Article

Homepage Article Pakaian Adat Kenali Bentuk Dasar Busana…

Kenali Bentuk Dasar Busana Daerah dan Perkembangan Busana Tradisional Indonesia

Dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan suku bangsa, tiap daerah di Indonesia secara umum juga mempunyai busana khas yang tersebar di seluruh nusantara lho. Dari yang awalnya hanya berdesain sederhana busana tradisional inipun seiring berjalannya waktu juga mengalami banyak perkembangan dari segi desain maupun material. 

Pengertian Busana Tradisional

Busana tradisional dapat didefinisikan sebagai suatu busana daerah yang telah dipakai secara turun temurun oleh masyarakat di wilayah tertentu. Sebagai salah satu hasil budaya sekaligus simbol identitas yang menandai perkembangan dan akulturasi budaya, busana tradisional ini pada prinsipnya juga memiliki ciri khas tersendiri.

Busana Tradisional

Sumber : https://carakus.com/

Khusus untuk busana daerah di Indonesia ciri khas ini bisa dilihat dari model busananya, penggunaan assesories dan millinerisnya, serta jenis kain yang digunakan sebagai bahan pembuatannya.

  1. Busana daerah biasanya terbuat dari bahan kain tradisional asli Indonesia.
  2. Busana laki dan perempuan umumnya dibuat dengan bahan kain yang sama tetapi model bajunya sedikit berbeda.

Busana Tradisional

Sumber : https://www.picuki.com/

Lebih lanjut busana tradisional bukan hanya sekedar kain tapi didalamnya juga terdapat rekam-jejak sejarah, pemikiran, juga keyakinan suatu kelompok sosial untuk menunjukkan unsur kekentalan budaya masing-masing daerah. Dari masa ke masa busana daerah pun telah mengalami perkembangan dengan berbagai inovasi.

Bentuk Dasar Busana Daerah

Dilihat dari bentuk dasarnya busana daerah yang ada di Indonesia sendiri pada dasarnya masih mempunyai persamaan antara daerah satu dengan busana daerah yang lain, misalnya kebaya di Sumatera, Jawa, Maluku dan Sulawesi. Demikian pula dengan bentuk baju kurung, kain panjang dan sarung yang terdapat di berbagai pulau.

Perbedaan dari tiap-tiap busana umumnya terletak pada ukuran panjang atau pendek serta variasi busana, sedangkan sebutan jenis busana tergantung pada bahasa daerah masing-masing. Maka dari itu berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya busana daerah yang ada di Indonesia secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1. Kelompok Celemek Panggul

Celemek panggul merupakan busana tradisional yang terdiri dari kain panjang (salah satunya kain batik), rok dan sarung. Busana tradisional yang termasuk ke dalam kategori ini yakni berupa sinjang di Jawa Barat dan Bali, ulos di Tapanuli, tapih di Kalimantan dan sewet di Palembang.

2. Kelompok Tunika

Tunika merupakan busana tradisional yang terdiri dari kelompok baju kurung. Busana tradisional yang termasuk ke dalam kategori ini yakni berupa baju bodo di Sulawesi Selatan, baju boro-boro di Sumbawa dan baju cele di Maluku. 

Ciri paling khas yang membedakan baju kurung dengan jenis busana lainnya yaitu:

  • Baju kurung termasuk ke dalm jenis baju berbentuk tunika longgar bagian badannya, lengan pun lurus dan longgar.
  • Panjang baju kurung adalah antara tiga perempat atau sampai pergelangan tangan.
  • Lubang leher dari baju kurung berbentuk bundar dengan belahan kecil sepanjang 10-12 cm panjangnya dari lekuk leher.
  • Belahan yang terdapat pada baju kurung dapat dibiarkan terbuka dan dapat pula ditutup dengan bros.        

3. Kelompok Kaftan dan Kebaya

Busana tradisional yang termasuk ke dalam kategori ini yakni berupa kebaya di seluruh Indonesia, Surjan di pulau Jawa (busana pria), baju teluk belanga di Sumatera, baju potongan Cina yang terdapat di banyak daerah (busana pria) serta baju kampret di Jawa Barat (busana pria).

4. Kelompok Draperi

Draperi merupakan busana tradisional yang terdiri dari kemben, selendang atau pakaian bungkus. Busana tradisional yang termasuk ke dalam kategori ini yakni berupa sabuk wala atau dodot di Jawa Tengah, kemben di jawa dan Bali, selimut di Nusa tenggara, macam-macam selendang dan kerudung ikat kepala dan stagen.                

  • Kain panjang bisa berupa sehelai kain berbentuk segi empat panjang berukuran sekitar 2.25 m x 1.10 m.
  • Kain panjang biasanya bercorak batik, tetapi ada juga yang bercorak garis misalnya kain tradisional lurik.

Perkembangan Busana Daerah

Dilihat dari sejarahnya dapat diketahui bahwa bentuk busana tradisional Indonesia yang kita kenal sekarang telah melalui berbagai perubahan atau perkembangan secara perlahan-lahan, baik bentuk kup dan maupun bahan, serta cara memakainya. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi bentuk busana diantaranya:  

  1. Kesadaran bangsa Indonesia akan nilai kebudayaannya sehingga mereka mau mengembangkan dan menggunakan busana tradisonal.
  2. Peran wanita Indonesia yang semakin meningkat di tengah kemajuan zaman mendorong lahirnya busana busana daerah yang disesuaikan dengan kehidupan modern.
  3. Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan para desainer dalam mengembangkan hampir semua jenis busana yang ada, seperti kain panjang, sarung, kutang, kebaya, baju kurung, kemben dan ikat kepala.
  4. Pesatnya kemajuan dalam bidang industri bahan sandang serta bahan-bahan lain yang ada hubungannya dengan busana.
  5. Meningkatnya minat putera-puteri Indonesia dalam bidang busana termasuk busana daerah.

Perkembangan Kain Panjang

Kain panjang merupakan pelengkap busana tradisional yang paling mengalami sedikit perubahan dalam bentuk dasarnya karena sejak dahulu hingga sekarang bentuk kain panjang adalah segi empat panjang. Perkembangan kain panjang ini justru terjadi pada cara penggunaannya dan perkembangan corak kainnya. 

Busana Daerah

Sumber : https://btbatiktrusmi.com/

Untuk memudahkan seseorang dalam mengenakan kain panjang saat ini telah diciptakan seni membuat kain batik wiron menjadi sarung siap pakai dengan cara dijahit pada bagian-bagian tertentu tanpa atau dengan menggunting kain. Dengan cara ini maka kain batik tersebut akan berubah bentuk menjadi semacam rok panjang.

Busana Daerah

Sumber : https://www.picuki.com/

Simak juga pembahasan mengenai Perbedaan Kain Wiron Gaya Jogja dan Solo serta Cara Memakai Kain Jarik Wiron Untuk Pria dan Wanita.

Perkembangan Bentuk Kutang

Kutang merupakan busana wanita yang awalnya berbentuk seperti blus, berlengan pendek, memiliki garis hias dan saku kecil untuk menyimpan uang, sementara di sekeliling leher dan tepi lengan diberi hiasan renda. Setelah dirasakan bahwa lengan itu kurang berfungsi maka bentuk kutang tersebut kemudian mulai sedikit dimodifikasi.

  1. Perubahan pertama pada kutang dilakukan dengan cara menghilangkan bagian lengan.
  2. Berikutnya dibuatlah garis pemisah antara garis pemisah antara dada dan lambung sehingga lambung kutang menjadi ketat dan kup dada lebih dalam.
  3. Untuk membuat kutang pendek, bagian lambung kutang dapat dihilangkan. Setelah dirasakan bahwa kutang model itu terlalu tertutup sebagian pakaian dalam, maka bagian bahu dihilangkan dan diganti dengan tali.
  4. Perkembangan selanjutnya bagian kup dibuat pas melingkari bentuk dada dan pada bagian tertentu diberi penebal atau penahan.
  5. Dengan adanya penggunaan gaun berleher rendah atau terbuka pada bagian atas dada, lahirlah penggunaan kutang tanpa tali bahu yakni kutang model strepless. 

Busana Daerah

Sumber : http://file.upi.edu/

Berencana untuk membeli kutang atau bra sebagai pelengkap gaya penampilan anda?. Supaya tidak salah pilih simak dulu yuk pembahasan mengenai 10 Tips Memilih dan Merawat Bra Baik Dari Segi Model, Bahan Hingga Ukurannya.

Perkembangan Kemben di Jawa

Kemben merupakan sepotong kain tradisional berbentuk persegi panjang yang dipakai oleh wanita di pulau Jawa untuk menutup buah dada. Cara pemakaiannya yaitu kain dililitkan melingkar dari bawaah ketiak melalui pinggang sampai ke panggul. Penggunaan kemben ini biasanya dimaksudkan sebagai busana khusus untuk upacara adat.

Busana Daerah

Sumber : http://blog.tribunjualbeli.com/

Khusus di daerah Bali dan Jawa Tengah bila seseorang memasuki keraton kemben dapat digunakan sebagai pakaian dalam yang menggantikan fungsi kutang sebelum mengenakan kebaya. Dari yang awalnya hanya dipakai untuk sekedar menutup buah dada lama-kelamaan kemben mengalami perubahan fungsi sebagi pakaian dalam.

  1. Saat ini para wanita muda biasa menggunakan kemben dengan pola yang tidak merusak dada.  
  2. Supaya kemben yang telah berwujud kutang bentuknya tetap dan tidak berubah digunakanlah penahan seperti rotan dan balein.
  3. Bahan kemben yang semula memakai bahan kain tradisional seperti kain lurik, kain jumputan dan kain batik kemudian meningkat pada bahan kain satin, kain brokat, kain lame dan sebagainya. 

Perkembangan Bentuk Kebaya

Kebaya merupakan busana tradisional Indonesia berbentuk dasar kaftan yang dipakai oleh hampir semua wanita Indonesia sebagai budaya Nasional. Berdasarkan desain dan tujuan pemakaiannya kebaya wanita ini secara umum dapat dijumpai dalam berbagai ukuran, ada yang pendek namun ada pula yang berukuran panjang.

  1. Untuk kebaya yang pendek panjangnya sampai sekitar pinggul.
  2. Untuk kebaya yang panjang bisa sampai sekitar lutut bahkan pertengahan betis.

Busana Daerah

Sumber : https://shopee.co.id/

Sedikit berbeda dengan model pakaian lainnya kebaya secara umum bisa dikategorikan ke dalam jenis pakaian yang paling banyak mengalami perubahan bentuk. Jika di masa lalu bentuk asal kebaya hanyalah lurus tanpa kupnat kini model kebaya yang berkembang justru jauh lebih beragam. Selain itu terdapat pula ciri khas kebaya dari daerah tertentu.

  1. Perubahan bentuk kebaya yang signifikan terjadi pada bentuk atau siluet kebaya.
  2. Selain itu perubahan bentuk kebaya wanita juga terjadi pada belahan depan seperti yang terlihat pada kebaya yang dipakai wanita di pulau Jawa.

Busana Daerah

Sumber : https://www.blibli.com/

Dengan ditetapkannya kebaya sebagai busana resmi maka terjadilah modernisasi bentuk kebaya wanita yang bersumber pula pada kebaya khas daerah. Beberapa jenis kebaya yang dimaksud diantaranya yakni berupa kebaya jawa, kebaya Kartini, kebaya encim, kebaya bali, kebaya kutu baru.

1. Kebaya Jawa

Kebaya Jawa merupakan jenis kebaya pertama yang ada di Indonesia. Kebaya ini sejatinya tidak hanya memiliki desain yang menarik tapi juga menyimpan sebuah filosofi yang mendalam terkait dengan kepatuhan, kehalusan, dan tindak tanduk wanita yang harus serba lembut.

2. Kebaya Kartini

Kebaya Kartini ini termasuk ke dalam jenis kebaya khas Jawa Tengah. Ciri paling khas dari kebaya Kartini yaitu memiliki model kerah yang dilipat keluar dengan kelepak kerah yang memanjang dari bagian leher hingga ujung kebaya.

3. Kebaya Encim

Kebaya Encim merupakan jenis kebaya dengan kerah berbentuk V yang berhiaskan bordiran hingga sampai bawah. Ciri khas paling menonjol dari kebaya ini yaitu banyak menggunakan bahan wol paris dan dilengkapi pula dengan elemen klasik berupa renda lebar.

4. Kebaya Bali

Kebaya Bali merupakan model kebaya wanita yang selalu diberi tambahan obi di bagian pinggangnya. Pada awalnya obi ini selalu dipasangkan langsung pada kebaya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ada juga obi yang didesain secara terpisah dari kebaya Bali.

5. Kebaya Kutu Baru

Kebaya kutu baru termasuk ke dalam jenis kebaya tradisional yang sebenarnya sama dengan kebaya lainnya. Yang membedakan yaitu kebaya jenis ini memiliki tambahan kain di bagian tengah yang menghubungkan sisi kiri dan sisi kanan pada bagian dada dan juga bagian perut.

6. Kebaya Peplum

Kebaya peplum merupakan jenis kebaya yang diperoleh dari hasil akulturasi budaya Indonesia dan Yunani. Peplum memiliki ciri khas berupa kain yang bertumpuk di bagian pinggang.

7. Kebaya Sabrina

Kebaya sabrina termasuk ke dalam salah satu jenis model kebaya modern yang akhir-akhir ini banyak dikembangkan oleh desainer Indonesia. Ciri paling khas dari kebaya ini yaitu memiliki bagian kerah yang melebar sehingga mengekspos wilayah leher dan bahu pemakainya.

Ingin membuat kebaya kutu baru sendiri tapi masih bingung bagaimana cara mengambil ukuran badan dan menggambar polanya?. Kalau mau cara yang lebih praktis anda bisa mendownload pola kebaya kutu baru dari kami.

Pola kebaya kutu baru yang ada di Fitinline merupakan pola elektronik dalam bentuk file pdf untuk kebaya kutubaru untuk ukuran S, M, L dan XL, dengan masing-masing pola terpisah per ukuran. Standar ukuran untuk kebaya kutu bari di Fitinline adalah sebagai berikut.

Ukuran Kebaya Kutu Baru

Perkembangan Bentuk Baju Kurung

Baju kurung dikenal sebagai busana Indonesia yang berbentuk Tunika. Sebagai pelengkap gaya penampilan baju kurung ini dapat dijumpai dalam berbagai variasi dan ukuran, ada baju kurung yang panjang dan ada yang pendek namun ada juga baju kurung yang longgar dan ketat. 

Busana Daerah

Sumber : https://id.carousell.com/

Dari desain dasarnya hingga sekarang perkembangan yang pernah terjadi pada baju kurung secara garis besar terletak pada perubahan siluet, perubahan lengan, perubahan bentuk leher, perubahan kup serta hiasan busana.

1. Perubahan Siluet

Bentuk sisi baju kurung yang semula lurus kini berubah bentuk menjadi serong karena kampuh sisi diberi sisipan kain yang digunting. Perubahan ini dimaksudkan untuk melonggarkan bagian panggul dan lingkar bawah. 

2. Perubahan Lengan

Lengan baju kurung yang semula lurus membentuk sudut siku dengan garis sisi dirasakan kurang memberi kelonggaran dan mudah robek. Untuk mensiasati hal tersebut antara jahitan sisi dan jahitan lengan dipasang kain yang digunting berbentuk belah ketupat.

3. Perubahan Bentuk Leher

Perkembangan baju kurung pada bagian leher bisa dilihat dari perubahan bentuk lubang leher yang pada mulanya bulat dengan batas kaki leher berupa belahan kecil kini dibuat menjadi lebih terbuka atau lebih rendah dari pada bentuk yang semula.

4. Perubahan Kupnat

Baju kurung yang pada bentuk asalnya tidak memakai lipit pada perkembangannya mulai diberi kupnat pada pinggang muka dan belakang agar bentuknya bisa mengikuti lekukan tubuh.

5. Perkembangan Hiasan

Baju kurung diberi sulaman pinggir pada leher dan lengan. 

Perkembangan Bentuk Selendang

Selendang merupakan salah satu pelengkap busana tradisional Indonesia berbentuk draperi. Sama halnya dengan kebaya wanita dan baju kurung selendang pun juga mengalami perkembangan. Jika sebelum tahun 1970 ukuran selendang berkisar antara 1,50 hingga 1,75 m maka sesudah tahun itu panjang selendang berubah menjadi 2 m.

Busana Daerah

Sumber : https://shop.sejauh.com/

Sebagai pelengkap gaya penampilan wanita selendang dapat dibuat dari tenunan bahan kain lurik, kain jumputan, kain batik, kain chiffon, kain sutra maupun bahan kain lainnya. Dari yang awalnya dipakai dengan cara disampirkan pada bahu kiri dan diikatkan pada bagian pinggul, lambat laun selendang juga dapat difungsikan untuk keperluan lain.

  1. Di berbagai daerah seperti Jawa, Sumatera dan Bali selendang dapat dipakai sebagai kemben, pelengkap kebaya, tudung kepala, untuk menggendong barang dan alat untuk menari.  
  2. Untuk daerah lain seperti Sangir dan Gorontalo selendang dikenakan sebagai selempang di atas baju yang berbentuk baju kurung.  
  3. Sementara di daerah yang penduduknya beragama Islam, selendang berfungsi sebagai kerudung terutama pada upacara keagamaaan.

Demikian pembahasan singkat mengenai perkembangan berbagai bentuk busana tradisional Indonesia yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih banyak informasi penting terkait dengan berbagai jenis busana dan kain tradisional Indonesia yang lainnya simak terus artikel dari kami ya.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.