Sejarah Singkat dan Perkembangan Kain Goretex Dari Masa ke Masa

12 January 2015, 10:15 By: Fitinline 0 Komentar

Kain gore-tex merupakan salah satu jenis kain waterproof yang banyak dimanfaatkan untuk pembuatan jaket, topi, sarung tangan, sepatu, celana, dan berbagai macam keperluan sandang lainnya. Sekalipun bersifat kedap air, namun bahan gore-tex yang dijual dengan harga kain premium ini mampu menahan dan melawan air dalam waktu bersamaan sekaligus terbuka untuk difusi uap air sehingga sangat nyaman ketika dikenakan.

Sumber : http://archive.kaskus.co.id

Penemuan mesin pembuat pita polytetrafluoroethylene sebagai bahan utama teflon yang diciptakan oleh John W Cropper pada tahun 1966, disebut-sebut menjadi cikal bakal lahirnya gore-tex. Berawal dari kekagumannya terhadap produk teflon, selanjutnya pada tahun 1969 seorang kimiawan asal Amerika bernama Robert W Gore mulai mengolah bahan polytetrafluoroethylene menjadi serat mikroskopik yang sekarang ini dikenal dengan nama gore-tex.

Sumber : http://www.highsnobiety.com

Membran gore-tex memiliki pori-pori yang berukuran sangat kecil bahkan 20.000 kali lebih kecil dari tetes air sehingga mampu menciptakan lapisan kedap air. Meski demikikan pori-pori tersebut juga memiliki ukuran 700 kali lebih besar dibandingkan molekul uap air sehinggga kelembabannya tetap terjaga.

Sumber : www.phuot.vn

Semenjak dipatenkan pada tahun 1976, gore-tex mulai dikenal secara luas oleh publik dibawah merek dagang terdaftar dalam WL Gore & Associates. Dalam dunia kesehatan, gore-tex banyak dimanfaatkan sebagai alas tempat tidur rumah sakit dan dalam dunia astronot bahan ini dikenal sebagai penahan degradasi sinar ultraviolet serta suhu luar angkasa yang ekstrim.

Sumber : http://www.forbes.com

Dibandingkan dengan kain tekstil lain yang dijual di toko kain online, kain gore-tex memiliki ketahanan terhadap goresan yang lebih tinggi, mampu mengeluarkan keringat, tahan angin (wind breaking), kedap air (waterproof), dan disebut-sebut sebagai bahan paling nyaman yang dapat digunakan pada kegiatan pendakian gunung di atas 8.000 meter atau penjelajahan di padang es Antartika.