Article

Homepage Article Cara Menjahit Bagian Marker di Industri…

Bagian Marker di Industri Garmen

Di Industri Garmen ini mempunyai alur produksi yang sangat terstruktur salah satunya yang akan kita bahas di artikel ini alur produksi pada bagian marker setelah pembahasan kemarin desain dan pola. Sudah tidak asing lagi bagi kamu yang sudah pernah bekerja di Industri Garmen ataupun bidang yang bergerak dalam pembuatan busana. Seperti halnya kamu jika ingin menciptakan sebuah produk baik bidang busana ataupun tidak pasti akan mempersiapkan layout untuk markernya terlebih dahulu. Ya, kurang lebih halnya seperti itu.

Beberapa hal yang akan kita bahas mengenai Bagian Marker Di Industri Garmen, diantaranya :

Sekilas Definisi Mengenai Bagian Marker di Industri Garmen

Marker layout dalam Industri Garmen dapat didefinisikan sebagai suatu rancangan bahan yang diperlukan untuk memperkirakan banyaknya kain pada proses produksi supaya lebih efektif dan efisien. Selain dipakai untuk menghitung kebutuhan kain, marker layout juga berfungsi sebagai pedoman ketika memotong bahan kain. Bagian marker bertugas merencanakan tata letak pola, di industri garmen dikenal dengan marker layout atau lay planning yaitu susunan pola-pola dari suatu desain busana yang dikutip/digambar dari pola aslinya di atas kertas marker. Lembaran pola disusun sedemikian rupa agar pemakaian bahan lebih efisien.

Penyusunan tata letak pola secara manual dapat dilakukan dengan menyusun seluruh bagian-bagian pola dengan ukuran yang sebenarnya di atas kertas yang lebarnya sesuai dengan lebar bahan yang akan digunakan. Marker disusun berdasarkan cutting order.

Tujuan utama dari penyusunan tata letak pola antara lain:

  • Sebagai pedoman pekerjaan bagian potong (Cutting Room),
  • Untuk mengetahui kebutuhan bahan yang diperlukan sesuai dengan order yang akan diproduksi
  • Untuk menghemat pemakaian bahan utama (fabric)

Alat dan Bahan Untuk Marker Layout

Dalam pembuatan marker di Industri Garmen tentu saja menggunakan alat dan bahan canggih sehingga dapat mendukung sistem produksi di Industri Garmen tersebut agar mencapai target dengan kualitas yang terbaik. Alat dan bahan untuk Marker Layout antara lain :

  • Komputer dengan perangkatnya (Software Marker)
  • Ploter (Mesin printer atau biasanya menggunakanan algotex/pumma Indonesia)
  • Komponen-komponen pola kemeja wanita
  • Meja potong/meja untuk marker   
  • Alat tulis, penggaris, kertas marker,
  • Pemberat pola,

Beberapa Teknik Dalam Membuar Marker (Marking)

Pembuatan atau menentukan peletakkan marker di Industri Garmen ini memiliki beberapa teknik yang digunakan, karena tidak semua pabrik/Industri Garmen mempunyai software dalam pembuatan marker. Berikut beberapa teknik dalam marking, diantaranya :

1. Secara Manual

Mengutip dan menyusun lembaran lembaran pola secara efisien di atas selembar kertas polos (kertas koran), panjang dan lebar kertas dipotong sesuai kain yang akan dipergunakan untuk produksi.

2. Secara Komputerisasi

Perencanaan tata letak pola dapat dipercepat secara komputerisasi melalui program komputer berupa software, dengan menggunakan alat yang disebut Tax-O-Graph, ukuran pola yang sebenarnya dapat langsung diubah menjadi pola mini yang berukuran seperlima kali ukuran aslinya, selanjutnya rencana tata letak pola tersebut disimpan sebagai data (file) dalam computer. Garment Marker System (GMS) mampu membuat pola potong secara sempurna sesuai dengan ukuran kain tanpa merubah bentuk pola satuan, sehingga mendapat susunan yang efisien dan menghemat pemakaian bahan/kain.

Prinsip Dalam Membuat Marker di Industri Garmen

Dalam pembuatan marker di Industri Garmen ini menerapkan beberapa prinsip dalam pembuatan marker. Prinsip-prinsip dalam membuat marker antara lain:

  • Dalam satu Marker terdapat beberapa ukuran yang bervariasi antara lain: S, M, L, XL dan lain-lain.
  • Peletakan pola harus efisien, setiap bagian pola saling bersentuhan/saling mengisi, tidak ada bagian-bagian yang kosong/terbuang. Garis arah serat (grain line) harus lurus benang (lusi).
  • Tata letak pola yang lebih panjang akan lebih menghemat biaya tenaga potong, karena perhitungan biaya memotong untuk tenaga potong biasanya dihitung per lembar marker.
  • Setiap lembaran pola dilengkapi dengan kampuh.

Order dan Cutting Order (Pesanan dan Instruksi pengguntingan)

  • Order, yaitu pesanan konsumen (buyers) kepada pihak perusahaan untuk membuatkan suatu produk tertentu.
  • Cutting Order, adalah instruksi pengguntingan yang dihasilkan melalui perhitungan order/pesanan secara keseluruhan.

Tahapan yang harus dipersiapkan untuk instruksi peletakkan pola adalah sebagai berikut:

  • Indentifikasi kain/bahan teksil
  • Perhitungan dan pengelompokkan macam-macam ukuran dan jumlah setiap ukuran yang akan diproduksi
  • Perhitungan jumlah penggunaan setiap warna kain
  • Menentukan panjang dan lebar marker untuk efisiensi kain dan pekerjaan

Master Marker di Industri Garmen

Suatu industri busana (garmen) seringkali mendapat pesanan/order yang berulang dari desain/jenis busana yang sama, oleh karena itu penting bagi industri memiliki stok master marker. Master marker adalah salinan marker yang dibuat sebagai arsip perusahaan industri busana/garmen yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu diperlukan 

Master marker dapat dibuat dengan dua cara yaitu:

  • Secara manual, Master Marker yang dibuat secara manual biasanya dilakukan di industri kecil. Cara ini dilakukan dengan mengutip satu persatu bagian-bagian pola pada marker dengan menggunakan kertas dan alat tulis.
  • Secara komputerisasi, sesuai kemajuan teknologi di bidang industri garmen, marker yang dahulu dibuat secara manual maka pada saat ini master marker dapat disimpan dalam computer sebagai file. Master marker cara ini lebih efisien dan efektif dari segi biaya dan waktu.

Semoga bermanfaat.

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.