Sebagus dan sebaik apapun desain pakaian jika dibuat berdasarkan pola yang tidak benar kemungkinan pakaian tersebut akan jadi tidak enak saat dipakai. Maka dari itu untuk membuat busana yang luwes saat dipakai diperlukan peran penting dari seorang pattern maker atau pembuat pola pakaian.
Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:
Sekilas Tentang Pattern Maker
Pattern maker merupakan profesi yang dilakukan seseorang ahli dalam pembuatan pola pakaian. Dengan kata lain pattern maker adalah pekerja terlatih yang memproduksi pola pada komputer, kertas atau kain untuk dijadikan pakaian.
- Pattern maker termasuk pekerjaan inti dalam sebuah garmen busana, karena sangat menentukan kelancaran proses produksi.
- Pattern maker di garmen merupakan salah satu jabatan pekerjaan yang bersifat profesi dalam pembuatan pola.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Seorang pattern maker biasanya bekerja berdasarkan desain busana atau sketsa yang dibuat oleh desainer. Adapun keterampilan pattern making atau membuat pola sendiri bisa dipelajari secara formal di sekolah desain ataupun secara otodidak melalui kursus (pattern making course).
Sumber : https://id.pinterest.com/
Tanggung Jawab Pattern Maker
Layaknya profesi di bidang fashion yang lainnya, pattern maker pada prinsipnya juga memiliki tugas dan tanggung jawab tersendiri. Tugas dan tanggung jawab dari pattern maker diantaranya:
- Bertanggungjawab dalam pembuatan pola dasar awal untuk sample.
- Mengecek sample original dengan worksheet.
- Membuat grading pattern atau pola untuk produksi.
- Memeriksa segala sesuatu mengenai hasil dari pola.
- Memastikan semua model baru garment mempunyai sample dan terorganisir dengan baik.
Keahlian Yang Harus Dimiliki
Untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab seperti yang sudah disebutkan di atas tentunya seorang pattern maker harus memiliki keahlian khusus yang menunjang pekerjaannya tersebut. Beberapa keahlian yang dimaksud antara lain berupa:
1. Mampu Menerjemahkan Sketsa Busana
Untuk menjadi pattern maker handal dibutuhkan kombinasi skill teknik dan desain yang mumpuni dalam mempelajari sketsa garmen.
- Seorang pattern maker harus bisa menerjemahkan sketsa dari desainer dan mewujudkannya menjadi pakaian yang nyata.
- Seorang pattern maker juga harus bisa membuat pola pakaian yang nyaman untuk dipakai.
Sumber : https://id.pinterest.com/
2. Mampu Membuat Bassic Pattern
Membuat basic pattern yang sesuai dengan sketsa garmen dan ukuran yang terdapat dalam size specification. Kualitas pola sendiri secara keseluruhan sangat ditentukan oleh beberapa hal berikut.
- Ketepatan pattern maker dalam mengambil ukuran tubuh yang didukung kecermatan dan ketelitian dalam menentukan serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh.
- Kemampuan pattern maker dalam menentukan kebenaran garis-garis pola pakaian.
- Ketepatan pattern maker dalam memilih kertas untuk membuat pola pakaian (bisa memakai kertas dorslag, kertas karton manila atau kertas koran).
- Kemampuan dan ketelitian patern maker memberi tanda dan keterangan setiap bagian-bagian pola pakaian. Tanda pola yang dimaksud meliputi:
- Tanda pola bagian muka dan belakang.
- Tanda arah benang/serat kain.
- Tanda kerutan atau lipit.
- Tanda kampuh dan tiras.
- Tanda kelim dan lain sebagainya.
- Kemampuan dan ketelitian pattern maker dalam menyimpan dan mengarsipkan pola.
- Pola sebaiknya disimpan pada tempat-tempat khusus seperti rak dan dalam kantong-kantong plastik.
- Pola harus diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal serta dilengkapi dengan buku katalog.
3. Punya Spesialisasi Pada Satu Keterampilan
Punya spesialisasi pada satu keterampilan atau metode pembuatan pola pakaian yang cocok digunakan, entah itu teknik konstruksi (flat pattern making) maupun teknik draping.
- Teknik Konstruksi
Pola dengan teknik konstruksi merupakan pola pakaian yang dibuat pada kertas di atas meja yang datar.
Sumber : https://id.pinterest.com/
- Teknik Draping
Pola dengan teknik draping merupakan pola pakaian yang dibuat langsung pada tiruan badan manusia (dummy atau dressform).
Sumber : https://id.pinterest.com/
Untuk mengetahui apa bedanya flat pattern making (teknik konstruksi) maupun teknik draping simak juga pembahasan mengenai 7 Perbedaan Teknik Draping dan Teknik Konstruksi pada artikel Fitinline terdahulu.
Kalau anda membutuhkan dress form untuk draping anda bisa memesan Dress Form (Wanita) dan Dress Form (Pria) pada kami.
4. Punya Pengetahuan Alat Membuat Pola
Punya pengetahuan, pemahaman dan penguasaan tentang jenis-jenis alat yang dibutuhkan untuk membuat pola pakaian, baik itu dengan teknik konstruksi maupun dengan teknik draping.
Sumber : https://id.pinterest.com/
5. Perhatian Pada Detail
Pengukuran yang terlewat akan menyebabkan kesalahan fatal, karenanya saat membuat pola pakaian seorang pattern maker juga harus memperhatikan secara detail hal-hal yang dapat mempengaruhi kenyamanan busana.
- Pola yang digambar dengan benar dan diukur secara cermat akan menghasilkan pakaian yang sesuai dengan pesanan.
- Sebaliknya bila ukuran yang diambil tidak tepat dan gambar pola yang dibuat juga tidak benar maka hasil yang didapat bisa jadi kurang memuaskan.
6. Paham Dengan Karakteristik Kain
Setiap bahan memiliki karakteristik berbeda. Dengan memahami karakteristik dari masing-masing kain, seorang pattern maker bisa menyesuaikannya dengan pakaian yang akan diproduksi.
Sumber : https://id.pinterest.com/
7. Memiliki Katerampilan Menjahit
Salain terampil dalam membuat pola pakaian, seorang pattern maker juga harus memiliki keterampilan mekanis di antaranya menjahit dan memotong berbagai jenis bahan kain untuk menunjang kelancaran proses pembuatan sample.
Sumber : https://id.pinterest.com/
8. Mampu Membuat Sample
Seorang pattern maker harus mampu membuat sample sesuai dengan pola yang sudah dibuat untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi selama proses produksi.
- Sample memainkan peran penting dalam pembuatan pakaian di garment.
- Sample biasa dikembangkan dan diuji sebelum memulai produksi massal.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Untuk mengetahui seperti apa proses pembuatan sample dan jenis-jenis sample di industri garment simak kembali pembahasan mengenai 4 Proses dan 10 Jenis Sample di Industri Garmen.
9. Komunikatif
Sifat komunikatif atau mampu menyampaikan pesan dengan baik akan membantu seorang pattern maker dalam melakukan setiap pekerjaannya karena proses pembuatan pakaian dalam garmen pastinya akan melibatkan banyak orang.
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai sejumlah keahlian atau keterampilan khusus yang harus dimiliki seorang pattern maker. Yang pasti untuk menjadi seorang pattern maker yang mumpuni, seseorang harus memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tugas-tugasnya.
Ingin membuat pakaian sendiri tapi masih bingung memikirkan bagaimana cara menggambar polanya?. Kalau mau mencoba cara yang lebih praktis anda bisa mendownload Pola Pakaian siap pakai yang kami miliki.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.