa aspek yang menghambat proses follow up untuk merchandiser di industri garmen, diantaranya :
1. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yang dimaksud ini pada keterlibatan uang yang merupakan salah satu faktor besar yang menyebabkan keterlambatan. Sebelum mengambil pesanan atau pengambilan keputusan, seorang merchandiser harus menghitung biaya proyek terlebih dahulu dan harus menunjukkan kepada manajemen berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas itu. Merchandiser harus sadar untuk membuat costing dan berusaha menghindari kerugian. Merchandiser harus menginformasikan kepada manajemen lebih awal untuk pengadaan peralatan baru jika membutuhkan penyelesaian tugas tugas jika tidak maka akan menimbulkan masalah.
Sumber : https://ukirama.com/
2. Aspek Teknis
Aspek dalam teknis ini juga bisa menghambat dalam proses follow up seorang merchandiser karenaterkadang manajemen dan buyer gagal memahami batasan teknis di industri garmen tersebut. Jadi, Penjual harus mengumpulkan pengetahuan yang baik tentang proses menjahit, kesalahan kualitas, studi waktu, dll. Untuk menjelaskan akar penyebab masalah dengan jelas di antara semuanya. Pengetahuan teknis yang baik dapat membuat mereka aman dari gangguan yang tidak diinginkan dan memperlancar proses kerja mereka.
3. Aspek Manusia
Untuk seorang penjual juga harus memahami hambatan di atas karena sebagian besar bertanggung jawab atas semua jenis penundaan. Namun terkadang seoranng merchandiser gagal untuk menyadari situasi sebenarnya dan mencoba untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun dapat disebutkan bahwa mengendalikan manusia adalah salah satu tugas terberat di dunia, tetapi kita harus mencoba tingkat upaya terbaik kita. Jika orang yang ditugaskan tidak menjadi sadar untuk menyelesaikan tugas khusus mereka di pabrik, dalam hal ini tidak perlu menunggu untuk mengambil risiko. Merchandiser harus meminta manajemen untuk mengganti tenaga kerja.
Sumber : http://dwiagiarti.blogspot.com/
Tujuan Utama Dari Proses Follow Up Seorang Merchandiser Di Industri Garmen
Proses Follow up merupakan kegiatan umum untuk seorang merchandiser dan proses follow up ini memiliki tujuan utama bagi seorang merchaniser, Berikut tujuan utama dari proses follow up seorang merchandiser di industri garmen, diantaranya sebagai berikut :
- Menghindari waktu tunggu & penundaan yang tidak perlu
- Pengurangan jarak perjalanan manusia dan bahan
- Mengurangi biaya yang tidak perlu
- Mengurangi waktu siklus
- Mengurangi beban kerja
- Mempercepat pengembangan sampel dan pesanan massal
- Kurangi sisa bahan (sampah)
Beberapa Contoh Yang Harus Dilakukan Saat Melakukan Proses Follow Up Yang Efektif Untuk Merchandiser Di Industri Garmen
Seperti yang sudah kita jelaskan di pembahasan awal bahwa seorang merchandiser harus sadar bahwa beberapa jenis kendala yang mungkin timbul selama proses kerja dan penugasan dan mengatasinya dengan hati-hati karena hal itu dibutuhkan juga bagaimana proses follow up yang efektif untuk divisi merchandiser. Berikut adalah Proses follow up yang efektif untuk seorang merchandiser di pabrik garmen, diantaranya :
- Studi waktu / Analisis pekerjaan, membantu meminimalkan waktu kerja. Pada awalnya, lakukan pemisahan tugas untuk meminimalkan beban kerja.
- Pengingat(Alarm) yang sering, harus menangani banyak tugas sekaligus dalam satu waktu. Jadi mereka harus menyimpan buku catatan atau file excel untuk sering diingatkan.
- Pemantauan & kontrol, industri garmen merupakan industri yang berbasis tenaga kerja (industri padat karya). Merchandiser harus mengendalikan situasi apa pun yang muncul melalui komunikasi & pemantauan.
- Tampilan kalender & umpan kalender, buat waktu dan rencana tindakan yang tepat untuk mencapai tenggat waktu jika tidak, Anda akan tergelincir dari jalur Anda sendiri.
- Zooming & pergi ke ujung line, terdapat beberapa perbedaan yang jauh antara asumsi dan kenyataan. Terkadang akan sangat sulit untuk mencapai target karena kerancuan informasi. Jadi seorang merchandiser harus sadar dari awal di ujung line sebanyak mungkin untuk klarifikasi masalah dan mencoba untuk mewujudkan kenyataan melalui zooming.
- Lampiran email, penjual harus menerima konfirmasi email selama proses eksekusi pesanan antara komunikasi pembeli, pabrik atau pemasok. Jaga kontinuitas email dan file terlampir jika tidak, akan ada kemungkinan penolakan dari pabrik atau pemasok ( Supplier).
- Review, seorang merchandiser harus membuat beberapa macam file excel untuk melakukan pembelian, biaya atau untuk dipresentasikan dalam rapat sehingga tersusun dengan rapi dan detail dan harus meninjau file mereka untuk mengurangi kesalahan.
- Pertahankan hal-hal yang nyata, contohnya dalam hal kejujuran adalah kebijakan terbaik. Jujur pada diri sendiri dan juga orang lain. Tetap bersikap profesional dengan semua orang selama bertransaksi.
- Tanggapan dan deteksi, tidak disadari bahwa terkadang pemasok atau pabrik mungkin tidak berminat untuk memberikan umpan balik atau tanggapan yang tepat tepat waktu melalui surat atau percakapan telepon. Maka dalam hal ini anda harus sering memulai atau aktif untuk mendapatkan umpan balik yang akurat.
- Skenario yang kurang sesuai, beberapa masalah teknis yang tidak pasti mungkin muncul yang tidak dapat dihapus atau diprediksi sebelumnya. Jadi harus menjaga alternatif setidaknya dua cara yang mungkin untuk menghadapi masalah seperti itu.
Demikian pembahasan singkat mengenai Pentingnya Proses Follow Up Pada Bagian Merchandiser Di Industri Garmen. Semoga setelah membaca artikel ini sahabat Fitinline jadi makin tahu dan menambah wawasan seperti seberapa pentingnya melakukan proses follow up di setiap pekerjaan yang sedang kita jalani.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.