Memasukkan bagian ujung bawah kemeja ke dalam celana sejak dulu memang dikenal sebagai salah satu cara berpakaian yang cukup populer di kalangan pria terutama untuk mereka yang selalu dituntut untuk selalu tampil rapi dan formal. Namun anda juga harus tahu kalau sebenarnya tidak semua kemeja cocok untuk dimasukkan ke dalam celana lho.
Sumber : http://www.fashionadorable.com/
Lantas kapankah waktu paling tepat untuk memasukkan kemeja tersebut ke dalam celana?. Sebelum memakai kemeja pastikan anda sudah tahu jenis kemeja seperti apa yang hendak anda gunakan. Dengan begitu anda bisa lebih mudah untuk menentukan gaya busana seperti apa yang anda terapkan pada penampilan.
Sumber : https://www.alibaba.com/
Penting untuk diketahui, dalam industri fashion sendiri pada prinsipnya dikenal banyak sekali model pakaian yang bisa dikenakan oleh para pria. Beberapa ada yang bisa dikenakan secara bebas, dalam artian ujungnya tidak perlu dimasukkan ke dalam celana namun ada juga yang sengaja didesain untuk selalu dimasukkan ke dalam celana.
- Jenis kemeja yang perlu dimasukkan ke dalam celana diantaranya berupa dress shirt, kemeja berkancing lengan panjang, dan kemeja flannel resmi.
- Jenis kemeja atau kaos yang tidak harus dimasukkan ke dalam celana di antaranya berupa casual shirt, t-shirt, polo shirt, button-fronted sport shirt, serta vacation shirt.
Sumber : http://www.outfittrends.com/
Kemeja yang harus dimasukkan ke dalam celana umumnya memiliki model kerah yang kaku dan tegak. Pada bagian kerah dan lengannya juga terdapat collar stays dan cuff. Hal lain yang menentukan apakah kemeja tersebut harus dimasukkan ke dalam celana atau tidak adalah ukuran panjang kemeja.
Jika ukuran kemeja lebih panjang bahkan sampai menutupi seluruh ritsleting celana dan kantong belakang celana itu berarti anda wajib untuk memasukkan bagian ujung bawah kemeja ke dalam celana.
Sumber : https://picclick.com/
Sumber : https://in.pinterest.com/
Sebaliknya jika kemeja atau kaos yang anda memiliki hanya dilengkapi dengan kerah lunak seperti halnya casual shirt dan polo shirt maka anda bebas untuk memasukkan ujung kemeja tersebut ke dalam celana ataupun tidak.
Sumber : https://www.indiamart.com/
Bentuk dasar dari kemeja casual sendiri memang jauh berbeda dengan dress shirt yang lebih formal. Mulai dari kerahnya yang tergolong lunak hingga bentuk lengannya yang bisa dibuat model ataupun. Bagian bawah kemeja casual ini pun rata-rata dibuat tidak terlalu panjang, jadi kalaupun dimasukkan ke dalam celana ujungnya pasti akan mudah keluar.
Sumber : https://efaisto.com/
Dilihat dari tujuan pemakaiannya dress shirt dan casual shirt sendiri memiliki variasi yang berbeda. Dress shirt lebih sesuai jika dipadukan dengan celana bahan, kalau casual shirt lebih cocok jika dikenakan bersama jeans, celana chino, hingga celana pendek untuk mempertegas kesan santai yang ingin ditampilkan.
Sumber : http://ru.aliexpress.com/
Semoga bermanfaat.
Tertarik untuk mempelajari bagaimana cara membuat kemeja dengan pola yang sudah jadi?. Sahabat Fitinline bisa mendownload pola beserta panduan menyusun polanya Di Sini.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.