8 Perbedaan Teknologi 3D Fashion Design dan Cara Manual

11 December 2023, 08:30 By: Fitinline 0 Komentar

Jadi salah satu alat untuk mendesain yang belakangan banyak digunakan oleh para desainer, berikut perbedaan antara metode pembuatan desain pakaian dengan teknologi 3D fashion (3D fashion design) dan cara manual yang penting untuk kamu ketahui.

Beberapa point penting yang akan dibahas dalam artikel ini diantaranya:

Sekilas Tentang Desain Fashion
Perbedaan 3D dan Cara Manual
Kesimpulan

Sekilas Tentang Desain Fashion

Desain fashion (fashion design) dapat didefinisikan sebagai suatu proses kreatif dalam menciptakan pakaian dan aksesoris yang melibatkan kombinasi elemen estetika, fungsionalitas dan inovasi untuk menciptakan karya yang unik dan relevan dengan trend di dunia fashion.

Berdasarkan metode pembuatannya, desain fashion (fashion design) sendiri secara umum dapat dilakukan dengan banyak cara misal dengan menggunakan teknologi 3D maupun cara manual yang sejak lama memang sudah sering digunakan oleh para fashion desainer.

Perbedaan 3D dan Cara Manual

Terkait dengan hal tersebut lantas apa saja perbedaan antara metode pembuatan desain pakaian dengan teknologi 3D fashion design dan cara manual?. Biar lebih jelas berikut kami bagikan gambaran singkat mengenai perbedaan paling mencolok dari keduanya.

1. Alat Desain

Dilihat dari segi alat yang digunakan, metode pembuatan pola baju dengan teknologi 3D fashion design bisa dibilang lebih canggih dibandingkan dengan metode desain dengan cara manual.

Untuk membuat model pakaian dan pola dalam lingkungan virtual, desainer dapat menggunakan perangkat lunak komputer seperti CLO3D ataupun software lain.

Sumber : https://ww.fashionnetwork.com/

Sementara untuk desain manual masih dilakukan dengan menggunakan alat tradisional seperti kertas, pensil, penggaris pola dan media lain.

Sumber : https://www.elbeestitchlab.com/

2. Proses Desain

Metode desain dengan teknologi 3D fashion memungkinkan desainer untuk membuat pola, merancang dan melihat hasil langsung dalam lingkungan virtual 3D. Sementara metode desain dengan cara manual melibatkan penggambaran pola dan desain secara manual yang memerlukan lebih banyak tahap fisik.

3. Fleksibilitas dan Revisi

Dari segi fleksibilitas dan revisi, metode pembuatan pola baju dengan teknologi 3D fashion design terbukti lebih unggul dibandingkan dengan proses desain secara manual.

Metode desain dengan teknologi 3D memungkinkan desainer untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengerjaan desain dan pola kemudian memperbaikinya saat itu juga tanpa perlu membuat pola baru secara fisik.
Pola yang dihasilkan software 3D lebih mudah diubah dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Perubahan pola dapat dilakukan dengan cepat dengan menggunakan perangkat lunak.

Sumber : https://blogs.und.edu/

Revisi atau perbaikan dalam metode desain dengan cara manual memerlukan proses yang lebih panjang. Dalam hal ini desainer mungkin perlu membuat pola baru atau melakukan perubahan manual pada desain awal.

Sumber : https://www.craftsy.com/

4. Presisi dan Akurasi

Perbedaan lainnya yang membuat teknologi 3D fashion design lebih unggul dibanding cara manual yaitu tingkat akurasi dan presisi dalam pembuatan pola dan detail desain jauh lebih tinggi karena memungkinkan perhitungan yang akurat bahkan untuk detail kecil sekalipun.

Sementara untuk pola dan detail desain yang dibuat dengan cara manual lebih rentan terhadap perbedaan skala dan dimensi, karena akurasi dan presisi tergantung pada keterampilan desainer dalam mengukur dan menggambar secara akurat.

Sumber : https://www.sewingmachinesplus.com/

5. Visualisasi dan Presentasi

Dari segi visualisasi dan presentasi, pakaian yang dibuat dengan teknologi 3D fashion design umumnya memiliki bentuk yang lebih nyata dan realistis dibandingkan pakaian yang didesain dengan cara manual.

Desain 3D memungkinkan visualisasi yang realistis dalam bentuk animasi atau gambar 3D dengan berbagai kondisi untuk presentasi yang lebih dinamis.

Sumber : https://styly.cc/

Sedangkan desain dengan cara manual memberikan hasil visual dalam bentuk ilustrasi 2D.

Sumber : https://www.thesewingretreat.co.uk/

6. Visualisasi Prototipe

Teknologi 3D fashion design memungkinkan desainer untuk membuat prototipe virtual yang realistis sebelum produksi fisik dengan bahan yang sebenarnya. Sedangkan pada desain manual, prototipe fisik harus dibuat secara nyata sehingga mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan bahan.

7. Waktu dan Efisiensi

Proses pembuatan busana secara virtual dengan perangkat lunak seperti Clo3D atau Marvelous Designer memungkinkan desainer membuat model baju secara virtual dengan cepat dan efisien. Sementara untuk desain manual prosesnya mungkin lebih lambat dan memakan waktu lebih lama.

Sumber : https://www.clo3d.com/en/

8. Kolaborasi Tim

Teknologi 3D fashion design memungkinkan kolaborasi tim secara online dengan kemampuan berbagi model dan desain dalam format digital. Sementara desain manual memerlukan pertemuan langsung atau pengiriman fisik sketsa untuk berkolaborasi.

Kesimpulan

Itu dia pembahasan singkat mengenai sejumlah perbedaan antara metode pembuatan busana dengan teknologi 3D fashion design yang memberikan fleksibilitas desain dan visualisasi lebih baik, dengan desain manual (cara manual) yang memiliki nilai seni dan keaslian tersendiri pada sebuah desain.

Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, untuk mencapai hasil terbaik kamu bisa juga memadukan elemen dari keduanya, yakni mengawali desain dengan sketsa manual kemudian mentransfernya ke lingkungan 3D untuk menyajikan presentasi yang lebih modern.

Teknologi 3D dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi desain.
Sementara desain manual memberikan sentuhan unik dan artistik yang sulit dihasilkan oleh komputer.

Kalau kamu punya ketertarikan dengan dunia fashion design atau ingin meningkatkan skill di bidang fashion design, kamu bisa mencoba untuk mengikuti workshop desain fashion dengan CLO3D melalui customer service kami Di Sini.

Simak juga :

Semoga bermanfaat.