Biasa menggunakan jas hujan tanpa pernah memikirkan bagaimana proses pembuatannya?. Rupanya cara pembuatan jas hujan tidaklah mudah lho sahabat Fitinline. Karena dibuat dari material khusus maka para pekerja yang membuat jas hujan ini juga harus ekstra hati-hati dalam memproduksi jas hujan terbaik.
Pengertian Jas Hujan
Jas hujan merupakan salah satu jenis pakaian tahan air yang berperan penting untuk melindungi tubuh dari terpaan hujan serta meminimalisir masuknya air yang mengenai bagian tubuh. Untuk mendukung keselamatan berkendara, kebanyakan jas hujan dibuat dari bahan yang berwarna terang dan dilengkapi dengan scotlight.
Sumber : https://shopee.co.id/
Dari yang awalnya lebih sering dipakai oleh para pengendara sepeda motor kini jas hujan juga banyak dipakai oleh para pejalan kaki lho. Selain lebih simple dibandingkan dengan payung, dengan memakai jas hujan ini dijamin tubuh pemakainya tidak akan basah sekalipun berada di bawah guyuran hujan yang cukup lama.
Sumber : https://www.aliexpress.com/
Selain difungsikan sebagai pakaian pelindung tubuh, jas hujan yang memiliki efek daun talassebenarnya juga banyak diciptakan dengan model yang sangat fashionable. Jadi saat tidak hujan sekalipun ada beberapa model jas hujan yang bisa dialih fungsikan menjadi jaket yang nyaman digunakan sebagai pelengkap penampilan.
Membuat Jas Hujan
Terkait dengan cara pembuatannya, proses produksi dari jas hujan sendiri sebenarnya sangatlah mirip dengan pembuatan pakaian orang biasa. Meski demikian ada salah satu proses penting yang tidak boleh dilewatkan agar jas hujan tidak bocor atau rembes bila terkena air yakni berupa proses sealing.
Mau tahu lebih detail lagi tentang tahap-tahap yang harus dilalui dalam pembuatan jas hujan?. Untuk menjawab rasa penasaran anda berikut kami bagikan pembahasan singkat mengenai proses pembuatan jas hujan hanya untuk anda.
1. Menentukan Model Jas Hujan
Langkah pertama yang harus dilalui dalam pembuatan jas hujan yaitu menentukan desain jas hujan yang diinginkan. Dalam hal ini anda bisa membuat sketsa terlebih dahulu di media kertas atau langsung di aplikasi desain. Beberapa model jas hujan yang bisa dijadikan referensi diantaranya:
a. Jas Hujan Mantel
Jas hujan mantel (terusan panjang) biasanya memiliki bentuk memanjang dari penutup kepala (tudung) langsung ke bagian badan sampai dibawah lutut.
- Jas hujan model mantel umumnya memiliki panjang sampai dibawah lutut.
- Penutup belahannya dilengkapi dengan resleting atau kancing yang juga memanjang dari leher sampai bawah.
- Pada bagian leher diberi tali untuk mengikat hoodie.
Sumber : https://id.aliexpress.com/
b. Jas Hujan Ponco
Jas hujan ponco yang memiliki bentuk seperti layaknya jubah berukuran besar dan lebar yang jika direntangkan umumnya akan terlihat seperti persegi. Berdasarkan bentuk dan variasinya jas hujan ponco dapat dijumpai dalam berbegai model, yakni:
- Jas hujan ponco tanpa tangan.
- Jas hujan ponco dengan tangan (ujung tangan berkaret).
- Jas hujan ponco 2 kepala (double head 2 in 1) yang bisa digunakan untuk 2 orang sekaligus.
Sumber : https://mobilmo.com/
c. Jas Hujan Setelan
Jas hujan setelan atas bawah terdiri dari dua bagian yang terpisah. Setelan atas dari jas hujan model ini umumnya berupa jaket dan setelan bawah berupa celana maupun rok panjang.
- Setelan atas dari jas hujan model ini biasanya tersambung langsung dengan tudung berbentuk dengan hoodie.
- Untuk mengikat tudung jas hujan supaya tidak terbuka pada bagian lehernya terdapat tali pengencang.
- Pada bagian ujung lengan dari jas hujan umumnya terdapat karet yang berfungsi meminimalisir masuknya air ke dalam bagian tangan.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
d. Jas Hujan Gamis
Jas hujan gamis bentuknya sekilas tampak seperti gamis. Jas hujan dengan model ini sangat cocok jika dipakai oleh para perempuan yang banyak beraktifitas menggunakan gamis atau rok panjang.
Sumber : https://www.bukalapak.com/
2. Menentukan Ukuran Jas Hujan
Selesai menentukan model jas hujan perlu dilakukan pula proses penentuan ukuran jas hujan. Beberapa konveksi biasanya memiliki standar ukuran sendiri-sendiri untuk jas hujan yang diproduksinya.
- Karena jas hujan dipakai sebagai pakaian paling luar maka ukurannya harus dibuat cukup besar dari ukuran pakaian biasa.
- Selain lebih nyaman ukuran yang besar ini pada dasarnya juga lebih aman dari resiko sobek dan tidak menyulitkan pemakainya saat berkendara.
3. Menyiapkan Bahan Jas Hujan
Persiapkan bahan dasar jas hujan berserta bahan tambahan lain yang mungkin diperlukan untuk menyempurnakan jas hujan, misalnya saja kancing, resleting, seam sealer maupun pita scotlight.
a. Bahan Utama
Memilih bahan jas hujan yang bersifat waterproof (anti air) dan memiliki warna terang atau cerah sangat disarankan. Adapun beberapa jenis bahan yang biasa dipakai untuk membuat jas hujan diantaranya:
- Bahan Plastik
Bahan plastik cenderung tipis tapi cukup efektif dipakai saat darurat. Karena tipis jas hujan yang dibuat dari bahan ini umumnya mudah rusak dan hanya mampu bertahan sekitar 1-5 kali pemakaian.
- Plastik Mika
Jika menginginkan jas hujan plastik yang awet, bisa juga dipilih bahan jas hujan dari bahan plastik mika yang bersifat lebih kuat, tebal dan agak transparan.
Sumber : https://www.amazon.com/
- Bahan PVC
Bahan PVC masih sejenis dengan plastik namun sifatnya lebih kuat. Bahan ini secara keseluruhan memiliki karakteristik yang cenderung ringan, tidak terlalu tebal, cukup sejuk tapi sayangnya mudah sobek jika tersangkut.
Sumber : https://www.amazon.com/
Kain parasut jas hujan merupakan kain yang dilengkapi dengan lapisan anti air sehingga mampu memberikan perlindungan maksimal.
- Selain tahan air dan nyaman di badan, jas hujan berbahan parasut juga tidak mudah sobek.
- Kain parasut waterproof terbukti sangat tahan air, mantap, kokoh, awet tetapi sangat nyaman dikulit ketika dikenakan.
- Kain parasut waterproof cukup enteng dan halus. Bisa dipakai untuk membuat jas hujan wanita, jas hujan anak, maupun jas hujan pria.
- Selain tahan air dan nyaman di badan, kain parasut waterproof juga tidak mudah sobek.
- Kain parasut waterproof lebih bersifat anti air dari pada bahan PVC.
- Untuk harga dan ketahanan tentu saja kain parasut waterproof tingkatannya berada di atas bahan PVC ataupun semi karet.
Sumber : https://fitinline.com/
- Bahan Nilon
Bahan nilon umumnya terbuat dari produk minyak bumi. Jas hujan dari bahan nylon campuran ini paling cocok untuk di gunakan di Indonesia.
Sumber : https://www.farfetch.com/
- Bahan Karet
Bahan karet termasuk ke dalam jenis bahan yang sangat kuat. Khusus untuk jas hujan, karet yang dipilih sebenarnya merupakan jenis semi karet yang memiliki karakter lentur, tidak tebal namun cukup panas saat digunakan.
Sumber : http://fishers.ie/
- Bahan Campuran
Selain bahan-bahan yang sudah disebutkan di atas sebenarnya ada juga jas hujan yang dibuat dari bahan campuran. Sebut saja kombinasi PVC dan poliester, PVC dan karet, serta poliester oil coating.
- Jas hujan PVC dan poliester sebenarnya tidak dicampur secara langsung. PVC dipakai di luar sedangkan polyester dipakai di dalam untuk menambah kenyamanan.
- PVC dan karet merupakan bahan campuran jas hujan yang sifatnya hampir sama dengan bahan PVC namun lebih elastis.
- Poliester oil coating termasuk ke dalam jenis bahan poliester yang dilapisi dengan bahan waterproof seperti karet sehingga tahan air.
b. Resleting
Jenis resleting yang biasa dipakai sebagai penutup belahan jas hujan biasanya berupa resleting opend end yang bagian bawahnya tidak terkunci sehingga antara tape sebelah kanan dan kiri bisa dipisah atau dilepas.
- Untuk jas hujan pastikan resleting yang dipakai terbuat dari bahan yang kuat seperti bahan kuningan dan tembaga.
- Bisa juga menggunakan resleting berbahan plastik agar air tidak mudah merembes melalui celah ritsleting.
Sumber : https://www.decathlon.in/
c. Kancing
Pada beberapa jenis jas hujan diperlukan pula kancing snap dari bahan plastik untuk menutup belahan jas hujan.
- Snap button plastik sama fungsinya dengan snap button metal hanya saja bahan dan alat memasangnya yang berbeda.
- Kancing plastik atau plastic snap button umumnya lebih banyak digunakan pada jaket, cloth diaper, jas hujan, pouch dan bandana.
Sumber : https://www.goldstartool.com/
d. Seam Sealer
Untuk menahan air hujan agar tidak masuk melalui lubang-lubang bekas jahitan diperlukan seam sealer.
- Seam sealer merupakan penutup jahitan pada bahan waterproof.
- Seam sealer sendiri terdiri atas beberapa macam jenis ada yang berbentuk tube pasta, roll on, cairan, spray dan tape.
- Dari beberapa seam sealaer yang ada, seam sealer jenis tape merupakan bahan yang paling banyak digunakan pada jas hujan dan pakaian anti air lainnya.
Sumber : https://www.lazada.co.id/
e. Scotlight
Supaya pemakai jas hujan lebih mudah dilihat pengendara lain diperlukan pula tambahan berupa pita scotlight yang dapat memantulkan cahaya.
- Pita scotlight yang reflektif berperan penting untuk memantulkan cahaya ketika malam hari sekaligus meningkatkan visibilitas dan keamanan pemakainya.
- Scotlight pada jas hujan bisa dengan mudah dijumpai pada bagian dada depan, punggung belakang dan lengan.
- Untuk pilihan warnanya sendiri cukup banyak, ada yang berwarna kuning, orange, silver, hijau neon dan beberapa warna terang lainnya.
Simak juga pembahasan mengenai Pentingnya Keberadaan Pita Scotlight Pada Jas Hujan pada artikel Fitinline terdahulu.
Sumber : https://www.ralali.com/
f. Elastis
Karet elastis perlu dipasang di bagian ujung lengan dengan tujuan untuk meminimalisir masuknya air ke bagian tangan.
Sumber : https://www.sportsmansguide.com/
4. Membuat Pola Jas Hujan
Selesai melakukan pengukuran selanjutnya perlu dilakukan proses pembuatan pola jas hujan sesuai model yang sudah ditentukan sebelumnya, setelah itu pola-pola yang telah disiapkan hendaknya diperiksa kembali apakah sudah sesuai dengan ukuran jas hujan yang hendak dibuat.
Ingin membuat jas hujan untuk keperluan produksi tapi masih bingung bagaimana cara menggambar polanya?. Sebagai bahan pertimbangan anda bisa mendownload Pola Jas Hujan Gamis/Hijab siap pakai dari kami.
Sumber : https://fitinline.com/
Pola jas hujan gamis/hijab adalah pola jas hujan model gamis/hijab yang biasanya digunakan oleh perempuan muslim dengan tetap mempertahankan model yang syari. Standar ukuran untuk jas hujan gamis/hijab di Fitinline adalah sebagai berikut.
Pola jas hujan gamis/hijab ini dibuat untuk konsumsi rumahan, dimana pola dalam bentuk file PDF. Setelah dicetak, pola harus disusun sesuai dengan ukuran nomor yang tertera di halaman. Panduan penyusunan halaman ada di lembar panduan yang ada di dalam paket pola.
5. Meletakkan Pola di Atas Bahan
Pola jas hujan yang telah dibuat kemudian diletakkan di atas bahan yang telah dibentangkan dengan memperhatikan tanda-tanda pola seperti arah serat dan jumlah potongan pola.
- Lipat bahan menurut arah memanjang kemudian disemat sisinya dan diberi pemberat.
- Letakkan pola jas hujan di atas bahan dengan memperhatikan arah serat pada pola harus sejajar dengan tepi bahan, kemudian beri kampuh.
6. Memotong Bahan Jas Hujan
Setelah menentukan ukuran dan membuat pola jas hujan, sekarang saatnya bagi anda untuk memotong bahan jas hujan dengan menggunakan gunting khusus.
- Mulailah memotong bahan jas hujan yang paling dekat dengan tepi terlebih dahulu. Potong bahan jas hujan mengikuti garis kampuh yang telah dibuat sebelumnya.
- Potong bahan jas hujan dari bagian pola yang besar baru pola yang kecil seperti hoodie.
- Supaya hasil guntingan yang didapatkan terkesan tampak rata dan halus gunakan gunting yang tajam.
- Setelah dipotong kalau memang ada sablon jas hujan biasanya akan diablon terlebih dahulu baru dijahit. Tapi kalau tidak jas hujan ini bisa langsung diproses lebih lanjut dengan cara dijahit.
7. Menjahit Jas Hujan
Berlanjut ke proses selanjutnya yakni proses sewing alias menjahit bahan jas hujan. Pada tahap ini pekerja tinggal menjahit potongan-potongan bahan dengan menggunakan mesin jahit hingga membentuk sebuah jas hujan yang cantik sesuai desain yang telah direncanakan sebelumnya.
- Pasangkan pita scotlight pada bagian potongan baik bahan yang perlu diberi tambahan scotlight. Misalnya saja bagian dada depan, punggung belakang dan juga lengan.
- Jahit lebih dulu bagian utama jas hujan yakni bagian badan baru dilanjutkan dengan bagian lengan, hoodie dan pelengkap lainnya.
- Pasangkan penutup belahan jas hujan dan juga karet elastis pada ujung lengannya.
- Untuk memastikan bahwa jas hujan yang dibuat memiliki kualitas jahitan yang baik pastikan proses menjahitnya benar-benar presisi.
8. Sealing Jas Hujan
Selesai dijahit jas hujan perlu diproses lebih lanjut dengan proses sealing menggunakan seam sealer. Fungsi utamanya yaitu untuk menutup pori-pori bekas jahitan agar ketika terkena hujan tidak bocor.
- Untuk proses sealing menggunakan sealer tape panaskan seterika dan siapkan kertas teflon atau kertas minyak yang dilipat sebanyak dua sampai tiga kali sebagai alasnya.
- Tempatkan sealer tape pada bagian dalam jahitan, kemudian setrika bagian tersebut sembari ditekan.
- Kunci utama dari teknik ini adalah pengaturan panas yang tepat.
- Jika pemanasan dan penempelannya tidak sempurna, maka seam sealer tape yang terpasang tersebut tidak akan bertahan lama dan mudah terkelupas sehingga menyebabkan kebocoran.
- Proses ini bisa juga anda terapkan untuk memperbaiki jas hujan yang sudah rusak. Tapi kalau ingin mendapatkan hasil yang lebih sempurna dan tahan lama disarankan untuk memakai mesin hot air seam sealing machine yang biasa digunakan dalam industri skala besar.
Sumber : https://www.amazon.com/
9. Finishing Jas Hujan
Sebagai penyelesaian akhir perlu dilakukan tahap finishing yakni merapikan benang dan mengecek kualitas jahitan jas hujan.
Sumber : https://shopee.co.id/
Demikian pembahasan singkat mengenai prosedur pembuatan jas hujan mulai dari pemilihan desain hingga finishing yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak lagi informasi penting terkait dengan bahan kain dan teknik menjahit yang tidak kalah seru simak terus artikel dari kami ya.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.