Article

Homepage Article Kain Mengenal Hazmat Suit, Pakaian…

Mengenal Hazmat Suit, Pakaian Petugas Medis Yang Banyak Dipakai Untuk Menangkal Corona

Di tengah merebaknya pandemi corona, keberadaan hazmat suit tentu sangat diperlukan bagi para tenaga medis dan dokter ketika menangani pasien yang terinfeksi Covid-19. Meski sepintas tampak seperti baju astronot, tapi alat pelindung diri yang bernama hazmat suit ini sebenarnya memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda lho.

Pengertian Hazmat Suit

Hazmat suit merupakan kependekan dari “hazardous material suit”. Pakaian yang sangat tertutup dan tampak seperti baju astronot ini bukan tanpa alasan dikenakan oleh petugas medis dan dokter. Salah satu alasannya yaitu hazmat suit diklaim dapat melindungi tubuh dari potensi paparan virus apapun, termasuk virus corona.

Hazmat Suit

Sumber : https://www.amazon.com/

Rumah sakit biasanya memiliki prosedur yang berbeda-beda untuk penggunaan alat pelindung diri, tergantung pada kondisi pasien, rumah sakit, serta lokasi yang terjangkit wabah virus atau penyakit berbahaya lainnya. Yang pasti pemakaian hazmat suit ini biasanya dilengkapi dengan kacamata, sarung tangan berbahan khusus.

Hazmat Suit

Sumber : https://www.amazon.com/

Lebih lanjut hazmat suit yang didesain khusus untuk melindungi tenaga medis dari bahan atau zat berbahaya, seperti virus corona yang bisa menyebar melalui droplet atau cairan liur dari pasien yang terinfeksi Covid-19 sendiri sebelumnya juga sempat terlihat di muka publik saat merebaknya wabah Ebola pada tahun 2014.

Hazmat Suit

Sumber : https://indonesian.alibaba.com/

Sebagai salah satu alat pelindung diri, pakaian hazmat ini memiliki beberapa level dan kebanyakan dirancang kedap air dengan tujuan untuk memastikan bahwa zat atau pun agen tidak menyentuh pemakainya. Berikut pengelompokan level pakaian hazmat berdasarkan seberapa banyak perlindungan yang diberikan.

1. Hazmat Suit Level A

Pakaian hazmat level A dirancang untuk memberikan tingkat perlindungan yang tertinggi terhadap uap, gas, kabut dan partikel. Pakaian ini berbentuk penuh dengan menggabungkan alat bantu pernapasan SCBA dan radio dua arah yang digunakan di dalam pakaian.

2. Hazmat Suit Level B

Pakaian hazmat level B dibuat dengan cara menggabungkan sebuah splash-protective, pakaian yang resisten terhadap bahan kimia dengan sarung tangan dan sepatu bot yang dapat memberikan perlindungan level A terhadap cairan, tetapi tidak kedap udara.

3. Hazmat Suit Level C

Pakaian hazmat level C memiliki bahan yang sama dengan pakaian sebelumnya, akan tetapi masih memungkinkan untuk penambahan alat perlindungan napas lainnya seperti respirator pemurni udara. Pakaian ini biasa digunakan saat mendekontaminasi pasien atau korban.

4. Hazmat Suit Level D

Pakaian hazmat level D sebenarnya kurang baik untuk melindungi tubuh dari paparan bahan kimia, dibutuhkan perlindungan wajah tersendiri untuk level ini.

Cara Kerja Hazmat Suit

Sedikit berbeda dengan pakaian sehari-hari yang diciptakan dalam berbagai model dan varian, hazmat suit sendiri pada prinsipnya memiliki sejumlah karakteristik yang sangat khas terkait dengan fungsi utamanya yakni untuk memberikan proteksi semaksimal mungkin pada tenaga medis yang mengenakannya.

  1. Hazmat suit biasanya dibuat dengan beberapa material seperti bahan micro, kain spunbond  serta bahan tyvek yang terbuat dari petrokimia minyak dan gas alam.
  2. Hazmat suit dirancang untuk tahan air dan dipastikan agen atau zat apaun tidak dapat menyentuh pemakainya.
  3. Hazmat suit dibuat untuk mencegah penularan patogen atau virus yang terkandung dalam darah dan cairan tubuh pasien.
  4. Hazmat suit dapat melindungi tubuh dari potensi paparan virus apapapun, termasuk novel coronavirus (2019-nCov).
  5. Pakaian ini biasanya dilengkapi dengan alat bantu pernapasan mandiri untuk memastikan yang menggunakannya mendapat pasokan udara untuk bernafas.
  6. Dalam dunia medis hazmat suit biasa digunakan bersama perlengkapan lain seperti kacamata, masker dan sarung tangan.
    • Kacamata untuk pengaman yang dipakai tenaga kesehatan biasanya memiliki lensa polikarboat bening dengan pelapis uvextreme antikabut dan tahan gores.
    • Pemakaian masker pelindung wajah dimaksudkan untuk melindungi selaput lendir hidung, mulut dan mata dari paparan virus dan bakteri selama melakukan tindakan atau perawatan pasien.
    • Sarung tangan yang biasa di pakai oleh tenaga medis agar terhindar dari droplet pasien sekaligus mencegah terjadinya infeksi silang biasa disebut dengan nama handsoon.

Penting untuk diketahui, virus dalam darah dan cairan tubuh pasien dapat masuk ke tubuh seseorang melalui kulit yang rusak atau selaput lendir seperti mata, hidung dan mulut. Karena itulah mengenakan kacamata, masker dan sarung tangan menjadi sebuah keharusan bagi tenaga medis ketika mengobati pasien di rumah sakit.

Bahan Untuk Membuat Hazmat Suit

Khusus untuk membuat hazmat suit sendiri jenis bahan kain yang dipakai umumnya juga cenderung berbeda dengan bahan pakaian sehari-hari dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Beberapa jenis bahan kain yang dimaksud yakni ada bahan tyvex, kain spunbond dan kain micro yang memiliki karakteristik cukup unik.

1. Bahan Tyvex

Tyvex merupakan material berbentuk lembaran yang terdaftar sebagai merk dagang perusahaan DuPont. Tyvek dupont ini dikenal pula sebagai bahan alat pelindung diri terbaik yang dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari bahan kimia maupun virus berbahaya seperti halnya corona.

Hazmat Suit

Sumber : https://www.dinamitek.com/

Beberapa ciri paling khas dari bahan tyvex yang membedakannya jenis kain lain diantaranya:

  • Sebagai bahan pembuatan hazmat suit tyvex biasa dibuat dari serat polietilen densitas tinggi berukuran 0,5-1 mikron.
  • DuPont Tyvek dengan teknologi canggih telah memperkenalkan dimensi baru perlindungan, keamanan dan keselamatan dalam berbagai industri.
  • Tyvek yang tangguh dan tahan lama dinilai lebih kuat dari pada kertas serta lebih fleksibel dari pada kain.
  • Bahan ini memiliki rasio kekuatan yang lebih tinggi dari kertas, menyerap sedikit kelembaban atau tidak menyerap sama sekali.
  • Tyvex mampu melindungi tubuh pemakainya dari paparan bahan kimia ringan serta virus berbahaya.
  • Karakteristik bahannya terbilang sangat khas yakni tidak mudah robek, kedap air namun masih bisa memungkinkan  pertukaran  udara,  memiliki  berat  material  yang  sangat  ringan, serta bisa didaur ulang.

2. Kain Spunbond

Kain spunbond termasuk ke dalam jenis bahan kain sintetis yang dibuat melalui serangkaian proses kimiawi. Meski bahan dasar yang digunakan untuk membuat kain spunbond berupa biji plastik, namun kain furing ini dikenal sebagai kain ramah lingkungan yang memiliki banyak sekali keunggulan.

Hazmat Suit

Sumber : https://indonesian.alibaba.com/

Beberapa ciri paling khas dari kain spunbond yang membedakannya jenis bahan kain lain diantaranya:

  • Kain spundbond dikenal sebagai bahan kain yang aman dipakai dan lebih ramah lingkungan.
  • Kain spunbond memiliki ketahanan yang tinggi terhadap bahan kimia.
  • Lebih tahan lama bila dibandingkan dengan plastik atau kertas.
  • Tidak menimbulkan polusi dan dapat didaur ulang.
  • Kain spunbond tersedia dalam berbagai macam tingkat ketebalan yang berbeda sehingga bisa dikreasikan kedalam beragam produk pakaian termasuk hazmat suit.
  • Kain spunbond tidak mengandung bahan kimia dan harganya pun cukup ekonomis.
  • Berdasarkan tingkat ketebalannya kain spunbond yang digunakan untuk membuat hazmat suit sebenarnya dapat dikelompokkan kedalam berbagai jenis dan variasi yang berbeda. Bahan kain yang dimaksud yakni berupa kain spunbond 20 gram, kain spunbond 50 gram dan juga kain spunbond 75 gram.

3. Kain Micro

Kain micro adalah bahan kain microfiber terbaik yang memiliki perpaduan campuran dua jenis polymer, yaitu nylon (polyamide) dan polyester dengan ratio perbandingan 80% polyester dan 20% polyamide. Kain ini umumnya akan menyerap air lebih baik dan proses kering lebih cepat.

Hazmat Suit

Sumber : https://www.dhgate.com/

Beberapa ciri paling khas dari bahan micro yang membedakannya jenis kain lain diantaranya:

  • Memiliki karakteristik yang tahan terhadap air.
  • Serat kain micro cenderung tipis karena benang yang dipakai untuk membuat kain ini sangat halus.
  • Kain micro umumnya bersifat hangat dan tidak mudah kusut.
  • Tidak menyebabkan masalah kesehatan pada penderita alergi atau asma.
  • Sifat bahan jatuh sehingga bagus untuk digunakan sebagai bahan pakaian.

Sama halnya dengan kain spunbond, jenis dan variasi dari kain micronya sendiri cukup beragam. Khusus untuk pembuatan hazmat suit, varian kain micro yang digunakan bisa berupa kain micro (mikro) waterproof.

Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat hazmat suit sebagai pakaian pelindung tubuh dari paparan virus maupun organisme berbahaya lainnya?. Sebagai bahan referensi mungkin anda bisa melihat-lihat dulu koleksi bahan kain spunbond dan kain micro dari kami.

1. Kain Spunbond

a. Kain Spunbond 20 Gram

Kain spunbond 20 gram merupakan sejenis bahan kain yang cenderung tipis dan memiliki berat 20 gram/m2. Untuk memesan kain spunbond dengan gramasi di bawah 50 gram bisa menghubungi Customer Service kami.

b. Kain Spunbond 50 Gram

Kain spunbond 50 gram merupakan jenis bahan yang relatif cukup tipis jika dibandingkan dengan bahan spunbond lainnya.

c. Kain Spunbond 75 Gram

Kain spunbond 75 gram merupakan salah satu jenis bahan kain spunbond yang memiliki tekstur dan tingkat ketebalannya yang sedang sehingga sangat mudah untuk dijahit.

2. Kain Micro (Mikro) Waterproof

Micro (Mikro) waterproof adalah jenis bahan micro (mikro) tipis yang mempunyai lapisan anti air (waterproof). Bahan ini terasa lembut karena jalinan benangnya yang tipis dan rapat namun kuat.

3. Kain Medis TR Waterproof

Kain medis TR waterproof adalah jenis kain TR (tetoron rayon) yang mempunyai lapisan anti air yang kuat yang biasanya digunakan untuk keperluan medis yang aman namun tetap nyaman dipakai.

4. Saten Waterproof

Kain saten waterproof adalah kain saten polieter yang mempunyai lapisan anti air untuk melindungi kain maupun pemakaian terkena air. Kain ini lebih mengkilap dibanding parasut dengan jalinan benang yang lebih longgar.

Selain itu terdapat pula alternatif bahan kain lainnya yang bisa dipakai. Bahan kain yang dimaksud yakni berupa kain parasut bening, kain parasut ripstop dan kain parasut milky.

1. Kain Parasut Bening

Kain parasut bening merupakan jenis kain yang mempunyai coating bening (transparant) di bagian buruk bahan kainnya sementara bagian baik kainnya tetap berwarna. Kain parasut bening ini bersifat water-resistant.

2. Kain Parasut Milky

Kain parasut milky merupakan jenis kain yang mempunyai sifat water-resistant (tahan air dalam kondisi air mengalir bukan menggenang). Kain parasut ini mempunyai coating milky (warna putih susu).

3. Kain Parasut Ripstop

Kain parasut ripstop merupakan jenis kain yang memiliki coating (lapisan anti air) bening/transparan dengan tektur kotak-kotak. Kain parasut ini umumnya bersifat water resistant.

Cara Memakai Hazmat Suit

Sebagai salah satu jenis pakaian wajib yang umum dikenakan oleh petugas medis saat merawat pasien dengan diagnosis penyakit menular, hazmat suit harus dipakai dalam urutan yang benar dan butuh pelatihan khusus. Sebab jika cara pemakaiannya salah, tetap saja akan muncul potensi terinfeksi virus pada orang yang memakainya.

Hazmat Suit

Sumber : https://www.qss-safety.com/

Terkait dengan prosedur pemakaian dan pelepasannya secara umum hazmat suit dapat dikenakan dengan cara berikut.

  1. Hazmat dapat dipakai setelah pakaian normal, setelah itu baru menggunakan sarung tangan, tudung sepatu dan masker untuk memastikan tidak ada celah yang bisa dimasuki virus.
  2. Bagian pergelangan tangan, kaku, wajah, leher dan pinggang kemudian dikunci.
  3. Untuk melepaskannya hazmat juga harus diperhatikan keamanannya, jangan sampai mencemari kulit atau pakaian yang menempel di tubuh.
    • Pertama lepaskan sarung tangan tanpa menyentuh bagian luar. Semua bagian luar dianggap terkontaminasi setelah pemakai melakukan kontak dnegan pasien yang terinfeksi.
    • Jika sudah kemudian hazmat suit dilepas dengan cara digulung ke bawah, dari ujung ke ujung.
    • Protokol menyatakan alat pelindung diri harus dilepas sebelum keluar dari area isolasi. Selain itu bagian depan respirator tidak boleh disentuh dan tangan harus selalu bersih baik pada saat mengenakan maupun melepaskan semua alat pelindung diri.

Prosedur Penanganan Corona

Mengingat tingginya risiko penularan virus corona, para tenaga medis perlu menerapkan prosedur dan protokol tertentu untuk mencegah penularan virus. Beberapa prosedur dan protokol yang harus ditaati petugas medis agar tidak tertular virus corona diantaranya:

1. Melatih dan Mengedukasi Tenaga Medis

Setiap tenaga medis harus mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang pemakaian alat pelindung diri (APD) sebelum merawat pengidap virus corona serta memahami cara penanggulangan terhadap pakaian, kulit dan lingkungan yang terkontaminasi.

2. Mematuhi Protokol Pencegahan Penyakit

Selain meminimalisir peluang paparan, tenaga medis wajib mematuhi protokol pencegahan penyakit dengan cara menjaga kebersihan tangan dan mengenakan alat pelindung diri (APD).

  • Para tenaga medis harus menjaga kebersihan tangan sebelum dan setelah melakukan kontak dengan pengidap, kontak dengan bahan yang berpotensi menular, sebelum memakai dan setelah melepas alat pelindung diri.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik atau menggunakan pembersih tangan yang mengandung 70 persen alkohol.
  • Tenaga medis wajib mengenakan alat pelindung diri yang terdiri dari baju pelindung khusus berupa hazmat suit, sarung tangan, masker dan pelindung mata sekali pakai yang harus dilepas kemudian dibuang setelah keluar dari ruang perawatan.

3. Meminimalisir Kemungkinan Paparan

Untuk meminimalkan peluang paparan tindakan pencegahan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni sebelum kedatangan pengunjung, pada saat kedatangan dan selama menangani pengunjung.

a. Sebelum Kedatangan

Instruksikan kepada seluruh masyarakat yang mengalami gejala infeksi pernapasan, seperti batuk, pilek, demam.untuk mengenakan masker wajah yang sudah dianjurkan.

b. Pas Saat Kedatangan

Beri tahu pengunjung yang mengalami gejala dan pastikan mereka untuk mematuhi etika batuk, mengenakan masker dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan selama kunjungan.

Pastikan seseorang yang diduga terjangkit virus duduk sejauh mungkin dari orangyang masih sehat. Bila memungkinkan sediakan area terpisah untuk menunggu giliran pemeriksaan.

c. Selama Penanganan

Lakukan prosedur triase untuk mendeteksi pengunjung yang berisiko megalami infeksi coronavirus. Triase sendiri merupakan proses seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu.

Tanyakan kepada pengunjung tentang adanya gejala infeksi pernapasan dan riwayat perjalanan ke daerah yang mengalami penularan coronavirus atau kontak dengan seseorang yang mungkin mengidap virus corona.

4. Mengatur Pergerakan di Rumah Sakit

Seluruh tenaga medis harus bekerja sama untuk memantau, mengelola dan mengedukasi pengunjung untuk mencegah penularan virus corona. Pastikan pengunjung tidak melakukan kontak dengan orang yang mengalami gejala mencurigakan sebelum menjalani pemeriksaan.

5. Pengendalian Infeksi Dengan Desinfektan

Untuk mengendalikan infeksi di lingkungan sekitar, lakukan prosedur pembersihan dan desinfeksi secara seksama dan konsisten. Bersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan desinfektan sesuai standar.

Demikian pembahasan singkat mengenai pengertian, cara kerja, bahan kain serta cara mudah untuk memakai dan melepas hazmat  yang dapat kami bagikan untuk anda. Walaupun terlihat sangat mirip dengan pakaian astronot di luar angkasa, ternyata pakaian hazmat yang digunakan di dunia medis tetap memiliki fungsi yang berbeda ya.

Semoga bermanfaat.

Comments 2

Leave a Comment
1

Abror Shodiq

4 years ago
Penjelasan yang menarik tentang Hazmat. Kalo boleh tahu untuk membuat hazmat untuk penanganan Covid-19 dari bahan spunbond itu minimal denagan spunbond yang berapa gram ya?
2

fitinline

4 years ago
Rata-rata orang menggunakan 50gr dan 75gr, walaupun ada juga yang menggunakan 20/30/40gr.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.