Masyarakat Indonesia masih sering kebingungan dengan perbedaan garmen dengan konveksi. Apa dari kalian ada yang sudah tahu perbedaan garmen dengan konveksi? Sekilas perbedaan ini bisa kalian temukan contohnya pada produk yang dipasarkan rata-rata di kalangan menengah dengan jumlah yang tidak terlalu besar dan memiliki brand yang belum ternama biasanya ini termasuk produk konveksi, sedangkan produk garmen biasanya diekspor ke luar negeri untuk brand ternama. Perbedaan ini akan kita bahas lebih detail di artikel ini agar kalian bisa memahami perbedaan tersebut.
Beberapa hal yang akan kita bahas di artikel ini mengenai mengenal perbedaan dari garmen dengan konveksi, diantaranya:
- Sekilas Definisi Dari Industri Garmen dan Konveksi
- Mengenal Beberapa Perbedaan Dari Industri Garmen Dengan Konveksi
Sekilas Definisi Dari Industri Garmen dan Konveksi
Sebelum kita membahas beberapa perbedaan dari Industri Garmen dengan Konveksi, sekilas akan kita bahas definisi Industri Garmen dan Konveksi. Berbicara tentang garmen dan konveksi pastinya pikiran kita akan tertuju pada sebuah usaha yang bergerak di bidang pembuatan pakaian. Ya, kedua bidang usaha itu baik garmen mapun konveksi ini memang sama – sama sebuah bidang usaha yang bergerak di bidang pembuatan pakaian. Namun tahukah anda tentang pengertian garmen dan konveksi ini?
Garmen merupakan sebuah bisnis usaha yang bergerak di bidang pembuatan pakaian yang dikelola dengan sistem manajemen dan sistem administrasi yang lebih baik di bandingkan dengan konveksi. Ya garmen ini merupakan sebuah pabrik pakaian yang memproduksi berbagai macam dan jenis pakaian untuk diperjual belikan kembali dengan jumlah karyawan yang bekerja pada garment ini terbilang sangat banyak, bahkan dalam satu perusahaan garmen ini bisa memiliki ribuan karyawan. Dengan jumlah karyawan yang banyak maka produksinya sangat melimpah. Produk dibuat dengan cepat, rapi, dan sistem quality kontrol yang terjamin. Dari sisi teknologi pun, perusahaan garmen ini memiliki alat yang canggih dan lebih praktis guna mendukung kecepatan kerja dan jaminan kualitas, sehingga dapat mencapai target yang sudah ditentukan. Garmen berbeda dari konveksi dari segi jumlah produksi, pasar yang mereka incar pun berbeda, biasanya garmen mensupply barang ke mall, supermarket dan sejenisnya. Ciri khas dari garmen adalah proses yang dilakukan yaitu dengan cara pemisahan pekerjaan pokok dari mulai memotong, menjahit, sampai finishing, semua pekerjaan itu dikerjakan oleh bagian yang berbeda. Beberapa garmen ada yang fokus mengerjakan satu jenis produk saja. Misalnya, suatu garmen hanya mengerjakan kaos polos, maka pesanan yang mereka kerjakan hanyalah kaos polos, namun seiring dengan berjalannya waktu sekarang garmen harus mengikuti trend sehingga satu garmen saat ini dituntut untuk memproduksi beberapa jenis produk.
Konveksi merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pembuatan pakaian atau tekstil yang dikelola oleh perorangan atau usaha mikro kecil. Jumlah pegawainya pun terbilang masih sedikit serta penggunaan mesin jahit juga terbatas. Untuk skala pemesanan pun biasanya masih dibawah 500 potong/bulan, Konveksi ini biasanya akan memproduksi pakaian atau tekstil bilamana ada pemesanan saja dan tidak memproduksi pakaian sendiri dalam jumlah besar untuk diedarkan ataupun diperjual belikan. Proses di konveksi ini juga sama dengan proses di industri garmen dengan melakukan cara pemisahan pekerjaan pokok namun tidak dikerjakan oleh bagian berbeda. Proses controling dan finishing dipantau, dan dikoreksi secara langsung. Konveksi bisa menerima pesanan dari kuantitas sedikit sampai ribuan.
Konveksi Industri Garmen
Sumber : https://jogjaasik.com/, https://www.cdmione.com/
Mengenal Beberapa Perbedaan Dari Industri Garmen Dengan Konveksi
Meskipun keduanya memiliki kesamaan, namun ada beberapa perbedaan juga di antara Indusri Garmen dengan Konveksi. Perbedaan tersebut akan kita bahas pada artikel ini, diantaranya:
1. Perbedaan Dari Kepemilikan Industri Garmen Dengan Konveksi
Perbedaan yang pertama adalah kepemilikan bisnis tersebut. Pada umumnya, bisnis konveksi ini dikelola oleh perseorangan saja. Biasanya konveksi hanya menerima pesanan yang jumlahnya sedikit sampai menengah saja. Tentu kepemilikan yang perseorangan ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Contoh untuk kelebihannya adalah minim terjadinya miskomunikasi karena hanya 1 orang yang mengeluarkan perintah, sedangkan kekurangannya adalah sulit untuk mengatur orang dalam jumlah yang banyak dan sulit memberikan keputusan dalam situasi yang beresiko. Di sisi lain, garmen tidak dikelola oleh satu orang, melainkan oleh sistem manajement yang terstruktur rapi. Kelebihan dari adanya sistem manajemen ini adalah pembagian tugasnya tidak berat di satu orang saja dan terstruktur, sehingga bisa meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
2. Perbedaan Dari Jumlah Karyawan Pada Umumnya
Perbedaan kedua bisa dilihat dari jumlah karyawan konveksi dan garmen. Seperti yang sudah dibahas pada perbedaan pertama, konveksi hanya mempunyai karyawan yang relatif sedikit. Jika dihitung, karyawan konveksi berjumlah kurang dari 50 orang pada umumnya. Bahkan untuk konveksi yang masih tergolong baru, biasanya hanya mempunyai sekitar 10 orang karyawan saja. Sedangkan untuk garmen mempunyai karyawan yang jumlahnya sangat banyak, mulai dari ratusan hingga ribuan karyawan, tergantung seberapa besar pabrik garmen tersebut. Jika mengambil contoh PT Ungaran Sari Garments, pabrik garmen ini mempunyai 18.000 lebih karyawan bahkan pabrik ini membuka cabang di Negara Afrika. Tentu seiring bertambahnya karyawan disebabkan banyaknya pesanan tekstil/pakaian yang masuk.
3. Perbedaan Dari Peralatan Yang Digunakan
Perbedaan selanjutnya ada pada peralatan yang digunakan oleh karyawan konveksi dan garmen. Dengan skala konveksi yang relatif kecil dan jumlah pesanan yang relatif tidak tergolong banyak dibandingkan dengan garmen, maka kualitas peralatan konveksi biasanya masih sederhana dan tradisional. Memang ada beberapa alat yang sudah modern, namun biasanya mempunyai kualitas pas-pasan dan jumlahnya masih lebih sedikit dari perusahaan garmen. Sedangkan perusahaan garmen punya kualitas peralatan yang mumpuni dan berjumlah sangat banyak. Peralatan yang modern ini tentu diiringi dengan kualitas SDM perusahaan garmen yang memang lebih terlatih. Pabrik garmen mampu membeli peralatan yang mahal karena pendapatan mereka pun sangat jauh diatas konveksi biasa, jadi tidak heran jika kualitas produk garmen lebih bagus dibandingkan dengan konveksi.
4. Perbedaan Dari Kualitas Produk yang Dibuat Industri Garmen dan Konveksi
Kualitas produk yang dihasilkan oleh pabrik garmen lebih bagus ketimbang konveksi biasa. Kenapa? Karena pada perusahaan garmen, sistem quality control sudah mumpuni dengan SOP yang terpercaya dan diawasi ketat. Mengingat banyaknya karyawan pabrik garmen, maka sudah sewajarnya mereka mempunyai sistem quality control yang baik. Kualitas produk yang dihasilkan pabrik garmen ini harus konsisten di setiap produknya. Hal ini jelas merupakan keunggulan utama dari pabrik garmen. Selain itu, untuk kualitas sablon dan bordir perusahaan garmen jauh lebih unggul dibandingkan konveksi karena kualitas peralatan yang digunakan juga lebih bagus dan canggih. Sedangkan untuk konveksi dengan tidak adanya sistem manajemen, pada umumnya konveksi tidak mempunyai sistem quality control yang baik. Peralatan yang digunakan juga masih sederhana dan belum secanggih di pabrik garmen, sehingga produk yang dihasilkan seringkali tidak konsisten. Posisi bordir yang terlalu turun dari semestinya hingga kesalahan jahitan cukup sering ditemukan di produk konveksi. Namun perlu diingat, tidak semua konveksi menghasilkan produk demikian. Saat ini juga sudah banyak konveksi yang mulai mempedulikan quality control demi menjaga kualitas produknya.
5. Perbedaan Dari Target Pasar Industri Garmen Dan Konveksi
Kita bisa lihat untuk konveksi biasanya menargetkan komunitas, organisasi, dan bisnis kecil-menengah yang punya anggota kurang dari 500 orang. Mengingat jumlah karyawan konveksi yang relatif sedikit, tentu konveksi tidak berani mengambil pesanan dalam jumlah ribuan sekaligus. Waktu pembuatan juga akan sangat lama, karena karyawan yang terbatas pula. Biasanya komunitas, organisasi, dan bisnis kecil-menengah ini juga tidak terlalu memusingkan tentang kualitas produk/seragam, melainkan lebih mempertimbangkan harga. Harga produk konveksi tentu relatif murah. Sedangkan perusahaan garmen lebih menargetkan kepada perusahaan besar yang punya karyawan sangat banyak, dari ratusan hingga ribuan. Perusahaan besar juga biasanya sudah mempertimbangkan kualitas produk/seragam mereka. Jika mengambil contoh PT Ungaran Sari Garments, salah satu pembeli mereka yang konsisten dengan quantity yang sangat besar adalah PVH Dress Shirt, yaitu salah satu yang memiliki beberapa Brand Dress Shirt Ternama di dunia ( Calvin Klein, Tommy Hilfiger, Van Heusen, Ralph Lauren, dsb). Tentu PVH ini memiliki SOP untuk kualitas yang sangat tinggi baik dari bahan, design, dan jahitan produk tersebut.
6. Perbedaan Dari Minimun Pemesanan di Industri Garmen dan Konveksi
Untuk perbedaan yang ini tentunya sudah sedikit dibahas pada poin sebelumnya, Konveksi juga mempunyai minimum order yang sedikit, mulai dari satuan atau puluhan. Pada umumnya untuk kemeja konveksi memberikan minimum pesan 12 pcs. Namun ini berbeda-beda pad tiap konveksi. Sedangkan perusahaan garmen punya minimum order yang banyak, mulai dari puluhan, ratusan, atau ribuan. Hal ini mengingat kualitas produk yang ditawarkan garmen lebih bagus, tentu wajar dengan minimal order demikian.
Demikian yang kita bahas diartikel ini sedikitnya kita bisa Mengenal Beberapa Perbedaan dari Industri Garmen dengan Konveksi. Semoga informasi yang kita berikan ini setidaknya bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan anda tentang berbagai perbedaan dalam Industri Garmen dan Konveksi.
Semoga bermanfaat.
Comments 0
Leave a CommentSend Comment
Send Reply
Anda harus Login terlebih dahulu untuk dapat memberikan komentar.