Article

Homepage Article Advertorial Aruna Creative dan Usahanya…

Aruna Creative dan Usahanya dalam Pemberdayaan Perempuan serta Pelestarian Wastra Tradisional

Aruna Creative

Sumber : Aruna Creative

Menjadi seorang pengusaha sukses tidak harus menunggu hari tua. Buktinya banyak pengusaha muda sukses yang berasal dari Indonesia. Mereka semua berhasil mendirikan bisnisnya dengan beberapa inovasi yang tak terduga. Bahkan ada yang mendirikan bisnis dengan tujuan yang mulai, salah satunya yaitu turut dalam usaha pemberdayaan masyarakat menengah ke bawah di Indonesia. Entah laki-laki maupun perempuan, semuanya mampu menjadi sukses jika memiliki usaha serta tekad yang kuat untuk berhasil.

Nyatanya, kini banyak ditemukan pengusaha muda yang mulai menikmati puncak karirnya. Misalnya seperti Yuliana Fitri atau yang merupakan founder dari brand Aruna Creative. Perempuan yang akrab dipanggil Uly tersebut memulai karirnya melalui bisnis wastra turut serta dalam tugas pemberdayaan perempuan atau women empowerment di Indonesia. Wastra sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti kain.

Aruna Creative

Sumber : Akun Instagram @arunacreative.id

Aruna Creative hadir dan menggabungkan antara wastra dengan fesyen hingga menciptakan banyak mahakarya dari brand tersebut. Produk-produknya yang menggabungkan antara kain tradisional dengan style modern menjadi nilai lebih bagi  brand Aruna Creative,

“Aruna sedikit demi sedikit mampu mewujudkan seni wastra yang berpadu dengan sentuhan modern atau kontemporer. Gaya batik wastra yang sering terlihat kuno dan hanya dipakai oleh kalangan tertentu secara perlahan mampu dilakukan perubahan oleh Aruna.” Ujar Uly.

Dengan kepeduliannya terhadap lingkungan, Aruna menghasilkan produk-produk dari bahan kain yang ramah lingkungan seperti, rayon, linen, katun serta tencel. Produknya terbukti 100% dari bahan buatan lokal serta berusaha untuk melakukan recycle melalui beberapa produk dengan tujuan untuk meminimalkan limbah kain yang terbuang.

Awal Karir

Aruna Creative

Sumber : Akun Instagram @arunacreative.id

Uly mengawali karirnya dengan membuka perusahaan konveksi seragam batik di Yogyakarta. Lalu perusahaan tersebut pada akhirnya berkembang menjadi brand Aruna Creative, seperti yang dijelaskan olehnya.

“Di tahun 2010, berawal dari memiliki perusahaan konveksi seragam batik dan berkembang ke perusahaan fashion dengan brand Aruna Creative di tahun 2016. Dengan awal berfokus ke wastra atau kain lokal yang bermula dari kain tenun dan mulai belajar jenis wastra lainnya yang ada di Indonesia.” ujarnya.

Dikutip dari laman grebegumkmdiy.com, kesuksesannya di bidang wastra ini tidak jauh-jauh dari hobinya memadu padankan pakaian. Sejak kecil, Uly gemar menonton tayangan peragaan busana dari siaran televisi asal Perancis. Lalu ketika remaja, Uly juga gemar berdagang aksesoris fesyen yang telah dimodifikasi sehingga menambah nilai jual dari benda tersebut.

Lalu ketika Uly memulai usahanya melalui perusahaan konveksi seragam batik, pelanggannya justru kerap kali berkonsultasi mengenai mode kepadanya.  Lantas hal tersebutlah yang membuat wanita muda itu memiliki ide untuk membuat brand sendiri, sehingga terciptalah Aruna Creative hingga saat ini.

Aruna Creative

Sumber : Akun Instagram @arunacreative.id

Kecintaannya pada tenun membuat Uly menciptakan brand Aruna Creative. Baginya, setiap benang yang terikat pada kain memiliki jiwa, lalu setiap penenun perempuan merupakan tangan-tangan yang menghargai kehidupan.

Lantas melalui brand Aruna Creative ini, Uly menggaet perempuan agar dapat bersama-sama mengembangkan usahanya dalam bidang fesyen. Hal ini berkaitan dengan tujuannya dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia. Penenun ataupun penjahit yang sebagian besar pekerjanya merupakan perempuan membuatnya sadar jika ia dapat turut menggencarkan women empowerment melalui usaha wastranya. Tidak hanya itu, Uly juga menggaet teman difabel serta SMK Vokasi dalam usahanya tersebut.

“Bersama ekosistem kami, yaitu women empowerment, teman difabel dan ekosistem SMK Vokasi, batik menjadi konsentrasi wastra utama kami saat ini dengan tanpa meninggalkan jejak wastra itu sendiri.” Ujarnya.

Prestasi yang diperoleh

Aruna Creative

Sumber : Akun Instagram @arunacreative.id

Melalui usaha wastranya, perempuan lulusan International Management di STIM YKPN serta Design Development dari ESMOD Jakarta tersebut kini telah mencapai berbagai prestasi. Di antaranya seperti menjadi pembicara, mentor workshop bahkan hingga turut serta dalam beberapa pagelaran fashion show bergengsi. Pengalamannya sebagai pembicara salah satunya yaitu menjadi pembicara dalam acara MUFFEST di tahun 2021 yang bertajuk Designer Journey dalam bahasan mengenai “From A To Z How to Develop Fashion Business”.

Sedangkan dalam beberapa pengalamannya sebagai designer juga patut diacungi jempol. Uly dapat dibilang cukup aktif dalam turut serta dalam pagelaran fashion show. Dari yang hanya di dalam provinsi, bahkan hingga cakupannya nasional. Beberapa pagelaran fashion show yang pernah diikutinya di antara lain yaitu, MUFFEST+ Yogyakarta 2022 yang diadakan di Hartono Mall Yogyakarta, MUFFEST+ 2022 yang diadakan di The Ritz Carlton Jakarta, Jakarta Muslim Fashion Week 2022, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kini peluang pasar brand Aruna Creative terdiri dari wanita karir, traveler dan penyuka wastra dan pelaku di bidang entertainment atau media. Aruna mulai meluaskan pasarnya melalui salah satu marketplace ternama di bidang fesyen, yaitu Zalora. Hal ini sejalan dengan Aruna yang mulai menembus pasar digital baik nasional maupun internasional sehingga dapat membawa wastra tradisional yang menjadi ciri khas dari brand Aruna Creative. Tentu ada harapan yang cukup besar di dalamnya, seperti yang dijelaskan oleh Uly pada video company profile-nya.

“Selanjutnya ketika Aruna menjadi pemenang TNI adalah sebagai perusahaan yang memiliki ekosistem dan impact maka kami akan memperbesar ekosistem kami untuk memperbesar impact kami di kalangan masyarakat dan juga akan memberikan profit yang diberikan. Ketika profit lebih besar, maka akan lebih besar juga impact yang akan dirasakan oleh ekosistem kami.”

Comments 0

Leave a Comment
Belum ada komentar untuk saat ini.

Send Comment

Anda harus terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.