Suka memakai kain batik?. Sebagian besar dari anda pasti tahu kan kalau kain batik itu sendiri kebanyakan dibuat melalui proses tradisional yang cukup rumit. Dimana dalam proses tersebut dibutuhkan banyak sekali alat dan bahan pendukung salah satunya yaitu berupa canting.
Sumber : https://bikinseragambatikkantor.wordpress.com/
Berdasarkan kegunaannya jenis canting yang biasa dipakai untuk membatik pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yakni berupa canting tulis untuk membuat batik tulis dan canting cap untuk membuat batik cap.
Sumber : http://batik-komar.com/
Sebelum ditemukannya canting cap dulunya kain batik itu kebanyakan dibuat dengan canting tulis. Karena permintaan konsumen yang semakin tinggi maka dibuatlah yang namanya canting cap untuk mempersingkat proses pembuatan batiknya.
Sumber : https://australianmuseum.net.au/
Sekalipun proses produksi batik dengan canting cap menjadi lebih cepat, namun pembuatan canting capnya sendiri sebenarnya membutuhkan daya kreasi dan ketelatenan yang jauh lebih tinggi. Belum lagi prosesnya cenderung lebih rumit jika dibandingkan dengan pembuatan canting tulis.
Sumber : http://masfarhana1092700359.blogspot.co.id/
Sebelum diciptakannya canting cap berbahan logam, alat yang digunakan untuk membatik konon lebih dulu dibuat dari potongan melintang umbi besar yang telah diukir. Setelah itu umbi dicelupkan ke cairan malam (lilin batik) dan dicapkan ke kain.
Karena dinilai kurang efektif dan daya tahan stempel ubi juga tidak lama, para pengrajin batik kemudian mulai mengembangkan canting cap berbahan dasar kayu untuk menempelkan bahan warna nabati pada kain. Sayangnya warna kain yang dibuat dengan memakai cara ini juga dinilai kurang bagus.
Sumber : https://www.tokopedia.com/
Sekitar tahun 1845 barulah diperkenalkan canting cap dari tembaga. Garis-garis motif pada canting capnya dibuat dari alur-alur tipis plat tembaga yang dipatri dengan timah ke kerangka yang kemudian diberi gagang besi. Teknik ini mirip cara yang dipakai para perajin emas dan perak China.
Sumber : http://world-spy.blogspot.co.id/
Dari segi harga canting cap dari tembaga memang terbilang jauh lebih mahal, namun hingga sekarang jenis canting ini terus digunakan, karena motif yang dihasilkannya lebih akurat, tembaga mudah dibentuk untuk membuat berbagai detil motif dan berbagai ukuran, serta tahan lama asal disimpan dengan cara yang baik dan benar.
Sumber : https://mbatikyuuuk.com/
Penemuan canting cap tembaga ini kemudian menjadi awal dimulainya proses produksi batik yang dikerjakan oleh kaum laki-kali. Sebab proses pembuatan kain batik dengan canting tulis dulu hanya dikerjakan oleh kaum perempuan.
Sumber : http://www.batikbumi.net/
Meski pembuatan batik relatif lebih cepat dibanding batik tulis, namun anda juga harus tahu jika teknik pembuatan canting capnya sendiri ternyata tidaklah semudah yang dibayangkan. Karena setiap detailnya hanya bisa di kerjakan secara manual jadi waktu yang dibutuhkan untuk membuat canting cap ini juga lumayan lama.
Sumber : http://kota.surakarta.go.id/
Canting cap mulai populer sejak awal 1900-an. Canting cap ini secara keseluruhan tersusun atas beberapa bagian utama diantaranya berupa alas motif (bagian canting yang berisi motif batik), ancak (landasan untuk menempatkan alas motif), sliwer (badan cap), dan gagang (pegangan cap).
Sumber : https://bp-guide.id/
Motif batik yang dibuat dengan canting cap kebanyakan hanya digunakan sebagai latar belakang, namun ada pula yang dijadikan motif utama. Untuk motif utama yang berukuran lumayan besar seperti motif boketan, motif batiknya bisa dipecah menjadi beberapa bagian. Artinya untuk satu motif rangkaian bunga bisa dibuat dalam 3 canting cap.
Sumber : http://www.imgrum.org/
Semoga bermanfaat.
Mencari alat dan bahan untuk membuat kain batik?. Sahabat Fitinline bisa melihat katalog perlengkapan batik kami Di Sini.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.