Article

Homepage Article Fashion Muslim Ekspor Fashion Muslim ke…

Ekspor Fashion Muslim ke Timur Tengah: Panduan Lengkap 2025 (UAE, Saudi, Qatar)

Pasar modest/fashion muslim Timur Tengah sedang tumbuh, gerbang paling cepat untuk Indonesia saat ini adalah UAE (Dubai/Abu Dhabi)—berkat IUAE-CEPA yang memangkas bea masuk untuk hampir seluruh pos tarif asal Indonesia—dan Saudi Arabia (Riyadh/Jeddah) yang pasarnya besar namun ketat soal label Arab dan sertifikasi SABER/SASO. Momentum belanja puncak jatuh di Ramadan–Eid, dengan lonjakan transaksi e-commerce yang signifikan di kawasan MENA.

Ekspor Fashion Muslim

Mengapa Timur Tengah?

  • Ukuran pasar: Belanja konsumen Muslim global untuk busana & alas kaki pada 2022 bernilai US$318 miliar (dan terus naik), menjadi fondasi kuat bagi modest fashion lintas negara, termasuk kawasan Teluk (GCC).
  • Arah tren: Ekonomi Islam (halal) menunjukkan resiliensi dan pertumbuhan pascapandemi; laporan SGIE edisi 2024/25 menegaskan percepatan minat pada produk etis/halal.
  • Lonjakan musiman: Selama Ramadan 2024, transaksi e-commerce MENA tumbuh +23% dan GMV +13% vs tahun sebelumnya—indikasi kuat untuk menyiapkan koleksi Ramadan/Eid.

Negara Prioritas & Karakter Pasar

1) Uni Emirat Arab (UAE) – Gerbang GCC dan hub distribusi

  • CEPA Indonesia–UAE berlaku 1 Sep 2023, mengeliminasi bea masuk pada hampir 100% ekspor Indonesia ke UAE secara bertahap/bertahap langsung—ini membuat harga landed lebih kompetitif.
  • Label & penandaan: label Arab/Arab-Inggris diwajibkan; stiker Arab diterima asalkan dipasang sebelum ekspor (bukan saat kedatangan).
  • Kanal ritel: marketplace besar Amazon.ae & noon, fashion khusus Namshi (diakuisisi noon) dan Ounass untuk segmen luxury.

Implikasi: UAE cocok untuk uji pasar GCC (bebas tarif CEPA, logistik mudah via Jebel Ali Port) dan penetrasi cepat lewat e-commerce fashion.

2) Arab Saudi (KSA) – Pasar besar, aturan ketat

  • Aturan teknis tekstil (SASO) versi baru diadopsi Jan 2024; informasi label wajib Arab (boleh ditambah bahasa lain), dan masuk wajib melalui platform SABER (PCoC + SCoC).
  • E-commerce & fashion: Fashion/apparel menguasai sekitar 32% pasar e-commerce Saudi (2024); pemain kunci termasuk Amazon.sa, Noon/Namshi, dan retailer lokal.

Implikasi: Potensi volume besar, tetapi kepatuhan (label Arab, komposisi serat, petunjuk care) dan sertifikasi SABER/SASO harus disiapkan dari awal.

3) Qatar, Kuwait, Bahrain, Oman

  • Pasar lebih kecil dibanding UAE/KSA, tetapi selera premium dan daya beli tinggi; ekspansi biasanya logis setelah validasi di UAE/KSA (distribusi sering ditarik dari hub Dubai).

Ekspor Fashion Muslim

Produk yang Paling “Masuk” di Timur Tengah

  • Abaya & khimar set (KSA dominan warna netral/gelap), kaftan & jalabiya (UAE suka warna/embellishment), dress maxi berpotongan loose-flowy, set tunik–wide leg, active modest (sports hijab, swim modest).
  • Material: ringan, napas untuk iklim panas—voile, crinkle chiffon, satin crepe, rayon/viscose, jersey, dan katun/lino blend untuk kasual.
  • Momen belanja: Ramadan–Eid (koleksi kapsul), akhir tahun (musim dingin ringan), serta wedding/party season (invasi kaftan/abaya dress). Lonjakan Ramadan didukung data transaksi MENA.

Ekspor Fashion Muslim

Regulasi & Kepatuhan (Inti yang Wajib)

UAE (MoIAT/ESMA)

  • Label harus Arab atau Arab–Inggris; stiker Arab boleh asal disetujui & dipasang sebelum ekspor. Cantumkan jenis garmen, komposisi serat %, ukuran, merek/pabrikan, instruksi perawatan (simbol OK), negara asal.

Saudi Arabia (SASO/SABER)

  • Label wajib bahasa Arab (boleh ditambah bahasa lain), dengan komposisi serat %, ukuran, asal, nama pemasok/pabrikan; beberapa kategori (mis. pakaian anak/underwear) memerlukan pengujian dan kadang audit pabrik.
  • Dokumen: PCoC (per model, berlaku 1 tahun) dan SCoC (per pengiriman) harus terbit di SABER sebelum kirim.
  • Catatan etika/visual: kemasan & visual tidak boleh melanggar nilai-nilai Islam; pantang kata/ayat religius pada label.

Tip cepat: Gunakan simbol care ISO 3758 pada label; untuk anak, hindari drawstring berbahaya dan aksesori kecil yang mudah lepas (acu ke standar keselamatan anak yang lazim).

Ekspor Fashion Muslim

Tarif & Perdagangan

  • UAE: Standar bea impor banyak pos fashion 5%; dengan IUAE-CEPA, mayoritas ekspor Indonesia ke UAE menjadi 0% (langsung atau bertahap ≤5 tahun) sesuai jadwal ROO/HS masing-masing. Ini substansial untuk harga landed.
  • Saudi & GCC lain: Tanpa CEPA khusus Indonesia–KSA, asumsikan tarif GCC standar; manfaatkan UAE sebagai hub re-export setelah compliance terpenuhi. (Ada pembahasan peningkatan kerja sama dagang RI–Saudi; UAE–CEPA sering diposisikan sebagai model.).

Rute & Waktu Kirim (perkiraan)

  • Laut (FCL/LCL): Jakarta Jebel Ali (Dubai) sekitar ~14–32 hari tergantung rute & operator; Jakarta Jeddah sekitar ~18 hari. Rule of thumb laut internasional 20–45 hari.
  • Udara: untuk pengisian cepat Ramadan/Eid (drop kecil), biasanya 5–10 hari door-to-door.

Saluran Masuk & Mitra

1. E-commerce/marketplace

  • UAE: Amazon.ae, noon, Namshi (fashion), Ounass (luxury). Akuisisi Namshi oleh noon memperluas jangkauan fashion.
  • Saudi: Amazon.sa, noon/Namshi; fashion kuat di e-commerce.

2. Retail offline & buyers

  • Department store & butik modest lokal; showroom JAFZA/Dubai untuk B2B buyer GCC.

3. Distributor

  • Distributor fashion GCC mempermudah SABER/SASO dan clearance.

Strategi Produk & Harga

  • Segmentasi:
  • Entry: abaya basic, set tunik-pants, harga value.
  • Mid: kaftan/Eid capsule (bordir, embellishment) dengan kain ringan premium.
  • Premium: evening kaftan & luxury abaya (target Ounass/butik).
  • Sizing: tawarkan range luas (termasuk petite/curve)—pasar GCC sangat beragam.
  • Bundling Ramadan: paket “iftar to Eid” (abaya + inner + khimar) dan family sets.
  • Harga landed: simulasi FOB/CIF/DDP; di UAE pasca-CEPA, manfaatkan nol tarif untuk undercut kompetitor non-CEPA.

Ekspor Fashion Muslim

Langkah Ekspor Praktis (Checklist Singkat)

1. Validasi pasar & kalender

  • Mapping kompetitor & harga; plot timeline Ramadan/Eid (siapkan 3–4 bulan sebelum). Lonjakan MENA terbukti secara data.

2. Pilih negara awal

  • Mulai dari UAE (CEPA, logistik, e-commerce). Setelah stabil, masuk KSA.

3. Pengembangan produk

  • Siluet loose-modest, material sejuk; buat kapsul Ramadan (warna kurma, emerald, gold), Eid party (satin crepe/embellishment halus).

4. Kepatuhan label & dokumen

  • UAE: label Arab/Arab-Inggris—jenis garmen, komposisi %, ukuran, brand/pabrikan, care symbols, negara asal; stiker dipasang sebelum ekspor.
  • KSA: PCoC + SCoC via SABER, label bahasa Arab lengkap. Siapkan foto produk/label & uji lab bila diminta.

5. Distribusi & kanal penjualan

  • Daftar seller Amazon/Noon/Namshi; untuk luxury, pitch ke Ounass/butik. Cantumkan size chart Arab-Inggris dan kebijakan retur yang jelas.

6. Logistik & Incoterms

  • Untuk batch besar: FCL CIF Jebel Ali/Jeddah; untuk drop cepat: air freight. Lead time laut 2–4 minggu (rata-rata), buffer 1–2 minggu.

7. Pembayaran & risiko

  • Awali dengan 50/50 (DP + pelunasan), LC untuk order besar; pastikan asuransi pengiriman & quality control pra-kirim.

8. Pemasaran lokal

  • Kolaborasi influencer modest GCC; materi bilingual Arab-Inggris; kampanye Ramadan-Eid (lookbook, live shopping).

Contoh Jalur Masuk “Cepat & Aman”

Skenario A – UAE-first (CEPA advantage)

1. Kembangkan 20–30 SKU kapsul Ramadan (abaya/kaftan/set tunik), label Arab-Inggris sesuai UAE.

2. Listing di Namshi/Noon/Amazon.ae + gudang 3PL Dubai untuk SLA cepat.

3. Setelah traction, perluas ke boutique buyers dan re-export ke GCC lain.

Skenario B – Saudi scale (setelah compliant)

1. Siapkan SABER (PCoC model + SCoC per shipment), label Arab lengkap.

2. Masuk Amazon.sa / Noon; siapkan koleksi abaya warna klasik + Eid dress. Pasarkan dengan konten Arab lokal.

Hindari Kesalahan Umum

  • Label tidak berbahasa Arab → riskan ditahan bea cukai (terutama KSA).
  • Stiker Arab ditempel setelah tiba di UAE → tidak diperbolehkan; harus sebelum ekspor.
  • Pacing produksi mepet Ramadan → ingat lead time laut 2–4 minggu; rencanakan lebih awal.
  • Visual/kemasan tidak sensitif budaya → hindari simbol/teks yang bertentangan dengan nilai Islam.

Quick Data & Rujukan Penting

  • IUAE-CEPA: berlaku 1 Sep 2023; hampir 100% ekspor Indonesia ke UAE bebas tarif (langsung/bertahap).
  • Label UAE: Arab atau Arab-Inggris; stiker Arab diizinkan asal pre-export.
  • KSA: SASO/SABER wajib; label Arab; aturan tekstil diperbarui Jan 2024.
  • Ramadan spike MENA: transaksi +23%, GMV +13% (2024).
  • Port Jebel Ali: hub peti kemas terbesar di Timur Tengah (DP World).

Penutup

Indonesia punya keunggulan desain modest dan rantai pasok garmen yang agile. Kombinasi produk yang tepat (ringan, sopan, elegan), kepatuhan label/sertifikasi, timing Ramadan–Eid, serta memanfaatkan CEPA UAE sebagai pintu GCC adalah strategi paling realistis untuk ekspor fashion muslim yang berkembang pesat pada 2025.

Butuh bahan kain berkualitas untuk membuat busana muslim? Yuk intip koleksi Kain Gamis dan Gaun terbaik yang kami miliki. 

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.