Bagi para konsumen pemilihan garmen yang memiliki kualitas yang paling bagus adalah suatu kebutuhan tersendiri. Dengan membeli pakaian berkualitas tinggi dan teruji dengan harga yang terjangkau manfaat yang didapatkan konsumen akan lebih besar, misalnya seperti pakaian akan bertahan dengan waktu yang lebih lama dan kualitas produk tersebut akan tetap bagus. Untuk produk yang dihasilkan oleh industri garmen ini tentunya dibuat dengan melewati berbagai proses yang sudah direncanakan dengan baik sehingga untuk standar kualitas produk tersebut sudah terjamin. Salah satunya dengan produk jacket yang diproduksi pada industri garmen tentunya sangat diperhatikan kualitasnya dengan melewati berbagai proses. Biasanya juga dilakukan inspeksi final pada produk tersebut. Untuk lebih detailnya mengenai inspeksi final pada jacket akan dibahas pada pembahasan berikutnya.
Beberapa hal yang akan kita bahas pada artikel ini mengenai Inspeksi Final Pada Jacket Di Industri Garmen, diantaranya sebagai berikut :
- Sekilas Definisi Mengenai Produk Jacket
- Pemeriksaan Kualitas Untuk Jacket Di Industri Garmen
- Beberapa Langkah Inspeksi Final Untuk Jacket Di Industri Garmen
Sekilas Definisi Mengenai Produk Jacket
Sebelum kita membahas mengenai inspeksi final untuk jacjet, sekilas kita akan jelaskan lebih detail apa itu jacket. Jackei ini merupakan jenis pakaian yang berfungsi untuk menjaga kondisi tubuh agar tetab stabil, namun saat ini jacket juga menjadi trend fashion selain berfungsi untuk melindungi tubuh. Bahan yang digunakan untuk jacket ini biasanya berbahan tebal dan hangat. Di Industri garmen ini produksi jacet ada berbagai variasi, mulai dari jacket denim, jacket bomber, hoodie, sweater, dll. Jacket yang diproduksi oleh industri garmen ini memiliki target pasar dikalangan anak-anak muda selain dengan variasi berbagai model tentunya juga bervariasi corak-corak yang digunakan untuk jacket tersebut.
Pemeriksaan Kualitas Untuk Jacket Di Industri Garmen
Inspeksi atau pemeriksaan kualitas produk garmen sangat penting untuk dilakukan agar perusahaan bisa menyediakan produk yang berkualitas dan memperoleh profit dengan cara yang lebih fleksibel. Selain itu, kualitas produk yang bagus bisa menjamin kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Keuntungan jangka panjang pun bisa didapatkan oleh perusahaan karena pelanggan yang puas dan percaya pada suatu industri garmen akan tertarik untuk kembali lagi dan membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang sama.
Sumber : https://www.ptsansan.co.id/
Beberapa Langkah Inspeksi Final Untuk Jacket Di Industri Garmen
Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa untuk mencapai kualitas yang paling bagus untuk sebuah produk maka harus melewati beberapa proses. Salah satunya proses inspeksi final pada jacket yang dilakukan pada setiap industri garmen. Dari proses inspeksi final ini tentunya ada beberapa langkah yang harus dilakukan, diantaranya sebagai berikut :
1. Memeriksa Bahan Baku
Dalam memastikan kualitas jacket yang akan diproduksi langkah pertama harus mengecek kualitas bahan baku yanhg akan dipakai untuk membuat jacket tersebut. Harus memperhatikan konstruksi bahan baku, lebar bahan baku, apakah ada cacat yang terdapat pada bahan baku dan kemiringan benangnya. Untuk kualitas bahan baku ini juga harus memperhatikan shadding bahan baku tersebut dan panjang bahan baku yang akan dibuat jacket untuk produksi dalam jumlah banyak. Jika terdapat cacat atau defect pada bahan baku maka diperlukan evaluasi untuk memeriksanya.
2. Pemeriksaan Sampel atau Sample Inspection
Tujuan dari adanya pemeriksaan sampel ini agar semua sampel yang dibuat perusajaan tidak membuat cacat apapun dan sesuai dengan keinginan buyer. Sampel adalah contoh yang berasal dari buyer dan dibuat oleh perusahaan dengan mengandalkan contoh sampel yang diberikan oleh buyer. Sampel yang dibuat oleh industri garmen juga harus sesuai dengan karakter jacket yang diminta oleh buyer. Prosedur yang tercakup dalam pemeriksaan sampel ini cukup rumit dan perlu dilakukan dengan teliti dan ekstra hati-hati agar kepuasan konsumen tetap terjaga.
Sumber : https://www.mikirbae.com/
3. Pemeriksaan Bagian Potong atau Cutting Inspection
Langkah penting yang lain dalam melakukan pemeriksaan pengendalian kualitas jacket yang akan diproduksi ini salah satunya adalah memeriksa bagian pemotongan kain dan memastikan untuk proses yang dilakukan sudah sesuai dengan pola. Pemeriksaan pemotongan ini meliputi beberapa proses, seperti mengecek kain, arah benang, kontruksi pola marker, penyusutan kain, toleransi ukuran, serta hasil cutting atau pemotongan. Jika dalam jacket yang dipesan terdapat bordir maka perlu pengecekan interlining dengan pola.
Sumber : https://www.google.com/
4. Pemeriksaan Bagian Fusing atau Underlying Inspection
Fusing atau underlying ini salah satu bagian jacket yang berkaitan dengan bahan pelapis. Di beberpa industri garmen untuk proses fusing ini tidak sama dengan pengepresan produk. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengecekan fusing pada jacket salah satunya adalah memeriksa hasil fusing untuk melihat apakah terjadi perubahan pada ukuran dan warna atau tidak. Apakah interlining yang dipakai pada jacket sudah sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak buyer. Selain itu juga harus memeriksa kualitas fusing apakah sudah benar-benar memenuhi standar yang berlaku.
5. Pemeriksaan Penjahitan atau Sewing Inspection
Pada proses sewing atau penjahitan, pemeriksaan atau pengecekan perlu dilakukan dengan tujuan untuk menjamin bahwa jaket yang nantinya akan dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus. Pemeriksaan ini akan diterapkan untuk berbagai jenis garmen yang mempunyai kualitas tinggi. Jumlah komponen jaket, warna benang, jumlah setikan per inci, aksesoris yang digunakan untuk melengkapi jaket, hasil jahitan yang tidak berkerut, dan ukuran yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan adalah beberapa hal yang akan diperiksa ketika melakukan sewing inspection. Pemeriksaan jahitan dilakukan secara mendetail dan terperinci.
6. Quality Control dan Finishing
Dalam proses ini bukan tahap pemeriksaan paling akir. Quality control tidak sama dengan final inspection. Quality control ini dilakukan saat proses finishing dilakukan. Ada tiga proses yang tercakup dalam quality control pada proses finishing ini yaitu initial finishing inspection atau pengecekan sebelum proses pressing atau menyetrika, kemudian ada finsl finishing inspection yang merupakan pemeriksaan jacket setelah dipasangi label dan dikemas. Untuk proses yang terakhir internal audit yaitu pemeriksaan jacket yang sudah selesai dikemas serta dipacking dalam jumlah tertentu. Ya, setelah ketiga proses itu selesai baru dilakukan final inspection.
7. Pemeriksaan Akhir atau Final Inspection
Untuk tahap akhir ini pada final inspection bertujuan untuk memberikan informasi pada pihak manajemen berkaitan dengan mutu jacket yang akan dikirimkan ke buyer dan tujuan lainnya adalah memberi kesempatan terakhir agar manajemen bisa menemukan masalah sebelum produk tersebut dikirimkan. Manfaat pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui tindakan yang diperlukan atau produk jaket yang ditolak atau diterima oleh pembeli sehingga produk jaket yang nantinya akan dikirimkan bisa diterima dengan baik oleh buyer atau pembeli.
Dalam melakukan final inspection pada jacet ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut :
- Styling atau penampilan jacket yang akan dikirimkan ke buyer harus sudah sesuai dengan keinginan buyer.
- Memeriksi ukuran dan semua jahitan pada jacket, memastikan semua sudah sesuai dengan keinginan buyer.
- Melakukan cek measurement atau mengukur jacket, memastikan untuk ukuran masih harus sesuai atau masih masuk dalam kategori toleransi.
- Menambahkan komentar atau catatan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, komentar ini bisa ditambahkan ke blangko yang sudah dipersiapkan.
- Memeriksa kesesuaian model, warna, serta jumlah pemesanan, memeatikan semua aspek tersebut sudah sesuai dengan keinginan buyer.
- Melakukan pengambilan dan pemilihan jacket secara random dan lakukan pengecekan. Cara ini dilakukan sesuai dengan petunjuk pada statistical sample plan.
- Melakukan inspeksi terhadap ukuran. Periksa apakah semua ukuran jaket sudah sesuai pesanan atau tidak. Inspeksi dilakukan terhadap minimum 5 pieces untuk setiap ukuran dan warna jaket yang berbeda.
- Melakukan inspeksi secara menyeluruh, terutama terhadap model jaket, warna, bahan kain yang digunakan untuk membuat jaket, jahitan jaket, konstruksi material, dan material penunjang untuk pembuatan jaket.
Setelah proses inspeksi final dilakukan sesuai dengan urutan diatas, maka industri garmen bisa memastikan bahwa semua jacket yang akan dikirimkan ke buyer sudah benar-benar memenuhi persyaratan dan sesuai dengan permintaan buyer.
Demikian pembahasan di artikel Fitinline ini mengenai Inspeksi Final Pada Jacket Di Industri Garmen. Semoga setelah kamu membaca dan memahami artikel ini dapat menambah wawasan dan memberikan manfaat mengenai apa yang harus dilakukan jika ingin mengirimkan produk ke pembeli agar benar-benar sudah sesuai dengan keinginan pembeli , salah satunya bisa menerapkan proses inspeksi final seperti pada artikel ini.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.