Article

Dalam waktu beberapa tahun terakhir produk fashion yang terbuat dari bahan faux fur memang semakin populer. Bukan hanya terbatas untuk menghangatkan tubuh saja tetapi aksen faux fur ini sekarang juga mulai banyak digunakan untuk pelengkap gaya busana.

Sumber : https://www.aliexpress.com/

Ditinjau dari asal bahasanya, istilah faux fur sebenarnya diambil dari bahasa Perancis yang berarti palsu. Sebagai contoh bila sahabat Fitinline menjumpai tulisan "faux fur" pada sebuah produk jaket atau coat yang anda beli berarti pakaian tersebut terbuat dari bahan bulu imitasi. 

Sumber : https://www.hsn.com/

Tidak seperti outewar yang dibuat dari bahan kain atau material lainnya, item fashion yang dibuat dari bahan faux fur ini pada prinsipnya memerlukan perawatan yang lebih ekstra.

• Dimana anda tidak perlu mencuci produk faux fur terlalu sering jika baru digunakan selama sekali atau dua kali. Sahabat Fitinline hanya perlu mencucinya setiap enam bulan sekali.
• Supaya tetap terlihat maksimal sebaiknya cuci pakaian berbahan faux fur kesayangan anda secara manual dengan menggunakan tangan. Sebisa mungkin jangan mencuci faux fur dengan mesin cuci.
• Gunakan air dingin dan detergen yang berbahan lembut untuk mencuci produk faux fur.
• Pisahkan faux fur dari baju lain saat melakukan proses pencucian. Hal ini dimaksudkan agar bulu-bulu cantik yang terdapat pada faux fur tidak rontok dan menempel pada baju yang lain.
• Bilas pakaian hingga bersih kemudian keringkan secara alami dengan bantuan sinar matahari.
• Setelah dirasa cukup kering simpan pakaian faux fur di dalam almari yang bersih, kering, dan terbebas dari debu maupun kotoran. Lebih baik lagi jika anda membungkusnya dengan garment bag atau plastik laundry.

Sumber : http://reikian.com/

Bagaimana cukup mudah bukan?. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang membedakan faux fur dengan kulit asli anda bisa menyimak pembahasan mengenai Perbedaan Faux Fur dan Animal Fur pada artikel Fitinline terdahulu.

Sumber : http://www.chicwish.com/

Semoga bermanfaat.