Di setiap perusahaan Industri Garmen memiliki bagian-bagian atau bidang pekerjaan penting yang terpisah tetapi saling terkait satu sama lain dan terbagi dalam beberapa departemen yang dipimpin oleh seorang kepala departemen atau disebut sebagai manajer. Berbagai bidang atau bagian dalam industri garmen tersebut saling mendukung dan saling melengkapi untuk kelancaran proses manajerial maupun produksi. Salah satunya pada bagian merchandising ini sangat berperan penting dalam suatu proses berjalannya suatu garmen ataupun produk yang dihasilkan. Untuk lebih detailnya terkait definisi dan tanggung jawab bagian merchandising ini akan kita bahas lebih detailnya pada artikel ini.
Beberapa hal yang perlu kita bahasa dalam artikel ini mengenai Merchandising Di Industri Garmen, diantaranya:
- Sekilas Akan Membahas Mengenai Definisi Merchandising Di Industri Garmen
- Ruang Lingkup Merchandiser Di Industri Garmen
- Tugas dan Fungsi Merchandiser Di Industri Garmen
Sekilas Akan Membahas Mengenai Definisi Merchandising Di Industri Garmen
Merchandiser berasal dari kata merchandise yang berarti ‘barang dagangan’. Jadi, merchandiser garmen diartikan sebagai orang-orang yang mengurus barang dagangan jenis garmen baik berdasarkan pesanan ataupun yang tidak berdasarkan pesanan dari buyer. Maka dapat dikatakan bahwa merchandiser garmen adalah seseorang yang melakukan merchandising di sebuah perusahaan garmen. Jadi, semua pekerjaan yang terkait dengan merchandising garmen ini dilakukan dan menjadi tanggung jawab dari seorang merchandiser garmen atau disebut juga sebagai Follow Up. Merchandiser di pabrik garment ini juga menjadi jembatan antara Buyer dan Industri. Dia harus melakukan beberapa pekerjaan antaralain membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk, membuat garmen, menyelesaikan garmen, menyiapkan dokumentasi dan akhirnya mengirimkannya.
Sumber: https://pendidikangarment.blogspot.com/
Ruang Lingkup Merchandiser Di Industri Garmen
Di Industri Garmen dalam pekerjaan merchandising yang dilakukan oleh merchandiser garmen, secara garis besar dibagi menjadi dua , diantaranya :
- Marketing Merchandising (Merchandising Pemasaran)
Fungsi pokok merchandising pemasaran dilakukan oleh seorang merchandiser pemasaran, yaitu:
Mengembangkan produk sesuai permintaan (order) dan riset pasar.
Menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual.
Selanjutnya menghubungi buyer untuk menyampaikan produk yang telah dikembangkan tersebut beserta biaya dan harga jualnya
- Product Merchandising (Merchandising Produk)
Tugas merchandising produk ini merupakan tanggung jawab dari seorang merchandiser produk garmen dan dilakukan dalam satu unit, yaitu mulai dari penerimaan order sampai order tersebut dikirimkan ke buyer. Ruang lingkup pekerjaan seorang merchandiser produk garmen ini memang sangat luas, dimulai dari proses penerimaan order sampai pengiriman order, atau mulai dari proses desain (pemilihan model baju, jenis bahan yang digunakan, warna, pemilihan asesoris, range size, dll), pembuatan prototype design (sampel proses: pola, jahit), menghitung harga jual dan harga produksi, mengatur proses penempatan produksi, mengurus pembelian bahan baku dan aksesoris yang dipakai, mengawasi proses produksi, mengurus pengiriman barang, sampai mengatur tata ruang toko saat penjualan.
Secara detail dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab merchandiser produk garmen ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
- Tahap Design Produk
- Tahap Pra Produksi
- Tahap Produksi
- Tahap Pasca Produksi
- Tahap Penjualan Di Toko
Jadi secara garis besar menyatakan bahwa ruang lingkup pekerjaan seorang merchandiser garmen secara umum antara lain sebagai berikut:
- Melakukan konfirmasi penempatan order kepada pemesan
- Membuat perhitungan harga
- Menjabarkan detail order untuk pembuatan sampel produksi
- Mempersiapkan approval bahan-bahan produksi
- Melakukan pemesanan bahan-bahan untuk produksi
- Membuat rencana produksi dan waktu penyelesaian produksi
- Membuat Surat Perintah Kerja, Order Sheet berikut file lengkap bagi unit produksi dan quality assurance.
- Mengikuti proses produksi dan melakukan tindakan yang menjadi kewenangannya agar pesanan yang diproduksi sesuai dengan permintaan
- Membuat dokumen-dokumen yang diperlukan bagi proses pengiriman / pengapalan (shipping instructions) dan penagihan pembayaran
- Membuat rekapitulasi penyelesaian order berikut perhitungan rugi-laba
Tugas dan Fungsi Merchandiser Di Industri Garmen
Terkait mengingat pekerjaan merchandising yaitu bertanggung jawab mulai dari penerimaan order dari buyer sampai pengiriman produk pesanan ke buyer, maka agar dapat menjadi seorang merchandiser garmen yang profesional akan kita bahas lebih detail mengenai beberapa tugas dan fungsi merchandiser di Industri Garmen, diantaranya:
- Melakukan negosiasi dan menjalin kesepakatan dengan pembeli dalam mencapai misi dan visi dalam bekerja sama.
Membuat ketentuan pada produk mereka dan meminta mereka untuk memberikan barang-barang desain (pola style), lembar kerja (worksheet), warna (color), kain (fabric) dan rincian aksesoris yang akan digunakan dalam style nantinya. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah meminta reference sample dari pembeli untuk memudahkan pengerjaan dan mendapatkan history yang tepat.
- Proses sampling,
Setelah menerima reference sample, seorang merchandiser perlu meminta detail (worksheet) tentang style yang akan dikerjaan. Apabila Buyer sudah memberikan detail worksheet, langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan mengecek ulang spec sheet / tech pack / worksheet. Ketika menemukan perbedaan antara worksheet dan sample segera informasikan dan meminta konfirmasi Buyer. Setelah fix, detail tersebut diteruskan ke pembuat pola / pattern untuk membuat pola baru untuk pengambilan sampel.
- Mengadakan meeting internal,
Melakukan meeting internal dengan kepala bagian sampel mengenai desain dan permintaan Buyer sesuai dengan lembar kerja (worksheet) dan menggambarkan dengan jelas apa yang harus mereka lakukan. Jika menemukan hal yang belum di pahami dan atau masih ganjil, perlu mengklarifikasinya dengan Buyer. Ada hubungan yang erat antara merchandiser dan bagian sampling dalam perusahaan garment. Merchandiser harus terlibat dalam setiap tahap pengembangan produk. Biasanya, ada departemen tersendiri di perusahaan garment untuk melakukan pengembangan produk yang ditangani oleh bagian desain.
- Membuat planning
Planning harus dibuat sedemikian matang mulai dari pembuatan sampai dengan pengiriman dan mengontrol pembuatan sample kemudian menginformasikannya kepada Buyer.
- Pengecekan
Pengecekan ini dilakukan setelah sample selesai, harus diperiksa menyeluruh mulai dari spec, workmanship, kelengkapan aksesoris garmen, jahitan, dan detail sewing lainnya oleh bagian quality control (QC) dan quality assurance (QA) sebelum dikirimkan kepada Buyer dengan standar Quality yang bagus. Apabila diperlukan, lampirkan tag sampel, report QA, grafik pengukuran (spec), dan kertas penanda (jika ada), dan jika ada komentar teknis perlu dikirim ke Buyer bersama dengan sampel untuk memudahkan mereka.
Sumber : https://www.google.com/
- Pengiriman,
Dalam melakukan proses pengiriman harus melampirkan informasi nomer B/L (Bill of Lading) / Nomer Resi kepada Buyer untuk mengecek status pengiriman sampel. Dengan demikian, 1 set pembuatan proto sampel telah dicapai oleh buyer.
Sumber: https://www.ptsansan.co.id/
- Menyampaikan informasi
Merchandiser juga bertugas untuk menginformasikan segala hal mengenai packaging yang diinginkan oleh Buyer saat meeting dilakukan. Dia bertugas untuk memastikan segala hal dalam packaging style tersebut tidak ada masalah sesuai dengan regulasi. Jika ada hal yang keluar dari regulasi, maka seorang merchandiser harus menginformasikan kepada Buyer dan meminta approval.
- Follow up Shipment,
Tugas terkahir seorang merchandiser adalah memastikan dan follow up schedule shipment. Merchandiser juga harus memastikan schedule shipment sesuai dengan delivery date yang ditetapkan oleh Buyer. Ketika ada problem dalam pengiriman, misalnya kuantiti masih kurang, permintaan extend / delay shipment, harus meminta konfirmasi terlebih dahulu ke Buyer. Apabila Buyer konfirmasi, maka shipment akan berjalan apa adanya sesuai dengan persetujuannya. Semua report yang diingikan juga harus diinformasikan secara berkala, misalnya report cutting, sewing, packing. Sebelum shipment, garmen tersebut juga harus melalui proses final inspection oleh inspektur yang terpercaya dan schedule final inspection juga harus diinformasikan kepada Buyer dan yang paling penting adalah informasikan kuantiti shipment garmen kepada Buyer.
Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/
Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya kita bisa belajar memahami pada bagian merchandising di Industri Garmen. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan anda tentang betapa pentingnya posisi merchandiser di setiap perusahaan karena menjadi jembatan diantara perusahaan dengan pemesan.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.