Liners, kemajuan trend fashion di masa kini semakin terlihat jelas. Terlebih ketika munculnya banyak varian dari pakaian, terutama kulot crinkle jumbo yang kini tengah banyak digemari oleh Generasi Z.
Sebagai salah satu jenis celana yang selalu menjadi incaran kaum wanita, penampilan kulot crinkle yang tidak biasa justru menjadi nilai tambah tersendiri untuk membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya. Kulot crinkle cocok dipadu-padankan dengan beberapa jenis pakaian, dari setelan formal bahkan hingga kasual tergantung kebutuhan.
Istilah ‘Kulot’ dulunya biasa digunakan untuk menyebutkan jenis celana selutut yang dikenakan oleh pria bangsawan Eropa di masa Renaissance. Lalu pada perkembangannya di abad ke-18, kulot diadaptasi sebagai busana yang lazim digunakan sebagai seragam militer, khususnya oleh tentara perang Eropa. Hingga di masa pertengahan era Victoria, kulot selanjutnya diciptakan untuk mempermudah ruang gerak para wanita ketika sedang berkuda. Lalu di masa kini, munculah kulot yang dapat digunakan oleh kalangan manapun dengan varian serta warna yang lebih beragam, salah satunya yaitu kulot dari bahan crinkle.
Lantas, mengapa celana kulot dari bahan crinkle begitu digemari oleh Generasi Z?
Liners, yuk mengenal lebih dekat mengenai kain crinkle!
Menurut The Fashion Starter, kain crinkle merupakan kain yang memiliki efek kerutan halus pada permukaan kainnya. Permukaan dari kain crinkle tetap lembut meskipun teksturnya tidak rata. Kain Crinkle memiliki karakter yang unik dengan permukaannya yang berkerut, lembut serta tidak membuat gerah ketika digunakan. Karakteristik kain yang sedikit menerawang serta jatuh membuatnya dapat digunakan sebagai bahan kain untuk Hijab, Blouse, Kulot, Dress, Syal dan lain sebagainya.
Selain untuk busana, kain crinkle juga kerap kali dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan tirai. Kain tersebut memiliki ciri khas berkerut dan memanjang pada lajur benang. Bahan yang biasanya digunakan untuk membuat jenis kain seperti ini yaitu katun dan rayon. Sayangnya, tidak semua kain katun dan rayon dapat menghasilkan kain crinkle yang bermutu.
Mengutip dari MC Texstyle, kain crinkle terdiri dari beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan model serta kebutuhan busana. Beberapa diantaranya seperti:
- Crinkle Crepe
Sumber : Pinterest.com
Jenis kain crinkle ini memiliki tekstur yang paling kasar dibanding kain crinkle lainnya, namun memiliki sifat bahan yang lembut. Kain crinkle jenis ini sangat digemari di Indonesia karena bahannya yang cocok untuk digunakan untuk wilayah dengan iklim tropis.
- Airflow Crinkle
Sumber : Pinterest.com
Jenis kain crinkle ini memiliki kesan yang jatuh ketika digunakan. Kainnya cukup ringan, namun tidak menerawang ketika digunakan. Kelebihan dari jenis airflow crinkle adalah mudah menyerap keringat serta tidak meninggalkan rasa gatal di kulit.
- Crinkle Silk
Sumber : Pinterest.com
Crinkle Silk merupakan salah satu jenis kain crinkle yang terlihat mewah jika digunakan. Kain jenis ini terbuat dari benang sutra yang membuat teksturnya terasa begitu halus dan lembut. Sayangnya, kain crinkle jenis ini cenderung transparan, sehingga penjahit perlu menambahkan furing ketika ingin membuat busana dari kain crinkle jenis ini.
- Crinkle Cotton
Sumber : Pinterest.com
Jenis kain crinkle yang satu ini bahannya lebih tebal dibandingkan jenis kain crinkle lainnya. Sesuai dengan namanya, jenis kain crinkle yang satu ini terbuat dari bahan katun, sehingga nyaman ketika dikenakan. Bahan kain yang lebih tebal menjadikan crinkle cotton sebagai pilihan yang tepat sebagai bahan dasar untuk pembuatan hijab, blouse ataupun dress.
- Crinkle Shawl
Sumber : Pinterest.com
Jenis kain crinkle yang satu ini paling banyak digunakan sebagai bahan dasar dari pembuat jilbab pashmina. Karakteristik kain yang ringan dan sejuk membuat jilbab dari bahan tersebut populer di kalangan wanita. Tampilan kain crinkle jenis ini lebih bergelombang dari jenis kain crinkle crepe.
- Crinkle Miyake
Sumber : Pinterest.com
Jenis kain crinkle yang satu ini sangat terkenal di Jepang, hal itulah yang menjadi alasan mengapa nama dari jenis kain crinkle tersebut memiliki unsur bahasa dari Negeri Sakura tersebut. Bahannya yang sangat nyaman membuat jenis kain crinkle yang satu ini sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian.
- Crinkle Dottie
Sumber : Pinterest.com
Jenis kain crinkle yang satu ini sempat menjadi tren di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena tampilannya yang unik. Terdapat banyak tonjolan kecil pada permukaan kainnya, sehingga membuat tampilan dari jenis kain crinkle yang satu ini terlihat unik dan menarik.
Alasan mengapa kulot crinkle digemari oleh generasi z.
Dilihat dari karakteristik bahannya yang unik serta nyaman digunakan di wilayah dengan iklim tropis, sepertinya tidak heran jika kulot dengan bahan crinkle dapat digemari oleh banyak kalangan, terlebih generasi z.
Selain itu, teksturnya yang tidak rata serta halus membuat kulot dengan kain crinkle tidak perlu disetrika sehingga tidak memerlukan effort yang besar jika ingin menggunakannya. Hal tersebut tentunya sesuai dengan karakteristik Generasi Z yang menyukai hal-hal yang praktis.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.